PENDAHULUAN
1
2
PT. Pupuk Sriwidjaja resmi didirikan berdasarkan Akte Notaris Eliza Pondag
nomor 177 tanggal 24 Desember 1959 dan diumumkan dalam Lembaran Berita
Negara Republik Indonesia nomor 46 tanggal 7 Juni 1960. PT Pupuk Sriwidjaja
memiliki kantor pusat dan pusat produksi di Palembang, Sumatera Selatan.
Nama “PT Pupuk Sriwidjaja” ini merupakan gagasan dari, Prof. Otong Kosasih
dan Ir. Rachman Subandi. Nama Sriwidjaja diambil sebagai nama perusahaan
untuk mengabdikan sejarah kejayaan kerajaan Sriwidjaja di Palembang, Sumatera
Selatan yang sangat di segani di Asia Tenggara hingga Daratan Cina, pada abad
ke-tujuh Masehi.
PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang merupakan anak perusahaan dari PT Pupuk
Sriwidjaja (Persero) yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
dengan pemilik saham tunggal yaitu pemerintah Republik Indonesia melalui
departemen keuangan dan departemen perindustrian selaku penguasa pemegang
saham. PT Pupuk Sriwidjaja Palembang menjalankan usaha di bidang produksi
dan pemasaran produk.
Mulai tahun 1979, Pusri diberi tugas oleh pemerintah melaksanakan
pendistribusian dan pemasaran produk pupuk bersubsidi kepada petani sebagai
bentuk pelaksanaan Public Service Obligation (PSO) untuk mendukung program
pangan nasional dengan memprioritaskan produksi dan pendistribusian pupuk
bagi petani diseluruh wilayah Indonesia.
Pada tahun 1997, Pusri ditunjuk sebagai perusahaan induk membawahi empat
BUMN yang bergerak di bidang industri pupuk dan petrokimia, yaitu
PT. Petrokimia Gresik di Gresik, Jawa Timur, PT. Pupuk kujang di Cikampek,
Jawa Barat, PT. Pupuk Kaltim di Bontang, Kalimantan Timur, dan PT. Pupuk
Iskandar Muda di Lhokseumawe, Nangroe Aceh Darussalam, serta BUMN yang
bergerak di bidang Engineering, Procurement & Construction (EPC), yaitu PT.
Rekayasa Industri (berkantor pusat di Jakarta). Pada tahun 1998, anak perusahaan
Pusri bertambah satu BUMN lagi, yaitu PT. Mega Eltra di Jakarta yang bergerak
di bidang perdagangan.
Bermula dengan satu unit pabrik berkapasitas 100.000 ton urea per tahun,
perusahaan ini mengalami perkembangan pesat sepanjang tahun 1972 hingga
1994 dengan di bangunnya beberapa pabrik baru. Pembangunan beberapa pabrik
3
1. Pusri-I
Studi Kelayakan Ekonomi : Gass Bell & Associates
Pelaksanaan Konstruksi : Morrison Knudsen of Asia Inc. (AS)
Penandatanganan Kontrak : 1 Maret 1961
Mulai Konstruksi : Oktober 1961
Selesai Konstruksi : Agustus 1963
Produksi Pertama : 16 Oktober 1963
Biaya : US $33 juta
Sumber Dana : Bank Exim (Jepang)
Kapasitas Terpasang : Ammonia 180 ton/hari
Urea 300 ton/hari
2. Pusri-II
Studi Kelayakan Ekonomi : John Van der Valk
Pelaksanaan Konstruksi : Kellog Overseas Corp. (AS)
Toyo Engineering Corp. (Jepang)
Penandatanganan Kontrak : 7 Agustus 1972
Mulai Konstruksi : 7 Desember 1972
Selesai Konstruksi : 6 Agustus 1974
5
(TRCI)
Kebutuhan Gas Alam : 50.000 MMSCF
Sumber Gas Alam : Pertamina Pendopo – Prabumulih
