1
Prinsip dalam pelaksanaan pemicuan ini yang harus diperhatikan adalah tanpa subsidi, tidak
menggurui, tidak memaksa dan mempromosikan jamban, masyarakat sebagai pemimpin,
totalitas dan seluruh masyarakat terlibat.
2
c. Alur Kontaminasi (Oral Fecal); mengajak masyarakat untuk melihat bagaimana kotoran
manusia dapat dimakan oleh manusia yang lainnya.
d. Simulasi air yang telah terkontaminasi; mengajak masyarakat untuk melihat
bagaimana kotoran manusia dapat dimakan oleh manusia yang lainnya
e. Diskusi Kelompok (FGD); bersama-sama dengan masyarakat melihat kondisi yang ada
dan menganalisanya sehingga diharapkan dengan sendirinya masyarakat dapat
merumuskan apa yang sebaiknya dilakukan atau tidak dilakukan. Pembahasannya
meliputi:
1) FGD untuk menghitung jumlah tinja dari masyarakat yang BAB di sembarang
tempat selama 1 hari, 1 bulan, dan dalam 1 tahunnya.
2) FGD tentang privacy, agama, kemiskinan, dan lain-lain
3) Elemen-elemen yang harus dipicu, dan alat-alat PRA yang digunakan untuk
pemicuan faktor-faktor tersebut.
b. Indikator
1) Output
a) Setiap individu dan komunitas mempunyai akses terhadap sarana sanitasi dasar
sehingga dapat mewujudkan komunitas yang bebas dari buang air disembarang
tempat (ODF).
b) Setiap rumah tangga telah menerapkan pengelolaan air minum dan makanan
yang aman di rumah tangga.
c) Setiap rumah tangga dan sarana pelayanan umum dalam suatu komunitas
tersedia fasilitas cuci tangan sehingga semua orang mencuci tangan dengan
benar.
d) Setiap rumah tangga mengelola sampahnya dengan benar.
e) Setiap rumah tangga mengelola limbahnya dengan benar
2) Outcome
Menurunnya kejadian diare dan penyakit berbasis lingkungan lainnya yang
berkaitan dengan sanitasi dan perilaku.
3
7. Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
a. Penciptaan Lingkungan Yang Kondusif
1) Prinsip
Meningkatkan dukungan pemerintah dan pemangku kepantingan lainnya dalam
meningkatkan perilaku higienis dan saniter.
2) Pokok Kegiatan
a) Melakukan advokasi dan sosialisasi kepada pemerintah dan pemangku
kepentingan lainnya secara berjenjang.
b) Mengambangkan kapasitas lembaga pelaksana di daerah
c) Meningkatkan kemitraan antara Pemerintah Pusat dan Daerah
d) Organisasi masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat dan Swasta
b. Peningkatan Kebutuhan
1) Prinsip
Menciptakan perilaku komunitas yang higienis dan saniter untuk mendukung
terciptanya sanitasi total.
2) Pokok kegiatan
a) Meningkatkan peran seluruh pemangku kepentingan dalam perencanaan dan
pelaksanaan sosialisasi pengembangan kebutuhan
b) Mengembangkan kesadaran masyarakat tentang konsekuensi dari kebiasaan
buruk sanitasi (buang air besar) dan dilanjutkan dengan pemicuan perubahan
perilaku komunitas
c) Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memilih teknologi, material dan
biaya sarana sanitasi yang sehat.
d) Mengembangkan kepemimpinan di masyarakat (natural leader) untuk
memfasilitasi pemicuan perubahan perilaku masyarakat.
e) Mengembangkan system penghargaan kepada masyarakat untuk
meningkatkan dan menjaga keberlanjutan sanitasi total.
c. Peningkatan penyediaan
1) Prinsip
Meningkatkan ketersediaan sarana sanitasi yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.
4
2) Pokok kegiatan
a) Meningkatkan kapasitas produksi swasta local dalam penyediaan sarana sanitasi
b) Mengembangkan kemitraan dengan kelompok masyarakat, koperasa, lembaga
keuangan dan pengusaha local dalam penyediaan sarana sanitasi.
c) Meningkatkan kerjasama dengan lembaga penelitian perguruan tinggi untuk
pengembangan rancangan sarana sanitasi tepat guna
e. Pembiayaan
1) Prinsip
Meniadakan subsidi untuk penyediaan fasilitas sanitasi dasar
2) Pokok kegiatan
a) Menggali potensi masyarakat untuk membangun sarana sanitasi sendiri
b) Mengembangkan solidaritas sosial (gotong royong)
c) Menyediakan subsidi diperbolehkan untuk fasilitas sanitasi komunal
5
c) Mengoptimumkan pemanfaatan hasil pemantauan dari kegiatan-kegiatan lain
sejenis
d) Pemerintah dan pemerintah daerah mengembangkan system pemantauan
berjenjang .