Konsep Riset Kep. Kel. 1 3 Reguler C
Konsep Riset Kep. Kel. 1 3 Reguler C
Pada tahun 2020 menghasilkan ahli madya keperawatan unggul dalam penguasaan
teknologi keperawatan neurosains
Disusun Oleh:
Kelas 3 Reguler C/ Kelompok 1
Nama:
1. Lila Ekania P3.73.20.1.16.117
2. Mutiara Puji Lestari P3.73.20.1.16.122
3. Rizki Maulida Rahim P3.73.20.1.16.140
4. Siti Sanorita P3.73.20.1.16.144
Dosen:
Suhana Haeriyanto, SKM., M.Kes
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul “Konsep Dasar Riset
Keperawatan” ini dengan tepat waktu. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas kelompok terstuktur.
Penulisan makalah ini tidak akan berjalan lancar bila tidak ada bantuan dan
dorongan semangat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin berterimakasih
kepada pihak tersebut, terlebih kepada Bapak Suhana Haeriyanto,SKM.,M.Kes selaku
dosen pembimbing mata kuliah Pengantar Riset Keperawatan.
Penulis menerima dengan tangan terbuka apabila pembaca ingin memberikan
kritik dan saran yang membangun untuk penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi masyarakat umum dan juga mahasiswa. Serta dapat
menambah wawasan bagi perawat untuk lebih mengetahui dan memahami mengenai
penyakit
penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era saat ini ilmu pengetahuan keperawtan berkembang sangat cepat dan
luas. Berkembangnya ilmu pengetahuan keperawatan tidak lepas dari jasa perawat
yang melakukan penelitian. Penelitian berguna untuk mengembangkan teori
keperawatan serta berguna untuk pengambilan keptusan. Perawat sebagai seorang
anggota tim kesehatan, dalam memberikan askep (asuhan keperawatan) terhadap klien
haruslah dapat memberikan informasi tentang klien yang dirawatnya secara akurat
dan komplit dan dalam waktu dan cara yang memungkinkan. Seorang klien
tergantung pada pemberi perawatan untuk mengkomunikasikan kepada yang lainnya
untuk memastikan mutu terbaik dari perawatan, sesuai dengan ilmu keperawatan yang
dimilikinya.
Pada perkembangannya, ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan
ilmu lain mengingat ilmu ini merupakan ilmu terapan yang selalu berubah menurut
tuntutan zaman. Dengan terus berkembangnya ilmu keperawatan maka perawat terus
melakukan riset untuk memperbaharui serta mengembangkan ilmu keperawatan yang
sudah ada, untuk itu diperlukan pengertian konsep dasar dari riset itu sendiri sebagai
pedoman untuk melakukan riset.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat memahami mengenai konsep dasar riset keperawatan.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa dapat mengetahui definisi riset keperawatan
b. Mahasiswa dapat mengetahui hakekat riset keperawatan
c. Mahasiswa dapat mengetahui apa maksud dan tujuan riset keperawatan
d. Mahasiswa dapat mengetahui prinsip-prinsip riset keperawatan
e. Mahasiswa dapat mengetahui manfaat riset keperawatan
f. Mahasiswa dapat mengetahui syarat-syarat melakukan riset keperawatan
C. Sistematika Penulisan
1. BAB I PENDAHULUAN
1
Pada bab I berisi latar belakang, tujuan penulisan, dan sistematika penulisan.
2. BAB II KONSEP DASAR RISET KEPERAWATAN
Berisi definisi, hakekat, maksud dan tujuan, prinsip-prinsip, manfaat, serta syarat-
syarat riset keperawatan.
3. BAB III PENUTUP
Bab III berisi simpulan dari isi materi
4. DAFTAR PUSTAKA
Berisi sumber-sumber isi makalah
2
BAB II
KONSEP DASAR RISET KEPERAWATAN
A. Pengertian
Riset berasal dari kata Re: kembali, Search: mencari, menyelidiki, menggali
untuk mendapatkan jawaban artinya kembali mencari aau menyelidiki sesuatu
berdasarkan fakta atau bukti. Penyelidikan ini menghasilkan suatu pengetahuan yang
lebih mendalam mengenai peristiwa, tingkah laku, teori dan hukum,
Riset keperawatan adalah suatu upaya menemukan kembali suatu upaya yang baru
berasal dari praktik keperawatan. Selanjutnya, temuan baru diperdalam data
pendukungnya dan di analisis menggunakan kaidah logis berfikir. Hasil pemikiran
akhirnya digunakan untuk memperkaya teori keperawatan.
Tiga pengertian kata di atas jika digabungkan berarti suatu kegiatan berulang
atau mencari kembali tentang keperawatan yang didasarkan pada kebenaran. Sehingga
dengan riset, ilmu keperawatan berkembang terus berdasarkan kebenaran yang ada
3
berbasis fakta (evidence based). Teori keperawatan yang dikenalkan pertama kali oleh
Florence Nightingale mengalami perkembangan melalui suatu riset. Pada saat itu,
teori keperawatan menekankan tentang pentingnya lingkungan yang dapat
mempengaruhi semua aspek kehidupan manusia, kesehatan, dan keperawatan.
