PENDAHULUAN
negara maju. Di seluruh dunia sekitar 40% dari orang dewasa berusia 25 tahun atau
lebih telah didiagnosis dengan hipertensi. Jumlah orang dengan kondisi hipertensi
naik dari 600 juta pada tahun 1980 menjadi 1 miliar dalam tahun 2008. Prevalensi
hipertensi tertinggi di kawasan Afrika adalah 46% dari orang dewasa berusia 25
rendah.1,2
Perkiraan prevalensi untuk tekanan darah tinggi pada umur 25 tahun di Asia
umur tidak biasa adalah atau lebih 18 tahun sebesar 25,8%, tertinggi di Bangka
dan Jawa Barat (29,4%). Prevalensi hipertensi di Sumatera Utara yaitu (24,7%).
9,4%, yang didiagnosis tenaga kesehatan atau sedang minum obat sebesar 9,5%. Jadi,
ada 0,1% yang minum obat sendiri. Responden yang mempunyai tekanan darah
normal tetapi sedang minum obat hipertensi sebesar 0.7%. Jadi prevalensi hipertensi
dapat dibedakan menjadi yang tidak dapat dikontrol seperti riwayat keluarga, jenis
kelamin, dan usia, serta faktor yang dapat dikontrol seperti pola konsumsi makanan
aktivitas fisik.5
yaitu penduduk laki-laki dewasa (>18 tahun) di masing-masing provinsi pada tahun
2013 sebanyak 19,7%, lebih tinggi dari tahun 2007 (13,9%) dan tahun 2010 (7,8%).
Pada tahun 2013, prevalensi terendah di Nusa Tenggara Timur (9,8%) dan tertinggi di
provinsi Sulawesi Utara (34,7%). Enam belas provinsi dengan prevalensi diatas
prevalensi nasional salah satunya adalah Sumatera Utara. Rerata proporsi perokok
saat ini di Indonesia adalah 29,3 persen. Proporsi perokok saat ini terbanyak di
Kepulauan Riau dengan perokok setiap hari 27,2 persen dan kadang-kadang merokok
3,5 persen.4
umur semakin menurun proporsi perilaku sedentari ≥6 jam, namun proporsi tersebut
mulai meningkat pada umur ≥50 tahun. Proporsi perilaku sedentari ≥6 jam lebih
banyak pada perempuan, penduduk dengan pendidikan rendah, tidak bekerja, tinggal
di daerah perkotaan, dan penduduk dengan kuintil indeks kepemilikan lebih tinggi
dibandingkan dengan yang lebih rendah. Proporsi penduduk dengan aktivitas fisik
yang tergolong sedikit salah satunya adalah Sumatera Utara 28.8% dari total
penduduk.4
Salah satu faktor risiko hipertensi adalah DM tipe 2, prevalensi diabetes yang
Sulawesi Tengah (3,7%), Sulawesi Utara (3,6%), Sulawesi Selatan (3,4%) dan Nusa
DKI Jakarta (masing-masing 0,7%), Jawa Timur (0,6%), Jawa Barat (0,5%) dan
suatu desa di Bocor Jawa Tengah dari 100 responden yang diteliti didapati umur 20-
40 tahun 9,80%, 41-55 tahun 24,62%, 56-77 tahun 55,88%, >77 tahun 9,80% .6
tentang hubungan faktor risiko hipertensi dengan kejadian hipertensi pada karyawan
adakah perbedaan hubungan faktor risiko hipertensi dengan kejadian faktor risiko
JASA MARGA cabang Belmera Medan 2015 berdasarkan faktor risiko usia
JASA MARGA cabang Belmera Medan 2015 berdasarkan faktor risiko jenis
kelamin
aktivitas merokok
obesitas
5. Mengetahui perbedaan faktor risiko kejadian hipertensi pada karyawan PT
tipe 2
aktivitas fisik
perusahaan kedepannya
(http://apps.who.int/gho/data/view.main).
http://www.who.int/healthinfo/global_burden_disease/GlobalHealthRisk_repo
rt_full.pdf
http://journal.ui.ac.id/index.php/health/article/download/187/183