5. Pusri-IB
Studi Kelayakan Ekonomi : PT. Pusri Palembang
Pelaksanaan Konstruksi : PT. Rekayasa Industri (Indonesia)
Penandatanganan Kontrak : 14 November 1989
Mulai Konstruksi : Agustus 1990
Selesai Konstruksi : Desember 1992
Produksi Pertama : Desember 1994
Biaya : US $247,5 juta
Sumber Dana : PT. Pusri
Pemerintah RI
Bank Exim (Jepang)
Kapasitas Terpasang : Ammonia 1.350 ton/hari
Urea 1.725 ton/hari
Proses Pembuatan : Ammonia-Kellog
Urea-ACES
Kebutuhan Gas Alam : 55.000 MMSCF
Sumber Gas Alam : Pertamina Pendopo - Prabumulih
6. Pusri-IIB
Studi Kelayakan Ekonomi : PT. Pusri Palembang
Pelaksanaan Konstruksi : Konsorsium PT. Rekayasa Industri -
Toyo Engineering Corporation
Penandatanganan Kontrak : 14 Desember 2012
Mulai Konstruksi : 8 April 2013
Selesai Konstruksi : November 2015
Produksi Pertama : 3 November 2016
Biaya : US $600 juta
Sumber Dana : Bank BCA
Bank BRI
Bank BNI
Bank Mandiri
Bank Sumsel Babel
Bank Jabar-Banten
UOB Indonesia
Kapasitas Terpasang : Ammonia 2.000 metrik ton/hari
Urea 2.750 metrik ton/hari
Proses Pembuatan : Ammonia – KBR Purifier
Urea-ACES 21
Kebutuhan Gas Alam : 62 MMSCFD
Sumber Gas Alam : PT. Pertamina EP
PT. Medco Energi Internasional
PT. Pertamina Gas
7
Tahun
Kapasitas Pelaksanaan
Pabrik Mulai Lisensor Proses
Terpasang Konstruksi
Operasi
Pusri II 1974 Kellog MTC, Total 218.000 ton Kellog
Recycle C-Improved Ammonia/tahun Overseas
570.000 ton Corp. (AS)
Urea/tahun
Pusri IIB 2016 Kellog Advanced Process 2.000 metrik ton Konsorsium
For Cost and Energy Ammonia/hari PT. Rekayasa
Saving 21 (ACES 21) of 2.750 metrik ton Industri –
Toyo Engineering Urea/hari Toyo
Corporation Engineering
Corporation
Sumber : www.pusri.co.id. 2018
PT. Pupuk Sriwidjaja yang semula hanya memiliki satu pabrik dengan proses
optimalisasi dan modifikasi telah membuat PT. Pusri mampu memproduksi total
2.280.000 ton urea/tahun dan 1.324.000 ton ammonia/tahun. Perkembangan
pabrik PT. Pusri dapat dilihat pada Tabel 1.
8
Tata letak kompleks dan Lokasi Pabrik II-B PT. PUSRI Palembang dapat
dilihat pada Gambar 1 berikut ini :
11
1. Divisi Operasi
Divisi ini dipimpin oleh seorang General Manager dan bagian shift serta
Superintenden yang masing-masing bertugas mengkoordinir jalannya operasi.
Ass. Manager yang masing masing membawahi tiga superintenden yaitu :
1. Superintenden Operasi Utilitas
2. Superintenden Operasi Ammonia
3. Superintenden Operasi Urea
Superintenden Operasi dibantu oleh Seorang Ass. Superintenden Operasi dan
membawahi langsung foremen senior, foremen, koordinator operator, operator
senior dan operator lapangan.
a. General Manager
General Manager berkedudukan dibawah Direktur yang membawahi
beberapa manager. General Manager bertugas sebagai pimpinan di suatu
kompartemen yang meliputi kompartemen produksi, kompartemen pemasaran,
kompartemen jasa teknik dan pengembangan usaha, kompertemen keuangan dan
kompartemen SDM dan Umum. General Manager bertanggung jawab kepada
direktur.
b. Manager
Manager berkedudukan dibawah seorang General Manager dan bertanggung
jawab kepada General Manager. Manager memimpin suatu departemen, misalnya
Departemen Produksi.
c. Staff Manager
Seorang Staff Manager berkedudukan langsung dibawah seorang Manager
dan bertanggung jawab kepada Manager.
d. Superintendent
Superintendent bertanggung jawab langsung ke Manager. Superintendent
memimpin suatu bagian di dalam dinas tertentu. Misalnya bagian utilitas pada
Departemen Operasi Pusri II-B.
e. Assistant Superintendent
Assistant Superintendent bertugas untuk membantu kinerja seorang
Superintendent dan mewakili tugas Superintendent apabila Superintedent tidak
berada ditempat. Assistant Superintendent bertanggung jawab kepada Staff
Manager.
f. Senior Foreman
Senior Foreman bertanggung jawab kepada Superintendent dan bertugas
untuk memimpin suatu seksi tertentu. Senior Foreman membawahi beberapa
Foreman.
g. Foreman
13
Foreman atau kepala regu bertugas untuk mengkoordinir regu yang sedang
bertugas pada shift kerja tertentu dan membantu kinerja seorang Senior Foreman.
h. Koordinator Operator
Koordinator Operator bertugas untuk mengkoordinir operator yang bertugas
dilapangan. Koordinator Operator bertanggung jawab kepada senior Foreman.
i. Operator Senior
Operator Senior bertugas untuk melaksanakan suatu kontrol operasi pada
pabrik yang berada dikontrol panel dan bertanggung jawab kepada senior
Foreman
j. Operator Lapangan
Operator lapangan bertugas untuk mengoperasikan peralatan yang ada di
lapangan pabrik sesuai instruksi dari operator kontrol panel dan bertanggung
jawab kepada senior Foreman.
2. Divisi Pemeliharaan
Divisi Pemeliharaan bertugas memelihara dalam memperbaiki alat-alat pabrik
yang berhubungan dengan operasi pabrik. Divisi pemeliharaan dipimpin oleh
seorang General Manager Pemeliharaan, yang membawahi manager
pemeliharaan mekanikal, manager pemeliharaan listrik dan instrument, manager
perbengkelan, manager jaminan dan pengendalian kualitas, dan manager
perencanaan dan pengendalian Turn Around.
4. Divisi Laboratorium
Divisi laboratorium bertugas menganalisa, mengontrol dan mengawasi
mutu bahan baku dan bahan penunjang serta hasil produksi pabrik. Divisi
laboratorium ini terdiri dari tiga bagian laboratorium, yaitu :
a. Bagian Laboratorium Kimia Analisis, membawahi :
1. Seksi Analasis Instrumen
2. Seksi Laboratorium Penguji Mutu
3. Seksi Laboratorium pengujian dan standar\
kerjadiluar day shift. Operator yang mengoperasikan pabrik terdiri dari operator
senior, yang bertugas di control panel room, dan operator lapangan. Operator-
operator tersebut bekerja sesuai shift yang telah dijadwalkan dan diketuai oleh
seorang kepala seksi shift, dengan pembagian kerja sebagai berikut:
a. Day Shift : 07.00 – 15.00
b. Swing shift : 15.00 – 23.00
c. Night shift : 23.00 – 07.00
Dalam satu siklus kerja operator (pegawai shift) terdapat 4 regu yang mana 3
regu bertugas dan 1 regu libur secara bergantian. Selain operator dan karyawan
lapangan yang jadwal kerjanya dibagi per shift karena membutuhkan waktu 24
jam, terdapat pula karyawan non shift (pegawai administrasi) dan jabatan
setingkat kepala bagian ke atas dengan jadwal kerja :
1. Hari Senin – Kamis : 07.30 – 16.30 diselingi istirahat 12.00 – 13.00
2. Hari Jum’at : 07.30 – 17.00 diselingi istirahat pukul 11.30 – 13.00
3. Hari Sabtu dan Minggu libur.
Direktur Utama
General Manager
Perlengkapan