Anda di halaman 1dari 46

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/321330134

Pedoman Pengkajian dan Pengelolaan Risiko Kardiovaskuler - versi Bahasa


Indonesia

Book · November 2017

CITATIONS READS

0 2,625

1 author:

Anggi Lukman Wicaksana


Gadjah Mada University
10 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Anggi Lukman Wicaksana on 28 November 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Buku Saku
Pedoman Pengkajian dan Pengelolaan
Risiko Penyakit Kardiovaskuler
Versi Bahasa Indonesia

Disusun oleh:
Recipe Project Team

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran


Universitas Gadjah Mada
2017
Penjelasan Umum

Buku Saku Pedoman Pengkajian dan Pengelolaan Risiko


Kardiovaskular ini berisi informasi penyakit kardiovaskular dan
panduan untuk memperkirakan risiko total kardiovaskular pada
kelompok berisiko agar dapat mengurangi kejadian serangan
mendadak atau kekambuhan oleh karena penyakit jantung koroner,
stroke dan penyakit pembuluh darah lainnya. Buku pedoman ini juga
berisi mengenai pengelolaan risiko kardiovaskular dalam pencegahan
primer dan sekunder.

Kelompok berisiko pada penyakit kardiovaskular dikelompokkan


menjadi dua, yaitu:
a. kelompok yang memiliki faktor risiko tetapi belum nampak
adanya gejala klinis penyakit kardiovaskular, dan
b. kelompok yang telah didiagnosa penyakit jantung koroner, stroke
atau penyakit pembuluh darah lainnya.

Buku pedoman ini dapat digunakan oleh


dokter, petugas kesehatan maupun non-
petugas kesehatan pada tingkat pelayanan
kesehatan primer. Kondisi hipertensi,
diabetes atau adanya penyakit
kardiovaskular lainnya dapat digunakan sebagai titik awal untuk
penerapan panduan ini.

2
Buku pedoman ini dapat dipergunakan di pelayanan kesehatan primer
atau yang lain dimana terdapat keterbatasan fasilitas yang ada.

Tujuan utama penerapan panduan ini


adalah untuk mencegah kejadian
serangan jantung dan stroke dengan
menurunkan risiko kardiovaskular yang
dimiliki. Selain itu, rekomendasi yang
diberikan pada kelompok risiko dapat berupa:
a. berhenti merokok atau kurangi merokok atau tidak memulai
merokok
b. konsumsi dan pilih menu makanan sehat
c. lebih aktif dalam beraktifitas fisik
d. turunkan indeks masa tubuh dan obesitas sentral
e. turunkan atau kontrol tekanan darah
f. turunkan atau kontrol kadar total kolesterol dan LDL (kolesterol
tidak baik) dalam darah
g. kendalikan gula darah
h. gunakan terapi antiplatelet jika diperlukan (konsultasi ke dokter)

3
Daftar Isi

Halaman Judul 1
Penjelasan Umum 2
Daftar Isi 4
Edukasi Penyakit Kardiovaskular 6
Apakah Penyakit Kardiovaskular itu? 6
Apa Saja Fakta-fakta Mengenai
Penyakit Kardiovaskular? 7
Apa Tanda dan Gejala Penyakit Kardiovaskular? 8
Apa Saja Bahaya Penyakit Kardiovaskular? 9
Apa Saja Faktor Risiko Penyakit Kardiovaskular? 10
Prediksi Risiko Penyakit Kardiovaskular 12
Bagaimana Prediksi Risiko Penyakit Kardiovaskular? 12
Pengkajian Risiko Kardiovaskular 13
Pengelolaan Risiko Kardiovaskular dalam Pencegahan Primer
Rekomendasi pencegahan penyakit kardiovaskular pada kelompok
yang memiliki faktor risiko 22
Berhenti Merokok 22
Perubahan Diet 23
Aktifitas Fisik 24
Pengendalian Berat Badan 24
Konsumsi Alkohol 24
Obat Anti Hipertensi 25
Obat Penurun Lemak (Statin) 27

4
Obat Antiplatelet 28
Pengelolaan Risiko Kardiovaskular dalam Pencegahan Sekunder
Rekomendasi untuk pencegahan penyakit kardiovaskular yang
berulang yaitu serangan jantung dan stroke 30
Saran Gaya Hidup 31
Berhenti Merokok 31
Perubahan Diet 32
Aktivitas Fisik 32
Pengendalian Berat Badan 33
Konsumsi Alkohol 33
Obat Anti Hipertensif 33
Obat Penurun Lemak (Statin) 34
Obat Hipoglikemi 34
Obat Antiplatelet 35
ACEI untuk Infark Miokard 35
Beta Blocker untuk Infark Miokard 35
Pengobatan dengan Antikoagulan 36
Revaskularisasi Koroner 36
Carotid Endarterectomy 37
Obat-obatan yang Tidak Direkomendasikan 37

Referensi 41

5
Edukasi Penyakit Kardiovaskular

Apakah Penyakit Kardiovaskular itu?

Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab utama kecacatan dan


kematian dini di seluruh belahan dunia.

Penyakit kardiovaskular adalah penyakit yang terjadi akibat adanya


gangguan fungsi jantung dan
pembuluh darah, diantaranya
adalah:
penyakit jantung koroner
penyakit gagal jantung
hipertensi
stroke.

6
Penyakit kardiovaskular terjadi akibat adanya
aterosklerosis (mengerasnya pembuluh darah
serta berkurangnya elastisitas dinding pembuluh
darah) yang berkembang dalam kurun waktu tertentu dan semakin
nyata manakala gejala penyakit kardiovaskular itu muncul.

Apa Saja Fakta-fakta Mengenai Penyakit Kardiovaskular?

• Penyakit kardiovaskular merupakan


penyebab kematian nomor satu di dunia
• Pada tahun 2012 diperkirakan sekitar 17,5
juta orang meninggal akibat penyakit
kardiovaskular, yaitu sekitar 31% dari kematian di dunia. Dari
kematian itu, diperkirakan 7,4 juta diakibatkan oleh penyakit
jantung koroner dan 6,7 juta karena stroke
• Lebih dari tiga perempat kematian akibat penyakit
kardiovaskular terjadi pada negara-negara berpenghasilan
rendah dan menengah
• Sebagian besar penyakit kardiovaskular dapat
dicegah dengan memodifikasi faktor risiko
perilaku seperti kebiasaan merokok, diet yang
tidak sehat dan obesitas, aktivitas fisik kurang,
dan konsumsi alkohol berlebihan
• Orang dengan penyakit kardiovaskular atau
yang berada pada risiko tinggi penyakit

7
kardiovaskular perlu deteksi dini dan manajemen konseling dan
konsumsi obat-obatan yang sesuai

Apa Tanda dan Gejala Penyakit Kardiovaskular?

1. Angina atau nyeri dada. Pada sebagian


penderita angina ini merasakan rasa
kekakuan, rasa penuh, tertekan atau berat
pada dada tanpa disertai rasa nyeri.
Angina juga dapat dijumpai sebagai
nyeri yang dijalarkan, atau nyeri yang seolah berasal dari lengan
atas, atau pertengahan punggung.
2. Dispnea atau kesulitan bernapas

3. Edema perifer atau pembengkakan


akibat penimbunan cairan dalam
ruang interstisial yang didahului
oleh bertambahnya berat badan.

8
4. Sinkop atau kehilangan kesadaran sesaat akibat
aliran darah otak yang tidak adekuat.
5. Papitasi atau merasakan perubahan denyut
jantung. Perubahan keteraturan, kecepatan,
atau kekuatan kontraksi jantung.
6. Kelelahan dan kelemahan yang sering kali
diakibatkan oleh perfusi aliran darah perifer
yang kurang dan curah jantung yang rendah.

