Nama : Sulfadly

Nim : M011171548
PESDA E
Kasus :
“Lokasi Rawan Banjir dan Longsor di Luwu Timur”
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Timur imbau warga antisipasi
banjir dan longsor.Intensitas hujan kerap mengguyur wilayah Luwu Timur dikhawatirkan
mendatangkan bencana. Pantauan BPBD Luwu Timur, Jalan Poros Trans Sulawesi di Desa
Kasintuwu, Kecamatan Mangkutana dan wilayah Desa Maliwowo, Kecamatan Angkona rawan
terjadi longsor.
Sementara banjir dikhawatirkan terjadi di sepanjang aliran Sungai Kalaena yang
meluap karena hujan serta wilayah Kecamatan Towuti. "Mohon warga tetap waspada. Cuaca
juga perlu diperhatikan kalau 1x24 jam hujan terus berarti nda normal itu, harus waspada," kata
Kepala BPBD Luwu Timur, Muh Zabur dihubungi TribunLutim.com, Rabu (31/5/2017).
Dampak dan Solusi:
Banjir tersebut terjadi karena pengalihan fungsi hutan menjadi lahan perkebunan yang
bernilai ekonomi dimata masyarakat. Sebagian besar masyarakat tidak mengetahui fungsi
utama dari hutan yaitu sebagai penyerap ataupun pengendali air yang mengalir ke desa-desa
yang ada di Luwu Timur. Jika dilihat dari segi ekonomi, hutan itu sendiri memiliki keuntungan
yang besar dibandingkan perkebunan pada umumnya namun memiliki jangka waktu yang
cukup lama, sehingga masyarakat beralih ke perkebunan yang hasilnya hanya dalam jangka
waktu yang pendek.
Dampak dari pengalihan fungsi hutan yaitu air yang ada pada dataran tinggi tidak
memiliki daya serap yang tinggi layaknya seperti hutan. Perkebunan itu sendiri hanya
menyerap unsur hara atau mineral tanah yang kekuatan untuk menyerap air itu rendah. Jadi,
jika hutan itu sendiri beralih fungsi, maka kemungkinan besar daerah aliran airnya tidak
mampu diserap lagi oleh tanah.
Solusinya yaitu pemberian izin untuk mengolah hutan itu dipermudah karena
kebanyakan dari masyarakat malas untuk mengelola hutan karena biaya untuk perizinannya itu
mahal dibanding dengan perkebunan yang cara mengelolahnya itu tidak memerlukan izin. Jika
dilihat dari segi mahasiswa, kita harusa melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang tinggal
disekitar hutan, agar masyarakat mengetahui fungsi hutan yang sebenarnya.