Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Anshari

NPM : 163210017

Prospektus pembangunan Xylarium di Universitas Simalungun

Indonesia merupakan negara megadiversitas dan memiliki hutan tropis yang sangat
luas. Keragaman hayati dari hutan tropis diantaranya kayu. Untuk pengembangan
IPTEK dan dokumentasi, jenis-jenis kayu perlu dikoleksi dalam xylarium
(perpustakaan kayu (xylotheque)).

Xylarium adalah bangunan atau ruangan di mana koleksi berbagai jenis kayu
dikumpulkan, dicatat, ditata, dirawat, dan disediakan bagi pihak-pihak yang
memerlukan. Sedangkan menurut Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil
Hutan (P3HH), xylarium adalah satuan kerja yang bertugas mengumpulkan dan
menyimpan contoh kayu dari berbagai jenis pohon.

Peluang/ Prospek Pembangunan Xylarium di Universitas Simalungun cukup besar,


Pembangunan xylarium di Universitas Simalungun dapat menjadi Sarana penunjang
penelitian ciri anatomi dan taksonomi tumbuhan berkayu dan Bahan rujukan
identifikasi contoh kayu tidak dikenal bagi Mahasiswa Universitas Simalungun.

Xylarium yang nantinya ada di Universitas Simalungun bukan hanya menjadi Sarana
penunjang penelitian untuk Mahasiswa Universitas Simalungun tapi juga bagi
Universitas lain, instansi terkait dan peneliti. Pembangunan xylarium di Universitas
Simalungun juga bertujuan sebagai tempat koleksi jenis-jenis kayu di wilayah
simalungun dan danau toba.

Pembangunan Xylarium mempermudah mahasiswa Universitas Simalungun yang


masih kesulitan mengidentifikasi jenis-jenis kayu, karena belum adanya tempat
khusus pembelajaran specimen kayu. Kedepannya pembuatan xylarium di
Universitas Simalungun dapat mempermudah Mahasiswa Universitas Simalungun
untuk mempelajari identifikasi jenis-jenis kayu.

Pembangun xylarium di Universitas Simalungun nantinya juga dapat memperkaya


bahan xylarium Indonesia yang telah dikumpulkan di Pusat Penelitian dan
Pengembangan Hasil Hutan, sehingga sampel koleksi kayu Indonesia bisa
bertambah.

Dikutip dari laman http://xylariumindonesia.pustekolah.org/data-koleksi/, 5 (lima)


Universitas yang sudah membuat Xylarium adalah :
1. Universitas Tanjungpura (Pontianak, Kalimantan Barat) jumlah koleksi 49
2. Universitas Tadulako (Palu, Sulawesi Tengah) jumlah koleksi 1466
3. Universitas Riau (Riau) Jumlah Koleksi 4296
4. Universitas Pattimura (Ambon, Maluku) jumlah koleksi 201
5. Kebun Raya Universitas Mulawarman Samarinda (Samarinda) jumlah koleksi 159

Fungsi pembuatan Xylarium adalah sebagai:


1. Sarana penunjang penelitian ciri anatomi dan taksonomi tumbuhan berkayu
2. Bahan rujukan identifikasi contoh kayu tidak dikenal
3. Sumber informasi nama setempat dan nama ilmiah kayu
4. Sumber informasi keanekaragaman jenis kayu di suatu wilayah
5. Sumber informasi wilayah persebaran jenis-jenis kayu tertentu.

Persyaratan pembuatan bahan xylarium yang ditetapkan oleh Pusat Penelitian dan
Pengembangan Hasil Hutan yaitu pada pohon berdiri, sampel kayu diambil pada
bagian manapun termasuk cabang dengan ukuran panjang 7 cm, lebar 5 cm dan
tinggi 5 cm yang diambil dari garis tengah kayu. Dibuatkan juga tabel data koleksi
spesimen kayu berupa informasi tentang xylarium ini berupa daerah asal xylarium,
pengumpul, tanggal pengambilan sampel, no herbarium, no sampel kayu, no unik
xylarium, suku, nama botani dan keterangan lain dari xylarium.

Jadi, dapat disimpulkan peluang pembuatan xylarium di Universitas simalungun


cukup besar mengingat fungsi nya yang mengedepankan pendidikan dan informasi
khususnya bagi Mahasiswa Universitas Simalungun dan masyarakat pada
umumnya, walaupun pembuatan xylarium memakan waktu dan biaya, namun
mengingat fungsi dan peluang kedepannya yang sangat baik, pembuatan xylarium
dapat menjadi program yang sangat baik untuk Universitas Simalungun.

Anda mungkin juga menyukai