Anda di halaman 1dari 6

NAMA : SHERVIA DWI APRIANTI

KELAS: X SCIENCE 2

1. Apa yang dimaksud dengan berita?


Jawab:
Berita adalah informasi baru atau informasi mengenai sesuatu yang sedang
terjadi,disajikan lewat bentuk cetak,siaran,internet,atau dari mulut ke mulut
kepada orang ketiga atau orang banyak.

2. Bagaimana tata cara wawancara yang baik?


Jawab:

Sebelum melakukan wawancara perhatikan hal berikut.


1. Menghubungi orang yang akan diwawancara, baik langsung maupun tidak langsung dan
pastikan kesediaannya untuk diwawancarai.
2. Persiapkan daftar pertanyaan yang sesuai dengan pokok-pokok masalah yang akan
ditanyakan dalam wawancara. Persiapkan daftar pertanyaan secara baik dengan
memperhatikan 6 unsur berita, yaitu 5W + 1H. Pada saat kegiatan wawancara berlangsung
usahakan tidak terlalu bergantung pada pertanyaan yang telah disusun.
3. Berikan kesan yang baik, misalnya datang tepat waktu sesuai perjanjian.
4. Perhatikan cara berpakaian, gaya bicara, dan sikap agar menimbulkan kesan yang simpatik.

Pada saat wawancara Anda perlu memperhatikan pegangan umum pelaksanaan wawancara
berikut ini.
1. Jelaskan dulu identitas Anda sebelum wawancara dimulai dan kemukakan tujuan wawancara.
2. Mulai wawancara dengan pertanyaan yang ringan dan bersifat umum. Lakukanlah
pendekatan tidak langsung pada persoalan, misalnya lebih baik tanyakan dulu soal kesenangan
atau hobi tokoh. Jika dia sudah asyik berbicara, baru hubungkan dengan persoalan yang
menjadi topik Anda.
3. Sebutkan nama narasumber secara lengkap dan bawalah buku catatan, alat tulis, atau tape
recorder saat melakukan wawancara.
4. Dengarkan pendapat dan informasi secara saksama, usahakan tidak menyela agar keterangan
tidak terputus. Jangan meminta pengulangan jawaban dari narasumber.
5. Hindari pertanyaan yang berbelit-belit.

6. Harus tetap menjaga suasana agar tetap informatif. Hormati petunjuk narasumber seperti
“off the record”, “no comment”, dan lain-lain. Hindari pertanyaan yang menyinggung dan
menyudutkan narasumber.
7. Harus pandai mengambil kesimpulan, artinya tidak semua jawaban dicatat.

8. Beri kesan yang baik setelah wawancara. Jangan lupa mohon diri dan ucapkan terima kasih
dan mohon maaf!
9. Selain itu, kita harus mengetahui betul apa tujuan wawancara.
Penyajian Atau Pembuatan Laporan Hasil Wawancara
Hal-hal yang harus diperhatikan agar tulisan hasil wawancara menarik bagi para pembaca
adalah:

1. Kata-kata yang diucapkan narasumber hendaknya ditulis apa adanya. Hal ini akan membuat
cerita tersebut hidup. Seolaholah narasumber langsung bercerita pada setiap pembaca.
Keterangan mengenai keadaan sekitar narasumber membantu pembaca untuk melihat
narasumber ketika diwawancarai.
2. Kejadian-kejadian, keterangan-keterangan, dan pendapatpendapat yang diberikan
narasumber mempunyai bobot terhadap tulisan, namun usahakanlah agar lebih jeli dalam
penyampaiannya.
3. Wawancara menjadi efektif jika tujuan pewawancara jelas, yaitu untuk memberi informasi,
hiburan, bimbingan praktis, atau laporan.
4. Penyajian hasil wawancara sebenarnya tergantung pada pewancara, bisa berupa narasi,
dialog, esai, deskripsi, dan sebagainya.

3. Apa yang kalian ketahui tentang lead deskriptif?


Jawab:

Lead adalah bagian penting dari suatu berita. Letaknya di bagian paling atas, setelah judul
dan dateline (bila dia berita hard news). Banyak pilihan lead; sebagian untuk menyentak
pembaca, sebagian untuk menggelitik rasa ingin tahu pembaca, dan yang lain untuk mengaduk
imajinasi pembaca. Dan masih ada yang lain, yaitu lead untuk memberi tahu pembaca tentang
cerita yang bersangkutan secara ringkas. Penulis jarang menyadari pentingnya memilih lead
dengan cermat.

Berbagai jenis lead

Lead ringkasan

Lead ini sama dengan yang dipakai dalam penulisan "berita keras". Yang ditulis hanya inti
ceritanya, dan kemudian terserah pembaca apakah masih cukup berminat untuk mengikuti
kelanjutannya.
Lead yang bercerita.

