Anda di halaman 1dari 8

KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian

1. Identitas Pasien
Identitas pasien meliputi nama, jenis kelamin, umur, alamat, bangsa, pendidikan dan
pekerjaan pasien.

2. Keluhan Utama
Pasien mengalami bersin-bersin, hidung mengeluarkan secret, hidung tersumbat, dan
hidung gatal.

3. Riwayat Penyakit Dahulu


Hal yang perlu dikaji yaitu apakah sebelumnya pasien pernah menderita penyakit THT.

4. Riwayat Keluarga
Adakah penyakit yang diderita oleh anggota keluarga sebelumnya yang mungkin ada
hubungannya dengan penyakit klien sekarang.

5. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik untuk rhinitis alergi berfokus pada hidung, tetapi pemeriksaan wajah,
mata, dan telinga juga penting.

a. Hidung
Inspeksi : permukaan hidung terdapat secret mukoid.
Palpasi : nyeri, karena adanya inflamasi.
b. Wajah
Inspeksi :
1) Adanya allergic shiners yaitu dark circles di sekitar mata dan berhubungan
dengan vasodilatasi atau obstruksi hidung.
2) Adanya nasal crease yaitu lipatan horizontal (horizontal crease) yang melalui
setengah bagian bawah hidung akibat kebiasaan menggosok hidung ke atas
dengan tangan.
c. Mata
Inspeksi :
Adanya pembengkakan konjungtifa palpebral yang disertai dengan produksi air
mata.
d. Telinga
Dengan otoskopi perhatikan adanya retraksi membran timpani. Kelainan mobilitas
dari membran timpani dapat terjadi pada rinitis alergi yang disertai dengan
disfungsi tuba eustachius dan otitits media sekunder.

B. Diagnosa Keperawatan

1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan spasme jalan nafas, mucus
banyak, alergi ditandai dengan dispnea dan gelisah.

2. Pola napas tidak efektif berhubunhan dengan hiperventilasi ditandai dengan


dispnea, napas pendek, RR diatas 20x /menit

3. Gangguan sensori persepsi penciuman berhubungan dengan perubahan penerimaan


sensori, transmisi dan atau integrasi ditandai dengan perubahan respon terhadap
stimuli dan gelisah.

4. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan agen cidera ( biologi) ditandai dengan
bersin,gatal pada hidung, dan hidung tersumbat.

C. Rencana Keperawatan

1. Gangguan sensori persepsi penciuman berhubungan dengan perubahan penerimaan


sensori, transmisi dan atau integrasi ditandai dengan perubahan respon terhadap
stimuli dan gelisah.
2. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan agen cidera ( biologi) ditandai dengan
bersin,gatal pada hidung, dan hidung tersumbat.
3. Resiko infeksi berhubungan dengan destruksi jaringan dan peningkatan paparan
ligkungan.
4. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan spasme jalan nafas, mucus
banyak, alergi ditandai dengan dispnea dan gelisah.
5. Pola napas tidak efektif berhubunhan dengan hiperventilasi ditandai dengan
dispnea, napas pendek, RR diatas 20x /menit
Intervensi

1. Gangguan sensori persepsi penciuman berhubungan dengan perubahan penerimaan


sensori, transmisi, dan atau integrasi ditandai dengan perubahan respon terhadap
stimuli dan gelisah.

Tujuan :

Setelah diberikan asuhan keperawatan … x 24 jam diharap gangguan penciuman klien


teratasi dengan kriteria hasil :
- Dapat merespon stimuli dengan baik
- Klien tidak tampak gelisah

Intervensi :

1. Kaji ketajaman pembau pasien


Rasional : memeriksa fungsi indra penciuman klien dan mengetahui keparahan
gangguan penciuman klien
2. Ciptakan lingkungan yang aman disekitar pasien. Hindarkan allergen dari allergen.
Rasional : mencegah penyakit bertambah parah atau terjadinya kekambuhan
3. Jelaskan kepada pasien dan keluarga untuk mematuhi program terapi
Rasional : mencegah penyakit bertambah parah dan untuk kelancaran pemulihan
kondisi pasien
4. Kolaborasi dengan ahli fisioterapi
Cara : Beri stimulasi bau – bau tertentu
Rasional : untuk melatih dan merangsang indra penciuman klien agar kembali peka

2. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan agen cidera ( biologi) ditandai dengan
bersin,gatal pada hidung, dan hidung tersumbat.

Tujuan:

Setelah diberikan askep selama …x 24 jam diharapkan gangguan rasa nyaman yang
dirasakan klien dapat berkurang dengan kriteria hasil :
a. Secara subjektif, klien menyatakan sudah merasa lebih nyaman.
b. Ttv dalam batas normal.
c. Wajah klien tampak relaks.
Intervensi:

1 Catat karakteristik ketidaknyamanan, lokasi, intensitas, lama dan penyebabannya


Rasional : Variasi penampilan dan perilaku klien karena ketidaknyamanan terjadi
sebagai temuan pengkajian.
2 Lakukan manajemen mengurangi ketidaknyamanan:
a. Atur posisi fisiologis
b. Istirahatkan klien
c. Manajemen lingkungan (lingkungan tenang dan batasi pengunjung)
d. Ajarkan teknik relaksasi pernapasan dalam
e. Ajarkan teknik distraksi pada saat nyeri
Rasional :
a. Posisi fisiologis akan meningkatkan asupan oksigen, dan meningkatkan
kenyamanan.
b. Istirahat akan menurunkan kebutuhan oksigen jaringan perifer, sehingga akan
menurunkan kebutuhan oksigen jaringan.
c. Lingkungan tenang akan menurunkan stimulus eksternal dan pembatasan
pengunjung akan membantu meningkatkan kondisi oksigen ruangan yang akan
berkurang apabila banyak pengunjung yang berada di ruangan.
d. Dan dapat mengurangi ketidaknyamanan.
e. Dapat menurunkan stimulus internal dengan mekanisme peningkatan produksi
endorphin dan enkefalin yang dapat menenangkan pikiran

3. Resiko penyebaran infeksi berhubungan dengan destruksi jaringan dan peningkatan


paparan ligkungan.

