Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu masalah kependudukan yang cukup besar di Indonesia adalah jumlah
kepadatan penduduk yang sangat besar. Hal ini menimbulkan berbagai macam masalah lain.
Untuk itu, pemerintah mencanangkan program KeluargaBerencana (KB) yaitu program
pembatasan jumlah anak yakni dua untuk setiap keluarga. Program KB di Indonesia
mengalami kemajuan yang cukup pesat dan diakui keberhasilannya di tingkat Internasional.
Hal ini terlihat dari angka kesertaan ber-KB meningkat dari 26% pada tahun 1980, menjadi
50% pada tahun 1991, dan terakhir menjadi 57% pada tahun 1997.
Program KB nasional telah berjalan selama kurun waktu 4 pelita dengan hasil yang
cukup menggembirahan, baik secara normatif maupun demografis. Berdasarkan hasil – hasil
Survey Prevalensi Indonesia ( SPI ) tahun 1987 ternyata tingkat kelahiran kasar telah
menurun menjadi sekitar 28 –29 / 1000 dan TFR menjadi sekitar 3,4 –3,6. Meskipun begitu,
jika dipandang dari segi islam KB itu hukumnya haram.
Rentang tahun 1800-1900 jumlah penduduk Indonesia bertambah tiga kali lipatnya.
Sedangkan 1900 -2000 terjadi pertambahan penduduk lima kali lipat dari 40,2 juta orang
menjadi 205,8 juta orang. Selama rentang 1900-2000, progran Keluarga Berencana (KB)
berhasil mencegah kelahiran 80 juta orang. "Tanpa program KB jumlah penduduk hingga
tahun 2000 diprediksi 285 juta orang, " ungkap Kepala Badan Koordinasi Keluarga
Berencana Nasional (BKKBN), Dr.Sugiri Syarief, MPA dalam acara Studium Generale
‘Kependudukan dan Program Keluarga Berencana: Peluang dan Tantangan', Jum'at (19/6) di
Auditorium Thoyib Hadiwijaya Institut Pertanian Bogor (IPB). Acara ini digelar Fakultas
Ekologi Manusia (FEMA) IPB bekerjasama dengan BKKBN.
Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif yang
paling dasar dan utama bagi wanita, meskipun tidak selalu diakui demikian. Peningkatan dan
perluasan pelayanan keluarga berencana merupakan salah satu usaha untuk menurunkan
angka kesakitan dan kematian ibu yang sedemikian tinggi akibat kehamilan yang dialami
oleh wanita. Banyak wanita harus menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit, tidak hanya
karena terbatasnya jumlah metode yang tersedia tetapi juga karena metode-metode tertentu
mungkin tidak dapat diterima sehubungan dengan kebijakan nasional KB, kesehatan
individual dan seksualitas wanita atau biaya untuk memperoleh kontrasepsi.

1
Kepadatan penduduk yang terjadi tentu saja menjadi suatu masalah bagi negara
Indonesia yang perlu diperhatikan oleh pemerintah sehingga banyak upaya yang dipilih atau
diprogramkan oleh pemerintah Indonesia untuk mengurangi kepadatan penduduk tersebut
dengan cara melakukan program Keluarga Berencana atau dikenal dengan singkatan KB.
Oleh karena itu, penulis ingin mengetahui beberapa hal yang berkaitan dengan program
keluarga berencana dan sehingga penulis membuat makalah ini dengan judul “Keluarga
Berencana”.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan KB?
2. Apa manfaat dari KB?
3. Apa tujuan KB?
4. Apa efek samping dari pemakaian KB?
5. Apa saja macam-macam KB?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan KB.
2. Mengetahui apa manfaat dari KB.
3. Mengetahui tujuan KB.
4. Mengetahui efek samping dari pemakaian KB.
5. Mengetahui macam-macam KB.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian KB
Menurut World Health Organisation (WHO) expert committee 1997: keluarga
berencana adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari
kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang sangat diinginkan,
mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan
dengan umur suami istri serta menentukan jumlah anak dalam keluarga.
Keluarga berencana menurut Undang-Undang no 10 tahun 1992 (tentang
perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera) adalah upaya
peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan
(PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan
keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. Keluarga berencana adalah suatu usaha untuk
menjarangkan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi.
Secara umum keluarga berencana dapat diartikan sebagai suatu usaha yang mengatur
banyaknya kehamilan sedemikian rupa sehingga berdampak positif bagi ibu, bayi, ayah serta
keluarganya yang bersangkutan tidak akan menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung
dari kehamilan tersebut. Diharapkan dengan adanya perencanaan keluarga yang matang
kehamilan merupakan suatu hal yang memang sangat diharapkan sehingga akan terhindar
dari perbuatan untuk mengakhiri kehamilan dengan aborsi.
2.2 Tujuan Keluarga Berencana
Gerakan KB dan pelayanan kontrasepsi memiliki tujuan:
1. Mengatur kehamilan dengan menunda perkawinan, menunda kehamilan anak pertama
dan menjarangkan kehamilan setelah kelahiran anak pertama serta menghentikan
kehamilan bila dirasakan anak telah cukup.
2. Mengobati kemandulan atau infertilitas bagi pasangan yang telah menikah lebih dari
satu tahun tetapi belum juga mempunyai keturunan, hal ini memungkinkan untuk
tercapainya keluarga bahagia.
3. Married Conseling atau nasehat perkawinan bagi remaja atau pasangan yang akan
menikah dengan harapan bahwa pasangan akan mempunyai pengetahuan dan
pemahaman yang cukup tinggi dalam membentuk keluarga yang bahagia dan
berkualitas.

3
4. Tujuan akhir KB adalah tercapainya NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia dan
Sejahtera) dan membentuk keluarga berkualitas, keluarga berkualitas artinya suatu
keluarga yang harmonis, sehat, tercukupi sandang, pangan, papan, pendidikan dan
produktif dari segi ekonomi.
5. Meningkatkan jumlah penduduk untuk menggunakan alat kontrasepsi.
6. Menurunnya jumlah angka kelahiran bayi.
2.3 Manfaat Keluarga Berencana
1. Memungkinkan wanita untuk mengontrol kesuburan mereka sehingga dapat
memutuskan bila dan kapan mereka ingin hamil dan memiliki anak. Wanita dapat
mengambil jeda kehamilan selama sedikitnya dua tahun setelah melahirkan, yang
memberikan banyak manfaat bagi perempuan dan bayi mereka.
2. Wanita yang hamil segera setelah melahirkan berisiko memiliki kehamilan yang
buruk. Mereka lebih mungkin menderita kondisi medis yang serius atau meninggal
selama kehamilan. Bayi mereka juga lebih cenderung memiliki masalah kesehatan
(misalnya lahir dengan berat badan rendah). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
memperkirakan bahwa secara global, 100.000 kematian ibu dapat dicegah setiap
tahun, jika semua wanita yang tidak ingin anak lagi mampu menghindari kehamilan.
Kematian ini terjadi sebagian besar di negara berkembang di mana cakupan
kontrasepsi rendah.
3. Wanita lebih dapat berpartisipasi dalam kehidupan sosial, mencari pekerjaan dan
meraih pendidikan ketika mereka menggunakan alat kontrasepsi dan tidak berisiko
hamil. Karena kegiatan ini umumnya meningkatkan status perempuan dalam
masyarakat, kontrasepsi secara tidak langsung mempromosikan hak-hak dan status
perempuan.
4. Memberikan manfaat kesehatan non-reproduksi. Metode kontrasepsi hormonal
gabungan (yaitu estrogen dan progesteron) dapat menurunkan risiko kanker ovarium
dan endometrium. Injeksi progesteron juga melindungi terhadap kanker ini dan juga
terhadap fibroid rahim. Kontrasepsi implan dan sterilisasi wanita telah terbukti
mengurangi risiko penyakit radang panggul.
5. Mencegah efek kesehatan jiwa dari kehamilan yang tidak diinginkan dan mengurangi
aborsi.
6. Kemampuan untuk mengontrol kesuburan juga memungkinkan wanita untuk lebih
mengontrol aspek lain dari kehidupan mereka, misalnya memutuskan kapan dan

4
mengapa mereka menikah. Sejak kontrasepsi tersedia secara luas pada 1970-an, pola
perkawinan telah berubah. Wanita sekarang menikah dan memiliki anak di usia yang
lebih matang dan rata-rata memiliki anak lebih sedikit. Perubahan demografis
cenderung telah mengurangi beban emosional dan ekonomi untuk membesarkan anak,
karena keluarga sekarang biasanya memiliki lebih banyak waktu untuk
mengumpulkan sumber daya keuangan sebelum kelahiran anak. Ukuran keluarga
yang lebih kecil juga berarti bahwa orang tua memiliki lebih banyak waktu dan
sumber daya yang diberikan per anak.
2.4 Macam-Macam KB
1. KB Suntik
Metode Keluarga Berencana ini dapat menghalangi ovulasi (masa subur), mengubah
lendir serviks (vagina) menjadi kental, menghambat sperma dan menimbulkan perubahan
pada rahim. Cara kerja KB suntik pun dapat mencegah terjadinya pertemuan sel telur dengan
sperma dan mengubah kecepatan transportasi sel telur.
Suntikan Keluarga Berencana terbagi menjadi suntik perbulan atau suntikan terpadu,
contohnya dan suntikan per tiga bulan (suntikan progestin). Suntikan progestin (Depo
Provera atau Niisterat) atau suntikan yang diberikan tiap dua atau tiga bulan sekali ini aman
untuk ibu menyusui atau yang tidak boleh menggunakan tambahan estrogen. Suntikan
progestin lebih menyebabkan perubahan seputar haid dan berat badan bertambah.
Suntikan perbulan atau suntikan terpadu, mengandung hormon progestin dan
estrogen. Jika Anda ingin siklus haid tetap teratur dapat menggunakan kontrasepsi ini.
Sayangnya, suntikan ini sulit diperolah dan biayanya mahal dibandingkan suntikan progestin.
Suntikan terpadu memiliki efek samping yang sama dengan pil KB terpadu, serta
dilarang dipakai oleh ibu menyusui. Anda bisa menghentikan metode ini kapan saja, namun
baru bisa hamil satu tahun kemudian bahkan lebih, demikian pula haid akan kembali normal
setelah jangka waktu itu. Namun ada sebagian perempuan yang mendapat haid serta hamil
dalam waktu lebih cepat dari itu.Selain menjadi kontrasepsi sementara yang paling baik,
suntikan ini juga telah mengurangi angka kegagalan kurang dari 0,1% per tahun.
Suntikan Keluarga Berencana tidak mengganggu kelancaran ASI, kecuali Anda
menggunakan suntikan terpadu. Alat kontrasepsi ini juga dapat melindungi Anda dari anemia,
dan memberikan perlindungan pada radang panggul. KB suntik memiliki reaksi sangat cepat
(kurang dari 24 jam), dapat digunakan perempuan di atas 35 tahun, serta tidak menimbulkan
ketergantungan, namun Anda harus rajin kontrol setiap 1, 2 atau 3 bulan.

5
Kerugian penggunaan KB suntik ialah Anda akan mengalami gangguan haid, dimana
siklus haid bisa memendek atau memanjang, pendarahan banyak atau sedikit, spotting,
sampai tidak haid sama sekali. KB suntik pun tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu, naiknya
berat badan, terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian, dan jika
digunakan dalam jangka panjang dapat terjadi perubahan pada lipid serum, menurunkan
densitas tulang, serta keringnya vagina yang dapat menurunkan libido, gangguan emosi, sakit
kepala, dan jerawat.
2. Pil KB
Komposisi Pil KB Andalan berbentuk kemasan untuk dikonsumsi selama 28 hari.
Terdiri dari 21 tablet pil berwarna kuning yang setiap tabletnya mengandung 0.15 mg
Levonorgestrel (hormon Progestin) dan 0.03 mg Etinilestradiol (hormon Estrogen) dan 7
tablet salut gula berwarna putih yang tidak mengandung hormon.
Mekanisme KerjaPil KB Andalan akan mencegah pelepasan sel telur yang telah
diproduksi oleh indung telur sehingga tidak akan terjadi pembuahan. Hormon yang
terkandung dalam pil KB Andalan akan memperkental lendir leher rahim sehingga
mempersulit sel sperma masuk kedalam rahim. Hal ini berguna untuk mengurangi
kemungkinan terjadinya pembuahan dan kehamilan. Selain itu, Pil KB Andalan akan
menebalkan dinding rahim, sehingga tidak akan siap untuk kehamilan.
Kualitas Apabila digunakan secara rutin dan tepat waktu, Pil KB Andalan 99,7%
ampuh mencegah kehamilan. Kualitas telah memenuhi standard internasional , Membantu
mencegah kehamilan di luar rahim, kanker indung telur, kanker rahim, kista dan kanker
payudara.
Hormon yang terkandung pada setiap pil merupakan perpaduan bahan yang sangat
baik, sehingga kandungan hormon dan komposisi zat disetiap pil adalah sama. Hal ini tentu
sangat berpengaruh untuk meminimalisasi kemungkinan efek samping dan meningkatkan
efektifitas kerja dari pil ini.
Keunikan Setiap produk tentu saja memiliki keunikan. Pil KB Andalan memiliki juga
memiliki keunikan, antara lain:
 Efek samping rendah
 Nyaman
 Menjaga siklus haid agar lebih teratur
 Menjaga kestabilan berat badan
 Menjaga kesehatan kulit