Lead ini, yang digemari penulis fiksi (novel atau cerita pendek), menarik pembaca dan
membenamkannya. Tekniknya adalah menciptakan satu suasana dan membiarkan pembaca
menjadi tokoh utama, entah dengan cara membuat kekosongan yang kemudian secara mental
akan diisi oleh pembaca, atau dengan membiarkan pembaca mengidentifikasikan diri di tengah-
tengah kejadian yang berlangsung.

Hasilnya, berupa teknik seperti yang dibuat dalam film yang baik. Apakah Anda pernah
merasa haus ketika menyaksikan seorang pahlawan (film) kehausan di tengah padang pasir?
Apakah Anda gemetar di tempat duduk Anda menyaksikan film horor?

Lead semacam ini sangat efektif untuk cerita petualangan. Misalkan seorang wartawan
yang melaporkan suasana di sudut sebuah rumah di Bosnia Herzegovina yang lagi dilanda
perang saudara.

* Kami makan anggur kematian, dan anggur itu lezat. Berair, biru kehitaman, manis dan
asam. Mereka menggantungkan setandan anggur masak di beranda belakang rumah milik
muslim yang istrinya belum lama tewas oleh bom orang Serbia. Ini senja di Bosnia, langit sama
biru tuanya dengan anggur-anggur itu. (TEMPO, 27 Maret 1993, "Potret Berdarah dari Dalam").

Lead deskriptif.

Lead deskriptif bisa menciptakan gambaran dalam pikiran pembaca tentang suatu tokoh
atau tempat kejadian. Lead ini cocok untuk menulis profil pribadi.

Lead yang bercerita meletakkan pembaca di tengah adegan atau kejadian dalam cerita,
sedangkan lead deskriptif menempatkan pembaca beberapa meter di luarnya, dalam posisi
menonton, mendengar, dan mencium baunya.

* Wajah Syaiful Rozi bin Kahar samasekali tak mengesankan bahwa ia seorang bajak laut.
Ia berpembawaan halus, sopan, dan ramahAtau sebuah lead deskriptif bisa menampilkan
tokohnya dalam perwatakan yang menarik, dengan cara menggambarkan sebuah latar (dekor)
yang tepat.

* Bola mata Juani berkaca-kaca ketika mengintip kemenakannya, Soleka, yang sedang
mandi sore itu. Dari balik pagar sumur yang jarang, ia melihat kain basahan Soleka sering
tersibak
Lead kutipan.

Kutipan yang dalam dan ringkas bisa membuat lead menarik, terutama bila yang dikutip
orang yang terkenal. Kutipan harus bisa memberikan tinjauan ke dalam watak si pembicara.

* "Tangkap hidup atau mati.

Lead pertanyaan.

Lead ini efektif bila berhasil menantang pengetahuan atau rasa ingin tahu pembaca.
Dalam banyak hal, lead ini cuma taktik. Penulis yang menggunakan lead ini tahu bahwa ada
pembaca yang sudah tahu jawabannya, ada yang belum. Yang ingin ditimbulkan oleh lead ini
rasa ingin tahu pembaca: yang belum tahu, mestinya terus ingin membacanya; sedangkan yang
sudah tahu dibuat ragu-ragu apakah pengetahuannya cocok dengan informasi penulis.

Banyak penulis enggan memakai lead ini karena pembaca serinq dibuat kesal oleh
jebakannya. Biasanya lead bercerita atau deskriptif lebih disukai.

* Berapa gaji Presiden Soeharto sekarang? (TEMPO, 23 Januari 1993, Presiden Naik, DPR
Naik).

Lead menuding langsung.

Bila penulis berkomunikasi langsung dengan pembaca, ini disebut lead menunjuk
langsung. Ciri-ciri lead ini adalah ditemukannya kata "Anda" yang disisipkan pada paragraf
pertama atau di tempat lain.

Keuntungannya jelas. Pembaca -- kadang-kadang tidak secara sukarela -- menjadi bagian


cerita. Penyusunan kata-katanya melibatkan Anda secara pribadi dalam cerita itu.

* Bila Anda punya nama "kodian", harap hati-hati. Salah-salah Anda kena cekal, tak boleh
ke luar negeri.

Lead penggoda.

Lead penggoda ini adalah cara untuk "mengelabui" pembaca dengan cara bergurau.
Tujuan utamanya menggaet perhatian pembaca dan menuntunnya supaya membaca seluruh
cerita.

Lead jenis ini biasanya pendek dan ringan. Umumnya dipakai teka-teki, dan biasanya
hanya memberikan sedikit, atau sama sekali tidak, tanda-tanda bagaimana cerita selanjutnya.
* Angka yang ditunggu-tunggu itu keluar juga: sekitar 50.( Cara lain menampilkan lead
jenis ini, mengiming-imingkan (memamerkan) potongan fakta di depan hidung pembaca supaya
terpancing untuk terus membaca:

* Pendatang baru itu tampak misterius dan agak menakutkan. Namanya memang bagus,
Chlamydia pneumoniae, tapi wataknya merepotkan para peneliti (TEMPO, 19 Februari 1994,
"Chlamydia yang Mempersulit Diagnosa").

Pembaca yang tak tahu apa atau siapa nama itu, tentunya bisa punya asosiasi macam-
macam membaca lead itu: apakah itu seseorang, atau benda, atau apa. Barulah di kalimat-
kalimat berikutnya diceritakan yang sebenarnya: "Itulah kuman penyebab penyakit radang
paru-paru, yang tidak tergolong jenis bakteri, tapi juga bukan virus. Para ahli mengatakan,
kuman itu membawa sebagian sifat bakteri, sebagian lagi sifat virus."

Pembaca yang sudah tahu tentang kuman itu pun diharapkan tetap ingin membaca artikel
ini, karena diiming-iming dengan kata "misterius" dan "menakutkan". Benarkah si Chlamydia itu
semisterius dan semenakutkan sebagaimana ia ketahui, atau kurang dari itu, atau lebih
menakutkan?

Lead nyentrik.

Hijau sayuran

Putihlah susu

Naik harga makanan

Ke langit biru

Reporter yang imajinatif -- meskipun tidak puitis -- bisa mencoba lead seperti ini pada saat
menulis cerita tentang kenaikan harga. Lead ini memikat dan informatif. Gayanya yang khas dan
tak kenal kompromi itu bisa menarik pembaca, hingga ceritanya bisa laku.

Lead ini paling ekstrem dalam bertingkah. Tapi kekurangajarannya bisa menggaet
pembaca, bila reporter bisa mengikuti langkah pertamanya itu dengan cerita yang lincah dan
hidup. Tapi nada lead ini susah dijaga sepanjang keseluruhan cerita.

Beberapa koran enggan memakai lead ini. Memang ada bahayanya. Wartawan hidup
dalam dunia kata-kata. Lead nyentrik membuka peluang wartawan untuk mengobral permainan
kata hingga memualkan. Hanya kebijaksanaan yang tegas yang bisa mencegah banjirnya
permainan kata itu.

Lead nyentrik bisa juga hanya melukiskan suara bunyi-bunyian. Misalkan: "Tak
dududuktak. Duk.
Lead gabungan.

Di surat kabar sering ditemukan lead yang merupakan gabungan dari dua atau tiga lead,
dengan mengambil unsur terbaik dari masing-masing lead.

Lead kutipan sering digabungkan dengan lead deskriptif.

* "Bukan salahku bahwa aku belum mati sekarang," kata Fidel Castro dengan senyum
lucu (TEMPO, 7 Mei 1994, "Castro, Revolusioner yang Belum Pensiun").

Lead penggoda bisa digabung dengan lead kutipan.

MENULIS LEAD

Sekali reporter memilih lead dan memilih pendekatan dasarnya, ia menghadapi problem
memilih kombinasi kata-kata.

Bagaimanapun imajinatif dan menariknya gagasannya untuk satu lead yang bagus, ia
masih bisa tergelincir dalam merenggut perhatian pembaca bila kombinasi kata-katanya payah.

Misalnya:
* Setiap pagi, sekitar pukul 07.30, ketika matahari masih bersinar merah di Percut, sebuah kota
pantai 22 kilometer dari Medan, Hotman Sinaga, 32 tahun, memulai pekerjaannya sebagai
penyadap tuak. Ia kayuh sepedanya menuju kebun kelapaLead tersebut terlalu panjang, tapi
untunglah susunan kata-katanya bagus. Ide yang sama bisa ditulis lebih jelek oleh reporter yang
kurang mampu:

Pagi-pagi, lebih kurang pukul 07.30. pagi, ketika matahari terlihat bersinar merah di
Percut, yakni sebuah kota pantai yang terletak lebih kurang 22 kilometer dari Medan, seorang
penyadap tuak bernama Hotman Sinaga, 32 tahun, mulai bekerja sebagai penyadap tuak....

4. Buatlah dua paragraf berita menggunakan lead deskriptif?


Jawab:

~ Kak Shiqo filla dengenyum yang senang dengan mengalahkan semua lawannya dan
membuka wawasannya dengan jendela dunia. Itulah strategi yang dimilki orang yang
pandai. Dia mampu mengalahkan 100 orang yang memiliki daya saing tinggi di SMAN
SUMSEL.

~ wajah Mutiara tampaklah bersinar ketika melihat kemenakannya berkunjung ke


rumah sore itu. Ia gemas melihat pipi kemenakannya yang besar seperti bola pingpong.
Ia seringkali mencium dan mencubit pipi kemenakannya itu.

Anda mungkin juga menyukai