Tujuan : setelah diberikan asuhan keperawatan selama … x 24 jam klien tidak


mengalami penyebaran infeksi dengan kriteria hasil :
a. Pasien dapat menunjukkan penurunan infeksi
b. Tidak ada tanda-tanda infeksi
c. Klien tidak mengeluhkan adanya gejala tambahan secara subjektif

Intervensi :
1. Monitor tanda vital setiap 4 jam
Rasional : data dasar untuk mengetahui keadaan normal (evaluasi keadaan px)
2. Gunakan metode pengontrol adanya infeksi
Rasional : melindungi px dari infeksi
3. Catat hasil laboratorium
Rasional : mengidentifikasi adanya infeksi
4. Monitor pemberian antiinflamasi dan kaji efek sampingnya
Rasional : inflamasi yang tidak ditangani dapat menyebabkan peradangan yang
bertambah berat
5. Informasikan ttg efek pengobatan
Rasional : mencegah infeksi silang
6. Anjurkan Klien untuk menghindari penyebab alergi
Rasional : Menghindari allergen akan membantu proses penyembuhan menjadi
lebih cepat
7. Lakukan penkes ttg :
a. Komplikasi penyakit
b. Tanda dan gejala infeksi
c. Hidup sehat
Rasional : memberikan pengetahuan dasar bagaimana cara memproteksi diri

4. Defisit Pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi

Tujuan

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam pasien menunjukkan pengetahuan
tentang proses penyakit dengan kriteria hasil:
a. Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan
program pengobatan
b. Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar
c. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim
kesehatan lainnya

Intervensi
a. Kaji tingkat pengetahuan pasien dan keluarga
b. Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi
dan fisiologi, dengan cara yang tepat.
c. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat
d. Diskusikan pilihan terapi atau penanganan

D. Evaluasi

Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf keberhasilan dalam
pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau
intervensi keperawatan ditetapkan (Brooker, 2001).

Evaluasi yang diharapkan diantaranya:

1) Klien dapat merespon stimuli dengan baik dan klien tidak tampak gelisah

2) Klien menyatakan sudah merasa lebih nyaman, TTV dalam batas normal, dan
wajah klien tampak relaks.
3) Klien dapat menunjukkan penurunan infeksi, tidak ada tanda-tanda infeksi

A. Pencegahan
Beberapa langkah/tips berikut ini dapat membantu anda bahkan jika anda tidak tahu
jenis pollen apa yang membuat anda alergi. Jika anda tahu tipe pollen apa yang membuat
anda alergi itu lebih bagus lagi.
1. Tetaplah berada di dalam ruangan/rumah pada waktu pollen sangat banyak di udara.
Umumnya pollen sedikit di udara hanya beberapa saat setelah matahari terbit. Mereka
kemudian jumlahnya makin banyak dan paling banyak pada tengah hari dan sepanjang
siang. Jumlahnya kemudian berkurang menjelang matahari terbenam.
2. Tutuplah jendela dan pintu, baik pada siang maupun malam hari. Gunakan AC untuk
membantu mengurangi jumlah pollen yang masuk ke dalam rumah anda. Jangan
gunakan kipas dengan buangan keluar (exhaust fan) karena dapat membawa lebih
banyak pollen masuk ke dalam rumah anda.
3. Potonglah rumput di halaman rumah sesering mungkin.
4. Cegah membawa pulang pollen masuk ke rumah setelah anda bepergian:
5. Segeralah mandi dan ganti baju dan celana yang anda pakai di luar.
6. Keringkan pakaian anda dengan mesin pengering, jangan jemur di luar.
7. Berliburlah ke tempat lain pada saat musim pollen sedang berlangsung di tempat anda
ke tempat di mana tanaman yang membuat anda alergi tidak tumbuh.
8. Jangan keluar rumah pada saat hujan atau hari berangin.
9. Hindari aktivitas yang membat anda terpapar dengan mold, seperti berkebun (terutama
saat bekerja dengan kompos), memotong rumput.
10. Buanglah jauh-jauh dari rumah anda daun-daun yang berguguran, potongan rumput,
dan kompos.
11. Di daerah yang berudara lembab mold di dalam rumah dapat mencetuskan serangan
asthma, rhinitis alergika dan dermatitis alergika. Beberapa langkah berikut dapat
membantu:
12. Bersihkan kamar mandi, bathtubs, shower stalls, shower curtains, dan karet-karet
jendela paling sedikit sebulan sekali dengan disinfektan atau cairan pemutih. Gunakan
pemutih dengan hati-hati, karena dapat membuat hidung anda teriritasi. Jika hidung
anda teriritasi, gejala alergi anda dapat memburuk.
13. Rumah harus ada aliran udara yang baik dan kering.
14. Gunakan exhaust fan di kamar mandi dan dapur.
15. Jangan gunakan karpet.
16. Oleh karena orang dewasa menghabiskan 1/3 waktu mereka dan anak-anak
menghabiskan ½ dari waktu mereka di kamar tidur, maka penting agar tidak ada alergen
di kamar tidur. Jangan gunakan kasur, bantal dan guling yang diisi dengan kapuk.

Anda mungkin juga menyukai