Anda di halaman 1dari 8

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain penelitian


Desain penelitian adalah sebuah rancangan penelitian yang menjadi pedoman
peneliti untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan penelitian yang telah
dirumuskan, selain itu juga berguna untuk mengontrol berbagai variabel yang
mempengaruhi penelitian (Sastroasmoro & Ismail, 2011).
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan cross sectional study yaitu suatu
penelitian untuk mempelajari korelasi antara faktor resiko dengan efek, dengan cara
melakukan pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu waktu
(point time approach), dimana tiap subjek penelitian hanya di observasi sekali saja
dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter pada saat pemeriksaan
(Notoatmodjo, 2010). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor – faktor
yang berhubungan dengan tingkat kepuasaan pasien terhadap pelayanan keperawatan
diruang visum Rumah sakit Bhayangkara TK. I R. Said sukanto Jakarta.

4.2 Lokasi penelitian


4.2.1 Tempat penelitian
Penelitian dilakukan di ruang VISUM Rumah sakit R. Said Sukanto Jakarta.
4.2.2 Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2018- Januari 2019.

4.3 Populasi dan sampel


4.3.1 Populasi
Populasi merupakan keseluruhan objek yang akan diteliti (Notoatmodjo,
2010). Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang mengalami kekerasan
seksual pada anak, kekerasan fisik pada anak, kekerasan seksual dewasa,
kekerasan fisik dewasa, dan kekerasan dalam rumah tangga yang di rawat di
ruang VISUM Rumah sakit Bhayangkara TK. I R. Said sukanto Jakarta yang
mana pada bulan Oktober 2018 – Desember 2018 tercatat terdapat 282 pasien.

26
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA
27

4.3.2 Sampel
Sampel adalah objek yang mewakili seluruh populasi yang akan diteliti
(Notoatmodjo, 2010). Tekhnik pengambilan sampel dalam penelitian ini
adalah dengan tekhnik total sampling yaitu tekhnik penentuan sampel bila
semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2010).
Sehingga dalam tekhnik sampling disini peneliti mengambil responden pada
saat itu juga di Ruang VISUM Rumah Sakit Bhayangkara TK.I R.Said sukanto
Jakarta dengan jumlah sampel 50 responden.

Sampel pada penilitian ini diambil dari populasi yang memenuhi kriteria
inklusi dan eksklusi sebagai berikut :
1. Kriteria inklusi
a. Pasien yang mengalami kekerasan seksual pada anak di ruang visum
Rumah sakit Bhayangkara TK. I R. Said sukanto Jakarta.
b. Pasien yang mengalami kekerasan fisik pada anak di Ruang visum di
Rumah Sakit Bhayangkara TK.I R.Said Sukanto Jakarta.
c. Pasien yang mengalami kekerasan seksual pada dewasa di Ruang
Visum Rumah Sakit Bhayangkara TK.I R. Said Sukanto Jakarta.
d. Pasien yang mengalami kekerasan fisik pada dewasa di Ruang Visum
Rumah Sakit Bhayangkara TK.I R. Said Sukanto Jakarta.
e. Pasien yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga di Ruang
Visum Rumah Sakit Bhayangkara TK. I R. Said Sukanto Jakarta.

2. Kriteria eksklusi
a. Pasien yang di ruang Visum Rumah sakit Bhayangkara TK. I R. Said
sukanto Jakarta dengan diagnosa selain kekerasan seksual pada anak.
b. Pasien yang di ruang Visum Rumah sakit Bhayangkara TK. I R. Said
sukanto Jakarta dengan diagnosa selain kekerasan fisik pada anak.
c. Pasien yang di ruang Visum Rumah sakit Bhayangkara TK. I R. Said
sukanto Jakarta dengan diagnosa selain kekerasan seksual pada dewasa.
d. Pasien yang di ruang Visum Rumah sakit Bhayangkara TK. I R. Said
sukanto Jakarta dengan diagnosa selain kekerasan fisik pada dewasa.
e. Pasien yang di ruang Visum Rumah sakit Bhayangkara TK. I R. Said
sukanto Jakarta dengan diagnosa selain kekerasan dalam rumah tangga.

UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA


28

4.4 Etika penelitian


Dalam penelitian ini peneliti tidak lupa mengedepankan masalah etika, seperti
dibawah ini
1. Informed consent (lembar perasetujuan)
Lembaran persetujuan ini deberikan kepada responden yang akan diteliti. Jika
subjek bersedia menjadi respinden maka harus menandatangan lembar
persetujuan dan jika subjek tidak bersedia menjadi responden maka peneliti tidak
memaksa dan tetap menghormati haknya.
2. Anonimity (tanpa nama)
Untuk menjaga kerahasian, peneliti tidak mencantumkan nama responden
melainkan menggantinya dengan diberikan nomor tertentu.
3. Confidentialy
Kemudian informasi yang diberikan oleh responden dijamin oleh peneliti dan
hanya kelompok data tertentu yang dilaporkan sebagai hasil penelitian.

