Anda di halaman 1dari 3

2.

6 Pengaruh Pupuk Organik

2.6.1 Terhadap Sifat Fisika Tanah

a. Struktur

Struktur tanah adalah susunan dari partikel-partikel primer tanah (pasir, debu, dan liat)

menjadi agregat-agregat (butir majemuk/butir sekunder). Struktur merubah pengaruh tekstur

terhadap tata air (draenase) dan tata udara (aerasi) tanah, ketersediaan hara dan kegiatan

jazad mikro. Menurut Widodo dan Kusuma (2018), pemberian pupuk organik seperti kompos

dapat menyuplai bahan organik dalam tanah sehingga meningkatkan indeks stabilitas

agregat karena adanya koloidal bahan organik yang berfungsi sebagai perekat partikel

tanah. Bahan organik mengandung mikroba yang nantinya lendir mikroba tersebut akan

melekatkan partikel tanah. Lendir mikroba digunakan untuk proses agregasi dengan

mengikat partikel-partikel tanah sehingga akan membentuk agregat tanah, lendir ini akan

digunakan untuk memantapkan agregat tanah sehingga lebih stabil.

b. Bobot Isi Tanah

Bobot isi tanah yaitu berat suatu volume tanah dalam keadaan struktur alamiah. Berat isi

atau berat volume ditentukan oleh porositas dan padatan tanah. Tanah yang renggang

berpori-pori mempunyai bobot kecil per satuan volume, dan tanah yang padat berbobot

tinggi per satuan volume tanah. Berat volume, merupakan petunjuk kepadatan tanah. Makin

padat suatu tanah, berarti makin sulit meneruskan air. Menurut Kasifah (2017). bobot isi

tanah berkisar antara 1,1 – 1,6 g/cm3. Bobot isi tanah penting diketahui untuk menghitung

kebutuhan pupuk pada kolam budidaya untuk tiap-tiap hektar tanah yang didasarkan pada

berat tanah per hektar.

Menurut Lawenga, et al . (2015), pupuk organik berpengaruh sangat nyata terhadap

bobot isi tanah. Ha ini dikarenakan terjadi penurunan berat isi didalam tanah setelah diberi

perlakuan pemupukan. Bahan organik didalam tanah berperan sebagai pengikat partikel

tanah sehingga agregasi tanah menjadi baik, ruang pori tanah meningkat organik bersifat

poros, ketika diberikan ke dalam tanah akan menciptakan ruang pori di dalam tanah

sehingga berat isi tanah menjadi turun.


c. Porositas

Pori tanah, adalah ruang di antara butiran padat tanah. Pori ditempati oleh udara dan air.

Pada umumnya, pori-pori besar (makro) berisi udara kecuali bila tanah seluruhnya

tergenang air dan pori-pori kecil (mikro) berisi air kecuali bila tanah sangat kering. Prositas

tanah adalah persentase ruang yang tidak ditempati oleh butiran padat. Tanah bertekstur liat

memiliki porositas tinggi dari pada pasir. Ukuran pori-pori pada liat kecil dan dapat menahan

air, tetapi permeabilitasnya lambat. Sebaliknya, pasir memiliki sedikit pori-pori, tetapi pori-

pori berukuran besar yang kurang mampu menahan air dan drainasenya cepat. Oleh karena

itu menurut Darseno (2013) , jenis tanah yang baik untuk pembuatan kolam budidaya adalah

jenis tanah liat atau lempung dan tidak berporus.

Menurut Lawenga, et al . (2015), pemberian pupuk organik berpengaruh sangat nyata

terhadap porositas tanah. Hali ini karena terjadi peningkatan total ruang pori setelah diberi

pupuk organik. Hal tersebut terjadi karena pupuk organik mengalami proses dekomposisi

dan berangsur-angsur menghasilkan humus.Interaksi humus dengan partikel tanah akan

menciptakan struktur tanah yang lebih mantap dan memperbesar ruang pori.

d. Permeabilitas tanah

Permeabilitas tanah adalah derajat peresapan air ke dalam tanah. Tanah pasir memiliki

permeabilitas tinggi, sedangkan tanah lempung dan liat memiliki permeabilitas rendah, hal

ini karena tanah lempung dan liat memiliki pori-pori kecil. Menurut Muhammad et al (2015),

sifat fisika tanah yang berpengaruh terhadap permeabilitas tanah yaitu kandungan air tanah,

berat volume tanah, porositas total, pori drainase cepat, pori drainase lambat, kandungan

pasir kasar, kandungan pasir halus, kandungan debu dan kandungan liat. Menurut

Lawenga, et al . (2015), pemberian pupuk organik berpengaruh sangat nyata terhadap

permeabilitas tanah. Pupuk organik dapat meningkatkan permeabilitas tanah sebab dapat

meningkatkan ruang pori didalam tanah.

2.6.2 Dampak Penggunaan Pupuk Organik

Menurut Sentana (2010), pupuk organik memiliki manfaat antara lain sebagai berikut

a. Meningkatkan kesuburan tanah


Pupuk organik mengandung unsur hara makro (N,P,K) dan mikro

(Ca,Mg,Fe,Mn,Bo,S,Zn dan Co) yang dapat memperbaiki struktur dan porositas

tanah. Pemakaian pupuk organik pada tanah liat akan mengurangi kelengketan

sehingga mudah dioalh, sedangkan pada tanah berasir dapat meningkatkan daya

ikat tanah terhadap air dan udara. Bahan organik dapat bereaksi dengan ion

logammembentuk senyawa kompleks sehingga ion-ion logam yang bersifat racun

dapat berkurang,

b. Memperbaiki kondisi kimia, fisika dan biologi tanah

Kehadiran pupuk organik akan menyebabkan terjadinya sistem pengikatan dan

pelepasan ion dalam tanah sehingga dapat mendukung pertumbuhan tanaman.

Kemampuan pupuk organik untuk mengikat air dapat meningkatkan porositas tanah.

Pupuk organik merangsang pertumbuhan mikroorganisme tanah,

DAFTAR PUSTAKA

Darseno, SP. 2013. Budi Daya Lele.AgroMedia Pustaka. Jakarata.82 hlm.

Lawenga, F.F., U.Hasanah dan W. Widjajanto. 2015. Pemberan pupuk organik terhadap
sifat fisika tanah dan hasil tanaman tomat (Lycopersicum esculentum mill.) di Desa
Bulupountu Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi. Jurnal Agrotekbis. 3(5):564-
570.

Kasifah. 2017. Dasar-Dasar Ilmu Tanah.Universitas Muhammadiyah Makassar.Makassar.


61 hlm.
Widodo, K.H dan Z. Kusuma. 2018. Pengaruh kompos terhadap sifat fisika tanah dan
pertumbuhan tanaman jagung di inceptisol. Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan.
5(2): 959-967.

Muhhammad., Darusman dan Chairunnas. 2015. Aplikasi biochar, kompos dan urea
terhadap beberapa sifat fisika tanah, pertumbuhan, dan hasil tanaman kaylan
(Brassica oleraceae). Jurnal Ilmu Kebencanaan. 2(4):217-226.

Sentana, S.2010. Pupuk organik, peluang dan kendalanya. Prosiding Seminar Nasional
Teknik Kimia “Kejuangan”.1-4.

Anda mungkin juga menyukai