Anda di halaman 1dari 2

KUP/PPSP/BPSP

120 Menit
C

I. MASALAH NPWP
Ke mana dilakukan pendaftaran diri untuk memperoleh NPWP bagi :
1. WP PMA yang tidak Go Public ?
2. WP yang berkedudukan di Kawasan Berikat Pulau Batam, Kawasan Pulau Bintan/Pulau
Karimun ?
3. WP yang Go Public ?
4. WP BADORA ?

II. MASALAH PEMBAYARAN / PENAGIHAN


1. a. Pajak-pajak yang dipungut berdasarkan sistem :
1) Self assesment, yaitu PPh/PPN itu kapan harus dibayar paling lambat ?
2) With-holding, kapan harus dibayar paling lambat ? (Pembayaran PPh 22 tak perlu
dijawab)
b. Dalam sistem self assesment dan with-holding dikenal juga SKPKB yang berfungsi
sebagai koreksi terhadap penghitungan besarnya pajak yang terutang yang dilaporkan
dalam SPT. Kapan pajak yang ditagih dengan SKPKB itu harus dibayar paling
lambat ?
2. Pajak-pajak yang terutang pada waktunya harus dibayar lunas, tetapi nyatanya tidak
dibayar-bayar, menurut Pasal 23 UU KUP dapat ditagih dengan Surat Paksa :
a. Bagaimana PPh 25 yang besarnya sudah diketahui oleh fiskus dan sudah diketahui
kapan PPh itu harus dibayar lunas, tetapi PPh 25 tersebut tidak dibayar-bayar.
Apakah PPh 25 tersebut dapat ditagih dengan Surat Paksa ? Jelaskan!
b. Pajak yang terutang yang bagaimana yang dapat ditagih dengan Surat Paksa ?
3. a. Siapa yang ditagih dengan Surat Paksa ?
b. Siapa yang melaksanakan Surat Paksa ?
4. Bagaimana caranya melaksanakan Surat Paksa ?

III. MASALAH SKPKB

1. Pajak-pajak yang ditagih dengan SKPKB Pasal 13 (1) a dan 13 (1) c itu ditetapkan secara
biasa. Apa yang dimaksud dengan pajak yang ditetapkan secara biasa ?
2. Pajak yang ditagih dengan SKPKB Pasal 13 (1) d selalu ditetapkan secara jabatan. Apa
yang dimaksud dengan pajak yang ditetapkan secara jabatan ?
3. Berdasarkan Pasal 26 (4) UU KUP dan memori penjelasannya ada yang berpendapat
bahwa pajak yang ditagih dengan SKPKB Pasal 13 (1) b selalu juga ditetapkan secara
jabatan. Apakah pendapat itu benar ? Berilah penjelasan atas jawaban Saudara itu!

IV. MASALAH KEBERATAN/BANDING


1. Menurut Pasal 25 (1) UU KUP yang dapat diajukan keberatan tidak termasuk pajak atau
sanksi administrasi yang dilakukan dengan STP. Berarti terhadap STP tidak dapat diajukan
keberatan. Mengapa ? Jelaskan !
2. Apa yang dapat dilakukan oleh WP terhadap sanksi administrasi yang ditagih dengan
STP?
3. Kapan keberatan yang diajukan kepada Dirjen Pajak itu harus diberi keputusan ?
4. Kapan kalau keputusan Dirjen Pajak itu harus diberi keputusan ?
5. Pemeriksaan banding di MPP dulu dilakukan oleh 1 (satu) macam Majelis dengan Acara
Biasa. Pemeriksaan banding di BPSP sekarang dilakukan oleh dua macam Majelis
dengan Acara Biasa dan ada yang dengan Acara Cepat:
a. Pemeriksaan dengan Acara Biasa itu dilakukan oleh siapa ?
b. Pemeriksaan dengan Acara Cepat itu dilakukan oleh siapa ?

Anda mungkin juga menyukai