Upaya kesehatan kerja adalah upaya penyerasian antara kapasitas kerja,
beban kerja dan lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan dirinya sendiri maupun masyarakat di sekeliling, agar diperoleh produktivitas kerja yang optimal (UU Kesehatan Tahun 1992 Pasal 23). Berikut penjabaran prinsip-prinsip kesehatan kerja : Beban kerja Berupa beban fisik, mental dan sosial, sehingga upaya penempatan kerja yang sesuai dengan kemampuannya perlu diperhatikan. Derajat tepat suatu penempatan meliputi kecocokan pengalaman, keterampilan, motivasi dan lainnya. Kapasitas kerja Tergantung pada pendidikan, keterampilan, kesegaran jasmani, ukuran tubuh, keadaan gizi dan sebagainya. Lingkungan kerja Sebagai beban tambahan, baik berupa: Faktor mesin/peralatan : cidera, kecelakaan kerja Faktor psikologik dan beban kerja :gangguan muskuloskeletal Faktor fisik : NIHL, gangguan neurovaskular Faktor kimia : intoksikasi, alergi Faktor biologik : infeksi, alergi Faktor psikologik : stres psikis, depresi Faktor psikososial : konflik, kualitas kerja
DAPUS : Djatmiko RD. 2016. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Cetakan 1.
Yogyakarta: Deepublish
9.Apa saja faktor resiko dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja ?
Faktor fisik : bising, getaran, radiasi pengion/non-pengion, suhu ekstrim,
pencahayaan dan tekanan barometer Faktor kimiawi : hydrocarbon (misalnya : benzene), solvents, pestisida, asbes, debu (silicosis, pneumoconiosis), bahan yang mudah meledak, logam berat misalnya pengelas/ welders, gas yang menimbulkan sesak nafas/asphyxiants (CO,CO2,H2S), bahan yang membuat sensitif, bahan iritan dan sebagainya. Faktor biologis : penyebaran bahan pathogen dalam darah/ bloodborne pathogen (misalnya tertusuk jarum suntik), bio-aerosols (TBC,Legionella), HIV/AIDS, penyakit menular seksual, gigitan binatang (misalnya; ular, kalajengking), tanaman beracun, penyakit-penyakit local (misalnya : TB, malaria, DHF), keracunan makanan dan sebagainya Faktor ergonomi : gerakan berulang, mengangkat, beban statis, postur janggal, menarik dan mendorong dan lain-lainnya. Faktor psikososial : kerja lembur, tugas yang berat / berlebihan, perubahan / pergeseran kerja, post traumatic, alcohol dan obat-obatan terlarang, kerja shift, terpencil/dikucilkan, perorganisasian (kerja tim, hubungan kerja, dan sebagainya), pekerjaan lain/paruh waktu dan sebagainya. Faktor gaya hidup (life style) : merokok, alcohol dan obat-obatan terlarang,kurang gerak serta diet tidak seimbang.
DAPUS : Sutanto, Hadi.Analisis Faktor-Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja
Pada Pembangunan Gedung Perkantoran dan Perkuliahan Tahap III Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember