Pemupukan Sifat Fisika
Pemupukan Sifat Fisika
a. Struktur
Struktur tanah adalah susunan dari partikel-partikel primer tanah (pasir, debu, dan liat)
terhadap tata air (draenase) dan tata udara (aerasi) tanah, ketersediaan hara dan kegiatan
jazad mikro. Menurut Widodo dan Kusuma (2018), pemberian pupuk organik seperti kompos
dapat menyuplai bahan organik dalam tanah sehingga meningkatkan indeks stabilitas
agregat karena adanya koloidal bahan organik yang berfungsi sebagai perekat partikel
tanah. Bahan organik mengandung mikroba yang nantinya lendir mikroba tersebut akan
melekatkan partikel tanah. Lendir mikroba digunakan untuk proses agregasi dengan
mengikat partikel-partikel tanah sehingga akan membentuk agregat tanah, lendir ini akan
Bobot isi tanah yaitu berat suatu volume tanah dalam keadaan struktur alamiah. Berat isi
atau berat volume ditentukan oleh porositas dan padatan tanah. Tanah yang renggang
berpori-pori mempunyai bobot kecil per satuan volume, dan tanah yang padat berbobot
tinggi per satuan volume tanah. Berat volume, merupakan petunjuk kepadatan tanah. Makin
padat suatu tanah, berarti makin sulit meneruskan air. Menurut Kasifah (2017). bobot isi
tanah berkisar antara 1,1 – 1,6 g/cm3. Bobot isi tanah penting diketahui untuk menghitung
kebutuhan pupuk pada kolam budidaya untuk tiap-tiap hektar tanah yang didasarkan pada
bobot isi tanah. Ha ini dikarenakan terjadi penurunan berat isi didalam tanah setelah diberi
perlakuan pemupukan. Bahan organik didalam tanah berperan sebagai pengikat partikel
tanah sehingga agregasi tanah menjadi baik, ruang pori tanah meningkat organik bersifat
poros, ketika diberikan ke dalam tanah akan menciptakan ruang pori di dalam tanah
Pori tanah, adalah ruang di antara butiran padat tanah. Pori ditempati oleh udara dan air.
Pada umumnya, pori-pori besar (makro) berisi udara kecuali bila tanah seluruhnya
tergenang air dan pori-pori kecil (mikro) berisi air kecuali bila tanah sangat kering. Prositas
tanah adalah persentase ruang yang tidak ditempati oleh butiran padat. Tanah bertekstur liat
memiliki porositas tinggi dari pada pasir. Ukuran pori-pori pada liat kecil dan dapat menahan
air, tetapi permeabilitasnya lambat. Sebaliknya, pasir memiliki sedikit pori-pori, tetapi pori-
pori berukuran besar yang kurang mampu menahan air dan drainasenya cepat. Oleh karena
itu menurut Darseno (2013) , jenis tanah yang baik untuk pembuatan kolam budidaya adalah
terhadap porositas tanah. Hali ini karena terjadi peningkatan total ruang pori setelah diberi
pupuk organik. Hal tersebut terjadi karena pupuk organik mengalami proses dekomposisi
menciptakan struktur tanah yang lebih mantap dan memperbesar ruang pori.
d. Permeabilitas tanah
Permeabilitas tanah adalah derajat peresapan air ke dalam tanah. Tanah pasir memiliki
permeabilitas tinggi, sedangkan tanah lempung dan liat memiliki permeabilitas rendah, hal
ini karena tanah lempung dan liat memiliki pori-pori kecil. Menurut Muhammad et al (2015),
sifat fisika tanah yang berpengaruh terhadap permeabilitas tanah yaitu kandungan air tanah,
berat volume tanah, porositas total, pori drainase cepat, pori drainase lambat, kandungan
pasir kasar, kandungan pasir halus, kandungan debu dan kandungan liat. Menurut
permeabilitas tanah. Pupuk organik dapat meningkatkan permeabilitas tanah sebab dapat
Menurut Sentana (2010), pupuk organik memiliki manfaat antara lain sebagai berikut
tanah. Pemakaian pupuk organik pada tanah liat akan mengurangi kelengketan
sehingga mudah dioalh, sedangkan pada tanah berasir dapat meningkatkan daya
ikat tanah terhadap air dan udara. Bahan organik dapat bereaksi dengan ion
dapat berkurang,
Kemampuan pupuk organik untuk mengikat air dapat meningkatkan porositas tanah.
DAFTAR PUSTAKA
Lawenga, F.F., U.Hasanah dan W. Widjajanto. 2015. Pemberan pupuk organik terhadap
sifat fisika tanah dan hasil tanaman tomat (Lycopersicum esculentum mill.) di Desa
Bulupountu Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi. Jurnal Agrotekbis. 3(5):564-
570.
Muhhammad., Darusman dan Chairunnas. 2015. Aplikasi biochar, kompos dan urea
terhadap beberapa sifat fisika tanah, pertumbuhan, dan hasil tanaman kaylan
(Brassica oleraceae). Jurnal Ilmu Kebencanaan. 2(4):217-226.
Sentana, S.2010. Pupuk organik, peluang dan kendalanya. Prosiding Seminar Nasional
Teknik Kimia “Kejuangan”.1-4.