Apa Saja Bahaya Penyakit kardiovaskular?

Bahaya penyakit kardiovaskular adalah terjadinya


kejadian serangan jantung dan stroke.
Serangan jantung dan stroke sering terjadi secara
mendadak dan mengakibatkan kondisi fatal hingga
kematian sebelum penatalaksanaan dapat diberikan.

Modifikasi faktor risiko terbukti mampu mengurangi kejadian klinis


dan kematian mendadak pada orang yang menderita penyakit
kardiovaskular atau pada kelompok yang memiliki risiko tinggi
penyakit kardiovaskular.

9
Apa Saja Faktor Risiko Penyakit kardiovaskular?

a. Faktor risiko yang dapat dimodifikasi

tekanan darah tinggi obesitas

kadar lemak darah abnormal diet yang tidak sehat

kebiasaan merokok diabetes melitus

kurang aktifitas fisik

10
b. Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi

Riwayat keluarga
Usia

jenis kelamin etnik/ras

11
Prediksi Risiko Penyakit Kardiovaskular

Bagaimana Prediksi Penyakit Kardiovaskular?

WHO dan ISH mengembangkan


diagram risiko kardiovaskular yang
dapat digunakan spesifik berdasarkan
wilayah tempat tinggal, salah satunya Indonesia.

Diagram risiko kardiovaskular ini dapat


dipergunakan untuk memperkirakan risiko
total kardiovaskular pada kelompok berisiko.

Bukti klinis teruji juga tersedia guna melakukan tindakan spesifik


nyata untuk memulai pencegahan dan pengurangan serangan
mendadak akibat penyakit kardiovaskular
pada kelompok pertama berisiko. Sementara
untuk kelompok kedua berisiko yang telah
memiliki risiko tinggi kardiovaskular,
intervensi intensif gaya hidup perlu segera
dilaksanakan ditunjang dengan terapi sesuai anjuran tenaga kesehatan.
Klasifikasi risiko dengan menggunakan diagram risiko kardiovaskular
pada kelompok kedua berisiko ini tidak diperlukan dalam
pengambilan keputusan untuk tatalaksana pasien.

12
Pengkajian Risiko Kardiovaskular
Pengkajian risiko kardiovaskular digunakan untuk
mengklasifikasikan pasien berdasarkan tingkat risiko
yang dimiliki sehingga penatalaksanaan dan
program selanjutnya dapat diberikan dengan tepat.

Namun, pada beberapa pasien ada yang memiliki penyakit


kardiovaskular atau memiliki risiko sangat tinggi penyakit
kardiovaskular. Pada kondisi ini, klasifikasi risiko tidak diperlukan
dalam pengambilan keputusan tindakan terapi. Karena sudah sangat
jelas bahwa kelompok yang memiliki risiko sangat tinggi penyakit
kardiovaskular memerlukan penatalaksanaan intensif berupa
intervensi gaya hidup dan pengobatan.

Kelompok yang memiliki risiko sangat tinggi kardiovaskular


diantaranya adalah:
a. sudah terdiagnosis menderita penyakit kardiovaskular
b. tidak memiliki penyakit kardiovaskular namun kadar kolesterol
darah ≥ 8 mmol/l (≥ 320 mg/dl) atau kadar kolesterol LDL ≥ 6
mmol/l (240 mg/dl) atau rasio total kolesterol terhadap kolesterol
HDL (TC/HDL) > 8
c. tidak memiliki penyakit kardiovaskular tetapi tekanan darah
selalu TDS > 160-170/ TDD > 100-105 mmHg

13
d. memiliki diabetes tipe 1 atau 2 dengan nefropati
atau gejala penyakit ginjal lain
e. dengan gagal ginjal atau kerusakan ginjal lainnya

Diagram risiko kardiovaskular dapat digunakan untuk memperkirakan


risiko kejadian fatal atau non-fatal serangan jantung (atau stroke)
dalam 10 tahun ke depan pada 14 wilayah epidemiologi WHO. Risiko
ini dikembangkan berdasarkan:

Jenis kelamin Tekanan darah


Usia

Status merokok Kadar kolesterol Ada atau tidaknya


darah
diabetes

Tersedia dua macam diagram, yaitu:


1. kondisi dimana terdapat data kadar kolesterol darah (dapat
dilakukan pengukuran)
2. kondisi dimana tidak terdapat data kadar kolesterol darah (tidak
memungkinkan untuk dilakukan pengukuran).
14
Masing-masing wilayah memiliki diagram tersendiri. Untuk wilayah
Indonesia, diagram yang digunakan adalah diagram wilayah SEAR B.
Diagram yang tersedia
memberikan perkiraan risiko
kardiovaskular yang tepat
pada kelompok yang belum memiliki penyakit jantung koroner, stroke
atau penyakit aterosklerosis yang lain. Diagram ini merupakan alat
bantu untuk identifikasi kelompok risiko tinggi dan memotivasi
pasien terutama dalam merubah gaya hidup, obat anti hipertensi, obat
penurun kadar lemak dan aspirin.

Langkah-langkah penentuan risiko kardiovaskular dari WHO/ISH


(lihat diagram di halaman berikutnya!).
a. pastikan diagram yang dilihat adalah diagram SEAR B (untuk
wilayah Indonesia).
b. jika kadar kolesterol tidak memungkinkan diukur, gunakan
diagram tanpa kadar kolesterol darah.
c. Beberapa informasi ini diperlukan sebelum penentuan risiko
penyakit kardiovaskular, sehingga lakukan wawancara singkat
(atau gunakan kuesioner data karakteristik responden) guna
mendapatkan data:
i. ada tidaknya diabetes
ii. jenis kelamin
iii. merokok atau tidak
iv. umur

15
v. tekanan darah sistolik
vi. kadar kolesterol darah (jika dalam mg/dl, bagi dengan 38
untuk mengubah ke satuan mmol/l)
d. mulai tentukan risiko kardiovaskular pada pasien jika data-data di
atas sudah tersedia.
e. Pilih diagram berdasar ada atau tidaknya diabetes
f. Pilih tabel untuk laki-laki atau perempuan
g. Pilih kotak untuk perokok atau bukan perokok
h. Pilih kotak umur sesuai dengan umur pasien (jika umur pasien
50-59 tahun pilih kotak 50, jika umur pasien 60-69 tahun pilih
kotak 60 tahun)
i. Dalam kelompok kotak tersebut, cari kotak kecik (cell) yang
paling mendekati atau pertemuan antara tekanan darah sistolik
pasien (mmHg) dan kadar kolesterol darah (mmol/l). warna
dalam kotak kecil menentukan risiko kejadian kardiovaskular
dalam 10 tahun ke depan.
Catatan:
i. penderita diabetes didefiniskan jika orang tersebut
mengkonsumsi insulin atau obat hipoglikemi oral atau jika gula
darah puasa > 7.0 mmol/l (>126 mg/dl) atau gula darah 2 jam PP
> 11 mmol/l (>200 mg/dl). Untuk lokasi dengan keterbatasan
sarana prasarana, uji gula darah dalam urine dapat digunakan
untuk mengkonfirmasi uji glukosa dalam darah.

16
Diagram Risiko Kardiovaskular untuk Wilayah SEAR B
(Indonesia) –1

Gambar 1. Diagram risiko kardiovaskular jika tersedia data total


kolesterol darah

17
Diagram Risiko Kardiovaskular untuk Wilayah SEAR B
(Indonesia) – 2

Gambar 2. Diagram risiko kardiovaskular jika tidak tersedia data total


kolesterol darah
18
ii. Semua perokok aktif atau yang berhenti merokok kurang dari
setahun sebelum pengkajian dikelompokkan sebagai perokok
untuk pengkajian risiko kardiovaskular.
iii. Tekanan darah sistolik diambil dari rerata dua pembacaan
pemeriksaan tekanan darah. Hal tersebut sudah cukup digunakan
untuk pengkajian risiko akan tetapi bukan digunakan sebagai
dasar pra penatalaksanaan.
iv. Nilai rerata dari dua hasil pengukuran kadar kolesterol non puasa
dengan indikator kimia kering atau satu kali pengukuran
laboratorium. Hal tersebut sudah cukup untuk pengkajian risiko.

Interpretasi hasil diagram

Risiko
Warna Kategori Risiko
Kardiovaskular
Hijau < 10% Risiko Rendah
Kuning 10 – <20% Risiko Sedang
Oranye 20 – < 30% Risiko Tinggi
Merah/Merah gelap 30 – <40% / >40% Risiko Sangat Tinggi

Perhatikan bahwa risiko kardiovaskular mungkin lebih tinggi dari


pada warna yang tertera pada diagram akibat kondisi berikut:
1. telah mengkonsumsi obat anti hipertensi
2. menopause premature/dini

19
3. mendekati kategori usia berikutnya (misal 58, 69 tahun dll) atau
kategori tekanan darah sistolik berikutnya (misal TDS 157, 178)
4. obesitas, termasuk sentral obesitas (laki-laki WHR >.90,
perempuan WHR>.85)
5. gaya hidup sedenter (aktivitas fisik kurang)
6. riwayat keluarga PJK dini atau stroke dalam derajat relative
pertama (laki-laki <55 tahun, perempuan <65 tahun)
7. peningkatan kadar trigliserida (>2 mmol/l atau 180 mg/dl)
8. kadar kolesterol HDL rendah (<1 mmol/l atau 40 mg/dl pada
laki-laki, <1.3 mmol/l atau 50 mg/dl pada perempuan)
9. peningkatan kadar c-reaktif protein, fibrinogen, homosistein,
apolipoprotein B atau Lp(a), atau gula darah puasa atau gangguan
toleransi gula darah
10. mikroalbuminuria (peningkatan risiko diabetes sekitar 5% dalam
5 tahun)
11. peningkatan denyut nadi
12. ketimpangan sosioekonomi

20
Pengelolaan Risiko Kardiovaskular dalam
Pencegahan Primer

Rekomendasi pencegahan penyakit kardiovaskular pada kelompok


yang memiliki faktor risikoa
Risiko
Rekomendasi
Kardiovaskular
<10% (hijau) Individu berada pada risiko rendah kejadian fatal
dan non fatal kardiovaskular akan tetapi tidak
berarti tidak memiliki risiko.
Pengelolaan konservatif berfokus pada intervensi
gaya hidup (disarankan)
10 – <20% Individu berada pada risiko sedang
(kuning) Perlu monitor faktor risiko tiap 6-12 bulan
20 – <30% Individu berada pada risiko tinggi
(oranye) Perlu monitor faktor risiko tiap 3-6 bulan
>30% Individu berada pada risiko sangat tinggi
(merah/merah Perlu monitor faktor risiko tiap 3-6 bulan
gelap)
a
Tidak termasuk pasien yang telah didiagnosa PJK, stroke atau penyakit pembuluh darah
lainnya

Berhenti Merokok
Semua yang tidak merokok didorong untuk tidak mulai merokok.

21
Semua perokok didorong untuk berhenti merokok
oleh tenaga kesehatan dan didukung dalam upaya
mereka untuk melakukannya (1++, A)
Disarankan bagi pengguna rokok model lain,
disarankan juga untuk berhenti (2+, C)
Risiko 20–<30% Terapi pengganti nikotin dan/atau notriptilin atau
amfebutamone (bupropion) dapat digunakan untuk
memotivasi penderita yang gagal berhenti
merokok dengan konseling (1++, B)
Risiko ≥30% Terapi pengganti nikotin dan/atau notriptilin atau
amfebutamone (bupropion) dapat digunakan untuk
memotivasi penderita yang gagal berhenti
merokok dengan konseling (1++, B)

Perubahan Diet
Semua individu didorong untuk mengurangi konsumsi lemak total
atau lemak jenuh (1+, A).
Lemak total harus diturunkan sekitar
30% dari kalori, lemak jenuh <10% dari
kalori, konsumsi asam lemak harus
dikurangi sebisa mungkin atau
dihilangkan dan sebaiknya konsumsi
lemak polisaturated (sampai 10%
kalori) atau monosaturated (10-15% kalori) (1+, A).
Semua individu didorong untuk mengurangi asupan garam setidaknya

22
sepertiga dan jika mungkin sampai <5 g atau <90 mmol/hari (1+, A).
Semua individu didorong untuk mengkonsumsi setidaknya 400 g per
hari buah atau sayur dan juga kacang-kacangan (2+, A)

Aktifitas Fisik
Semua individu didorong untuk melakukan aktifitas fisik sedang
setidaknya 30 menit (contoh: jalan cepat) per hari
selama waktu luang, kegiatan harian atau aktifitas
fisik yang berkaitan dengan pekerjaan (1+, A).

Pengendalian Berat Badan


Semua individu yang obesitas atau mengalami
kegemukan didorong untuk menurunkan berat
badan melalui kombinasi diet yang disarankan dan
meningkatkan aktifitas fisik (1+, A).

Konsumsi Alkohol
Semua individu yang mengkonsumsi 3 unitc alkohol per hari harus
didorong untuk mengurangi konsumsi alkohol (2++, B).
c
satu unit (minum) = separuh gelar bir/lebih (5% alkohol), 100 cc wine (10% alkohol), siritus
25 cc (40% alkohol)

23
Obat Anti Hipertensi
Semua individu yang memiliki tekanan darah di atas 160/100 mmHg
atau lebih rendah tetapi mengalami kerusakan organ seharusnya
mendapatkan pengobatan dan
saran gaya hidup sehat yang
spesifik untuk menurunkan
tekanan darah dan risiko
penyakit kardiovaskular. (2++, B)
Semua individu yang memiliki tekanan darah di bawah 160/100
mmHg atau yang tidak ada kerusakan organ perlu dilakukan
manajemen sesuai tingkat risiko kardiovaskular yang dimiliki.
Risiko <10% Individu dengan tekanan darah di atas ≥140/90
mmHge seharusnya melanjutkan strategi gaya
hidup untuk menurunkan tekanan darah dan total
risiko kardiovaskular yang dikaji ulang setiap 2-5
tahun tergantung pada kondisi klinis dan fasilitas
yang tersedia.
Risiko 10-<20% Individu dengan tekanan darah di atas ≥140/90
mmHge seharunya melanjutkan strategi gaya hidup
untuk menurunkan tekanan darah dan total risiko
kardiovaskular yang dikaji ulang setiap tahun
tergantung pada kondisi klinis dan fasilitas yang
tersedia.
Risiko 20-<30% Individu dengan tekanan darah di atas ≥140/90
mmHge yang tidak mampu menurunkan tekanan

