BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Negara maritim dengan kepulauan terbesar di dunia adalah Indonesia
dimana negara Indonesia memiliki jumlah pulau yang mencapai 17.508 pulau
dan luas wilayah lautnya sekitar 3,1 juta km 2. Dengan luas wilayah lautnya
tersebut menjadikan Indonesia sebagai wilayah dengan kekayaan laut dan
memiliki keanekaragaman hayati laut terbesar di dunia. Kekayaan yang sangat
mendominasi wilayah laut Indonesia salah satunya adalah ekosistem terumbu
karang. Terumbu karang merupakan ekosistem khas daerah tropis dengan
pusat penyebaran di wilayah Indo-Pasifik. Diperkirakan luas terumbu karang
yang terdapat di perairan Indonesia adalah lebih dari 60.000 km2, yang
tersebar luas dari perairan Kawasan Barat Indonesia sampai Kawasan Timur
Indonesia.(Walters, 1994 dalam Suharsono, 1998).
Kabupaten Tapanuli Tengah adalah salah satu dari 33 kabupaten / kota di
Provinsi Sumatera Utara, yang wilayahnya berada di Kawasan Pantai Barat
Provinsi Sumatera Utara. Kondisi geografis Kabupaten Tapanuli Tengah
berada pada posisi koordinat 1°11’00” - 2°22’0” Lintang Utara dan 98°07’ -
98°12’ Bujur Timur dengan luas wilayah 6.194,98 km² meliputi 2.194,98 km²
luas daratan dan 4.000 km² luas laut. Sebagian besar wilayah administrasi
Kabupaten Tapanuli Tengah berada di Pulau Sumatera dan sebagian lagi
merupakan 31 (tiga puluh satu) pulau-pulau kecil, dengan pulau yang terbesar
adalah Pulau Mursala dengan luas ± 8.000 Ha. ( BPS Kabupaten Tapanuli
Tengah, 2014 ).
Kecamatan Andam Dewi merupakan salah satu kecamatan yang terdapat
di Kabupaten Tapanuli Tengah yang terletak pada koordinat antara Lintang
Utara 23 20’ - 34 55’ dan Bujur Timur 65 58’ - 76 36’. Kecamatan Andam
Dewi terletak pada daerah dengan ketinggian 0 – 3 meter diatas permukaan
laut. Dengan luas wilayah 122,42 dan berbatasan dengan sebelah Utara
(Bruno, 2007) Kematian karang massal, dan banyak ahli ekologi karang
curiga bahwa suhu lautan yang tinggi secara anomali berkontribusi pada
4
1.4 Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah maka tujuan peneliti dapat dirumuskan
sebagai :
1. Bagaimana Perbandingan data BMKG dengan data landsat-8 TIRS dalam
3 tahun terakhir (pada tahun 2016, 2017 dan 2018) saat setelah data
Landsat-TIRS di estimasi dengan algoritma split window.
2. Bagaimana Sebaran Terumbu Karang Pada 3 Tahun Sebelumnya dari
tahun 2016 sampai 2018 dan Perbandingan sebaran Terumbu Karang pada
saat Pengamatan dalam Penelitian.
3. Bagaimana anomaly Suhu permukaan air laut pada Tahun 2020.
1.5 Manfaat
Dengan melakukan penelitian ini, maka di harapkan dapat memberikan
manfaat sebagai berikut :
1. Sebagai bagian dalam membantu lembaga yang bergerak pada ilmu
kelautan di indonesia untuk mengantisipasi daerah Pesisir dari dampak
Natural Causses
2. Sebagai bahan referansi dan acuan bagi peneliti berikutnya yang relevan
dengan topik penelitian
3. Sebagai Pengujian dan perbandingan data suhu permukaan air laut pada
tahun 2016 sampai 2018 algoritma split window.
6