Hadirin Sebangsa dan Setanah Air yang Kami Hormati.
Kurang lebih dua belas tahun reformasi sudah berlangsung, namun kehidupan bangsa Indonesia belum juga membaik. Kita merasakan korupsi justru semakin meluas, budaya KKN bukannya menghilang tetapi semakin gawat dipraktekkan. Bahkan semakin merata di semua kalangan masyarakat hingga elite politik maupun pejabat pemerintahan. Deskripsi yang dipaparkan oleh mantan Menhan tersebut merupakan satu gambaran realita kondisi moral bangsa kita, yang seakan-akan menganggap “God is dead” Tuhan telah mati. Akibatnya hidup menjadi bebas, keras, beringas, ganas, bahkan jauh lebih ganas dari binatang buas, di sinilah pentingnya kita menata kembali moral dan etika bangsa ini. Hadirin karena pentingnya Moral dan Etika tersebut, maka Menata Kembali Moral Etik Bangsa Indonesia, adalah tema yang akan kita bicarakan pada kesempatan kali ini denga rujukan surat Al-A’raf ayat 96: ْ ُان5ا َك55ذنَاهُم بِ َم5َخ ٩٦﴿ َبُون5وا يَ ْك ِس ْ َ ُوا فَأ ْ ذب5 ِ ْ َما ِء َواألَر5الس َّ ض َولَـ ِكن َك ْ َوا َواتَّق5 ٍ ا5ا َعلَ ْي ِهم بَ َر َك55َوا لَفَتَحْ ن5 َّ َت ِّمن ْ ُ َرى آ َمن5ُل ْالق5 َ وْ أَ َّن أَ ْه55َ﴾ َول Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat- ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.
Hadirin Jama’ah Syarhil Qur’an Rohimakumullah
Dr. Abdullah Tallah Thabbah dalam مع األنبياء فى القرأنmenjelaskan bahwa ayat tersebut secara tekstual ditujukan kepada kaum Sodom ummat nabiyullah Luth Alaihissalam berkenaan dengan tiga kemungkaran yang mereka lakukan yakni kemungkaran istri nabi Luth, kebiasaan homoseks dan tradisi menyamun di tempat terang. Dengan kata lain, murad ayat tersebut seandainya kaum Sodom beriman dan bertaqwa ض ِ ْت ِّمنَ ال َّس َما ِء َواألَر ٍ لَفَتَحْ نَا َعلَ ْي ِهم بَ َر َكا. Dr. Muhammad Sulaeman Al- Asqori di dalam دير55ير من فتح الق55 زبدة التفسmenjelaskan: انب55ل ج55ير من ك55عنا عليهم الخ55 أي لوسpasti Allah lapangkan bagi mereka keberkahan dari langit dan Allah lapangkan keberkahan dari bumi. Tetapi karena mereka tetap dalam kemungkaran bukan berkah yang turun tapi azab Allah hingga porak poranda negeri itu. Hadirin kemungkaran-kemungkaran tersebut menjadi penyebab hancur lebur kaum Sodom serta menjadi ancaman bagi kehancuran bangsa kita. Sebagaimana hal ini dijelaskan oleh Allah dalam surat Al-Isra’ ayat 16: ١٦﴿ ً ْد ِميرا55555َ َد َّمرْ نَاهَا ت55555َوْ ُل ف55555َا ْالق55555َق َعلَ ْيه ْ ُق55555ا فَفَ َس55555َا ُم ْت َرفِيه55555َةً أَ َمرْ ن55555َك قَرْ ي َّ 55555ا فَ َح55555َوا فِيه َ 55555ِا أَن نُّ ْهل55555َ﴾ َوإِ َذا أَ َر ْدن Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang- orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya menta`ati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya. Hadirin Jama’ah Syarhil Qur’an Rohimakumullah. Ayat tersebut mendeskripsikan bahwa suatu bangsa bias hancur tersungkur disebabkan oleh bayaknya kaum mutrafin di dalam negara tersebut, sipakah kaum Mutrafin tersebebut.? kaum mutrafin tersebut adalah Pertama, األمرون الجائرون pemimpin yang zhalim. Karena hadirin, jika dipimpin oleh orang-orang zhalim orang-orang yang hanya mengutamakan kepentingan pribadi, orang-orang yang hanya mengutamakan kepentingan golongan, maka pemerintahan tidak akan berjalan, rakyat jadi korban. Sebab kejahatan seorang pemimpin bisa jutaan manusia menderita, tenggelam dalam untaian air mata untuk selama-lamanya. Hadirin kemudian kaum mutrafin األغنياء الفاجرونpara konglomerat yang bergelimang maksiat, enggan membayar zakat, harta riba selalu disikat, bahkan isteri orang pun diembat padahal isteri sudah empat sebagai akibat negara kita bisa kiamat. Oleh karena itu dalam mengisi pembangunan bangsa ini, kita bukan saja dituntut mencetak sarjana-sarjana pintar, , politikus-politikus cerdas, tapi kita pun dituntut mencetak orang-orang benar, insan beriman, serta individu-individu berbudi luhur dan memiliki etika serta moral yang mulia, sebab jika ilmu tanpa moral niscaya hanya memunculkan para penjilat umat bisa sesat rakyat sulit berdaulat, pejabat jadi penjahat, fungsinya bukan pelindung rakyat, tapi pemeras, penindas, bahkan perampas hak-hak rakyat. Timbul pertanyaan, bagaimana solusi dasar menata kembali moral etika bangsa ini? Jawabannya kita renungkan firman Allah dalam Luqman surat ayat 17: ١٧﴿ ور555 ُ ْ ك ِم ْن ع ِ ز ِم اأْل ُم555َ َ 555ِك إِ َّن َذل َ َا أ555بِرْ َعلَى َم555اص َ َاب555ص ِ هَ َع ِن ْال ُمن َك555ُوف َوا ْن ْ ر َو555 ْ ِرْ ب555اَل ةَ َو ْأ ُم555الص ِ ال َم ْعر555 َّ ي أَقِ ِم َّ َا بُن555َ﴾ي Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). Hadirin Jama’ah Syarhil Qur’an Rohimakumullah Ayat tersebut mengandung empat pesan Luqman Hakim kepada generasi-generasinya:. Sebab hadirin pada dasarnya semua agama mengajarkan terhadap umatnya untuk bermoral baik. Umat Kristen dengan ajaran cinta kasih Isa Almasih, umat Hindu dengan ajaran Veda Vedanta Resi Agatya, umat Budha dengan ajaran Dharma Sidarta Gautama. Kita umat Islam dengan ajaran akhlaq karimah contoh dari Rasulullah SAW. Dengan demikian orang-orang yang tidak bermoral, orang-orang yang tidak beretika, bukan saja menandakan seorang durjana tapi mencerminkan orang yang tidak beragama dan harus minggir di bumi Indonesia, sebab orang yang tidak beragama bisa menjadi virus pembangunan, sampah pembangunan, penghambat pembangunan, bahkan penghancur pembangunan. Hadirin Jama’ah Syarhil Qur’an Rohimakumullah Dari uraian tersebut dapat kita ambil kesimpulan bahwa mulianya suatu bangsa tergantung pada moral bangsa itu sendiri, moral bangsa ditentukan oleh moral warga, dan moral warga sangat bergantung pada moral keluarga, untuk itu seiring dengan semangat menata kembali moral etik bangsa kita mari kita hiasi hidup kita, keluarga kita, dan warga kita dengan moral dan akhlaq yang mulia. Niscaya bangsa Indonesia akan jaya di bawah naungan ridho Allah SWT. Amin, Itulah yang dapat kami sampaikan, mudah – mudahan ada manfaatnya.