4.5 Instrumen penelitian/ alat pengumpulan data


Untuk memperoleh informasi dan data dari responden, peneliti menggunakan alat
berupa lembar kuesioner terhadap responden. Lembar kuesioner yang digunakan
sesuai dengan Suriadi (2004) yaitu dengan menggunakan Lembar Kuesioner tingkat
kepuasaan pasien terhadap pelayanan keperawatan. Lembar kuesioner digunakan
untuk mengobservasi faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kepuasaan
pasien terhadap pelayanan keperawatan pada pasien pelecehan seksual remaja.

4.6 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen


1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur yang benar –benar
mengukur apa yang dikukur. Uji validitas adalah ukuran yang menunjukkan
sejauh mana instrument mengukur apa yang seharusnya diukur, sesuai dengan
sesungguhnya dimaksud oleh peneliti (Notoadmojo, 2010). Uji validitas dalam
penelitian ini menggunakan construct validity dan content validity.
Construct validity adalah validitas yang menggambarkan seberapa jauh
instrument memiliki item-item pertanyaan yang dilandasi oleh konstruk tertentu.
Validitas konstruk menunjukkan bahwa instrument disusun secara rasional

UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA


29

berdasarkan konsep yang sudah mapan dan mampu membedakan nilai/ hasil
pengukuran antara satu individu dengan individu lainnya yang memang berbeda
(Kelana, 2011).
Content validity menunjukkan kemampuan item pertanyaan dalam instrumen
mewakili semua unsur dimensi konsep yang sedang diteliti. Untuk menentukan
validitas isi suatu instrument dilakukan dengan meminta pendapat pakar pada
bidang yang sedang diteliti. Seorang pakar diminta untuk menelaah instrument
dan menentukan apakah seluruh item pertanyaan telah mencakup isi/ content
dari suatu konsep yang diteliti (Kelana, 2011).

Untuk mengetahui validitas kuesioner digunakan korelasi “Pearson Product


Moment” dengan cara membandingkan nilai r tabel dengan nilai tabel r hitung.
Adapun untuk menentukan niali r table digunakan bantuan table r dengan
menggunakan df= n-2, yaitu 20-2 = 18. Pada tingkat kemaknaan 5%, didapatkan
angka r tabel = 0,444.

Untuk menentukan nilai r hasil digunakan nilai yang tercantum pada kolom
“Corrected Item-Total Correlation”. Masing-masing pernyataan dibandingkan
antara nilai r tabel dengan nilai r hasil, dengan ketentuan bahwa bila nilai r hasil
lebih besar dari r tabel (r hasil > r tabel), maka pernyataan tersebut adalah valid.
Sebaliknya bila r hasil lebih kecil dari r tabel (r hasil< r tabel), maka pernyataan
tersebut adalah tidak valid. Jika ditemukan pernyataan yang tidak valid, maka
pernyataan tersebut dikeluarkan untuk selanjutnya dianalisis lagi sampai
pernyataan semuanya valid.

2. Uji Realibitas
Realibitas adalah tingkat konsistensi dari suatu pengukuran. Suatu pengukuran
dikatakan handal apabila ia memberikan nilai yang sama atau hamper sama bila
pemeriksaan dilakukan berulang-ulang. Pertanyaan dikatakan reliable bila
jawaban seseorang terhadap pertanyaan tersebut adalah konsisten atau stabil dari
waktu ke waktu (Kelana, 2010).
Tekhnik analisis untuk penilaian reliabilitas dilakukan dengan cara
membandingkan nilai r tabel dengan r hasil untuk mendapatkan nilai alpha. Bila

UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA


30

r alpha lebih besar dari r tabel (>0,7), maka pertanyaan tersebut reliable
(Arikunto 2006, Sugiono 2004; Hatono 2007).

4.7 Prosedur pengumpulan data


1. Prosedur administrtatif
a. Peneliti menyerahkan proposal lengkap dengan daftar isian untuk mendapatkan
surat keterangan lulus kaji etik dari komite etik Fakultas Ilmu keperawatan
Universitas Respati Indonesia.
b. Peneliti mengajukan surat permohonan ijin penelitian kepada Dekan Fakultas
Ilmu keperawatan Universitas Respati Indonesia yang di ajukan kepada
Direktur Rumah Sakit Bhayangkara TK. I R. Said Sukanto Jakarta melalui
bidang penelitian dan pengembangan Rumah Sakit.
c. Setelah peneliti mendapat ijin dari Dekan Fakultas Ilmu keperawatan
Universitas Respati Indonesia, selanjutnya penulis menemui Kepala Diklit
Rumah Sakit Bhayangkara TK. I R. Said Sukanto Jakarta untuk memperoleh
ijin penelitian.
d. Peneliti menyampaikan ijin penelitian kepada kepala ruangan unit VISUM
Rumah Sakit Bhayangkara TK. I R. Said Sukanto Jakarta.
e. Menyiapkan kelengkapan data lembar kuesioner.

