BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Daerah Bolaang Mongondow terletak di Provinsi Sulawesi Utara yang
merupakan daerah yang memiliki potensi sumber daya emas, dengan tipe endapan
Epitermal sulfida tinggi (Jresources data, 2016). Pada umumnya bijih emas
berasosiasi dengan tembaga yang terbentuk dari alterasi batuan. Dalam proses
pembentukannya emas terdapat pada urat kuarsa disertai dengan terbentuknya
mineral - mineral Fe seperti pirit atau kalkopirit, urat kuarsa terbentuk pada zona
patahan atau zona sesar yang terisi oleh terobosan larutan hidrotermal dan
kemudian terjadi proses alterasi sehingga mempengaruhi batuan sampingnya.
Eksplorasi mineral yang berasosiasi dengan emas dapat menggunakan
metode geomagnetik, metode geomagnetik yaitu salah satu metode geosfisika
yang memanfaatkan nilai kemagnetan batuan untuk mendeteksi kondisi serta
persebaran mineral yang ada dibawah permukaan bumi dan juga mengidentifikasi
respon alterasi terhadap persebaran mineral. Metode Geomagnetik yang
digunakan adalah dengan cara Base – Rover, dalam akuisisi data menggunakan
dua alat, yang pertama diletakkan di suatu tempat yang tetap untuk mengoreksi
perubahan intensitas harian magnetik, yang kedua digunakan untuk akuisisi data.
Lokasi peletakan Base jauh dari tempat akusisi dan juga jauh dari tempat
pemukiman serta jauh dari aktivitas manusia dikarenakan menghindari gangguan -
gangguan saat perekaman data variasi harian.
Berdasarkan penjelasan di atas, penting kiranya dilakukan eksplorasi
mineral untuk mengetahui sumber daya emas dengan Metode Geomagnetik,
sehingga dapat diketahui persebaran mineral baik secara vertikal maupun secara
horisontal dan dapat mengetahui letak mineralisasi dan alterasi yang terjadi akibat
terobosan larutan hidrotermal pada zona – zona struktur tersebut.

1
1.2. RumusanMasalah
Rumusan masalah pada peneletian kali ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana respon nilai intesitas kemagnetan batuan pada zona
alterasi? Apakah responnya sesuai dengan hasil pengolahan yang telah
dilakukan?
2. Bagaimana menentukan kedalaman target zona alterasi menggunakan
metode Geomagnetik?
3. Bagaimana persebaran mineral – mineral yang berada pada zona sesar
pada daerah penelitian dan apa hubungannya dengan proses
mineralisasi yang terjadi?

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui persebaran mineral pada
zona alterasi dan struktur yang berasosiasi dengan sumber daya emas.
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Melakukan analisa kemagnetan batuan pada zona alterasi dan struktur.
2. Menentukan kedalaman zona alterasi dengan pemodelan 2,5D.
3. Menentukan persebaran mineral yang berada pada zona struktur
melalui pemodelan 3D.

1.4. Batasan Masalah

Pada penyusunan skripsi, mempunyai batasan – batasan masalah, yaitu :
1. Penelitian dilakukan di daerah Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara
dengan menggunakan metode Geomagnetik Base – Rover.
2. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui persebaran mineral yang
berada pada zona alterasi serta zona sesar dengan penentuan
kedalaman menggunakan FFT ( Fast Fourier Transform ).

1.5. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di PT. Jresources Bolaang Mongondow, Sulawesi
dengan menggunakan metode Geomagnetik Base – Rover, jumlah lintasan adalah
6, serta setiap lintasan memilik panjang 700 m dengan spasi pengambilan data

2
setiap 5 m, terdapat di gambar 1.1. Penelitian dilakukan pada 20 Juni 2016 – 19
Agustus 2016.

Gambar 1.1. Desain Survei Penelitian (Jresources data, 2016)