6
 Kandungan hormon rendah
 Kembali subur dengan cepat
Efek Samping Pada umumnya, efek samping yang mungkin terjadi bersifat individual
dan sementara dan terjadi di awal pemakaian seperti:
 Mual
 Sakit kepala ringan
 Pada masa 3 bulan pertama mungkin akan terjadi spotting diantara masa haid
Hal yang harus diperhatikan :
Pada umumnya, efek samping yang mungkin terjadi bersifat individual dan sementara
dan terjadi di awal pemakaian seperti:
 Pil KB Andalan diminum di hari pertama haid
 Pil KB Andalan harus diminum satu tablet setiap hari pada waktu yang sama untuk
mengurangi kemungkinan efek samping
 Pil KB Andalan tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit kelamin dan
HIV/AIDS
 Bila lupa minum 1 butir pil hormonal (berwarna kuning) maka harus minum 2 butir
pil hormonal segera setelah Anda mengingatnya
 Apabila lupa meminum 2 butir atau lebih pil hormonal (berwarna kuning), maka
dalam 7 hari gunakan kondom apabila melakukan hubungan seksual atau hindari
hubungan seksual selama 7 hari
 Apabila lupa meminum 1 butir pil pengingat (berwarna putih) maka buang pil
pengingat yang terlupakan .
3. IUD / AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)
Komposisi Batang plastik berbentuk T berukuran 3 cm dengan balutan tembaga seluas
kurang lebih 380 mm2. Mekanisme Kerja IUD Andalan akan mencegah pelepasan sel telur
sehingga tidak akan terjadi pembuahan. Selain itu mengurangi mobilitas sperma ag`r tidak
dapat membuahi sel telur serta mencegah sel telur yang telah dibuahi menempel pada dinding
Rahim . Kualitas IUD Andalan efektif mencegah kehamilan hingga 99,4% apabila dipasang
sesuai dengan prosedur oleh bidan atau dokter terlatih.
Keunikan
 Sangat murah dan efisien karena cukup sekali pemakaian yang dibantu oleh tenaga
medis
 Pilihan kontrasepsi non hormonal jangka panjang yang minim efek samping
7
 Efektif mencegah kehamilan selama 10 tahun
 Cepat mengembalikan kesuburan, sehingga dapat segera hamil jika diinginkan
 Tidak mempengaruhi produksi dan kualitas ASI
 Efektif mencegah kehamilan ektopik
Efek Samping
Secara umum, efek samping yang timbul tidak akan bersifat permanen. Efek samping
hanya akan bersifat sementara tergantung dari penerimaan tubuh terhadap IUD. Efek samping
yang bersifat sementara tersebut antara lain:
 Perubahan siklus haid pada 3 bulan pertama pemakaian
 Pembengkakan panggul bisa terjadi setelah terkena infeksi penyakit kelamin
 Tidak memberikan perlindungan terhadap IMS dan HIV dan AIDS
Hal yang harus diperhatikan:
 Anda hanya perlu sekali dalam setahun untuk datang ke dokter atau bidan untuk
memeriksakan keberadaan IUD Anda
 Pemasangan IUD harus dilakukan oleh tenaga medis yang telah dilatih
 IUD dapat dipasang segera setelah melahirkan, setelah plasenta keluar
 Kapan saja bisa dipasang tidak harus sedang haid asalkan Anda tidak sedang hamil
4. Implan
implant adalah obat kontrasepsi yang berbentuk seperti tabung kecil, sebesar korek
api-lah kira-kira.Didalamnya terkandung hormon progesteron yang akan dikeluarkan sedikit
demi sedikit.
Dosis:
Norplant terdiri dari 6 kapsul silastik, dimana setiap kapsulnya berisi levornorgestrel
sebanyak 36 mg. Sedang Implanon terdiri 1 kapsul silastik yang berisi etonogestrel sebanyak
68 mg, yang dilepas tiap hari kurang lebih 30 microgram/hari
Cara kerja Implant.:
Dengan disusupkannya 6 kapsul/1 kapsul silastik implant di bawah kulit, maka setiap
hari dilepaskan secara tetap sejumlah leveonorgestrel ke dalam darah melalui proses difusi
dari kapsul-kapsul yang terbuat dari bahan silastik. Besar kecilnya levonogestrel yang dilepas
tergantung besar kecilnya permukaan kapsul silastik dan ketebalan dari dinding kapsul
tersebut.

8
Satu set Implant yang terdiri dari 6 kapsul dapat bekerja secara efektip selama 5
tahun. Sedang Implanon yang terdiri dari 1 kapsul dapat bekerja secara efektip selama 3
tahun.
Cara kerja dalam pencegahan kehamilan:
Dengan dilepaskannya hormon levonargestrel secara konstan dan kontinyu maka cara
kerja implant dalam mencegah kehamilan pada dasarnya terdiri atas 3 mekanisme dasar
yaitu :

 Menghambat terjadinya ovulasi


 Menyebabkan endometrium tidak siap untuk nidasi
 Mempertebal lendir serviks
 Menipiskan lapisan endometrium.
Efektifitas:
Sangat tinggi, kegagalannya teoritis 0,2%, dalam praktek 1 – 3%.
Keuntungan Implant :
 Tidak menekan produksi ASI
 Praktis, efektif
 Tidak ada faktor lupa
 Masa pakai panjang
 Membantu mencegah anaemia
 Khasiat kontrasepsi susuk berakhir segera setelah pengangkatan
 Dapat digunakan oleh ibu yang tidak cocok dengan hormon estrogen.
Kekurangan Implant :
 Implant harus dipasang dan diangkat oleh petugas kesehatan yang terlatih
 Petugas kesehatan harus dilatih khusus
 Implant mahal
 Implant sering mengubah pola haid. karena adanya hormon progesterone yang
terkandung di dalamnya, perdarahan ringan diantara masa haid, juga timbul sakit
kepala ringan. karena mengandung hormone maka tentu saja akan berpengaruh pada
metabolism tubuh. Sama seperti halnya pil atau suntik, tidak jarang pengguna implant
yang tidak cocok akan mengalami masa menstruasi yang berbeda-beda
 Susuk mungkin dapat terlihat dibawah kulit.

9
Sebelum tindakan pemasangan:
Perlu diberi konseling secara mantap untuk peserta KB mengingat pemkaian
kontrasepsi yang lama dan harga susuk yang mahal.
Pemasangan implant:
Pemasangan dilaksanakan pada bagian tubuh yang jarang bergerak. Berdasarkan
penelitian, lengan kiri merupakan tempat terbaik untuk pemasangan, yang sebelumnya
dilakukan anaestesi lokal.
Tahap Pasca tindakan:
a. Peserta KB Susuk sebaiknya menjaga agar daerah sayatan tetap kering minimal
selama 3 hari untuk mempercepat penyembuhan dan mengurangi kemungkinan
infeksi.
b. Lengan akseptor kadang-kadang terasa membengkak dan berwarna kebiru-biruan. Hal
tersebut biasanya akibat tindakan suntikan atau pemasangan implant dan akan
menghilang dalam 3 hari hingga 5 hari.
c. Setelah 5 tahun implant atau 3 tahun untuk Implanon pemakaian, implant dapat
dilepas.
Kontraindikasi :
 Hamil atau diduga hamil
 Tumor
 Penyakit jantung, kelainan haid, darah tinggi, kencing manis
Efek samping:
Pada dasarnya keluhannya sama dengan kontrasepsi suntik sebagai berikut.
 Gangguan haid
 Jerawat
 Perubahan libido
 Keputihan
 Peubahan berat badan
Bila terjadi hal-hal tersebut diatas konsultasikan kepada dokter anda untuk
memperoleh konseling dan penanggulangan.
5. Kontrasepsi Mantap Tubektomi
Tubektomi adalah prosedur bedah sukarela untuk menghentikan fertilitas (kesuburan)
seorang perempuan secara permanen. Sterilisasi tuba bisa dilakukan 24-48 jam pasca
melahirkan pada persalinan tanpa komplikasi dan bayi diyakinkan sehat.
10
Kelebihan:
 Konseling mutlak diperlukan
 Tidak mempengaruhi proses menyusui
 Tidak mengganggu hubungan seks dan perubahan dalam fungsi seksual
 Sangat efektif dan permanen
 Tindakan pembedahan yang aman dan sederhana
 Tidak ada efek samping
Kelemahan:
 Dapat menyesal di kemudian hari saat ingin memiliki anak lagi
 Rasa sakit atau tidak nyaman dalam jangka pendek setelah tindakan
 Harus dilakukan dojter terlatih atau dokter spesialis
 Harus dipertimbangkan dengan baik karena bersifat permanen (tidak dapat dipulihkan
kembali) kecuali dengan operasi rekanalisasi
6. Kontrasepsi Mantap Vasektomi
Sterilisasi berencana bisa dilakukan pada 6-8 minggu postpartum pada pasangan yang
benar-benar yakin dan bayi dalam keadaan sehat. Vasektomi adalah prosedur klinik untuk
menghentikan kapasitas reproduksi prida dengan jalan melakukan okusi vasa deferensia
sehingga alur transportasi sperma terhambat dan proses fertilisasi (penyatuan dengan ovum)
tidak terjadi.
Kelebihan:
 Sangat efektif dan permanen
 Tidak ada efek samping jangka panjang
 Konseling dan persetujuan mutlak diperlukan
Kelemahan:
Komplikasi dapat terjadi saat prosedur berlangsung atau beberapa saat tindakan,
akibat reaksi anafilaksi yang disebabkan oleh penggunaan lidokain atau manipulasi
berlebihan terhadapa anyaman pembuluh darah di sekitar vasa deferensia.
7. Ligasi tuba
Ligasi tuba adalah pemotongan dan pengikatan atau penyumbatan tuba falopii
(saluran telur dari ovarium ke rahim). Pada ligasi tuba dibuat sayatan pada perut dan
dilakukan pembiusan total. Ligasi tuba bisa dilakukan segera setelah melahirkan atau
dijadwalkan di kemudian hari. Sterilisasi pada wanita seringkali dilakukan melalui
laparoskopi. Selain pemotongan dan pengikatan,bisa juga dilakukan kauterisasi (pemakaian
11
arus listrik) untuk menutup saluran tuba.Untuk menyumbat tuba bisa digunakan pita plastik
dan klip berpegas. Pada penyumbatan tuba,kesuburan akan lebih mudah kembali karena lebih
sedikit terjadi kerusakan jaringan.Teknik sterilisasi lainnya yang kadang digunakan pada
wanita adalah histerektomi (pengangkatan rahim) dan ooforektomi (pengangkatan
ovarium/indung telur).
Tujuan (Fungsi) Keluarga Berencana
Tujuan Keluarga BerencanaProgram KB yang digalakkan oleh pemerintah Indonesia
memiliki banyak tujuan (fungsi) yang sangat baik dan berguna bagi kesejahteraan rakyat
Indonesia.
2.5 Efek Samping Keluarga Berencana (Pil KB, Suntik KB, KB Implan)
Efek Samping Keluarga BerencanaDi Indonesia terdapat berbagai ragam kontrasepsi
yang dianjurkan oleh program KB. Menggunakan alat kontrasepsi seperti kondom lebih aman
dibandingkan menggunakan alat kontrasepsi hormonal. Nyatanya, di Indonesia masih banyak
orang yang menggunakan alat kontrasepsi hormonal seperti pil kb, suntik kb, atau kb implan.
Walaupun metode kontrasepsi hormonal terbukti cukup efektif, tetapi metode tersebut
mengganggu sistem hormon tubuh dan dapat memberikan efek samping serta dampak negatif
bagi penggunanya.
Cara kerja alat kontrasepsi hormonal adalah mencegah kehamilan dengan
menghambat indung telur melepaskan sel telur menggunakan kandungan hormon estrogen
dan progestin. Selain itu, metode kontrasepsi ini juga akan membuat sperma sulit mencapai
sel telur.
Berikut adalah beberapa efek samping keluarga berencana hormonal:
 Sakit Kepala dan Rasa Tidak Nyaman Pada Bagian Dada
Sewaktu baru mulai mengkonsumsi pil kb, pengguna biasanya belum terbiasa dengan
hormon estrogen dan progestin. Sakit kepala dan nyeri pada payudara akan berkurang setelah
tubuh mulai terbiasa dengan alat kontrasepsi tersebut. Jika sakit berlanjut, coba
pertimbangkan untuk mengganti merk pil atau menggunakan alat kontrasepsi lainnya.
 Mual
Tubuh yang belum terbiasa dengan pil kb akan sering merasa mual sewaktu
mengkonsumsinya. Cara mencegahnya adalah dengan mengkonsumsinya bersamaan dengan
makanan.
 Berat Badan Meningkat

12
Beberapa wanita mengatakan bahwa mereka mengalami peningkatan berat badan
sewaktu mengkonsumsi pil kb. Efek samping ini cukup jarang terjadi dan biasanya terjadi
karena penumpukan cairan pada tubuh. Umumnya, berat badan akan kembali normal setelah
berhenti menggunakan metode kontrasepsi tersebut.
 Suasana Hati Tidak Menentu
Alat kontrasepsi hormonal dapat mengganggu hormon pada tubuh. Sama seperti pada
saat wanita datang bulan, suasana hati sering berubah secara tiba-tiba. Jika efek samping
terasa mengganggu, Anda dapat beralih ke metode kontrasepsi non-hormonal seperti kondom.
 Menurunnya Gairah Seks
Cobalah beralih untuk mengkonsumsi pil dengan hormon androgen. Hormon tersebut
tidak akan menurunkan gairah seks pengguna.
 Pendarahan di Luar Masa Datang Bulan
Penggunaan pil KB dapat menyebabkan pendarahan tanpa diduga yang terjadi di luar
masa haid. Mengkonsumsi pil KB sebaiknya dilakukan pada waktu yang sama setiap harinya,
dan hal tersebut dapat mencegah efek samping ini untuk terjadi.

BAB III
13
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Secara umum keluarga berencana dapat diartikan sebagai suatu usaha yang mengatur
banyaknya kehamilan sedemikian rupa sehingga berdampak positif bagi ibu, bayi, ayah serta
keluarganya yang bersangkutan tidak akan menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung
dari kehamilan tersebut.
2. Memungkinkan wanita untuk mengontrol kesuburan mereka sehingga dapat memutuskan
bila dan kapan mereka ingin hamil dan memiliki anak. Wanita dapat mengambil jeda
kehamilan selama sedikitnya dua tahun setelah melahirkan, yang memberikan banyak
manfaat bagi perempuan dan bayi mereka.
3. Tujuan KB
 Mengatur kehamilan dengan menunda perkawinan, menunda kehamilan anak pertama
dan menjarangkan kehamilan setelah kelahiran anak pertama serta menghentikan
kehamilan bila dirasakan anak telah cukup.
 Mengobati kemandulan atau infertilitas bagi pasangan yang telah menikah lebih dari satu
tahun tetapi belum juga mempunyai keturunan, hal ini memungkinkan untuk tercapainya
keluarga bahagia.
4. Efek samping pemakaian KB
 Sakit Kepala dan Rasa Tidak Nyaman Pada Bagian Dada
 Mual
 Berat Badan Meningkat
 Suasana Hati Tidak Menentu
 Menurunnya Gairah Seks
 Pendarahan di Luar Masa Datang Bulan
5. Macam-macam KB
 KB Suntik
 Pil KB
 IUD / AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)
 Implan
 Kontrasepsi Mantap Tubektomi
 Kontrasepsi Mantap Vasektomi
 Ligasi tuba

14

Anda mungkin juga menyukai