2. Prosedur pelaksanaan
a. Setelah mendapat ijin penelitian dari direktur Rumah Sakit Bhayangkara TK. I
R. Said Sukanto Jakarta maka peneliti menemui kepala diklit Rumah Sakit
Bhayangkara TK. I R. Said Sukanto Jakarta untuk meminta ijin melakukan
penelitian.
b. Berkoordinasi dengan kepala ruangan VISUM terkait dengan kegiatan proses
pengumpulan data.
c. Mengidentifikasi calon responden yang memenuhi kriteria inklusi yang telah
ditetapkan terlebebih dahulu, berdiskusi dengan kepala ruangan dan perawat
yang bertugas saat itu.
d. Setelah memperoleh calon responden yang sesuai maka peneliti menemui
responden untuk memperkenalkan diri, menjelaskan judul, tujuan dan manfaat
penelitian sesuai dengan yang tercantum pada surat permohonan berpartisipasi
sebagai responden penelitian.

UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA


31

e. Setelah responden terpilih, penulis mengisi lembar kuesioner tingkat


kepuasaan pasien terhadap pelayanan keperawatan pada pasien pelecehan
seksual remaja dengan Skala Likert.

4.8 Pengolahan data


1. Editing (pemeriksaan data)
Proses data yang terkumpul diperiksa kelengkapannya, disusun urutannya,
serta dilihat apakah ada kesalahan dalam pengisian, dan dilihat konsistensi
jawabannya.
2. Coding (pemberian kode)
Melakukan pemberian kode sesuai dengan alternative jawaban yang
mempermudah data selanjutnya.
3. Entry
Memasukkan data kedalam program – program komputer, setelah data diolah,
maka data di analisa dan diinterpretasikan untuk menguji hipotesis yang
diajukan dengan menggunakan program komputer SPSS (Statistical Product
and Service Solution) versi 17.0 for windows.
4. Cleaning
Semua data dari setiap sumber data atau responden selesai dmasukkan, perlu
di cek kemabali untuk melihat kemungkinan adanya kesalahan kode,
ketidaklengkapan dan sebagainya. Kemudian dilakukan pembetulan dan
koreksi.

4.9 Analisis data


Pengolahan data selesai dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis
data. Data mentah yang sudah terkumpul tidak akan ada artinya jika tidak di
analisis. Analisis data merupakan kegiatan yang sangat penting dalam suatu
penelitian karena dengan analisislah data memiliki arti atau makna yang dapat
berguna untuk memecahkan masalah penelitian (Notoatmodjo, 2010).

1. Analisa univariat

UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA


32

Analisa univariat dilakukan untuk memperoleh gambaran distribusi dan


presentase dari tiap variabel. Hasil karakteristik responden pada penelitian ini
menggambarkan tingkat kepuasaan pasien terhadap pelayanan keperawatan
berdasarkan komunikasi, kenyamanan, kebebasan melakukan pilihan,
efektifitas, dan kemanan tindakan. Pada penelitian ini data yang diperoleh akan
diperiksa secara univariat yang akan menjelaskan karakteristik masing –
masing. Variabel penelitian dengan cara menyusun distribusi frekuensi
variabel penelitian tersebut.

F
𝑃 = 𝑁 𝑋 100%

Keterangan :
N = jumlah total sampel
F = frekuensi

2. Analisa bivariat
Analisa bivariat yaitu menjelaskan kejadian antara dua variabel dengan
menggunakan tabel silang, serta untuk menjelaskan distribusi frekuensi antara
variabel dependen dan variabel independen. Pada penelitian ini analisa
menggunakan rumus uji Chi Square (X2) dengan derajat kemaknaan (α) adalah
0,05. Apabila nilai p < 0,05 maka hasilnya bermakna secara statistic atau
terdapat hubungan (Ho ditolak & Ha diterima), sedangkan bila nilai p > 0,05
maka hasilnya tidak bermakna secara statistic atau tidak terdapat hubungan (Ho
diterima dan Ha ditolak).

Rumus

Keterangan:
X2 = Nilai Chi Square

UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA


33

O = Nilai observasi, yaitu nilai observasi yang didapat dari penelitian


E = Nilai Ekspetasi, yaitu nilai yang diharapkan bila tidak ada
perbedaan antara sampel yang dibandingkan.

Analisis selanjutnya adalah mencari nilai odds rasio (OR), yaitu nilai
perbandingan peluang antar kelompok. Cara untuk mencari nilai OR adalah
membagi data crosssectional antar sel dari tabel kontingensi.
Adapun interprestasi OR adalah:
OR = 1 berarti tidak ada hubungan
OR < 1 berarti tidak ada faktor risiko, tetapi sebagai faktor proteksi
OR > 1 berarti sebagai faktor risiko

UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai