Intervensi Keprawatan
KRITERIA
1. Pola nafas tidak efektif Tujuan: 1. Letakkan bayi terlentang dengan 1. Memberi rasa nyaman dan
berhubungan dengan Kebutuhan O2 bayi alas yang data, kepala lurus, dan mengantisipasi flexi leher yang
perkembangan otot, 1. Pernafasan normal selimut diatas bahu bayi sehingga 2. Jalan nafas harus tetap
ketidakseimbangan 2. Pernafasan teratur. hidung bila perlu. pertukaran gas yang sempurna.
metabolik. 3. Tidak cyanosis. 3. Observasi gejala kardinal dan 3. Deteksi dini adanya kelainan.
dengan kontrol suhu Kriteria 2. Singkirkan kain yang sudah sehingga meletakkan bayi
yang imatur dan 1. Suhu tubuh 36,5 – dipakai untuk mengeringkan menjadi hangat
penurunan lemak tubuh 37,5°C tubuh, letakkan bayi diatas 2. Mencegah kehilangan tubuh
Warna seluruh tubuh handuk / kain yang kering dan 3. Perubahan suhu tubuh bayi
diberikan.
3. Gangguan kebutuhan Tujuan:Kebutuhan 1. Lakukan observasi BAB dan 1. Deteksi adanya kelainan
nutrisi : kurang dari nutrisi terpenuhi BAK jumlah dan frekuensi serta pada eliminasi bayi dan
berhubungan dengan Bayi dapat minum 2. Monitor turgor dan mukosa perawatan yang tepat.
secara adekuat.
4. Resiko infeksi Tujuan: 1. Lakukan teknik aseptik dan 1. Pada bayi baru lahir daya
berhubungan Selama perawatan tidak antiseptik dalam memberikan tahan tubuhnya kurang /
imunologis yang kurang. (infeksi) 2. Cuci tangan sebelum dan sesudah 2. Mencegah penyebaran
Tidak ada tanda-tanda 3. Pakai baju khusus/ short waktu 3. Mencegah masuknya bakteri
infeksi dan Tidak ada masuk ruang isolasi (kamar bayi) dari baju petugas ke bayi
gangguan fungsi tubuh. 4. Lakukan perawatan tali pusat 4. Mencegah terjadinya infeksi