Kelemahan yang terdapat dalam teori keperawatan pertama kali, terus dikembangkan
sehingga banyak teori keperawatan memiliki kehususan. Sebagai teladan: 1) teori
keperawatan oleh Dorothea Orem berfokus pada tingkat ketergantungan pasien
dirawat, 2) teori keperawatan oleh Virginia Henderson berfokus pada 14 kebutuhan
manusia, 3) teori keperawatan oleh Betty Newman berfokus pada model sistem, dan
sebagainya.
D. Prinsip-Prinsip Riset
1. Prinsip manfaat
Segala bentuk penelitian yang dilakukan diharapkan dapat bermanfaat untuk
kepentingan manusia.
2. Prinsip menghargai HAM
Seseorang berhak menentukan pilihan antara mau atau tidak untuk diikutsertakan
menjadi subjek penelitian serta adanya hak informed consent (persetujuan
tindakan setelah mendapatkan informasi)
3. Prinsip keadilan
Terdiri dari hak dijamin kerahasiaannya (confidentiality).
4
3. Menerapkan hasil riset untuk meningkatkan mutu pelayanan dan asuhan
keperawatan.
4. Mengevaluasi mutu pelayanan dan asuhan keperawatan.
5. Mengembangkan pengetahuan ilmiah yang menjadi landasan praktik keperawatan.
6. Sebagai kunci untuk menyediakan pelayanan yang tepat sesuai kebutuhan manusia.
7. Proses yang memungkinkan banyak pertanyaan muncul dalam praktik keperawatan
sehari-hari dapat dijawab.
8. Memberikan data yang mencatat efektifitas dan kualitas asuhan keperawatan.
5
mengidentifikasi suatu perubahan kecil yang diberikan subyek dalam riset
keperawatan. Semakin akurat pengamatan semakin baik hasil riset yang dikumpulkan
sehingga dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya.
6. Daya konsentrasi tinggi.
Setiap melakukan riset keperawatan, diperlukan kemampuan
konsentrasi untuk menyelesaikan suatu kegiatan.
7. Bekerjasama.
Kegiatan riset keperawatan sebenarnya bukan merupakan hasil karya
individu tetapi merupakan hasil dari kontribusi orang lain. Sebagai ilustrasi: pada saat
pengumpulan data pasien, pasien merupakan subyek riset yang dapat menentukan
data yang diperoleh perawat dapat tidak akurat, agar data yang diperoleh akurat kerja
sama perawat dengan pasien sangat diperlukan. Ilustrasi ini menggambarkan bahwa
dalam riset keperawatan sangat diperlukan kerja sama.
8. Sehat
Suatu kegiatan riset keperawatan memerlukan kesiapan dan kemampuan
perawat untuk melakukan secara tepat dan cepat, sehingga riset ini diperlukan
seorang perawat yang memiliki kesehatan yang prima secara fisik dan jiwa.
9. Motivasi tinggi
Setiap perawat yang melakukan riset diperlukan daya, upaya, dan
komitmen yang optimal untuk mengembangkan teori keperawatan. Tindakan yang
demikian merupakan bentuk motivasi internal yang tinggi.
10. Jujur.
Kegiatan riset keperawatan tidak setiap saat mendapat asupan dan supervisi dari
orang lain. Kegiatan perencanaan dan pelaksanaan riset sepenuhnya menjadi tanggung
jawab periset. Oleh karena itu diperlukan kejujuran yang berasal dari periset, sehingga
akan diperoleh hasil riset yang baik dan bermutu untuk pengembangan teori
keperawatan. Kejujuran yang perlu dilakukan oleh periset adalah mengungkapkan
keadaan dan hasil yang sebenarnya.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Riset keperawatan adalah suatu upaya menemukan kembali suatu
upaya yang baru berasal dari praktik keperawatan. Selanjutnya, temuan baru
diperdalam data pendukungnya dan di analisis menggunakan kaidah logis
berfikir. Hasil pemikiran akhirnya digunakan untuk memperkaya teori
keperawatan.
Konsep dasar riset keperawatan diperlukan untuk pedoman dalam
melakukan riset keperawatan, sehingga peneliti atau perawat sebagai peneliti
paham tentang riset keperawatan dan mampu menetapkan tujuan dari riset
yang akan dilakukan. Syarat-syarat melakukan riset keperawatan perlu
diperhatikan karena dengan memenuhi syarat-syarat tersebut maka seseorang
dapat menjadi seorang peneliti.
7
DAFTAR PUSTAKA
Danim, S. 2003. Riset Keperawatan : Sejarah dan Metodologi. Jakarta : Salemba Medika.
Dempsey, Patricia Ann. Arthur D Dempsey. 2002. Riset Keperawatan Keperawatan. Jakarta :
Penerbit buku keokteran EGC
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Supriyanto. 2016. Pengantar Riset Keperawatan. Jakarta : Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia