Anda di halaman 1dari 2

TUGAS RESUME II STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2019

Nama : Mahisma Driya Karenggani


NIM : 165060601111044
Sektor : Agropolitan Kabupaten Garut
Judul : Pemasaran Produk Pertanian

BAB X PEMASARAN PRODUK PERTANIAN: INFORMASI PASAR

Informasi pasar merupakan salah satu fungsi fasilitas penting dalam pemasaran.
Munculnya sistem informasi pasar di Indonesia sebenarnya telah dikembangkan antara
tahun 1978 hingga 1985 melalui pengembangan sistem informasi pasar untuk pasar
hortikultura. Informasi pasar memiliki tujuan untuk memperbaiki keputusan petani
(produsen), pemerintah, maupun masyarakat (konsumen). Selain itu, informasi
pemasaran juga menfasilitasi keputusan pemasaran, mengatur proses persaingan pasar
yang lebih kompetitif. Adanya sistem informasi pasar yang efisien dapat mengatur
penyampaian produk kepada konsumen secara tepat, mengurangi biaya pemasaran,
meningkatkan produksi dan produktivitas,serta dapat membuat pasar lebih bersih dan
sehat. Agen informasi pasar memiliki tugas untuk melihat dan mengukur apakah
penawaran sudah cukup dan apakah persediaan melimpah.
Setiap orang yang memproduksi, membeli, dan menjual produk pertanian secara
terus menerus perlu mengumpulkan, meninjau ulang, dan menggunakan informasi
pasar. Terutama berkenaan dengan harga, penawaran, permintaan, dan situasi pasar.
Namun sayangnya, hingga saat ini informasi yang dihasilkan belum akurat. Pada
prinsipnya, harga produk pertanian selalu berfluktuasi tergantung pada musim. Namun
naik turunnya harga tersebut harus tetap pada tingkatan yang wajar. Peranan informasi
sangat penting, terutama dalam pasar persaingan sempurna. Informasi tersebut akan
membantu mengatur aliran produk dan harga di dalam industri pangan.
Terdapat beberapa kriteria dalam mengevaluasi informasi pasar diantaranya yaitu
informasi pasar harus lengkap dan komprehensif (meliputi data harga, kecenderungan
harga, produksi, perubahan penawaran, persediaan, dan kondisi permintaan pasar);
informasi harus tepat dan dapat dipertanggungjawabkan; informasi pasar harus relevan
dan dapat digunakan; dan informasi pasar harus tepat dan relevan pada saat dibutuhkan.
Namun adapula beberapa masalah terkait pengumpulan, penyusunan, dan diseminasi
informasi pasar yang perlu diperhitungkan oleh pengguna informasi. Masalah tersebut
diantaranya yaitu adanya spesifikasi harga, net versus gross price, dan biaya informasi.
Spesifikasi harga sering terjadi di Indonesia mengingat pasar pertanian di Indonesia
menyebar pada daerah-daerah tertentu. Sehingga spesifikasi harga akan berguna
apabila disertai dengan tempay (dimana), waktu (kapan), cara (bagaimana), jenis atau
kualitas dan berat. Hal itu supaya informasi yang dihasilkan dapat dimanfaatkan oleh
pengambil keputusan. Selanjutnya adalah permasalahan perbedaan harga yang
biasanya terdapat perbedaan pada harga kotor (gross price), meski harga bersihnya (net
price) sama. Catatan harga yang diterbitkan seringkali ditemu perbedaan dengan harga
yang diperdagangkan. Hal tersebut dapat terjadi karena harga dari penjual ke pembeli
di tiap-tiap tempat berbeda. Selain itu, terkadang penjual juga memperhitungkan biaya
lainnya seperti biaya pelayanan, biaya pengepakan, dan lain sebagainya. Selain itu
adapun permasalahan pada biaya pengumpulan dan diseminasi informasi pasar kepada
masyarakat yang membutuhkan, yang biasa disebut biaya informasi. Karena pada
umumnya informasi yang tersedia tidak lengkap, sebab ketersediaan informasi tetap
harus mengajukan permohonan pada pihak yang menyediakan. Ketersediaan informasi
tetap bergantung pada biaya yang tersedia.

Sumber Pustaka:
Anindita, Ratya. Baladina, Nur. 2017. Pemasaran Produk Pertanian. Yogyakarta:
Penerbit Andi

Anda mungkin juga menyukai