Proposal Asal Fiqih
Proposal Asal Fiqih
PENDAHULUAN
Fenomena budaya masa lalu berupa lukisan, coretan atau goresan pada dinding gua,
ceruk, atau tebing, belum adanya pengistilahan secara khusus. Selama ini isliha yang di
gunakan adalah “lukisan gua/gambar cadas”(Permana, 2014: 1). Gambar cadas merupakan
salah satu tinggalan arkeologi yang cukup populer di dunia. Gambar cadas merupakan suatu
karya manusai yang memiliki pola tertentu yang dibuat baik pada dinding gua, dinding ceruk,
tebing maupun batu besar (Tunadirjo dan Mahirta, 2009: 47). Menurut R.P Soejono gambar
gua merupakan salah satu hasil kebudayaan manusia prasejarah yang hidup pada masa
Pada dasarnya istilah “lukisan” dan “gambar” memiliki arti mirip tetapi dalam Kamus
Bahasa Besar Indonesia (KBBI), istilah itu memiliki arti yang sedikit berbeda. Istilah
“lukisan” mengandung pengertian ‘hasil melukis; gambar-an yang indah-indah’ atau cerita
atau uraian atau uraian yang melukiskan sesuatu (KBBI, 1990: 535). Sedangkan
“gambar”berati ‘tiruan barang; yang dibuat dengan coretan pensil dan sebagainya pada kertas
Dalam kaitanya media gambar tersebut digambarkan juga arti yang berbeda. Istilah
“gua” berarti ‘lubang besar pada kaki gunung dan sebagainya’ (KBBI, 1990: 284). Istilah
“cadas” berarti ‘lapisan tanah yang keras; batu yang terjadi dari padatan atau tanah’ (KBBI,
1990; 145). Istilah “karang” berarti ‘batu kapur di laut yang terjadi dari zat kapur yang
dikeluarkan oleh binatang kecil jenis anthozoa; batuan organik sebagai tempat tinggal
binatang karang; koral’ (KBBI, 1990; 390). Dalam hal media pembuatanya yang dalam
tulisan ini membahas kepada dinding gua yang nantinya dalam tema “Hubungan makna
pembuatan gambar cadas Gua harimau dengan gambar cadas Gua pangkep”.
Dalam hal ini lukisan lebih menuju kepada lukisan gua/cadas karena dalam
penggunaan medainya dari batu dengan goresan goresan dengan memiliki berbagai cerita
dalam pembuatan dan makna tersendiri dalam pembuatannya. Dengan istilah yang telah
digunakan dalam Kamus Bahasa Besar Indonesia (KBBI) penulis akan menggunakan istilah
“Lukisan gua” yang memiliki istilah yang dekat dengan tulisan ini.
Disetiap daerah lukisan – lukisan gua memiliki corak dan medianya sendiri yang
khas, hal ini karena adanya pengaruh dari kondisi lingkungan alam sekitar yang berbeda–
beda. Dalam hal ini kondisi lingkungan mempengaruhi media pembuatan, dan alat. Selain itu
mata pencaharian, sistem keperayaan, dan religi juga mempengaruhi perbedaan gaya, motif,
dan tema dari seni cadas antara satu tempat dan tempat lainya.
Dalam pola hias gambar cadas sudah menggunakan bahan-bahan pewarna antara lain
coklat, merah/merah tua, dan hitam. Dari bentuk gambar-gambar gua yang juga memiliki
motif yang berbeda juga memiliki makana yang menunjukan suatu pengalam, perjuang dan
harapan hidup. Hal ini didasarkan pada sumber gambar yang umumnya bertahan hidup untuk
mencari makanan yang bergantung kepada alam, hal ini menunjukan gambar gua juga bisa
menjadi sumber tertulis dalam kehidupan sosial-ekonomis, alam dan kepercayaan masyarakat
Di Indonesia pun cukup banyak terdapat situs-situs yang mengandung temuan gambar
cadas. Situs-situs tersebut ditemukan tersebar terutama di wilayah Indonesia bagian timur dan
tenggara. Situs-situs tersebut antara lain terdapat di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara,
Pulau Seram, Kepulauan Kei, dan Irian Jaya (Kosasih, 1985: 27). Di Pulau Jawa sendiri,
gambar cadas ditemukan di Gunung Sangkur, Jawa Barat dalam bentuk ukiran. Pada
Temuan paling baru adalah penemuan gambar cadas di Sumatera Selatan yaitu di Gua
Harimau (Tan, 2014: 86-87). cadas lainnya juga ditemukan di Timor Timur, tepatnya di Situs
Hatu Wakik berupa cap tangan dan bentuk-bentuk geometris yang abstrak (Tan, 2014: 91).
Dalam objek yang nanti akan dibahas dalam di tempat Gua Harimau Menujukan pola
Geometris yang tersusun sedangkan di tempat Gua Pangkep menujukan pola hias tangan
yang mana bisa menunjukan sebuah upacara keagamaan atau tanda kelahiran dalam
Apa makna dalam pembuatan gambar cadas di Gua Harimau dan Gua Pangkep ?
Mengapa gambar cadas di Indonesia bagian barat tidak sebanyak di Indonesia bagian
timur?
Untuk memperkenalkan Gua Harimau dan Gua pangkep secara luas dalam sekala
Untuk mengetahui hubungan dalam gambar gambar gua di situs Gua Harimau dan
Gua Pangkep
Hasil penelitan bisa dapat dikembangkan lebih jauh oleh mahasiswa atupun arkeolog
Gua Pangkep.
Menganalisa hubungan gambar cadas di situs Gua Harimau dan Gua Pangkep.
penelitian lanjutan
dalam hal analisis, deskripsi, dan secara luas dapat memberikan tambahan
Penentuan ruang lingkup penelitian sangat penting. Hal ini dilakukan agar penelitian
yang dilakukan tidak jauh melewati dari inti masalah yang telah dirumuskan. Ruang lingkup
dalam penelitian juga akan menghasilkan penelitian terfokus pada rumusan masalah di atas.
Ruang lingkup Objek penelitian kali ini berada pada daerah situs Gua Harimau, di
Bukit Karang Sialang, Desa Padang Bindu, Sumatra Selatan dan Gua Pangkepn di Kabupaten