1. Karakteristik Responden
a. Umur
Usia terbanyak adalah usia 41-50 tahun (57,14%), yang kedua adalah usia
51-60 tahun yaitu sebanyak 6 orang (17,14%), ketiga adalah usia 30-40
tahun yaitu sebanyak 5 orang (14,29%) dan yang terakhir adalah usia >60
31
Dari tabel diatas kelompok usia terbanyak adalah usia 41-50 tahun
Sedangkan kelompok usia yang paling sedikit yaitu usia >60 tahun
(11,43%) hal ini disebabkan karena pada usia tersebut kondisi fisik yang
b. Pekerjaan
kepala keluarga dari hasil penelitian yang telah dilakukan di Desa Lanta
Barat Kecamatan Lambu Kabupaten Bima dapat dilihat pada tabel 5.2
Sebagai berikut :
32
2 Petani 35 100
3 Pedagang - 0.00
4 Tukang Kayu - 0.00
Jumlah 35 100
responden bermayoritas petani dan dapat kita lihat pada tabel 5.2 Jadi
seperti bertani padi, bawang merah, jagung dan kedalai dalam hal ini
petani yang berada di Desa Lanta Barat bergantung pada musim tanaman
artinya petani yang berada di Desa Lanta Barat tidak menjurus pada satu
sebagai petani, mereka juga dibantu oleh anggota keluarga yang lain
c. Pendidikan
responden atau jenjang pendidikan responden dapat dilihat pada tabel V.3
sebagai berikut :
33
Tabel 5.3 Karakteristik Pendidikan Responden
presentase (5.71%) dan tingkat SMA tidak ada dalam presentase (0.00%).
pendidikan, begitu pula yang terjadi pada sebagian masyarakat desa Lanta
Barat. Mayoritas dari mereka hanya tamat SD, karena sawah atau lahan
bukanlah menjadi suatu kewajiban yang penting sudah bisa membaca dan
34
menulis itu sudah cukup, bahkan masih banyak yag belum bisa membaca
dan menulis. Jadi mereka beranggapan bahwa tamat SD saja itu sudah
sangat cukup.
responden yang bisa menjajaki pendidikan pada tingkat SMP tidak bisa
yang berpendidikan di tingkat SMA tidak ada karena pada waktu itu
hanya orang yang memiliki strata sosial yang mempuni yang bisa sekolah
ditingkat SMA. dan dapat dilihat dari penjelasan di atas bahwa kendala
1. Pemanfaatan Lontar
35
3 Buah 1 2.86
4 Malai Bunga 16 45.71
5 Tangkai Daun 5 14.29
Jumlah 35 100.0
a. Malai bunga
(45.71%). Hal ini disebabkan karena malai bunga adalah bagian dari
tumbuhan lontar yang dapat dimanfaatkan setiap hari sampai air dari malai
bahan baku pembuatan tuak. Tuak ini merupak tuak manis yang
penambah energi.
juga menjual hasil olahan malai bunga tersebut. Ada yang memasarkan
dipinggir jalan dengan tujuan agar pengendara yang lewat di jalan tersebut
36
langsung oleh konsumen yang kemudian akan dibawa ke provinsi masing-
masing.
disimpan terlalu lama tuk ini akan menjadi tuak yang memabukkan
yang ada diindonesia bahwa tuak ini dapat dijadikan sebagai bahan utama
dalam pembuatan gula merah, dan pembuatan nata yang dapat menambah
37
lama fermentasi nira lontar 0 jam merupakan perlakuan terbaik pada
b. Daun
bunga.
pemanfaatan daun lontar adalah tradisi turun temurun yang telah diwarisi
daun lontar ini cukup banyak, masyarakat setempat sangat kreatif dalam
diraut menjadi tipis, sehinnga daun tersebut lebih lembut, lentur dan tidak
38
dengan panjang batang rokok yang dinginkan. Setiap helain daun yang
membuat motif dan warna yang diinginkannya. Untuk rokok dan kipas
daun lontar adalah untuk membuat tikar. Selain untuk tikar, manfaat lain
yang dapat diperoleh dari daun lontar adalah dapat digunakan untuk
membuat keranjang minuman, bosara’, bakul kecil dan bakul besar, oja
39
Berwawasan Lingkungan mengatakan bahwa daun lontar dapat
dimanfaatkan sebagai alat musik Sasando yang berbahan daun lontar dan
c. Tangkai daun
ini merupakan jumlah ketiga terbanyak setelah malai bunga dan daun.
Tangkai daun lontar oleh masyarakat desa Lanta Barat tidak terlalu
untuk dijadikan sebagai tali pengikat pagar rumah yang dibuat dari
belahan bamboo dan tiangnya dari pohon lontar itu sendiri. Tali tersebut
tersebut menjadi belahan kecil dan tipis hingga menjadi lentur dan mudah
untuk dibentuk.
Selain dijadikan sebagai tali pengikat, tangkai daun lontar ini juga
jarang ada masyarakat yang menggunakan gas elpiji. Tangkai daun lontar
40
ini dipotong dan dibelah sehingga menyerupai potongan kayu kemudian
batik untuk kemeja pria khas lamongan dengan hasil penelitian bahwa
bentuk atau motif pada kemeja pria terinspirasi dari pohon lontar mulai
hasil penelitian serat lontar dan gewang tergolong serat yang dekoratif,
kuat dan elastis sehingga layak dipakai sebagai bahan bakukerajinan juga
yang bisa dimanfatkan dari tangkai daun lontar tersebut. Tetapi kurangnya
yang lebih jauh lagi, dibutuhkan keahlian dan peralatan khusus seperti
41
belum memikirkan sampai sejauh itu untuk memanfaatkan tangkai daun
lontar.
d. Batang
memiliki tekstur kayu yang rapat dan tidak mudah termakan oleh rayap,
kuat dan tahan dari segalah musim. Secara turun temurun batang lontar
dijaman modern ini sudah tidak banyak yang menggunakan batang lontar
yang dapat digunakan dari batang lontar seperti dibuat untuk tiang pagar
rumah karena tekstrunya yang kuat dan bentuknya yang lurus. Untuk
bagian-bagian yang tidak terpakai atau sisa dari pembuatan rumah kayu
42
dan tiang pagar rumah batang lontar dapat dijadikan sebagai kayu bakar.
Dari batang lontar ini akan menghasilkan api yang menyala besar dan bara
tungku kayu untuk memasak makanan dan membakar ikan dan sejenisnya
kayu yang kuat. Manfaat lain yang dapat diperoleh dari batang pohon
Pohon Lontar dengan hasil penelitian yaitu batang pohon lontar pada
kaso, reng, balok lantai, rangka dinding dan tangga. Beberapa komponen
perahu juga menggunakan batang pohon lontar antara lain senta dan balok
lantai geladak. Selain itu juga digunakan untuk bahan kerajinan berupa
e. Buah (2.86%)
43
Berdasarkan tabel 5.4 dapat dilihat bahwa dari 35 kepala keluarga
bagian-bagian tumbuhan lontar yang lain. Hal ini dikarena pada dasarnya
banyak jurnal yang mengatakan bahwa buah lontar dapat dibuah dan
44
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Masita (2015)
setiap acara, seperti acara pernikahan, sunatan dan juga sebagai es buah
terhadap viskositas, kadar air dan kecepatan meleleh serta daya ikat air
kreatifitas bagi masyarakat Desa Lanta Barat bahwa batok lontar yang
dibuang begitu saja dapat diolah kembali menjadi salah satu bahan yang
45
berguna dan memilki nilai jual tinggi. Begitu pula dengan buah lontar oleh
masyarakat Desa Lanta Barat yang hanya dimakan begitu saja, bisa di olah
Lanta Barat adalah daun dan malai bunga lontar karena daun dan
Lanta Barat memanfaatkan daun dan malai bunga lontar untuk bisa
46
menghasilkan uang. Daun segabagai bahan baku pembuatan tikar
Konsumen
Keterangan :
Daun lontar yang telah diambil dari oleh petani dari pohonnya kemudian
akan diseleksi dan diolah Setelah itu baru anyam membuat tikar tradisional
47
Gambar V.2 Alur pemasaran tuak manis dari malai bunga lontar
ke wilayah Desa
Konsumen Pedagang
Keterangan :
Malai bunga akan diolah oleh petani untuk menjadi tuak manis yang akan
Lanta Barat Kecamatan Lambu bahwa dapat dilihat dari tabel V.5
48
pemasaran hasil lontar. Dalam hal ini terdapat 12 responden dari 35
hari.
lontar yang tidak mereka pasarkan adalah daun, batang, buah dan
49
dengan presentase (14.29%), diantaranya memasarkan hasil
petani lontar yaitu tuak manis dari hasil malai bunga lontar yang
dengan harga yang terjangkau yaitu dengan harga 1 botol aqua yang
kecil dengan harga Rp 5.000 dan yang besar berkisar antara Rp.
Lanta Barat yang terdapat pada tabel V.5 pemasaran hasil lontar
50
keterangan responden pada hasil wawancara yang terdapat
gambar berikut :
Keterangan :
anyaman yang berbahan baku daun lontar seperti tikar, topi, dan kotak
Gambar V.4 Alur pemasaran tuak manis dari hasil malai bunga
ke wilayah provinsi
51
Malai Bunga Petani Tuak Manis Pedagang
Konsumen
Keterangan :
Petani lontar akan mengolah malai bunga lontar untuk menghasilkan tuak
manis kemudian petani lontar akan menjual kepada pedagan dan pedagang
52
Berdasarkan Hasil penelitian yang telah dilakukan di desa
Lanta Barat dapat dilihat pada tabel V.5 terdapat 2 responden dari
desa Lanta Barat atau pedagang yang berada di desa Lanta Barat
wilayah kota karena disebabkan jauhnya akses desa ke kota dan dan
kota. Ada pun alur pemasaran pada wilayah kota dapat dilihat pada
gambar berikut :
53
Malai Bunga Petani Tuak Manis Pedagang
Konsumen
Keterangan :
Malai bunga lontar diolah oleh petani lontar yang akan menghasil tuak manis,
tuak manis dijual kepada pedagang dan pedangang menjual di kota kepada
konsumen.
3.1 Pemasaran
adalah tuak segar (nira), gula cair, laru, sopi, gula lempeng, dan gula semut.
54
maka jumlah nira yang dihasilkan sekitar 87,5 liter/keluarga dan dijual dalam
dimasak menjadi gula cair (liquid sugar) dapat menghasilkan kurang lebih
8,75 liter (9,65 kg) dan bila harga gula cair ditingkat petani Rp 750,-/kg, maka
hasil dalam bentuk nira sangat terbatas, karena konsumen yang terbatas dan
nira cepat sekali menjadi asem akibat fermentasi sehingga menjadi tidak laku.
pada Strategi Pemasaran Toko Sepatu Payless Cabang Megamall dengan hasil
strategi pemasaran.
55
akan berdampak pada persepsi yang positif berupa kepercayaan terhadap merek yang
menciptakan citra produk, atau menciptakan sikap positif, preferensi, dan keinginan
membeli produk bersangkutan. Tujuan komunikasi mengacu pada apa yang ingin
56