BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Masa remaja merupakan salah satu periode yang dijalani dalam rentang kehidupan
manusia. Pada masa ini, remaja mengalami suatu periode peralihan dari masa kanak-
kanak ke masa dewasa. Menurut Papalia, Olds dan Feldman (2009), masa remaja
merupakan masa peralihan yang berlangsung sejak usia sekitar 10 atau 11 tahun sampai
masa akhir atau usia dua puluhan awal yang melibatkan perubahan besar dalam aspek
fisik, kognitif dan sosial yang saling berkaitan. Remaja juga mengalami perkembangan
pada aspek emosi yang ditunjukkan melalui perilaku remaja (Santrock, 2002; dalam Jahja
2012)
perubahan yang terjadi pada masa remaja adalah perubahan pada proses kognitif.
Menurut David Elkind (dalam Papalia, 2009) pada proses perkembangan kognitif, remaja
belum mencapai pola pemikiran yang matang karena kurangnya pengalaman remaja
dalam berfikir formal, kondisi itu dapat menjadikan remaja suka mengkritik, dorongan
Remaja juga mengalami fluktuasi emosi yang berubah-ubah dari tinggi ke rendah yang
membuat mereka bisa saja merasa sangat bahagia pada suatu saat namun merasa tidak
merasa berharga sama sekali pada waktu berikutnya (Rosenblum & Lewis, 2013). Dalam
beberapa kejadian, intensitas dari emosi yang mereka alami memiliki proporsi yang
remaja dalam masa pencarian identitas, remaja membentuk identitas mereka dengan
tempat tinggal. Identitas yang terbentuk saat remaja menyelesaikan tiga persoalan besar
seperti pilihan pekerjaan, pemilihan nilai-nilai untuk diterapkan dalam hidup dan
Perkembangan berkaitan erat dengan pertumbuhan hingga pada saatnya akan mencapai
kematangan (Ali & Asrori, 2009). Kematangan yang dicapai dapat membantu remaja
dalam melaksanakan peran dan tugas perkembangan. Menurut Hurlock (dalam Ali &
Asori, 2009) peran dan tugas perkembangan pada masa remaja diawali dengan
Remaja hendaknya juga mengetahui peran seks usia dewasa, sehingga mampu
mencapai kematangan emosional, belajar mengontrol perilaku yang lebih matang dengan
Pendidikan merupakan usaha yang dijalankan oleh seseorang atau sekelompok orang lain
agar menjadi dewasa atau mencapai tujuan hidup dan penghidupan yang tinggi dalam arti
kehidupan manusia. Hal ini disebabkan oleh pengaruh pendidikan secara langsung
manusia mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi. Sebagai sebuah proses maka
manusia secara tepat dan benar agar pelaksanaan pendidikan dapat dilaksanakan dengan
baik sesuai dengan tujuan dan kehendaknya. Sebagaimana yang dikemukakan oleh
ras, maupun rasionalisme. Dengan pendidikan yang baik, setiap orang akan mengetahui
hak dan tanggung jawabnya sebagai individu, anggota masyarakat dan sebagai makhluk
Tuhan. Jadi pendidikan merupakan hak setiap pribadi yang memungkinkan dirinya akan
Maksudnya sistem pembelajaran menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Dengan kata
lain pembelajaran ditekankan atau berorientasi pada aktivitas siswa. Proses belajar yang
dilakukan siswa tidak lagi hanya di sekolah maupun diluar sekolah. Proses belajar juga
dapat belangsung didalam dunia maya yang kita sebut internet, yang saat ini sedang
Internet dapat dikatakan sebagai perpustakaan multimedia yang sangat lengkap, bahkan
internet dipandang sebagai dunia dalam bentuk lain (maya). Dikatakan demikian karena
hampir seluruh informasi bidang ilmu pengetahuan disuguhkan internet, seperti bisnis,
hiburan, lembaga pemerintahan maupun swasta dari seluruh negara yang ada di dunia.
Saat ini perkembangan internet semakin pesat saja. Hal ini dapat diketahui dari semakin
banyaknya pengguna internet yang ada di Indonesia. Survei yang dilakukan oleh Asosiasi
setengah penduduk Indonesia kini telah terhubung ke internet. Survei yang dilakukan
sepanjang 2016 itu menemukan bahwa 132,7 juta orang Indonesia telah terhubung ke
internet, dengan total penduduk Indonesia sendiri sebanyak 256,2 juta orang. Data ini
dibandingkan dengan data tahun sebelumnya, pengguna internet ini semakin bertambah
jumlahnya dari tahun ke tahun. Pada tingkat internasional indonesia berada pada urutan
ke-enam sebagai pengguna internet dengan posisi lima teratas diperoleh negara Cina,
Pemanfaatan internet dalam dunia pembelajaran akan sangat bermanfaat jika digunakan
dengan bijak. Internet dapat dijadikan sebagai sarana mendapatkan informasi atau materi
pelajaran disekolah. Internet bagaikan perpustakaan dunia yang bisa kita akses dengan
mudah segala kebutuhan yang kita perlukan. Internet mempunyai jaringan dunia,
Adapula kasus yang menjadi dampak dari penggunaan internet yang juga merugikan yaitu
turunnya prestasi belajar anak setelah mereka mengenal internet. Kecanduan internet ini
menyebabkan dampak yang cukup serius seperti bolos sekolah, tidak mengerjakan tugas
dan menurunnya prestasi akademik siswa (Laili & Nuryono, 2015). Anak membolos
sekolah demi mendatangi warung internet untuk mengakses internet yang kadang
berkonten pornografi atau sekedar untuk bermain online. Mereka juga akan menggunakan
uang jajan yang seharusnya bukan digunakan untuk bermain internet (Andriani, 2016).
5
Jelas hal itu sangatlah merugikan anak dari segi pendidikan, karena anak rela membolos
sekolah untuk pergi ke warung internet. Anak juga tidak segan untuk membohongi orang
tua karena mereka menganggap orang tua mereka tidak akan paham dengan kegiatan
yang mereka lakukan. Anak juga akan mengabaikan tugas sekolah mereka demi untuk
mengakses internet.
Kecanduan internet yang terjadi pada remaja merupakan awal terjadinya berbagai
perkembangan mereka akan terhambat karena mereka tidak melakukan aktivitas fisik dan
mereka lebih senang untuk duduk sambil menikmati bermain internet (Setiawan &
Haryanto, 2014).
Selain memiliki dampak yang positif, internet juga dapat menimbulkan dampak yang
negatif. Dampak negatif yang sering terjadi pada sisawa adalah penurunan prestasi
akamdemik. Banyak siswa yang sudah kecanduan internet, seperti game online dan media
sosial. Mereka rela mengabiskan waktu berjamjam di depan PC/ atau smartphonenya. Hal
ini tentu saja akan menyita banyak waktu siswa sehigga tersisa sedikit atau bahkan tidak
ada lagi waktu untuk belajar. Selain kecanduan internet, konten pornografi juga rentan
Dalam hal ini orang tua dan guru harus selalu waspada dalam memperhatikan anak-
anaknya dari penggunaan internet. Dan harus ada kerjasama yang baik antara guru dan
orang tua
Penelitian di Turki menyebutkan bahwa tingkat penggunaan internet yang tidak baik
sebanding dengan penurunan prestasi akademik siswa (Gener dan Koc 2012 dalam Imam
6
2015). Indonesia juga memiliki contoh yaitu penelitian yang dilakukan imam di SMAN 1
Kota Baru tahun 2015 menyebutkan bahwa SMA tersebut mengalami penurunan prestasi
belajar. Berdasarkan hasil Ujian Akhir Nasional, dimana prestasi SMAN 1 Kota baru
menepati peringkat 4, ini menurun dari tahun sebelumnya yang menempati peringkat 3.
Hal ini dikarenakan penggunaan internet yang tidak tepat (Disdik, 2015).
Penelitian ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh laveris (2016). Penelitian
yang dilakukan di SMAN 4 SOLOK ini menunjukan hasil 66,2% keterkaitan hubungan
antara penggunaan teknologi internet dengan prestasi belajar siswa dan 33,8 %
rata-rata di kelas XI MIA 5 SMAN 9 Menado yaitu 22 (53,7%) responden yang jarang
(4,9) mendapat nilai rendah, selain itu 10 (24,4%) responden lainnya yang sering
menggunakan internet mendapat nilai tinggi dan 9 (22,0%) mendapat nilai rendah, dan
internet di Indonesia. Itu berarti 34% dari total populasi di Indonesia. Dimana 64 juta
mengakses internet setiap hari. 35% nya setidaknya seminggu sekali, 12% nya setidaknya
sebulan sekali dan hanya 5% saja yang kurang dari sebulan sekali. Kemudian jika dilihat
7
dari segi durasi yang dihabiskan setiap hari untuk mengakses internet yaitu, durasi
waktu 3 jam 33 menit/hari. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pengguna
internet di Indonesia sangat banyak dengan intensitas pengguanaan internet yang tinggi.
Berdasarkan kasus yang terjadi sehari-hari pada siswa SMA Santika Bambu Apus,
beberapa siswa pada jam pelajaran terlihat duduk duduk di warung kopi dekat kampus
URINDO. Kebanyakan dari siswa tersebut bermain game online bersama melalui situs
jejaring internet. Oleh karena ini peneliti tertarik untuk meneliti apakah ada hubungan
antara penggunaan internet dengan prestasi belajar siswa SMA Santika Bambu Apus?
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui dan menganalisa hubungan penggunaan internet dengan
1. Bagi Pendidikan
Penelitian ini diharapkan dapat membantu staf pengajar di sekolah dalam
mengidentifikasi masalah yang terjadi pada siswa serta mampu menjadi masukan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada orang tua tentang
dampak positif maupun negatif dari penggunaan internet dan diharapkan orang tua
selanjutnya.
9
BAB II
2.1 Remaja
2.1.1 Pengertian Remaja
Masa remaja adalah masa peralihan dimana perubahan secara fisik dan psikologis
Masa remaja adalah masa transisi yang ditandai oleh adanya perubahan fisik, emosi
dan psikis. Masa remaja, yakni antara usia 10-19 tahun, adalah suatu periode masa
pematangan organ reproduksi manusia, dan sering disebut masa pubertas. Masa
remaja adalah periode peralihan dari masa anak ke masa dewasa (Widyastuti,
kematangan kerangka dan seksual terjadi secara pesat terutama pada awal masa
remaja. Akan tetapi, pubertas bukanlah suatu peristiwa tunggal yang tiba-tiba terjadi.
Pubertas adalah bagian dari suatu proses yang terjadi berangsur-angsur (gradual)
Pubertas adalah periode dalam rentang perkembangan ketika anak-anak berubah dari
mahluk aseksual menjadi mahluk seksual. Kata pubertas berasal dari kata latin yang
berarti “usia kedewasaan”. Kata ini lebih menunjukkan pada perubahan fisik daripada
perubahan perilaku yang terjadi pada saat individu secara seksual menjadi matang
Santrock (2002) menambahkan bahwa kita dapat mengetahui kapan seorang anak
muda mengawali masa pubertasnya, tetapi menentukan secara tepat permulaan dan
10
akhirnya adalah sulit. Kecuali untuk menarche, yang terjadi agak terlambat pada masa
pubertas, tidak ada tanda tunggal yang menggemparkan pada masa pubertas.
WHO (World Health Organization) memberikan definisi tentang remaja yang lebih
bersifat konseptual. Dalam definisi tersebut dikemukakan tiga kriteria, yaitu biologis,
psikologis, dan sosial ekonomi, sehingga secara lengkap definisi tersebut berbunyi
Dalam tahapan perkembangan remaja menempati posisi setelah masa anak dan
sebelum masa dewasa. Adanya perubahan besar dalam tahap perkembangan remaja
baik perubahan fisik maupun perubahan psikis (pada perempuan setelah mengalami
menarche dan pada laki-laki setelah mengalami mimpi basah) menyebabkan masa
remaja relatif bergejolak dibandingkan dengan masa perkembangan lainnya. Hal ini
Berdasarkan tahapan perkembangan individu dari masa bayi hingga masa tua akhir
menurut Erickson, masa remaja dibagi menjadi tiga tahapan yakni masa remaja awal,
masa remaja pertengahan, dan masa remaja akhir. Adapun kriteria usia masa remaja
awal pada perempuan yaitu 13-15 tahun dan pada laki-laki yaitu 15-17 tahun. Kriteria
11
usia masa remaja pertengahan pada perempuan yaitu 15-18 tahun dan pada laki-laki
yaitu 17-19 tahun. Sedangkan kriteria masa remaja akhir pada perempuan yaitu 18-21
Menurut Papalia & Olds (dalam Jahja, 2012), masa remaja adalah masa transisi
perkembangan antara masa kanak-kanak dan dewasa yang pada umumnya dimulai
pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal dua
puluhan tahun.
Jahja (2012) menambahkan, karena laki-laki lebih lambat matang daripada anak
perempuan, maka laki-laki mengalami periode awal masa remaja yang lebih singkat,
meskipun pada usia 18 tahun ia telah dianggap dewasa, seperti halnya anak
dibandingkan dengan perempuan. Namun adanya status yang lebih matang, sangat
Menurut Mappiare masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21
tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Rentang usia
remaja ini dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu usia 12/13 tahun sampai dengan
17/18 tahun adalah remaja awal, dan usia 17/18 tahun sampai dengan 21/22 tahun
Menurut hukum di Amerika Serikat saat ini, individu dianggap telah dewasa apabila
telah mencapai usia 18 tahun, dan bukan 21 tahun seperti pada ketentuan sebelumnya.
Pada usia ini, umumnya anak sedang duduk di bangku sekolah menengah (Hurlock
Masa remaja dimulai pada usia 11 atau 12 sampai masa remaja akhir atau awal usia
dua puluhan, dan masa tersebut membawa perubahan besar saling bertautan dalam
semua ranah perkembangan (Papalia, dkk., 2009). Batasan usia remaja menurut WHO
adalah 12 sampai 24 tahun. Menurut Depkes RI adalah antara 10 samapi 19 tahun dan
belum kawin. Menurut BKKBN adalah 10 sampai 19 tahun (Widyastuti dkk., 2009).
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa usia remaja pada perempuan relatif
lebih muda dibandingkan dengan usia remaja pada laki-laki. Hal ini menjadikan
perempuan memiliki masa remaja yang lebih panjang dibandingkan dengan laki-laki.
dipusatkan pada pusaka penanggulangan sikap dan pola perilaku yang kekanak-
1) Mencapai hubungan baru dan yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria
maupun wanita.
2) Mencapai peran sosial pria, dan wanita.
3) Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara efektif.
4) Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab.
5) Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lainnya.
6) Mempersiapkan karir ekonomi.
7) Mempersiapkan perkawinan dan keluarga.
8) Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan untuk berperilaku
mengembangkan ideologi.
Ali & Asrori (2009) menambahkan bahwa tugas perkembangan masa remaja
Hurlock (dalam Ali & Asrori, 2009) juga menambahkan bahwa tugastugas
sebagai berikut:
otoritas.
3) Mengembangkan keterampilan komunikasi interpersonal dan belajar bergaul
dengan teman sebaya atau orang lain, baik secara individual maupun kolompok.
4) Menemukan manusia model yang dijadikan identitasnya.
5) Menerima dirinya sendiri dan memiliki kepercayaan terhadap kemampuannya
sendiri.
6) Memperkuat self-control (kemampuan mengendalikan diri) atas dasar skala nilai,
kanakan.
Papalia & Olds (dalam Jahja, 2012) menjelaskan bahwa perkembangan fisik adalah
Piaget (dalam Papalia & Olds 2009, dalam Jahja, 2012) menambahkan bahwa
perubahan pada tubuh ditandai dengan pertambahan tinggi dan berat tubuh,
pertumbuhan tulang dan otot, dan kematangan organ seksual dan fungsi reproduksi.
Tubuh remaja mulai beralih dari tubuh kanak-kanak menjadi tubuh orang dewasa
yang cirinya ialah kematangan. Perubahan fisik otak strukturnya semakin sempurna
Pada masa remaja itu, terjadilah suatu pertumbuhan fisik yang cepat disertai banyak
Widyastuti dkk (2009) menjelaskan tentang perubahan kejiwaan pada masa remaja.
3. Ada kecenderungan tidak patuh pada orang tua, dan lebih senang pergi
mencoba-coba.
Tetapi dari semua itu, proses perubahan kejiwaan tersebut berlangsung lebih lambat
menalar, berpikir, dan bahasa (Jahja, 2012). Menurut Piaget (dalam Santrock, 2002;
dalam Jahja, 2012), seorang remaja termotivasi untuk memahami dunia karena
perilaku adaptasi secara biologis mereka. Dalam pandangan Piaget, remaja secara
aktif membangun dunia kognitif mereka, di mana informasi yang didapatkan tidak
langsung diterima begitu saja ke dalam skema kognitif mereka. Remaja telah mampu
membedakan antara hal-hal atau ide-ide yang lebih penting dibanding ide lainnya,
lalu remaja juga mengembangkan ide-ide ini. Seorang remaja tidak saja
mengorganisasikan apa yang dialami dan diamati, tetapi remaja mampu mengholah
dan cakrawala sosial baru. Pemikiran mereka semakin abstrak (remaja berpikir lebih
abstrak daripada anak-anak), logis (remaja mulai berpikir seperti ilmuwan, yang
tentang apa yang mungkin. Mereka berpikir tentang ciriciri ideal diri mereka sendiri,
orang lain, dan dunia); lebih mampu menguji pemikiran diri sendiri, pemikiran orang
lain, dan apa yang orang lain pikirkan tentang diri mereka; serta cenderung
menginterpretasikan dan memantau dunia sosial (Santrock, 2002; dalam Jahja, 2012).
Karena berada pada masa peralihan antara masa anak-anak dan masa dewasa, status
remaja remaja agak kabur, baik bagi dirinya maupun bagi lingkungannya (Ali &
Asrori, 2009). Semiawan (dalam Ali & Asrori, 2009) mengibaratkan: terlalu besar
untuk serbet, terlalu kecil untuk taplak meja karena sudah bukan anak-anak lagi, tetapi
juga belum dewasa. Masa remaja biasanya memiliki energi yang besar, emosi
Ali & Ansori (2009) menambahkan bahwa perkembangan emosi seseorang pada
umumnya tampak jelas pada perubahan tingkah lakunya. Perkembangan emosi remaja
juga demikian halnya Kualitas atau fluktuasi gejala yang tampak dalam tingkah laku
itu sangat tergantung pada tingkat fluktuasi emosi yang ada pada individu tersebut.
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita lihat beberapa tingkah laku emosional,
misalnya agresif, rasa takut yang berlebihan, sikap apatis, dan tingkah laku menyakiti
Sejumlah faktor menurut Ali & Asrori (2009) yang dapat mempengaruhi
perubahan yang sangat cepat dari anggota tubuh. Pada taraf permulaan
ini sering mempunyai akibat yang tak terduga pada perkembangan emosi remaja.
Tidak setiap remaja dapat menerima perubahan kondisi tubuh seperti itu, lebih-
lebih jika perubahan tersebut menyangkut perubahan kulit yang menjadi kasar dan
emosinya.
b. Perubahan pola interaksi dengan orang tua. Pola asuh orang tua terhadap anak,
termasuk remaja, sangat bervariasi. Ada yang pola asuhnya menurut apa yang
dianggap terbaik oleh dirinya sendiri saja sehingga ada yang bersifat otoriter,
memanjakan anak, acuh tak acuh, tetapi ada juga yang dengan penuh cinta kasih.
Perbedaan pola asuh orang tua seperti ini dapat berpengaruh terhadap perbedaan
anak dipukul karena nakal, pada masa remaja cara semacam itu justru dapat
menimbulkan ketegangan yang lebih berat antara remaja dengan orang tuanya.
c. Perubahan pola interaksi dengan teman sebaya. Remaja seringkali membangun
interaksi sesama teman sebayanya secara khas dengan cara berkumpul untuk
antaranggota dalam suatu kelompok geng biasanya sangat intens serta memiliki
bentuk geng seperti ini sebaiknya diusahakan terjadi pada masa remaja awal saja
karena biasanya bertujuan positif, yaitu untuk memenuhi minat mereka bersama.
d. Perubahan pandangan luar. Ada sejumlah pandangan dunia luar yang dapat
penuh atau peran yang wajar sebagaimana orang dewasa. Seringkali mereka
emosional.
2) Dunia luar atau masyarakat masih menerapkan nilai-nilai yang berbeda untuk
remaja laki-laki dan perempuan. Kalau remaja lakilaki memiliki banyak teman
laki sering dianggap tidak baik atau bahkan mendapat predikat yang kurang
baik. Penerapan nilai yang berbeda semacam ini jika tidak disertai dengan
laku emosional.
3) Seringkali kekosongan remaja dimanfaatkan oleh pihak luar yang tidak
masa remaja, sekolah merupakan tempat pendidikan yang diidealkan oleh mereka.
19
Para guru merupakan tokoh yang sangat penting dalam kehidupan mereka karena
selain tokoh intelektual, guru juga merupakan tokoh otoritas bagi para peserta
didiknya. Oleh karena itu, tidak jarang anak-anak lebih percaya, lebih patuh,
bahkan lebih takut kepada guru daripada kepada orang tuanya. Posisi guru
semacam ini sangat strategis apabila digunakan untuk pengembangan emosi anak
langsung seperti email dan juga chatting, diskusi seperti Usenet News, email dan
juga milis serta sumber daya informasi yang terdistrubusi (World Wide Web,
Gopher), remote login, dan lalu lintas file (Telnet, FTP), dan lain-lainnya.
20
Menurut strauss, El-Ansary, Frost (2013) Internet adalah seluruh jaringan yang
saling terhubung satu sama lain. Beberapa komputer- komputer dalam jaringan
ini menyimpan file, seperti halaman web, yang dapat diakses oleh seluruh
jaringan komputer.
jaringan komputer yang terhubung dan bekerja sebagai suatu sistem. Sedangkan
dunia karena menghubungkan seluruh jaringan komputer yang ada di dunia ini.
sehingga setiap komputer yang ada di dalamnya bisa saling berhubungan dan
(World Wide Web), Gopher, akses sesi (Session Access), WAIS, finger, IRC,
MUD, dan MUSH. Di antara semua ini, email/surat elektronik dan World Wide
Web lebih kerap digunakan, dan lebih banyak servis yang dibangun
memungkinkan adanya servis terkini (Real-time service), seperti web radio, dan
webcast, yang dapat diakses di seluruh dunia. Selain itu melalui Internet
Windows Live Messenger. “Internet tidak membatasi diri untuk setiap definisi
tertentu. Namun secara umum internet dapat didefinisikan sebagai kabel atau
Indonesi, berupa UINet oleh Joseph F.P Luhukay yang ketika itu baru saja
Serikat. Jaringan itu dibangun selama empat tahun. Pada tahun yang sama,
komputer dengan jangkauan yang lebih luas yang meliputi Universitas Indonesia,
hubungan sosial antara sekumpulan orang dengan minat, hobi, aktifitas, atau latar
belakang yang sama. Situs jejaring sosial mengizinkan penggunanya untuk saling
berbagi ide, gambar, aktifitas terbaru, event penting, dan ketertarikan antar
pengguna (Patilima, H. ,2015) Contoh situs jejaring sosial yang banyak digemari
banyak lagi. Pidgin (Gaim), Trilian, Kopete, Yahoo! Messenger, MSN Messenger
22
dan Windows Live Messenger. “Internet tidak membatasi diri untuk setiap
definisi tertentu. Namun secara umum internet dapat didefinisikan sebagai kabel
Indonesi, berupa UINet oleh Joseph F.P Luhukay yang ketika itu baru saja
Serikat. Jaringan itu dibangun selama empat tahun. Pada tahun yang sama,
komputer dengan jangkauan yang lebih luas yang meliputi Universitas Indonesia,
Jejaring sosial adalah sebuah layanan yang dirancang untuk membangun hubungan
sosial antara sekumpulan orang dengan minat, hobi, aktifitas, atau latar belakang
yang sama. Situs jejaring sosial mengizinkan penggunanya untuk saling berbagi ide,
gambar, aktifitas terbaru, event penting, dan ketertarikan antar pengguna (Patilima,
H. ,2015) Contoh situs jejaring sosial yang banyak digemari diantaranya Facebook,
Facebook ditemukan oleh Mark Zuckerberg pada Februari 2004. Pada September
2012, facebook memiliki lebih dari 1 milyar pengguna aktif. Survei yang dilakukan
23
Consumer Reports tahun 2011 menyatakan bahwa terdapat 7,5 juta anak berusia
dibawah 13 tahun sudah memiliki akun dan 5 juta anak berusia dibawah 10 tahun
melanggar aturan layanan situs facebook. Twitter dibuat pada bulan Maret 2006
oleh Jack Dorsey dan langsung diluncurkan pada bulan Juli. Twitter langsung
populer di seluruh dunia dengan lebih dari 500 juta pengguna terdaftar pada tahun
2012. Setiap harinya terdapat lebih dari 340 juta tweet dan 1,6 milyar pertanyaan
Sebuah survei internasional dilakukan pada 4500 pasang anak di 5 negara termasuk
Indonesia tahun 2012 lalu. Hasilnya menunjukkan 67% anak memiliki telepon
genggam dan 12% nya merupakan pengguna smartphone, 89% anak pengguna
hiburan, 63% mengakses internet untuk jejaring sosial dan merupakan persentase
Tidak dapat dipungkiri internet termasuk di dalamnya jejaring sosial, baik secara
langsung maupun tidak langsung mempunyai dampak bagi masyarakat, baik itu
kalangan tertentu saja, namun telah meluas ke semua kalangan baik kalangan
lembaga pendidikan pun, dalam hal ini sekolah, tidak ketinggalan memanfaatkan
database atau perpustakaan multimedia yang sangat besar dan lengkap. Bahkan
seluruh aspek kehidupan di dunia nyata ada diInternet seperti bisnis, hiburan,
Fungsi lain dari internet adalah sebagai alat atau media dalam proses belajar
mengherankan jika internet menjadi pola hidup bagi sebagian masyarakat, tak
menggunakan internet adalah untuk mengerjakan tugas dari Guru. Karena itu
25
dalam dunia pendidikan, internet memberikan suatu akses data yang dapat
yang baik agat terhindar dari resiko kerusakan dan kehilangan data. d. Pornografi
situssitus porno yang mengeksploitasi gambar atau video porno. Oleh karena itu,
komputer dan internet, tidak saja mendorong lahirnya inovasi keilmuan dan
dunia usaha, namun juga melahirkan kejahatan model baru, antara lain
kredit palsu untuk transaksi e-education untuk pembayaran SKS dan sebagainya.
a. Dampak Positif
Pada saat ini, internet sangat diperlukan dalam mendukung kegiatan belajar
dan tugas sekolah. Dahulu informasi hanya bisa didapat dengan membaca buku
dan Koran atau mendengarkan televisi dan radio. Akan tetapi berbeda dengan
26
sekarang, hanya dengan mengetik kata kunci pada search engine maka milyaran
informasi akan muncul sesuai dengan kata kunci tersebut. Tidak sedikit dan
tentunya banyak pelajar saat ini sudah menguasai bagaimana cara menggunakan
internet. Dampak positif internet bagi pelajar lainnya adalah bagi yang hobi tulis
etika dan aturannya, sehingga tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan. Tulisan
pada internet akan menjadi refrensi sepanjang masa dengan sistem internet
Dan diharapkan dapat bermanfaat dari generasi ke generasi. Tentu saja media
internet menjadi pilihan bagi pelajar yang mengasyikan. Praktis dan efisien
juga mempengaruhi. Selain itu pelajar dapat mengembangkan bakat dan minat
melanggar hak dan kewajiban seorang pelajar. Pelajar tidak perlu menunggu
persyaratan bagi konsumen barang sudah dapat dikirim. Jejaring sosial yang
hal penting bagi pelajar untuk kemudahan akses berkomunikasi terutama bagi
pelajar sekolah menengah pertama dan menengah atas. Selain itu, jejaring
sosial diyakini dapat meningkatkan rasa solidaritas antar sesama. Pelajar dapat
b. Dampak Negatif
27
Membuat siswa malas, dengan adanya internet ini cenderung karena merasa
rasa malas dikalangan siswa untuk membaca buku. Yang pada akhirnya
Hal ini karena akses internet bersifat bebas dan muda diakses oleh siapa saja
Hal ini bisa berdampak buruk bagi perkembangan prestasi siswa. Akibat dari
ini disebut Violence and Gore. Dengan adanya kekejaman dan kekerasan ini
seperti yang ada didalam gambar yang mereka lihat. Hal ini bisa kita lihat
dengan banyaknya terjadi tawuran dikalangan siswa yang salah satunya adalah
dengan iklan-iklan yang terdapat didalam internet yang pada akhirnya akan
Menurut Horrigan (2010), terdapat dua hal yang mendasar yang harus diamati
penggunaan.
29
Prestasi, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (edisi dua, 787) adalah hasil
yang telah dicapai dari yang telah dilakukan atau dikerjakan. Arif Gunarso
(Sunarto, 2012) berpendapat bahwa prestasi belajar adalah usaha maksimal yang
Istilah prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie, kemudian dalam
bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha. Prestasi adalah hasil
2008:895). Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan,
diciptakan, baik secara individual maupun kelompok. Prestasi tidak akan pernah
keterampilan (Qohar,2010).
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program (2010)”. Sumadi
belajar selama masa tertentu (2017)”. Pendapat senada juga diungkapkan oleh
James P. Chaplin (2012) bahwa “Prestasi belajar merupakan hasil belajar yang
telah dicapai atau hasil keahlian dalam karya akademis yang dinilai oleh
30
guru/dosen, lewat tes-tes yang dilakukan atau lewat kombinasi kedua hal
tersebut”. Hal ini misalnya prestasi belajar mahasiswa selama satu semester yang
diukur dengan nilai beberapa mata kuliah yang harus ditempuh selama satu
semester tersebut, jika mahasiswa bisa mengumpulkan nilai yang tingg dalam
masing-masing mata kuliah dan mengumpulkan jumlah yang tinggi atau lebih
dari yang lain berarti mahasiswa tersebut mempunyai prestasi belajar yang
tinggi.
adalah prestasi akademik, yaitu hasil pelajaran yang diperoleh dari kegiatan
Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang setelah ia melakukan
perubahan belajar, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Drs. H. Abu Ahmadi
menjelaskan Pengertian Prestasi Belajar sebagai berikut: Secara teori bila sesuatu
kegiatan dapat memuaskan suatu kebutuhan, maka ada kecenderungan besar untuk
mengartikan situasi). Disamping itu siswa memerlukan/ dan harus menerima umpan
31
balik secara langsung derajat sukses pelaksanaan tugas (nilai raport/nilai test)
hasil dari aktivitas dalam belajar. Kalau perubahan tingkah laku adalah tujuan yang
mau dicapai dari akti#itas belajar, maka perubahan tingkah laku itulah salah satu
segala hal yang diperolehnya di sekolah. !engan kata lain prestasi belajar
dikatagorikan menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai
setelah mengalami proses belajar. Prestasi dapat diketahui apabila seseorang telah
melalui tahap evaluasi. Definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian prestasi
belajar ialah hasil usaha bekerja atau belajar yang menunjukan ukuran kecakapan
yang dicapai dalam bentuk nilai. Sedangkan prestasi belajar hasil usaha belajar
yang berupa nilai-nilai sebagai ukuran kecakapan dari usaha belajar yang telah
dicapai seseorang, prestasi belajar ditunjukan dengan jumlah nilai raport atau test
nilai sumatif.
32
berbeda berdasarkan kurikulum dan berdasar kebijakan sekolah dan guru pengajar.
Namun nilai standar rata rata yang dikemukanan kemendikbud 2018 adalah 70.