Anda di halaman 1dari 3

PPN

120 Menit
C

1. PT. LESTARI bergerak di bidang industri tekstil dengan orientasi ekspor dan sudah
ditetapkan sebagai Perusahaan Eksportir Tertentu (PET).
Dalam bulan September 1999 perusahaan ini melakukan transaksi sebagai berikut:
1) Menerima penyerahan benang sebagai bahan baku dengan Harga Jual Rp.
80.000.000,00 dari PT. SARANA PRIMA sebuah perusahaan di bidang industri
benang. Faktur Pajak sudah pada bulan yang sama.
2) Mengimpor benang sutera dari Tajikistan dengan nilai impor Rp. 120.000.000,00 yang
terutang Bea Masuk 25%.
3) Membayar Rp. 5.000.000,00 kepada PT. KOMUNIKATA atas pembelian satu unit
mesin facsimili yang penyerahannya dilakukan pada bulan Agustus 1999. Faktur Pajak
diterima pada saat pembayaran.
4) Menerima penyerahan satu unit mesin tekstil yang dibeli oleh PT. DELTA dengan
Harga Jual Rp. 300.000.000,00. Faktur Pajak diterima pada bulan yang sama.
Permasalahan :
a. Hitung berapa PPN yang terutang atas setiap transaksi tersebut diatas!
b. Apakah fasilitas atau kemudahan yang dapat diperoleh PT. LESTARI atas
pembelian/ impor tersebut?
c. Berapa PPN yang dibayar PT. LESTARI dalam bulan September atas
pembelian/impor tersebut?

2. PT. RATUMALU adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang usaha perdagangan.
Dalam catatan pembukuannya dapat diketahui bahwa dalam tiga bulan berturut-turut telah
dilakukan ekspor dengan nilai ekspor sebagai berikut :
a. Mei 1999
1) Ekspor kemiri yang dikeringkan Rp. 300 juta
2) Ekspor kelapa sawit Rp. 200 juta
3) Ekspor minyak kelapa sawit Rp. 400 juta
4) Ekspor CPO (Crued Palm Oil) Rp. 100 juta

b. Juni 1999
1) Ekspor kopra Rp. 150 juta
2) Ekspor kelapa sawit Rp. 175 juta
3) Ekspor minyak kelapa sawit Rp. 250 juta
4) Ekspor CPO Rp. 150 juta

c. Juli 1999
1) Ekspor gaplek Rp. 125 juta
2) Ekspor kelapa sawit Rp. 150 juta
3) Ekspor minyak kelapa sawit Rp. 200 juta
4) Ekspor CPO Rp. 100 juta
Pajak Masukan yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha menghasilkan
Barang Kena Pajak, sehingga dapat dikreditkan adalah sebagai berikut :
a) Mei 1999 Rp. 25 juta
b) Juni 1999 Rp. 30 juta
c) Juli 1999 Rp. 15 juta
Kelebihan pembayaran Pajak Masukan yang terjadi dalam Masa Pajak Mei 1999
dikompensasikan ke Masa Pajak Juni 1999. Demikian pula halnya, kelebihan pembayaran
Pajak Masukan yang terjadi dalam Masa Pajak Juni 1999 dikompensasikan ke Masa
Pajak Juli 1999.
Sedangkan kelebihan pembayaran Pajak Masukkan dalam SPT Masa PPN Masa Pajak
Juli 1999 yang merupakan akumulasi dari kelebihan pembayaran Pajak Masukkan mulai
bulan Mei 1999, diajukan permohonan untuk diminta kembali (restitusi).
Dalam pemeriksaan yang dilakukan Pemeriksaan Pajak, tidak ditemukan kesalahan dalam
penghitungan pajak terutang.
Hitung :
Berapa jumlah kelebihan pembayaran Pajak Masukan yang dikembalikan oleh
Direktorat Jenderal Pajak?

3. PT. GEMA selaku pedagang besar sudah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak.
Pada tanggal 21 September 2000, perusahaan ini mengambil alih seluruh aktiva PT.
GERAM yang mengelola beberapa pasar swalayan #at TOP#.
Penyerahan seluruh akiva dimaksud dapat dirinci sebagai berikut :
1) BKP yang merupakan barang modal Rp. 30.000.000.000,00
2) BKP yang merupakan barang dagangan Rp. 10.000.000.000,00
3) Barang dagangan non BKP Rp. 4.000.000.000,00
Pada tanggal 1 Oktober 2000 diterima Faktur Pajak Standar tertanggal 31 Agustus 2000
atas nama PT. GERAM dengan PPN sebesar Rp. 8.000.000,00 atas pembelian BKP untuk
stok barang dagangan, yang pembayarannya baru dilakukan pada tanggal 18 September
2000.
Pajak Masukan ini merupakan Pajak Masukan yang dapat dikreditkan. Sehubungan
dengan itu PT. GEMA mengajukan permintaan ijin secara tertulis kepada Direktur Jenderal
Pajak supaya diperbolehkan mengkreditkan Pajak Masukan tersebut.
Permasalahan :
a. Berapa PPN yang terutang atas penyerahan BKP tersebut di atas ?
b. Siapakah yang berhak mengkreditkan Pajak Masukan Rp. 8.000.000,00
tersebut di atas?
c. Apakah PT. GEMA perlu minta persetujuan Direktur Jenderal Pajak untuk
mengkreditkan Pajak Masukan tersebut?

4. Apakah fasilitas yang diberikan kepada :


a. PKP yang menyerahkan BKP/JKP sehubungan dengan proyek milik BUMN/BUMD
yang dananya berasal dari bantuan luar negeri.
b. PKP yang menyerahkan BKP kepada Pengusaha di Kawasan Berikat Pulau Batam.
c. PKP menyerahkan BKP untuk diolah lebih lanjut kepada PKP EPTE.
d. PKP menyerahkan JKP kepada Pengusaha di Kawasan Berikat Pulau Batam
e. EPTE yang mengimpor BKP berupa bahan baku/bahan pembantu.

Anda mungkin juga menyukai