Anda di halaman 1dari 8

Syiar Media

Dakwah dalam artian bahasa berarti menyampaikan dan dalam bahasa inggris dapat
diterjemahkan dalam kata marketing. Sebuah makna yang menurut hemat saya sangat tepat,
karena pada konteks dakwah kita di kampus, apa yang kita lakukan di kampus adalah memang
memarketisasi dakwah itu sendiri. Dengan berbagai varian metode yang digunakan dan dengan
berbagai cara pengemasan isi dari dakwah itu sendiri. Beruntunglah Islam diturunkan oleh Allah
dalam keadaan sesempurna mungkin, sehingga isi dari dakwah atau konten dakwah yang kita
lakukan sudah terdapat di Al Qur’an dan As Sunnah. Tinggal bagaimana kita sebagai da’I pandai
merekayasa metode yang tepat agar objek dakwah dapat tertarik dan mudah untuk memahami
isi dari dakwah yang dilakukan.

Salah satu poin penting yang perlu diperhatikan dalam memarketisasi dakwah adalah
cara publikasi yang dilakukan oleh lembaga dakwah agar objek dakwah mendapat kesan yang
tepat tentang Islam itu sendiri. Seperti yang sering di perlihatkan di media massa, Islam sering
kali di korelasikan dengan fundamentalis, teroris dan anti-kedamaian. Itu semua merupakan
buah dari suksesnya media mempermainkan Islam itu sendiri. Sehingga sudah menjadi
tanggung jawab bagi kita seorang da’I untuk bisa meng-antitesis paradigma Islam yang salah
dengan merekayasa media yang bisa digerakkan dengan harapan ada perubahan opini di
masyarakat tentang Islam.

Disini bisa kita lihat bahwa dengan membuat publikasi yang efektif dalam men-syiar kan
Islam adalah sebuah cara tersendiri untuk membangun citra Islam. Selain itu publikasi juga
berperan dalam memainkan opini dan propaganda di sebuah komunitas. Commented [u1]: Membuat opini. Memainkan kesannya islam
suka main2

Lembaga dakwah kampus harus bisa menampilkan Islam yang humble sehingga objek
dakwah lebih tertarik. Pilih kata-kata yang tepat untuk mempermainkan opini.
Dengan citra yang baik ini tentu resistensi objek dakwah akan jauh berkurang, dan
ketika objek dakwah sudah jatuh hati dengan citra yang dibangun, maka selanjutnyan untuk
menanamkan nilai Islam lebih lanjut akan lebih mudah untuk dilakukan.

Peran publikasi lainnya adalah untuk menginformasikan sebuah kegiatan kepada


masyarakat kampus. Hal penting yang perlu diperhatikan selain desain dan pemilihan kata
adalah isi dari publikasi itu sendiri, seperti; (1) waktu; (2) tempat; (3) acara; (4) contact person;
(5) kelebihan acara ini. Kelima unsur publikasi acara ini harus ada dalam setiap publikasi acara
agar tidak terjadi asymmetric information pada objek dakwah. Berikut adalah beberapa contoh
publikasi acara yang telah dikemas dengan baik dan telah terbukti berhasil mendatangkan
simpatisan objek dakwah.

Pemilihan media publikasi Commented [u2]: Bagian ini jelaskan spesifik masing2 media
berperan dimana (LDFK)? Siapa yang buat, IT?

1. Poster

Poster merupakan sebuah media fisik ( biasanya menggunakan kertas ) dengan ukuran
A4,A3, dan A2. Dipasang atau ditempel di papan pengumuman atau ditempat umum
lainnya. Keuntungan poster adalah dapat dicetak dalam jumlah banyak dan jika di
tempatkan di lokasi-lokasi strategis akan membentuk sebuah nuansa tersendiri. Selain
itu poster bisa dicetak dalam bentuk hitam putih maupun berwarna, disesuaikan dengan
kebutuhan dan kondisi lembaga dakwah. Varian dari poster sangat beragam, peragaman
bentuk poster yang tidak harus persegi empat juga bisa menjadi bahan kreasi, seperti
membuat poster berbentuk segitiga atau lingkaran yang membuat ”eye catching”
tersendiri. Peragaman lain bisa dengan memodifikasi tempat menempel, sebagai contoh
dalam sebuah mading kampus. Dimana semua papan madding ditempel terlebih dahulu
dengan kertas putih, dan ditengah-tengahnya baru ditempel satu buah poster full color,
cara ini membuat kesan tersendiri.

Contoh poster :
2. Baliho

Publikasi dalam ukursan besar, dan dengan bahan yang berkualitas tentunya. Baliho
mempunyai keunggulan dari segi ukuran dan menimbulkan kesan “wah” pada sebuah
agenda tertentu. Karena biasanya baliho hanya dipasang satu buah atau maksimal dua
buah saja di kampus, maka desain yang diberikan haruslah yang terbaik. Isi pesan harus
tepat dan kesan yang ditimbulkan dengan permainan warna dan desain ( serta ukuran
tentunya ) juga akan berdampak pada objek dakwah. Baliho ini juga bisa membentuk
kesan hegemoni terhadap dakwah pula.

3. Pamflet / Leaflet

Pesan atau publikasi dalam ukuran kecil. Varian dari pamphlet atau leaflet sangat
beragam, dapat dibentuk dalam rupa kertas tausiyah, pembatas buku, kartu ucapan,
stiker, dan sebagainya. Walau memang bentuk dasar pamphlet adalah semacam brosur
dan bentuk dasar leaflet adalah poster dalam ukuran kecil. Pamflet dan leaflet ini di
desain untuk diberikan kepada seluruh objek dakwah, atau bisa dikatakan lebih
personal. Sehingga jumlah produksi dari jenis media ini dalam jumlah yang sangat besar,
disesuaikan dengan jumlah objek dakwah itu sendiri.

4. Banner
Jenis media ini bisa bercabang menjadi dua jenis, yakni vertical banner atau sering
dikenal dengan umbul-umbul, dan horizontal banner yang sering disebut dengan
spanduk. Pada masa kini harga produksi untuk spanduk dan umbul-umbul dengan
kualitas printed sudah sangat terjangkau. Harga spanduk sekitar Rp.100.000 per
spanduk dan umbul-umbul sekitar Rp.20.000 per umbul-umbul. Selain itu karena
kemudahan teknologi printing ini, alangkah baiknya jika spanduk dan umbul-umbul di
desain dengan full warna, atau dengan komposisi gambar dan foto untuk memberikan
kesan elegansi dakwah

5. Instalasi

Bentuk media kreatif yang sangat nyeni. Bisa dalam bentuk semacam patung dari kertas
dan bambu, balon udara, lampion, seni dari sampah atau botol bekas dan lainnya.
Memang untuk membuat instalasi membutuhkan ketekunan dan bakat seni tersendiri,
maka dibutuhkan pula kader yang mempunyai sense of art yang baik. Varian dari
instalasi sangat beragam, akan tetapi pastinya instalasi adalah sesuatu yang bisa
dipajang.

6. Buletin

Buletin adalah media tertulis yang memungkinkan untuk memuat banyak tulisan dan
pesan. Biasanya buletin bertransformasi dari bentuk kertas A4 di lipat dua, lalu lebih dai
satu A4 yang ditumpuk sehingga tampak seperti buku, lalu bertrasformasi akhir seperti
sebuah majalah. Terkait buletin sangat banyak varian isi yang bisa dikembangka seperti
rubrik khusus,komik, profil kader, TTS, tips n trick, kisah, humor, tausiyah dan berbagai
lainnya. Referensi untuk buletin bisa dari majalah atau tabloid umum yang beredar,
coba adopsi hal-hal yang bisa menjadi daya tarik tersendiri dalam penyampaian pesan
Islam kepada objek dakwah.

Contoh bagian dari buletin :


7. Multimedia

Pemanfaatan dunia maya sebagai media publikasi, seperti dengan website, blog, CD Commented [u3]: Bisa dijabarkan tetang peran medzone
sebagai sarana silaturahim LDFK dan pulikasi kegiatan skala
interaktiif, slide powerpoint, film, music, animasi dan lainnya. Multimedia saat ini nasional/ internasional
sedang berkembang pesat, dan jika lembaga dakwah bisa memanfaatkan hal ini dengan
baik, maka akan menjadi competitive advantage tersendiri bagi lembaga dakwah
tersebut. Keuntungan dari multimedia adalah biaya yang murah, bahkan bisa cenderung
gratis, hanya memang membutuhkan keahilian khusus untuk bisa membuat media
advance ini.
Pengelolaan Publikasi

1. Content

Isi atau value yang akan disampaikan, biasanya ini tidak menjadi terlalu sulit karena
pedoman kita dalam berislam sudah sangat jelas dan tegas, sehingga Anda tinggal perlu
mengemasnya dengan baik. Ada sebuah catatan tambahan saja tentang prinsip syiar di
kampus, yakni give what they need atau berikan apa yang objek dakwah butuhkan.
Terkadang lembaga dakwah sering kali menjalankan agenda syiar yang tidak sesuai
dengan kebutuhan dari objek dakwah sehingga terjadi miss match antara demand and
supply, dan berakibat pada ketidaktertarikan objek dakwah terhadap agenda yang
dilakukan. Pengalaman saya melihat bahwa terkadang kita perlu berpikir sebagaimana
objek dakwah dan konsekuensi nya adalah kita perlu menurunkan sedikit standar
keIslaman kita untuk bisa memahami kebutuhan objek dakwah. Anda tidak bisa
langsung memberikan materi yang berat kepada objek dakwah, harus dimulai dari
sesuatu yang ringan terlebih dahulu.

2. Packaging

Pengemasan disini meliputi beberapa hal , antara lain ;

(1) Pemilihan kata, dimana sangat penting untuk membuat opini tertentu. Gunakan
kata-kata yang mudah dipahami dan diingat. Bisa jadi dengan menggunakan istilah
yang sedang berkembang di masyarakat umum bisa membantu untuk
mempermudah objek dakwah megingat pesat yang kita sampaikan.

(2) Pemilihan desain, pilihlah desain yang lembut dan tenang sehingga objek dakwah
bisa melihat citra Islam yang bersahabat. Pilih pula warna yang sesuai, warna cerah
bisa menjadi solusi untuk membuat citra menyenangkan.

(3) Pemilihan bentuk media, media yang digunakan juga harus sesuai, coba pilih media
yang sekirannya unik dan bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi objek dakwah.

3. Branding

Penamaan dalam sebuah publikasi sangat penting, biasanya GAMAIS memiliki nama Commented [u4]: IT FULDFK bagaimana?

tersendri untuk setiap agendanya dan bisa berubah setiap tahunnya, semua dilakukan
untuk me-refresh citra yang ada walau memang untuk beberapa agenda yang sudah
menjadi tradisi selalu kami gunakan penamaan yang sama. Sebagai contoh penamaan
atau branding ; Commented [u5]: Saran dipaparkan: Munas, Antibiotic,
Seminar Muslimah, dll
 Mentoring diberi brand Islamic Learning Group

 Penyambutan Mahasiswa Baru diberi brand Look Inside my Environment

 Syiar Ramadhan diberi brand Ramadhan Festival atau METAMORPHISIS

 Agenda Idul Adha diberi brand BBQ ( bagi-bagi Qurban )

 Agenda sumbangan sosial diberi brand PAY 1 GET 2

 Agenda pembinaan kader diberi brand OASIS, GAMAIS Integrated Training,


GAMAIS Super Camp, Youth Islamic Student Camp, Diklat Mahasiswa Muslim,
Syahrut Tarbiyah GAMAIS. Commented [u6]: Langsung aja contoh syiar di LDFK/FULDFK

4. Positioning

Setelah membuat media beserta isinya, yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah
penempatan dari media itu sendiri. Dimana penempatan media jangan terlalu banyak
dan jangan terlalu sedikit, perhatikan juga rasio antara media publikasi dengan objek
dakwah. Perhatikan pula rasio keterjangkauan objek dakwah, rasio jarak perjalanan di
kampus, rasio ruang kuliah dan pusat massa, range waktu mobiliasi mahasiswa, rute
utama sirkulasi mahasiswa, gedung kuliah utama dan sekunder, dan kondisi sosial
budaya dari mahasiswa di kampus Anda.

5. Impact

Hasil atau dampak dari publikasi yang dijalankan. Jika publikasi yang dilakukan bersifat
isu atau opini, maka dampak yang diharapkan adalah adanya perubahan opini di objek
dakwah. Dan jika publikasi yang dilakukan bersifat informasi acara maka parameter
keberhasilannya adalah dengan jumlah yang hadir dalam acara tersebut. Buat perangkat
penilaian khusus akan dampak yang terjadi. Untuk publikasi isu bisa menggunakan
perangkan angket untuk menilai keberhasilan publikasi, sedangkan perangkat lembar
absensi acara bisa digunakan untuk menilai keberhasilan publikasi yang bersifat
informasi acara.

Anda mungkin juga menyukai