24
darah melalui perubahan gaya hidup dengan
bantuan tenaga kesehatan dalam 4-6 bulan
seharusnya mendapatkan salah satu terapi berikut
untuk menurunkan tekanan darah dan risiko
kardiovaskular yang dimiliki: thiazide-like
diuretic, ACE inhibitor, calcium channel blocker,
beta blokerd.
Dosis rendah thiazide-like diuretic, ACE inhibitor
atau calcium channel blocker direkomendasikan
sebagai terapi lini pertama (1++, A)
Risiko ≥30% Individu dengan tekanan darah di atas ≥130/80
mmHg seharusnya mendapatkan salah satu terapi
berikut untuk menurunkan tekanan darah dan
risiko kardiovaskular yang dimiliki: thiazide-like
diuretic, ACE inhibitor, calcium channel blocker,
beta blokerd.
Dosis rendah thiazide-like diuretic, ACE inhibitor
atau calcium channel blocker direkomendasikan
sebagai terapi lini pertama (1++, A)
d
bukti ilmiah dari dua meta analisis terbaru mengindikasikan bahwa beta blocker inferior
calcium channel blocker dan ACE inhibitor terapi untuk hipertensi dalam menurunkan
frekuensi hard endpoint. Selain itu, beta blocker kurang ditoleransi daripada diuretic.
Sebagian besar bukti ini berasal dari uji coba dimana atenolol digunakan sebagai beta
blocker.

25
e
penurunan tekanan darah 10-15/5-8 mmHg dengan terapi obat menurunkan mortalitas dan
morbiditas penyakit kardiovaskular sekitar sepertiga, tanpa melihat risiko absolut sebelum
pengobatan. Akan tetapi, rekomendasi ini akan menyebabkan tingginya proporsi populasi
pasien yang mendapatkan obat anti hipertensi. Meski dalam lokasi yang memiliki sarana
prasarana memadai, manajemen penggunaan obat ini disarankan pada kelompok yang
memiliki tekanan darah di atas 160/100 mmHg.

Obat Penurun Lemak (Statin)


Semua individu yang memiliki kadar total kolesterol di atas 8 mmol/l
(320 mg/dl) seharusnya dianjurkan untuk mendapatkan diet rendah
lemak dan diberikan statin untuk menurunkan risiko penyakit
kardiovaskular (2++, B)
Individu yang lain perlu dilakukan pengelolaan risiko kardiovaskular
yang dimiliki sesuai tingkat risikonya:
Risiko <10% Seharusnya mendapatkan anjuran diet rendah
lemakg.
Risiko 10-<20% Seharusnya mendapatkan anjuran diet rendah
lemakg.
Risiko 20-<30% Pasien dewasa >40 tahun dengan kadar kolesterol
tinggi persisten (>5 mmol/l dan atau kolesterol
LDL>3 mmol/l selain mendapatkan diet rendah
lemak seharunya mendapatkan statin (1+, A)
Risiko ≥30% Individu pada risiko ini seharusnya mendapatkan
diet rendah lemak dan diberikan statin (1++, A)
Kadar kolesterol seharusnya diturunkan sampai
kurang dari 5 mmol/l (kolesterol LDL dibawah 3

26
mmol/l) atau 25% (30% untuk kolesterol LDL)
atau lebihf.
f
penurunan kadar kolesterol 20% (sekitar 1 mmol/l) denga terapi statin diharapkan dapat
menekan mortalitas PJK 30%, tanpa melihat risiko absolute sebelum pengobatan. Akan tetapi
penerapan rekomendasi ini pada masyarakat umum mungkin tidak efektif dalam pendanaan.
Hal ini akan menyebabkan tingginya proporsi pasien dewasa yang mendapatkan statin. Meski
dalam lokasi yang memiliki sarana prasarana memadai, praktik penggunaan obat ini
disarankan pada kelompok yang memiliki kadar kolesterol di atas 8 mmol/l (320 mg/dl).
g
Tidak terdapat uji coba klinis yang mengevaluasi kelebihan absolute dan relative penurunan
kolesterol pada targer kolesterol berbeda dalam kaitannya dengan kejadian klinis.

Obat Anti Platelet


Risiko <10% Untuk individu dalam kelompok ini, bahaya
penggunaan aspirin melebihi kelebihan yang
dimiliki aspirin itu sendiri.
Sehingga aspirin tidak seharunya diberikan pada
individu dengan risiko rendah (1++, A)
Risiko 10-<20% Untuk individu dalam kelompok ini, kelebihan
penggunaan aspirin seimbang dengan bahaya yang
disebabkan aspirin itu sendiri.
Aspirin tidak seharunya diberikan pada individu
dalam risiko ini (1++, A)
Risiko 20-<30% Untuk individu dalam kelompok ini,
keseimbangan antara kelebihan dan bahaya
penggunaan aspirin tidak jelash.
Aspirin mungkin seharusnya tidak diberikan pada

27
individu dalam risiko ini (1++, A)
Risiko ≥30% Individu pada risiko ini seharusnya mendapatkan
aspirin dosis rendah (1++, A)
h
pertimbangkan pemberian aspirin pada kondisi tingkat PJK melebihi tingkat stroke

Perawatan preventif yang paling hemat biaya adalah aspirin dan terapi
anti hipertensi (tiazid dosis rendah). Pengobatan anti hipertensi yang
intensif dan statin terbukti kurang efektif dalam penghematan biaya.
Akan tetapi, dalam daerah dimana sarana prasarana kurang memadai,
strategi pencegahan yang efektif biaya salah satunya yaitu
penggunaan aspirin dan terapi anti hipertensi untuk semua kelompok
risiko tinggi. Hal tersebut dilakukan sebelum menawarkan
pengobatan anti hipertensi secara intensif dan statin.

28
Pengelolaan Risiko Kardiovaskular dalam
Pencegahan Sekunder

Pencegahan sekunder bagi individu yang telah didiagnosis menderita


penyakit kardiovaskular (angina pektoris, penyakit jantung koroner,
infark miokard, serangan iskemik
transien, penyakit serebrovaskular atau
penyakit pembuluh darah perifer atau
setelah dilakukan revaskularisasi koroner
atau endarterektomi karotis) yang berada
pada risiko yang sangat tinggi dalam
perkembangan kekambuhan kejadian kardiovaskular. Diagram risiko
tidak begitu penting untuk menentukan keputusan perawatan yang
dipilih.

Tujuan dari penerapan rekomendasi


dibawah ini, adalah untuk mencegah
kejadian kardiovaskular yang berulang
dengan menurunkan risiko
kardiovaskular.

29
Rekomendasi untuk pencegahan kejadian kardiovaskular yang
berulang yaitu Penyakit Jantung Koroner (serangan jantung) dan
Penyakit Serebrovaskular (stroke)

Saran Gaya Hidup


Saran gaya hidup diberikan secara intersif bersamaan dengan
diberikannya terapi obat
Berhenti Merokok
Semua individu yang telah terdiagnosis PJK dan/atau penyakit
serebrovaskular sangat dianjurkan untuk berhenti merokok oleh
tenaga kesehatan dan didukung dalam upaya mereka
untuk melakukannya. (IIa B)
Berhenti menggunakan model lain dari tembakau
direkomendasikan bagi individu dengan diagnosis PJK dan/atau
penyakit serebrovaskular. (IIa C)
Terapi pengganti nikotin seharusnya ditawarkan kepada individu
yang terus merokok sedikitnya 10 batang atau lebih dalam sehari,
yaitu individu yang kemungkinan mengalami ketergantungan
nikotin. Penggunaan antidepresan untuk berhenti merokok
umumnya tidak dianjurkan pada pasien dengan PJK dan/atau
penyakit serebrovaskular. (Ia B)
Individu dengan PJK dan/atau penyakit serebrovaskular yang tidak
merokok harus disarankan untuk menghindari paparan asap rokok
sebisa mungkin. (IIa C)

30
Perubahan Diet
Semua individu dengan PJK dan/atau penyakit serebrovaskular
seharusnya diberikan saran untuk mengadopsi
pola diet yang kemungkinan dapat mengurangi
risiko penyakit pembuluh darah berulang.
Asupan lemak total seharusnya dikurangi
menjadi <30% dari kalori, lemak jenuh <10%
dari kalori dan asam lemak trans harus dikurangi sebanyak mungkin
atau dihilangkan; asupan makanan berlemak seharusnya merupakan
lemak tak jenuh jamak (hingga 10% dari kalori) atau lemak tak
jenuh tunggal (10-15% dari kalori). (IIa B)
Semua individu seharusnya didorong untuk mengurangi asupan
garam sehari-hari setidaknya sepertiga dan jika mungkin, sampai <5
gr atau <90 mmol per hari. (IIa B)
Semua individu didorong untuk mengkonsumsi setidaknya 400 g per
hari buah atau sayur dan juga kacang-kacangan (1a, A)
Aktivitas Fisik
Latihan fisik dengan intesitas ringan sampai
sedang direkomendasikan untuk individu yang
sedang dalam proses penyembuhan dari kejadian
PJK mayor (termasuk revaskularisasi koroner).
(Ia A)
Pengawasan program latihan fisik seharusnya dapat ditawarkan
kepada semua individu yang sedang dalam proses penyembuhan
dari kejadian PJK mayor dan penyakit serebrovaskular. (Ia A)

31
Pengendalian Berat Badan
Pada pasien dengan penyakit kardiovaskular yang
kelebihan berat badan atau obesitas, seharusnya
disarankan untuk menurunkan berat badan melalui
kombinasi pengurangan diet energi dan peningkatan
aktivitas fisik. (IIa B)

Konsumsi Alkohol
Individu yang mengonsumsi lebih dari 3 unit alkoholc per hari
seharusnya disarankan untuk mengurangi konsumsi alkohol. (2 ++,
B)
c
Satu unit (minuman) = setengah pint (0.568 liter) beer/lager (5% alkohol), 100 ml anggur
(10% alkohol), spirits (minuman keras) 25 ml (40% alkohol)

Obat Antihipertensif √
Penurunan tekanan darah harus dipertimbangkan pada semua pasien
yang terdiagnosis PJK, terutama pada individu dengan tekanan
darah di atas 140/90
mmHg. Faktor gaya
hidup (terutama asupan
alkohol yang tinggi)
harus ditangani pertama
kali dan jika tekanan darah masih di atas 140/90 mmHg, ada
indikasi untuk diberikan terapi obat. Ketika beta-blocker dan ACEI
(angiotensin converting enzyme inhibitor) tidak dapat diberikan,
atau dalam kasus di mana tekanan darah tetap tinggi, pengobatan
dengan diuretik thiazide kemungkinan akan mengurangi risiko
32
kejadian vaskular berulang. Target tekanan darah yang sesuai yaitu
130 / 80-85 mmHg.
Semua pasien dengan stroke atau stroke ringan (TIA, Transient
Ischemic Attack) seharusnya mempertimbangkan penurunan tekanan
darah dengan target <130 / <80-85 mmHg. (Ia A)
Obat Penurun Lemak (Statin) √
Pengobatan dengan statin direkomendasikan untuk semua pasien
yang tediagnosis PJK. Pengobatan harus dilanjutkan dalam jangka
panjang, mungkin seumur hidup. Pasien yang berada pada batas
awal risiko tinggi sangat mungkin untuk mendapatkan keuntungan
dalam pengobatan ini. (Ia A)
Pengobatan dengan statin seharusnya dipertimbangkan untuk semua
pasien dengan diagnosis penyakit serebrovaskular, terutama jika
mereka juga memiliki bukti bahwa terdiagnosis PJK. (Ia A)
Pemantauan kadar kolesterol darah tidak wajib dilakukan.
Kolesterol total kurang dari 4.0 mmol/l (152 mg/dl) dan kolesterol
LDL kurang dari 2,0 mmol/l (77 mg/dl), atau pengurangan 25%
kolesterol total dan 30% LDL-kolesterol merupakan tujuan yang
diinginkan, yaitu tingkat risiko absolut lebih rendah.
Penggunaan agen lainnya penurun lemak tidak dianjurkan, baik
sebagai alternatif untuk statin atau tambahan statin. (Ia A)
Obat Hipoglikemi √
Pencegahan sekunder dari PJK, penyakit serebrovaskular dan
penyakit pembuluh darah perifer penting dilakukan pada pasien
dengan diabetes, baik tipe 1 atau tipe 2. Individu dengan glukosa

33
darah puasa menetap >6 mmol/l meskipun dengan kontrol diet,
seharusnya diberikan metformin dan/atau insulin yang sesuai. (1+,
A).
Obat Antiplatelet √
Semua pasien dengan diagnosis PJK seharusnya diberikan
pengobatan dengan aspirin secara teratur apabila tidak ada
kontraindikasi. Pengobatan seharusnya dimulai lebih awal dan
diberikan seumur hidup. (Ia A)
Semua pasien dengan riwayat serangan iskemik transien atau stroke
yang diduga terjadi akibat iskemia serebral atau infark seharusnya
diberikan pengobatan dengan aspirin jangka panjang (mungkin
seumur hidup) apabila tidak ada kontraindikasi. (Ia A)
ACEI untuk Infark Miokard √
ACE inhibitor direkomendasikan untuk semua pasien yang
mengalami infark miokard. ACE inhibitor seharusnya diberikan
sedini mungkin dan diberikan dalam jangka panjang, atau mungkin
seumur hidup. Manfaat pengobatan yang didapatkan sangat besar
pada pasien dengan gangguan fungsi ventrikel kiri. (Ia A)
Beta Blocker untuk Infark Miokard √
Pengobatan dengan beta-blocker dianjurkan untuk semua pasien
dengan riwayat infark miokard dan individu dengan PJK yang
mengalami mayor disfungsi ventrikel kiri yang mengarah pada
kejadian gagal jantung. (Ia A) Pengobatan seharusnya dilanjutkan
selama minimal 1-2 tahun setelah kejadian infark miokard dan
mungkin diberikan seumur hidup, kecuali terjadi efek samping yang

34
serius. Beta-blocker kemungkinan menguntungkan pasien dengan
angina, walaupun data tersebut belum banyak tersedia.
Pengobatan dengan Antikoagulan √
Antikoagulasi jangka panjang tidak dianjurkan pada pasien dengan
riwayat stroke atau stroke ringan (TIA, Transient Ischaemic Attack)
yang mengalami irama sinus. (Ia A)
Antikoagulasi jangka panjang direkomendasikan untuk pasien
dengan riwayat stroke atau stroke ringan (TIA, Transient Ischaemic
Attack) yang mengalami fibrilasi atrium, dan pada individu dengan
risiko perdarahan yang rendah dan individu yang pengobatan
antikoagulannya dapat dipantau dengan aman. Jika pemantauan
pengobatan antikoagulan tidak memungkinkan untuk dilakukan,
atau jika pasien tidak dapat menggunakan pengobatan antikoagulan,
maka pasien dapat ditawarkan pengobatan dengan aspirin. (Ia A)
Revaskularisasi Koroner
Operasi CABG (coronary artery bypass graft) seharusnya
dipertimbangkan sebagai tambahan untuk perawatan medis yang
optimal termasuk aspirin, pengobatan penurunan lemak, ACE
inhibitor dan beta-blocker pada pasien yang berisiko sedang dan
tinggi yang dianggap cenderung mengalami sumbatan pada
percabangan atau cabang utama kiri (left main stem) atau triple
vessels disease. (Ia A)
PTCA (percutaneous coronary angioplasty) seharusnya
dipertimbangkan untuk menghilangkan gejala angina pada pasien
dengan angina refrakter yang sudah menerima perawatan medis

35
yang optimal. (Ia A)
Carotid Endarterectomy
Carotid Endarterectomy (CEA) mengurangi risiko stroke berulang
dan kematian pada pasien dengan TIA sebelumnya atau non-
disabling stroke pada pasien dengan stenosis berat ipsilateral karotis
(70-99%) dan mungkin pada pasien dengan stenosis sedang (50-
69%) tetapi tidak cocok pada pasien stenosis ringan. (Ia A)
Obat-obatan yang Tidak Direkomendasikan
Atas dasar bukti-bukti yang ada saat ini, pengobatan dengan tipe 1
anti-aritmia, calcium channel blockers, vitamin antioksidan, asam
folat dan terapi penggantian hormon tidak dianjurkan untuk PJK
atau pasien penyakit serebrovaskular.

Best practice point: Kecuali ada indikasi kuat untuk menggunakan obat tertentu, persediaan
obat yang paling mahal dari kelas atas seharusnya digunakan. Obat yang direkomendasikan
adalah obat generik berkualitas yang terdaftar dalam obat WHO essential medicine.

Tabel 2 Penyebab dan Tanda Klinis Hipertensi Sekunder


Penyebab Tanda Klinis
Penyakit Ginjal: Riwayat episode darah atau protein
Nefropati dalam urin, infeksi saluran kencing,
Stenosis arteri renalis pembengkakan tubuh
Penyakit ginjal dalam keluarga
(polycystic kidney disease)
Pemeriksaan fisik: perut atau loin bruit,
ginjal teraba

36
Pheochromocytoma Gejala episodik: sakit kepala, flushing
Sindrom Cushing (memerah), berkeringat, fluktuasi
Sindrom Conn tekanan darah tinggi dan onset yang tiba-
Akromegali tiba
Tipikal penampilan umum: obesitas
trunkal, tanda kerutan, kelemahan, kram,
poliuria, perawakannya tinggi, wajah
yang khas dengan rahang bawah
menonjol, bentuk tangan seperti sekop
(broad spade)
Koarktasio Aorta Tekanan darah tinggi pada tungkai atas
tapi tidak terjadi pada tungkai bawah.
Nadi femoralis lambat atau lemah.
Obat-obatan pil kontrasepsi, obat anti-inflamasi,
steroid, simpatomimetik, dekongestan
nasal, penekan nafsu makan, siklosporin,
eritropoietin, akar manis, antidepresan

Tabel 3 Tanda Klinis Hipertensi Maligna


Gejala Sakit kepala, penglihatan kabur, mual, muntah,
lesu, nyeri dada, dyspnea, kejang, perubahan status
mental, oliguria
Tanda- Kenaikan tekanan darah yang tiba-tiba (tekanan
tanda fisik darah diastolik sering >120mmHg)
Pemeriksaan retina: papil edema, perdarahan pada

37
retina (flame-shaped), eksudat lembut
Tanda-tanda gagal jantung kongestif dan edema
paru
Defisit neurologis

Tabel 4 Obat dan Dosis


Golongan Obat Nama Obat Dosis
ACEI Captopril dosis awal 6,25-12,5 mg tiga kali
(Angiotensin Enalapril sehari, meningkat hingga 25-50
Converting mg tiga kali sehari.
Enzyme dosis awal 2,5-5,0 mg dua kali
Inhibitors) sehari, meningkat hingga 10-20
mg dua kali sehari.
CCBs (Calcium Nifedipine Mulai dari 30 mg meningkat
Channel hingga 120 mg satu kali sehari.
Blockers)
Thiazide diuretics Hypdrocholorot Mulai dari 12,5 mg meningkat
hiazide hingga 25 mg sekali sehari.
Bendrofluazide 2,5 mg sebagai dosis tunggal.
Beta-blockers Propranolol 80 mg dua kali sehari.
Atenolol Mulai 50 mg sampai 100mg satu
Metoprolol kali sehari.
50-100 mg dua kali sehari.
Terapi Penurun Simvastatin Awal dosis 10 mg sekali pada
Lemak malam hari, meningkat hingga 40

38
mg sekali pada malam hari.
Terapi Aspirin Mulai dari 75-100 mg per hari.
Antiplatelet
Obat Glibenclamide Mulai dari 2,5 mg meningkat
Hipoglikemi Metformin hingga 5 mg dua kali sehari
sebelum makan.

Mulai dari 0,5 g meningkat


hingga 1,0 g tiga kali sehari

39
Referensi

Kementerian Kesehatan RI. (2014). Situasi Kesehatan Jantung.


Infodatin Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI.
Jakarta.
Price, Sylvia A., & Wilson, Lorraine M. (2005). Patofisiologi Konsep
Klinis Proses-proses penyakit ed. 6. Jakarta: EGC
The Municipality of Pateros. (2011). Manual on the PEN (Package of
Essential Non communicable Intervention) Protocol on the
Integrated Management of Hypertension and Diabetes.
WHO. (2016). Fact Sheet Cardiovascular Diseases (CVDs). Diambil
dari: www.who.int/mediacentre/factsheets/fs317/en (Diakses
pada: 01/02/2017). 10:33
WHO. (2005). Preventing chronic diseases: A vital investment.
Geneva: WHO global report.
WHO. (2007a). Prevention of cardiovascular disease, guideline for
assessment and management of cardiovascular risk (1st ed.).
Geneva: World Health Organization.
WHO. (2007b). Prevention of cardiovascular disease, pocket
guidelines for assessment and management of cardiovascular
risk (1st ed.). Geneva: World Health Organization.

40
Sumber Gambar
1. https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahU
KEwim-
K7ck4XTAhWKNI8KHYVlD1IQjRwIBw&url=http%3A%2F%2Fmedicastore.com%2Fpenyakit%2F5%2
FAnatomi_Jantung_%26_Pembuluh_Darah.html&bvm=bv.151325232,d.c2I&psig=AFQjCNHstTlh0WqC
FvDlabdG9A2pEGmz9Q&ust=1491201196213858
2. https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahU
KEwi6zvnElIXTAhVBrI8KHUUhA1gQjRwIBw&url=https%3A%2F%2Fsehatituherbal.wordpress.com%
2Fcategory%2Finfo-jantung%2F&bvm=bv.151325232,d.c2I&psig=AFQjCNE30RQelvwgLlRRIXsl-
sy2sKOhUQ&ust=1491201475285524
3. https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahU
KEwiD-fztlIXTAhWGv48KHeX3B3kQjRwIBw&url=https%3A%2F%2Fwww.tanyadok.com%2Fartikel-
kesehatan%2Fkenali-gejala-awal-penyakit-
jantung&bvm=bv.151325232,d.c2I&psig=AFQjCNE30RQelvwgLlRRIXsl-
sy2sKOhUQ&ust=1491201475285524
4. https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahU
KEwiHt5L9lIXTAhVJvY8KHTdGBlUQjRwIBw&url=http%3A%2F%2Flaksminy.tumblr.com%2Fpost%
2F105512224575%2Fgaya-hidup-untuk-jantung-yang-lebih-
sehat&bvm=bv.151325232,d.c2I&psig=AFQjCNE30RQelvwgLlRRIXsl-
sy2sKOhUQ&ust=1491201475285524
5. https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahU
KEwiQlfqtlYXTAhVDuI8KHcnND1oQjRwIBw&url=http%3A%2F%2Fcintankri.com%2F2016%2F04%
2F21%2Fgejala-dan-cara-mengobati-penyakit-jantung-
koroner%2F&bvm=bv.151325232,d.c2I&psig=AFQjCNE30RQelvwgLlRRIXsl-
sy2sKOhUQ&ust=1491201475285524
6. https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahU
KEwid19uPloXTAhUItY8KHcBgCUMQjRwIBw&url=http%3A%2F%2Fgifanimadosyfrasescortas.blogs
pot.com%2F2014%2F11%2Fgif-animados-medicina-y-salud-
fondo.html&bvm=bv.151325232,d.c2I&psig=AFQjCNEJdSkSfiib4Gl8jf8c35pfzZRgBw&ust=149120184
8824107
7. https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahU
KEwiF6_ObloXTAhWKKo8KHatJAHQQjRwIBw&url=http%3A%2F%2Fphysicaledblog.blogspot.com
%2F2015%2F10%2Fmeme-reflection-so-as-i-continue-
my.html&bvm=bv.151325232,d.c2I&psig=AFQjCNEJdSkSfiib4Gl8jf8c35pfzZRgBw&ust=14912018488
24107
8. https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahU
KEwjsmby_loXTAhXKPY8KHSOVB04QjRwIBw&url=http%3A%2F%2Fwww.sitijuwariyah.com%2F2
016%2F06%2Fjangan-takut-memahami-tekanan-
darah.html&bvm=bv.151325232,d.c2I&psig=AFQjCNGgrnyl5E7wPlOpJjDT8YGGfwzQGQ&ust=14912
01999355179
9. https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahU
KEwic6p3nloXTAhUHOI8KHThFAXgQjRwIBw&url=http%3A%2F%2Fmedicalekaoktavianisaputri.blo
gspot.com%2F2015%2F01%2Fhipertiroidsme.html&bvm=bv.151325232,d.c2I&psig=AFQjCNEFuBYXc
zNXsFx_6mPVnUs7xf1AAw&ust=1491202075421169
10. https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahU
KEwj9it6vl4XTAhVGRI8KHSe9BFMQjRwIBw&url=https%3A%2F%2Fmindmilq.com%2Fcardiovascul
ar-health-and-the-
brain%2F&psig=AFQjCNHrepFAOeHrM7b4M1GMYkimwpU1tQ&ust=1491202233047605
11. https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahU
KEwiL6NP2l4XTAhXIKo8KHREuCVcQjRwIBw&url=http%3A%2F%2Furologytimes.modernmedicine.

41
com%2Furology-times%2FRC%2Ftrt-review-finds-no-evidence-cardiovascular-
risk&psig=AFQjCNHrepFAOeHrM7b4M1GMYkimwpU1tQ&ust=1491202233047605
12. https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahU
KEwjvq8uNmIXTAhWBO48KHdETBW0QjRwIBw&url=http%3A%2F%2Fstevenlow.org%2Fcardiovas
cular-disease-and-eating-right-the-
facts%2F&psig=AFQjCNHrepFAOeHrM7b4M1GMYkimwpU1tQ&ust=1491202233047605
13. https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahU
KEwjoraCqmIXTAhWEwI8KHW5CAVcQjRwIBw&url=https%3A%2F%2Fsiriroom.wordpress.com%2F
tag%2Ftips%2F&psig=AFQjCNHrepFAOeHrM7b4M1GMYkimwpU1tQ&ust=1491202233047605
14. https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahU
KEwitiqjpmIXTAhUDso8KHfdzARcQjRwIBw&url=https%3A%2F%2Fpixabay.com%2Fid%2Fphotos%
2Fpria%2520merokok%2F&bvm=bv.151325232,d.c2I&psig=AFQjCNF_aTbs-
bEOhoyXPG2HGdXdWLkAAQ&ust=1491202599509550
15. https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahU
KEwjLppH9mIXTAhXBOo8KHSnKC3oQjRwIBw&url=https%3A%2F%2Fpixabay.com%2Fen%2Fno-
smoking-sign-symbol-cigarette-24019%2F&bvm=bv.151325232,d.c2I&psig=AFQjCNF_aTbs-
bEOhoyXPG2HGdXdWLkAAQ&ust=1491202599509550
16. https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahU
KEwis-srKmYXTAhXFK48KHUiBDkQQjRwIBw&url=http%3A%2F%2Fwww.pngall.com%2Fjunk-
food-
png&bvm=bv.151325232,d.c2I&psig=AFQjCNEIvXo5M2fx97xGKYTkOneq3rmJ5A&ust=14912028122
46301
17. https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahU
KEwjDnaLpmYXTAhXFKo8KHUiJDTcQjRwIBw&url=http%3A%2F%2Fwww.pd4pic.com%2Fburger-
fries-diet-fast-food-junk-
food.html&bvm=bv.151325232,d.c2I&psig=AFQjCNEIvXo5M2fx97xGKYTkOneq3rmJ5A&ust=149120
2812246301
18. https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=imgres&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahU
KEwi86-
zKmoXTAhVKOI8KHZjkClcQjRwIBw&url=https%3A%2F%2Fcaramengatasiproblemkegemukan.word
press.com%2F&psig=AFQjCNH2_-1KRaEhGVK8eVwUiZQrmoa-kQ&ust=1491203091822291
19. https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahU
KEwjG1uvvnYXTAhVJQo8KHUO8DDkQjRwIBw&url=http%3A%2F%2Fwww.ahlinyaobatherbal.com
%2Fbahaya-dan-efek-samping-sindrom-darah-
kental%2F&bvm=bv.151325232,d.c2I&psig=AFQjCNHLAhcllcvXgKCmKmlSd6iLMbIYGA&ust=1491
203952995924
20. https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahU
KEwjgp9STnoXTAhUMPo8KHQrUCxYQjRwIBw&url=https%3A%2F%2Fthinkpoint.wordpress.com%2
F2011%2F10%2F14%2Fto-young-leaders-and-christian-
counselors%2F&bvm=bv.151325232,d.c2I&psig=AFQjCNGpo8-
a3OQCiWfpHAZDBIXHU6EMcg&ust=1491204047223009
21. https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahU
KEwjUxuCnnoXTAhUGs48KHUuSBlkQjRwIBw&url=http%3A%2F%2Fpoliklinik2.ipdn.ac.id%2F&bv
m=bv.151325232,d.c2I&psig=AFQjCNGpo8-
a3OQCiWfpHAZDBIXHU6EMcg&ust=1491204047223009
22. https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahU
KEwjnyoXEnoXTAhXDu48KHdivD1kQjRwIBw&url=http%3A%2F%2Fobatherbaldiabetes.co%2Finfor
masi%2Fkupas-tuntas-masalah-golongan-obat-diabetes-
medis%2F&bvm=bv.151325232,d.c2I&psig=AFQjCNHUxLzdZEWJ7EVxVAmrZNTD1qW7Qw&ust=1
491204158519679
23. https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahU
KEwirsuefoIXTAhWMPI8KHT_3D0MQjRwIBw&url=http%3A%2F%2Fpenyakitakut.com%2Fobat-

42
penyakit-jantung-koroner-akut%2F&bvm=bv.151325232,d.c2I&psig=AFQjCNE-
yItdb4GCerSHRk572e_Ugcv9eA&ust=1491204617416830
24. https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahU
KEwjrvMi4oIXTAhXLp48KHYVJDlYQjRwIBw&url=http%3A%2F%2Fwww.obatflekparuparu.com%2
Fobat-penghilang-dahak%2F&bvm=bv.151325232,d.c2I&psig=AFQjCNFnrkvr3Mcc0Ucw1SIWlZu-
5itjIg&ust=1491204661911476
25. https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahU
KEwiX74uUoYXTAhUEvo8KHQHKA0wQjRwIBw&url=https%3A%2F%2Fsbelen.wordpress.com%2Ft
ag%2Fsakit-kuning%2F&bvm=bv.151325232,d.c2I&psig=AFQjCNH-9uB2Q0_k2Y-x7-
xxXmipm_iNQw&ust=1491204815802190
26. https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahU
KEwiRkP6soYXTAhXJMI8KHVGRA1MQjRwIBw&url=http%3A%2F%2Fzackyubaid.blogspot.com%2
F2010%2F07%2Fpengertian-
pingsan.html&bvm=bv.151325232,d.c2I&psig=AFQjCNEjfWYk2fkmnGMA2jite6G_beMxag&ust=1491
204914070869
27. https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahU
KEwinpvnXoYXTAhVHP48KHf1zC1gQjRwIBw&url=http%3A%2F%2Faplikanologi.com%2Ftop-
apps%2Finstant-heart-rate-lebih-mudah-cek-detak-
jantung%2F&bvm=bv.151325232,d.c2I&psig=AFQjCNFHRLEC8L4lnL2GzsdWDb16xlIxTg&ust=14912
04976636378
28. https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahU
KEwj4qv3_oYXTAhUlS48KHYG0DxcQjRwIBw&url=http%3A%2F%2Ficon-
icons.com%2Fid%2Ficon%2Fcartman-kelelahan-
kepala%2F30671&bvm=bv.151325232,d.c2I&psig=AFQjCNE8FPYwiq6hbUrUVpOfXpNjkjEzFQ&ust=
1491205040436389
29. https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahU
KEwjK86bLooXTAhUKs48KHYDoDGwQjRwIBw&url=http%3A%2F%2Flipidloweringteareview.blogs
pot.com%2F&bvm=bv.151325232,d.c2I&psig=AFQjCNE5d9tjEe9m7QyKCYGE7qQ2nFlK8w&ust=149
1205230558546
30. https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahU
KEwiJ_eD3ooXTAhVGr48KHerCCj0QjRwIBw&url=https%3A%2F%2Fclipartfest.com%2Fcategories%
2Fview%2F7adcf590d4d039e1f53851472bc868a465ebb47a%2Fclipart-
olahraga.html&bvm=bv.151325232,d.c2I&psig=AFQjCNFhQ-
lPVkBhfp2nfuE_TOt8N8jy7g&ust=1491205337806968
31. https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahU
KEwiz5-Sto4XTAhUKpI8KHbYrC0wQjRwIBw&url=http%3A%2F%2Feclairemd.com%2Fself-
care%2Fdiabetes%2F&bvm=bv.151325232,d.c2I&psig=AFQjCNHlOGJZAlWtbYx-
kJ3_0HHiGA3CJQ&ust=1491205438264131
32. https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahU
KEwi1pr2i2IbTAhUEso8KHWmcAkEQjRwIBw&url=http%3A%2F%2Fbnzadv.blogspot.co.id%2F2015
%2F09%2Fpeta-indonesia.html&psig=AFQjCNEZnDFa74KmbOW5eDTuTWROFBC-
Dw&ust=1491254016520573
33. https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahU
KEwjNvNDc2YbTAhUKuo8KHcWhA0wQjRwIBw&url=http%3A%2F%2Fupdate.ahloo.com%2F2017
%2F03%2F17%2Fpetrus-dan-catherine%2F&psig=AFQjCNGi0ZCVm2dugv2V-
7k1QYnf1s3lIQ&ust=1491254366900685
34. https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahU
KEwjE5b612obTAhVHqo8KHZACB08QjRwIBw&url=https%3A%2F%2Frideralam.com%2F2012%2F0
4%2F24%2Fsayangi-motor-tunggangan-tapi-jangan-sampai-membebani-tentukan-usia-
pakainya%2F&bvm=bv.151325232,d.c2I&psig=AFQjCNHfDS7nUxij50oNdtT2pqAM9QkCEA&ust=149
1254552817543

43
35. https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahU
KEwiN2snj2obTAhVBvY8KHczDAnkQjRwIBw&url=http%3A%2F%2Fdivarsanty.blogspot.com%2F20
14%2F03%2Fgender.html&bvm=bv.151325232,d.c2I&psig=AFQjCNGlUTmmleY-
k0cyNCvHGBRZWhNzDw&ust=1491254646619235
36. https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahU
KEwjuzuDJ3IbTAhWItI8KHdxdBUwQjRwIBw&url=https%3A%2F%2Fpixabay.com%2Fid%2Fkeluarga
-dewasa-pria-anak-bayi-
158139%2F&bvm=bv.151325232,d.c2I&psig=AFQjCNEwSl3DFzXIsCkSbBFXiNCb_9egcw&ust=14912
55162783789
37. https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahU
KEwjr-
qTX3YbTAhWHs48KHd13DBUQjRwIBw&url=https%3A%2F%2Fwww.dreamstime.com%2Fstock-
photography-multicultural-children-
image886982&bvm=bv.151325232,d.c2I&psig=AFQjCNEaU7rq2unexn2taA4ippIIEB2LbA&ust=149125
5456460206
38. https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahU
KEwiH7_b64IbTAhUeTo8KHY86DBwQjRwIBw&url=http%3A%2F%2Fmakanan-
sehatalami.blogspot.com%2F2013%2F08%2Fmenu-makanan-sehat-untuk-sehari-
hari.html&bvm=bv.151325232,d.c2I&psig=AFQjCNGzT6GvOpdBIliDSNsD0OtxIfBiiQ&ust=149125634
6705119
39. https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahU
KEwibsffi4YbTAhVMLI8KHdpoDVwQjRwIBw&url=http%3A%2F%2Fpondokibu.com%2Fcara-agar-
badan-cepat-gemuk.html&bvm=bv.151325232,d.c2I&psig=AFQjCNG4vybtWtVvQC-w4-
avDWribc9pFQ&ust=1491256549857131
40. https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahU
KEwiu9rzt4obTAhVJu48KHekQCjcQjRwIBw&url=https%3A%2F%2Fpixabay.com%2Fid%2Fobat-
medis-resep-obat-obatan-pil-
35728%2F&bvm=bv.151325232,d.c2I&psig=AFQjCNEEFALzaWYIGIEJS3M69ClJqgUf_Q&ust=14912
56826914021

44
Tim Penyusun

Recipe Project Team:


1. Anggi Lukman Wicaksana S. Kep., Ns., M.S.
2. Vania Elysia Septiani
3. Adhe Kurnia Destiana
4. I Putu Athia Alit Artawan
5. Jumayanti
6. Lulu Lukitasari

Penerbit: PSIK Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada


Diterbitkan di Yogyakarta pada tahun 2017 ©.
Buku ini merupakan hasil adopsi dari pocket guidelines for
assessment and management of cardiovascular risk (1st ed.) dari
World Health Organization.

Cara mensitasi:
Wicaksana, AL., et al. (2017). Pedoman Pengkajian dan Pengelolaan
Risiko Penyakit Kardiovaskuler – versi Bahasa Indonesia.
Yogyakarta: PSIK Fakultas Kedokteran UGM.

45

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai