Anda di halaman 1dari 12

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/335318362

Studi Perancangan Mesin Press Hidrolik 50 ton dengan Metode VDI 2222

Conference Paper · November 2018

CITATIONS READS

0 2,052

7 authors, including:

Riky Adhiharto
Politeknik Manufaktur Negeri Bandung
18 PUBLICATIONS   4 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

RANCANG BANGUN MESIN PLASTIC WASTE SHREDDER DENGAN KAPASITAS 15 KG/HARI View project

All content following this page was uploaded by Riky Adhiharto on 22 August 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2018
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050

Studi Perancangan Mesin Press Hidrolik 50 ton dengan Metode


VDI 2222
Riky Adhiharto1, Endjang Patriatna2, M Irfan Fauzan3 (TNR 11)
1,2,3Jurusan Teknik Perancangan Manufaktur, Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

Kontak Person:
Riky Adhiharto
Jl. Kanayakan no.21, Dago Coblong, Bandung-Jawa Barat 40135
Telp. (022) 2500241 ext 156; Fax (022) 2502649
E-mail: riky@polman-bandung.ac.id

Abstrak
Alumunium Cup adalah salah satu komponen produk pada sistem sirkulasi udara. Komponen ini ada berbagai jenis sesuai
dengan dimensinya, untuk produk Alumunium Cup yang terkecil dengan bahan sheet material Alumunium (Al6111) dengan
tegangan geser izin sebesar 280 N/mm2. Tool yang digunakan memiliki panjang 1050 mm dan lebar 826 mm, dan langkah
kerja (stroke) sebesar 350 mm. Meja mesin untuk Tool yang akan digunakan yaitu sebesar 1100x950 sedangkan mesin press
dengan dimensi meja sebesar itu memiliki gaya kerja sekitar tersedia saat ini memiliki gaya kerja sebesar 250 ton dan daya
yang dibutuhkan sebesar 40 HP, hal ini menyebabkan biaya produksi yang melejit tinggi untuk produk Alumunium Cup.
Berdasarkan parameter diatas, banyak yang harus diatur sehingga tidak efektif dan efisien. Untuk mengakomodir kebutuhan
variasi Tool untuk jenis produk Alumunium Cup dengan variasi dimensi,yang diproduksi dengan proses deep drawing maka
dilakukan studi perancangan mesin press khusus dengan spesifikasi gaya kerja maksimal 50 ton, dimensi meja minimal 1100
x 950 mm, dan memiliki konstruksi Cushion dengan sistem hidrolik, yang disesuaikan dengan spesifikasi Aluminum Cup yang
diproduksi. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan konsep rancangan mesin press yang merupakan alat bantu pembuatan
produk dengan dasar lembaran plat. Variasi alternatif konsep serta tahapan proses ini dibuat, kemudian dinilai berdasarkan
beberapa faktor, sehingga didapatkan konsep terpilih pada proses perancangan berdasarkan meode VDI 2222. Dari proses
perancangan tersebut dihasilkan konsep rancangan berupa gambar kerja mesin press dengan dimensi 1120 x 1710 x 3728.5
untuk tonase 50 ton.

Kata kunci: mesin press, drawing process, hidrolik, studi perancangan, VDI 2222

1. Pendahuluan
Saat ini perkembangan industry begitu pesat, terutama industry manufaktur melalui arus
informasi yang dapat diperoleh dengan mudah dimanapun dan siapa saja. Setiap industry terutama
bidang manufaktur dituntut untuk selalu mengikuti kemajuan teknologi pada setiap lini produksinya.
Dimana yang disebut dengan manufaktur adalah proses menghasilkan suatu produk dari bahan mentah
atau setengah jadi menjadi bahan atau barang yang sudah siap digunakan dengan adanya nilai tambah
tersebut. Quality, Cost and Delivery (QCD) adalah istilah yang sering dikenal di industry manufaktur
yang erat kaitannya pada setiap aktivitas produksi. Kualitas (quality) produk yang dihasilkan dituntut
untuk sesuai dengan standar yang berlaku dipasar sehingga harga dasar (cost) yang ditawarkan ke pasar
sangat tinggi karena berkaitan dengan waktu dan proses pengerjaannya (delivery). Oleh karena itu,
seringkali industri melibatkan institusi pendidikan dalam membantu memenuhi kebutuhan pasar salah
satunya dengan cara optimalisasi produk atau proses.
Dalam sebuah bangunan umum yang sering ramai dikunjungi membutuhkan sistem sirkulasi
udara yang baik. Hal ini berguna untuk meningkatkan kenyamanan orang yang berada dalam bangunan
umum tersebut. Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang ini adalah PT. Tamura Air Conditioning
Indonesia. Perusahaan ini bergerak di bidang jasa pemasangan sistem Air Conditioning dan sirkulasi
udara. Salah satu produknya yaitu Alumunium Cup. Alumunium cup adalah salah satu komponen pada
sistem sirkulasi udara. Komponen ini dipasang dan ditempel di dinding gedung-gedung perkantoran dan
pabrik. Fungsi dari produk sebagai saluran Exhaust, yaitu tempat keluarnya udara dari dalam ruangan
ke luar gedung. Alumunium Cup merupakan produk Press Tool sehingga membutuhkan Press Tool
untuk membentuk produk tersebut.
Bahan dasar produk ini yaitu Alumunium (Al 6111) dengan ukuran bentangan masing-mmasing
produk yaitu, Alumunium Cup kecil sebesar Ø266.4 mm, Alumunium Cup besar Ø391 mm, dan
Alumunium Cup lonjong sebesar 2523.96 x 2028.76 mm (Elips). Proses pembuatan Alumunium Cup
saat ini, dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama adalah proses Deep Drawing untuk membentuk
lembaran pelat alumunium menjadi bentuk Cup. Dan tahap kedua adalah proses Notching untuk

SENTRA 2018 1
Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2018
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050

melubangi Cup sebagai tempat keluarnya udara. Produk tersebut menggunakan dua Press Tool hingga
produk tersebut terbentuk. Untuk perancangan mesin press ini hanya difokuskan untuk tahap pertama,
yaitu untuk Combination Tool dengan dimensi Tool yang besar untuk dimensi produk yang besar dan
gaya kerja yang kecil karena material yang dibentuk yaitu Alumunium (Al 6111) yang memiliki
Ultimate Strength (Rm) sebesar 280 N/mm2. PT. Tamura Air Conditioning Indonesia menggunakan
mesin press yang standar dengan mengejar dimensi Free Area (Table) mesin yang dibutuhkan untuk
Tool tersebut, dengan menggunakan mesin yang standar untuk Press Tool berukuran 950 x 826 mm
memiliki data mesin press sebagai berikut:
Tabel 1. Pendekatan Spesifikasi Mesin Press yang Digunakan
Spesifikasi SLS-250D
Gaya tekan 250 ton
Rod Stroke 700 mm
Die Hight 950 mm
Table 1200 x 1000 mm
Gaya 90 ton
Cushion
Stroke 250 mm
Cushion
Daya Motor 40 HP

Untuk produksi baru komponen Alumunium Cup besar dan lonjong maka harus direncanakan
dengan matang agar biaya produksi seminimal mungkin dan harga produk pun masuk pasar. Dapat
diketahui bahwa gaya kerja yang dibutuhkan berbanding lurus dengan daya yang dibutuhkan, daya yang
besar merupakan salah satu penyebab biaya produksi meningkat. Selain daya mesin, biaya investasi
mesin juga berpengaruh besar, harga mesin press yang tinggi dapat mempengaruhi biaya produksi. Maka
dari itu untuk meminimalisir biaya produk maka dibutuhkan mesin press yang berukuran Free Area
(Table) besar, gaya kerja sekecil mungkin sebesar yang dibutuhkan, dan investasi mesin yang semurah
mungkin. Dengan perancangan khusus yang dilakukan pun tidak terlepas dari kekuatan dan rigiditas
mesin press. Untuk itu agar mendapatkan biaya produk seminimal mungkin agar laku dipasaran maka
gaya kerja mesin perlu disesuaikan dengan kebutuhan Tool yang akan digunakan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji serta membuat rancangan mesin press khusus berupa
rancangan konstruksi atau komponen yang dapat memenuhi spesifikasi untuk produksi produk
aluminium cup, sehingga diharapkan mampu bersaing dengan industry sejenis. Metode VDI 2222
digunakan dalam proses perancangan dengan menambahkan beberapa penyesuaian karakter
didalamnya. Salah satu parameternya yaitu dengan mengoptimalkan kebutuhan daya mesin press dan
investasi dalam biaya produksi.

Mesin Press Khusus [1]


Yang membedakan mesin press yang ada di pasaran dengan mesin press khusus yaitu dari segi
kegunaannya. Menurut faktor kegunaan pada mesin perkakas, mesin press khusus termasuk jenis mesin
Special Purpose Machine (SPM). Special Purpose Machine bertujuan khusus untuk membuat produk
baik satu proses atau beberapa proses dalam satu mesin. Special Purpose Machine biasanya
menyesuaikan dengan benda kerja yang akan dibuat. Mesin press khusus lebih komplek dari pada mesin
press karena dalam kegunaan dan tahapan proses kerja. Mesin press khusus dirancang untuk
mengefisiensi waktu, penghematan tenaga kerja, dan tidak banyak menggunakan mesin umum lainnya
dalam pembuatan benda kerja.
Ketika memilih mesin press, beberap kompromi harus dibuat jika lebih dari satu jenis operasi
stamping yang diinginkan; tidak ada jenis mesin press tunggal segala fungsi yang menyediakan operasi
produktif dan efisien. Beberapa kompromi tersebut meliputi pertimbangan faktor utama berikut:
a) Tonase
b) Kapasitas energi
c) Ukuran mesin press dan desain rangka

2 SENTRA 2018
Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2018
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050

d) Kecepatan
e) Sistem kontrol untuk mesin press.
Faktor-faktor yang dapat dipertimbangkan yaitu jumlah operasi yang akan dilakukan, jumlah
dan tingkat produksi, ukuran, geometri dan akurasi benda kerja, dan biaya peralatan.
Pada dasarnya mesin press atau yang biasa disebut pula dengan mesin kempa terdiri dari:
 Frame Machine (Rangka Mesin), yang berfungsi untuk menyangga mesin secara keseluruhan,
khususnya Ram dan Bed.
 Ram / Slide, bagian mesin yang dapat bergerak translasi dan berfungsi memberikan gaya tekan
pada benda kerja ke arah bed mesin.
 Bed, bagian mesin tempat meletakan benda kerja dan Press Tool serta menahan gaya tekan.
 Mekanisme penggerak Ram.

Sistem Hidrolik [2]


Press hidrolik adalah perangkat manufaktur yang dirancang dan dibangun untuk
mengoperasikan Dies/Punch menggunakan sistem penggerak hidrolik untuk memberikan gaya/beban
yang terkendali. Sistem hidrolik merupakan sistem pemindah (transmitif) daya dan pengendalian
(control) gerakan-gerakan dengan menggunakan fluida sebagai perantaranya. Adapun fluidayang
dimaksud adalah zat cair yang dalam halini adalah fluida hidrolik yang mempunyai sifat dasar tidak
dapat dimampatkan (incompressible), mudah mengalir (fluidity), dan mempunyai sifat fisik kimiawi
yang stabil.

Gambar 1. Diagram Alir Sistem Hidrolik

Silinder kerja hidrolik merupakan komponen utama yang berfungsi untuk merubah dan
meneruskan daya dari tekanan satu-satunya komponen yang ikut bergerak untuk melakukan gerak
translasi yang kemudian gerak ini diteruskan kebagian mesin melalui batang piston. Menurut konstruksi,
silinder kerja hidrolik dibagi menjadi dua macam tipe sistem hidrolik, yaitu:
1. Silinder penggerak tunggal (single acting)
Silinder kerja ini hanya mempunyai satu buah ruang fluida kerja didalamnya, yaitu ruang
silinder di atas atau di bawah piston. Kondisi ini mengakibatkan silinder kerja hanya bisa melakukan
satu buah gerakan yaitu gerakan tekan. Sedangkan untuk kembali ke posisi semula, ujung batang piston
didesak oleh gravitasi atau tenaga dari pegas.

Gambar 2. Konstruksi Silinder Penggerak Tunggal

2. Silinder penggerak ganda (double acting)


Silinder kerja ini merupakan silinder kerja yang mempunyai dua buah ruang fluida di dalam
silinder yaitu ruang silinder di atas dan di bawah piston, bagian yang di bawah piston ini lebih kecil bila
dibandingkan dengan yang di atas piston karena sebagian ruangnya tersita oleh batang piston. Dengan

SENTRA 2018 3
Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2018
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050

kondisi tersebut silinder kerja memungkinkan untuk dapat melakukan gerakan bolak-balik atau maju-
mundur.

Gambar 3. Konstruksi Silinder Penggerak Ganda

Faktor yang menentukan besarnya ukuran silinder ditentukan oleh besarnya gaya yang diterima
oleh silinder dan panjang langkah yang harus dilakukan oleh silinder untuk memindahkan beban.
Ketetapan memilih ukuran silinder sangat menghemat biaya operasi maupun dalam hal pembelian.
Karena apabila terjadi ukuran yang terlalu besar pemakaian fluidanya akan jauh lebih boros dan bersifat
merugikan. Ukuran yang terlalu kecil akan mengakibatkan kerusakan yang diakibatkan beban berlebih.
Sehingga penentuan ukuran silinder harus tepat dan sesuai kebutuhan.
Rumus dasar hidrolik adalah:

(1)
Dimana,
p = Tekanan kerja sistem hidrolik (N/mm2)
F = Gaya yang diterima torak (N)
A = Luas penampang silinder (mm2)
d = Diameter torak (mm)

Metode Perancang
Proses perancangan mesin press menggunakan metode yang dipadukan dengan metode
perancangan VDI 2222 (metode yang dihasilkan dari persatuan para insinyur Jerman). Metode ini
diawali dengan proses merencana untuk menghasilkan spesifikasi produk beserta tuntutan teknisnya
sampai dengan proses penyelesaian untuk menghasilkan gambar konsep beserta gambar detailnya. [4]

Gambar 4. Metode Perancangan VDI 2222

4 SENTRA 2018
Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2018
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050

2. Metode Penelitian
2.1 Merencana
Proses merencana dengan mengetahui ukuran press tool untuk membentuk produk Aluminium
Cup. Dari data yang diperoleh diketahui bahwa ukuran Press Tool untuk Alumunium Cup kecil
berukuran 860 x 500 x 505 mm dan panjang langkah kerja sebesar 188 mm. Press Tool ini membutuhkan
gaya kerja sebesar 42 ton. Dari data yang diperoleh diketahui bahwa ukuran Press Tool untuk
Alumunium Cup kecil berukuran 950 x 580 x 1023 mm dan panjang langkah kerja sebesar 350 mm.
Press Tool ini membutuhkan gaya kerja sebesar 61 ton. Dari data yang diperoleh diketahui bahwa ukuran
Press Tool untuk Alumunium Cup kecil berukuran 1012 x 826 x 639 mm dan panjang langkah kerja
sebesar 123.17 mm. Press Tool ini membutuhkan gaya kerja sebesar 50 ton.
Ketiga Press Tool ini menggunakan jenis pengikatan dengan menggunakan T-Slots, baut, ring,
dan mur. Pengikatan pada Press Tool cukup diberi alur setengah mata gareng. Dari data ukuran terluar
tersebut dapat dijadikan penentuan dimensi Ram, Bolster, dan Bed mesin press, ukurannya dapat dilihat
pada ilustrasi gambar dibawah ini:

Gambar 5. Penentuan Dimensi Ram, Bolster, dan Bed

Dari ukuran perkiraan Ram, Bolster, dan Bed 1380 x 926 mm maka didapatkan produk mesin
press yang ada dipasaran yaitu, SLS-250D dengan ukuran Ram, Bolster, dan Bed sebesar 1200 x 1000
mm dan gaya kerja sebesar 250 ton (parameter dilampirkan). Dari perhitungan gaya pemotongan dan
pembentukan yang dibutuhkan maka diketahui bahwa gaya kerja mesin press yang diperlukan sebesar
50 ton. Jadi untuk membuat mesin press dengan ukuran 1100 x 950 mm dan gaya kerja 50 ton maka
bisa dibuat dengan mesin press khusus.

Mengkonsep
Proses mengkonsep ini diantaranya yaitu memperjelas pekerjaan, menganalisis spesifikasi dan
tuntutan yang harus dicapai dalam penugasan, pembagian fungsi bagian, membuat alternatif konsep,
menilai alternatif konsep berdasarkan aspek teknis dan ekonomis.
Pembagian fungsi keseluruhan menjadi fungsi-fungsi bagian diawali dengan metode Black Box
Concept. Pada Metode ini digambarkan sebagai blok fungsi dengan aliran masukan atau Input. Berikut
adalah bagian penjelasannya:

SENTRA 2018 5
Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2018
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050

Gambar 6. Konsep Black Box


Setelah dibuat bentuk konsep bagian fungsi seperti pada gambar diatas, untuk memperinci
klasifikasi fungsi maka dibuat konsep mekanisme mesin press.

Gambar 7. Konsep Mekanisme Mesin Press

Alternatif fungsi keseluruhan 1 (AFK 1) adalah gabungan dari Bolster 1, Ram 3, Slide Drive 2,
dan Rangka 1. Mesin press jenis Four Pillar ini memiliki rangka yang diserhanakan. Tiangnya selain
berfungsi untuk menopang komponen lain, tiang tersebut juga berfungsi sebagai pengarah gerak
translasi Ram. Konsepya tiang tersebut diikat dan dikunci oleh pengikatan ulir dan untuk
mengarahkannya menggunakan Bushing.

Gambar 8. AFK 1

Alternatif fungsi keseluruhan 2 (AFK 2)adalah gabungan dari Bolster 2, Ram 1, Slide Drive 3,
dan Rangka 2. Mesin press jenis H-Frame ini memiliki rangka yang besar dan kokoh, hal ini berfungsi
untuk menahan gaya kerja yang tinggi. Konstruksi rangka yang besar ini memiliki keuntungan dapat
menempatkan Power Pack diatas jika ada lahan kosong. Konstruksi eight-track gib for narrow side
uprights sering digunakan untuk konstruksi rangka ini.

6 SENTRA 2018
Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2018
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050

Gambar 9. AFK 2

Alternatif fungsi keseluruhan 3 adalah gabungan dari Bolster 3, Ram 2, Slide Drive 1, dan
Rangka 3. Mesin press jenis Four Column ini memiliki kelebihan dari rangka yang terbuat dari profil
baja dan plat dilas. Konstruksi ini merupakan solusi yang paling ringan dan mudah dalam pembuatan.
Sistem pengarah gerak translasi Ram juga dapat menggunakan berbagai macam jenis seperti eight-track
gib for narrow side uprights atau column gib (tiang pengarah).

Gambar 10. AFK 3


Ketiga alternatif diatas dinilai untuk memperoleh alternatif fungsi keseluruhan terbaik.
Metodologi penilaian yang dipakai adalah VDI 2222 dengan skala nilai diperlihatkan pada tabel berikut:
Tabel 2. Penilaia dari Aspek Teknis dan Ekonomis

SENTRA 2018 7
Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2018
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050

Merancang
Berikut merupakan skema prinsip berguna untuk memberikan gambaran ilustrasi batasan
parameter desain yang harus diperhatikan dan dipenuhi dengan mempertimbangkan fungsi konstruksi,
kemudahan pembuatan, kemudahan perakitan, kemudahan perawatan, dan biaya pembuatan.

Gambar 11. Skema Prinsip Rangka Utama

Dari gambar skema prinsip rangka utama diatas dapat direalisasikan desain dengan
mempertimbangkan 4 hal pokok dalam perancangan, menjadi seperti berikut:

Gambar 12. Desain Rangka Utama

Mesin press yang dirancang perlu di analisis menggunakan perangkat lunak sehingga dapat
diperkirakan dengan tepat bahwa mesin press tersebut aman, simulasi akan dilakukan pada perangkat
lunak. Simulasi perangkat lunak ini dilakukan pada konstruksi rangka mesin yang dianggap paling kritis
karena konstruksi tersebut harus dapat menerima beban kerja mesin dan menopang semua komponen
mesin. Berikut ini merupakan hasil analisis komponen rangka menggunakan perangkat lunak:

8 SENTRA 2018
Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2018
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050

Gambar 13. Hasil Analisis Tegangan

Gambar 14. Hasil Analisis Deformasi

Untuk memenuhi kebutuhan tonase pembentukan sebesar 50 ton maka perlu dihitung berapa
tekanan yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan tonase tersebut. Berikut perhitungan tekanan yang
diperlukan:
Diketahui:
Gaya pembentukan 𝐹 = 97.5 𝑡𝑜𝑛
Luas permukaan tekan 𝐴 = 158.8 𝑐𝑚2
Tekanan yang diperlukan
𝐹
𝑃1 = = 43.79 𝑁⁄
𝐴 𝑚𝑚2

SENTRA 2018 9
Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2018
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050

Sedangkan untuk Cushion perlu dihitung untuk memastikan tekanan Power Pack dapat
memenuhi kebutuhan gaya pembentukan dan gaya Cushion. Berikut perhitungan tekanan yang
diperlukan:
Gaya Cushion 𝐹 = 423.68 𝑘𝑁
Luas permukaan tekan 𝐴 = 71.2 𝑐𝑚2
Tekanan yang diperlukan
𝐹
𝑃2 = = 59.51 𝑁⁄
𝐴 𝑚𝑚2

Tekanan dari Power Pack yang dibutuhkan sama dengan jumlah kedua tekanan yang
dibutuhkan kedua silinder kerja tersebut, sehingga total tekanan yang dibutuhkan sebesar:
𝑃𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑃1 + 𝑃2 = 103.29 𝑁/𝑚𝑚2

Diketahui tekanan minimum yang dapat diakomodasi Power Pack harus lebih besar dari 103.29
N/mm2 atau sama dengan 1033 bar agar mesin press ini dapat bekerja sesuai tuntutan yang ada. Power
Pack yang digunakan merupakan standar Enerpac dengan tekanan maksimum sebesar 700 bar maka
perlu dua buah Power Pack.

3. Hasil dan Pembahasan


Berdasarkan hasil dari studi perancangan mesin press khusus 50 ton dengan menggunakan
metode VDI 2222, maka didapatkan sebuah draft rancangan mesin press dengan menggunakan rangka
profil yang disambung dengan metode pengelasan yang secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar
13. Beberapa draft rancangan disajikan dalam beberapa pandangan utama dan pandangan potongan.
Proses perakitan mesin press ini dipermudah dengan adanya gambar pengelasan seperti gambar 14.

Gambar 15. Draft rancangan mesin press hidrolik 50 ton

10 SENTRA 2018
Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2018
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050

Gambar 16. Gambar perakitan frame dengan pengelasan


4. Kesimpulan
Berdasarkan dari studi penelitian yang dilakukan, terdapat tiga kesimpulan yang diantaranya:
1. Perancangan mesin press untuk mengkaomodir tiga variasi press tool produk aluminium cap
dapat dilakukan dengan kajian berdasarkna metode perancangan VDI 2222 dalam upaya
peningkatan optimalisasi QCD (Quality, Time and Delivery)
2. Hasil dari kajian peelitian yang berupa gambar draft mesin press 50 ton dapat dijadikan alternatif
solusi proses untuk menghasilkan produk sheet metal.
3. Dimensi total dari draft rancangan mesin press khusus sebesar 1120 x 1710 x 3728.5 untuk
tonase 50 ton.

Referensi
[1] AMC ltr, 1971, Engineering Design Handbook, Washington: US Government Printing Office.
[2] Amstead, B. H., Phillip F. Ostwald, Myron L. Begeman, 1977, Manufacturing Process, New York,
John Wiley & Sons
[3] Beer. Ferdinand Pierre, 2002, Mechanics of Materials 6th ed., New York: McGraw-Hill
[4] Wiendahl, H-P. Five years experience with VDI 2222 guideline in a large capital equipment
enterprise. Design Studies 2.3 (1981): 165-170.
[5] Boljanovic. Vukota, J.R. Paquin, 2006, Die Design Fundamentals, New York: Industrial Press Inc.
[6] Budynas-Nisbett, 1999, Shigley’s Mechanical Engineering Design 8th Edition, The McGraw Hill.
[7] Craig. Roy R., 2011, Mechanic of Materials 3rd Edition, John Wiley and Sons.
[8] Dieter Muhs, Herbert Wittel, Manfred Becker, 2007, Roloff/Matek Maschinenelemente,
Vieweg+Taubner
[9] Kurmi, R. S., 2005, Machine Design, New Delhi: Eurasia Publishing House.
[10] Lee, K., 1999, Principles CAD/CAM/CAE System, Addison – Wesley.
[11] Niemann, G., 1992, Elemen Mesin Jilid 1, Jakarta, Erlangga
[12] Oberg. Erik, 2012, Machinery’s Handbook 29th Edition, New York: Industrial Press Inc.
[13] Radhakrishnan, P.; Subramanyan S.; Raju V., 2008, CAD/CAM/CIM, New Delhi: New Age
International.
[14] Mott, Robert L., 2004, Machine Element in Mechanical Design 4th Edition, New Jersey, Pearson
Education Inc.
[15] Schuler, 1998, Metal Forming Handbook, Springer.
[16] Smith and Associates, 1999, Hydraulic Presses, (Jurnal)
[17] Tschaetsch. Heinz, 2005, Metal Forming Practise, Springer

SENTRA 2018 11

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai