PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow
2. Apa saja klasifikasi perilaku kesehatan menurut Becker (1979)
3. Bagaimana konsep Lawrence Green
1.3 Tujuan
1. Mengetahui konsep kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow
2. Mengetahui klasifikasi perilaku kesehatan menurut Becker (1979)
3. Mengetahui konsep Lawrence Green
2
BAB II
PEMBAHASAN
Teori Abraham Maslow tentang motivasi manusia dapat diterapkan pada hampir
seluruh aspek kehidupan social. Sebagian besar hasrat dan dorongan pada seseorang adalah
saling berhubungan. Karena hal tersebut itu tidak berlaku pada kebutuhan-kebutuhan tertentu
yang bersifat fundamenta, seperti rasa lapar,namun jelas berlaku untuk jenis-jenis kebutuhan
yang lebih kompleks seperti cinta. Sebagian besar penelitian Maslow, mengandaikan bahwa
kebutuhan-kebutuhan dapat diisolasikan dan diteliti satu persatu, di pandang dari segi cara
dan tujuan penelitian itu dilakukan. Pemahaman yang tuntas mengenai motivasi menuntut
tekanan perhatian pada hasil atau tujuan fundamentalnya sendiri, bukan pada cara yang
ditempuh untuk mencapai tujun tersebut.
Konsep fundamental dari teori Maslow menyebutkan, Manusia dimotivasikan oleh
sejumlah kebutuhan dasar yang bersifat sama untuk seluruh spesies, tidak berubah dan
berasal dari sumber genetis atau naluriah. Kebutuhan-kebutuhan itu merupakan ini dari
kodrat manusia, hanya saja terkadang manusia itu lemah, mudah tertipu dan dikuasai oleh
3
proses belajar, kebiasaan atau tradisi yang keliru. Suatu sifat dapat dipandang sebagai
kebutuhan dasar jika memenuhi syarat-syarat berikut ini:
1) Ketidak-hadirnya menimbulkan penyakit
2) Kehadirannya mencegah timbulnya penyakit
3) Pemulihannya menyembuhkan penyakit
4) Dalam situasi-situasi tertentu yang sangat kompleks dan di mana orang bebas
memilih, orang yang datang berkekurangan ternyata mengutamakan kebutuhan itu
dibandingkan jenis-jenis kepuasaan lainnya.
5) Kebutuhan itu tidak aktif, lemah atau secara fungsional tidak terdapat pada orang
yang sehat.
4
Menurut Abraham Maslow kebutuhan fisiologi sangat mendasar, paling kuat dan paling jelas
dari antara sekian kebutuhan adalah untuk mempertahankan hidupnya secara fisik. Yaitu
kebutuhan untuk makan, minum,tempat tinggal, sexs tidur dan oksigen. Manusia akan
menekan kebutuhannya sedemikian rupa agar kebutuhan fisiologis (dasar)nya tercukupi.
Sebagai contoh:
Pengeluaran zat sis, di mana seseorang harus mengeluarkan zat-zat sisa yang sedah
tidak terpakaioleh tubuh. Karena jika tidak di kelurkan akan mengakibatkan
penyakit/pembentukan penyakit.
Oksigen (O2) merupakan salah satu kebutuhan vital untuk kehidupan kita. Dengan
mengkonsumsi oksigen yang cukup akan membuat organ tubuh berfungsi dengan
optimal. Jika tubuh menyerap oksigen dengan kandungan yang rendah dapat
menyebabkan kemungkinan tubuh mengidap penyakit kronis. Sel-sel tubuhyang
kekurangan oksigen juga dapat menyebabkan perasaan kurang nyaman, takut atau
sakit. Menguap adalah salah satu sinyal tubuh kekurangan oksigen selain karena
mengantuk.
c. Kebutuhan Social
Kebutuhan akan rasa memiliki-dimiliki dan kasih sayang, kebutuhan akan rasa memiliki
tempat di tengah kelomoknya. Sebagai contoh:
5
Dimana seseorang yang mempunyai tujuan dan kepentingan yang sama membuat
suatu kelompok/berkumpul karena mereka ingin diperhatikan dalam tujuannya dan
dapat memberikan perhatian atas klompok tersebut.
Kebutuhan cinta seorang anak oleh ibunya, itu sanggat berpengaruh terhadap tumbuh
kembang anak misal seorang anak tercukupi kebutuhan akan kasih sayang maka
perkembangan anak akan optimal berupa fisik maupun psikologinya karena perhatian
yang di berikan ibu kepada anaknya.
6
Rasa percaya diri
kemerdekaan
Sebagai conoh:
Seorang pemahat di puji oleh pelanggannya maka iya akan lebih semangat
dalam membuatmemproduksi karyanya dalam jumlah maupun model.
Seorang guru yang mengajar, mengabdi bertahun-tahun dan mendapatkan
pengangkatan pegawai negeri oleh pemerintah.
7
2) Kegiatan fisik secara teratur dan cukup
Kegiatan fisik di sini adalah tidak harus olahraga. Bagi seseorang yang pekerjaannya
memang sudah memenuhi kegiatan-kegiatan fisik secara rutin dan teratur, sebenarnya
sudah dapat dikategorikan berolahraga. Bagi seseorang yang pekerjaanya tidak
melakukan kegiatan fisik seperti manager, administrator, sekretaris, dan sebagainya,
memerlukan olahraga secara teratur.
3) Tidak merokok dan minum minuman keras serta menggunakan narkoba
Merokok adalah kebiasaan yang tidak sehat, namun di Indonesia jumlah perokok
cenderung meningkat. Hampir 50% pria dewasa di Indonesia adalah perokok.
Sedangkan minum minuman keras dan penggunaan narkoba meskipun masih rendah (
sekitar 1,0% ), tetapi makin meningkat pula.
4) Istirahat yang cukup
Istirahat yang cukup tidak hanya bergunauntuk memelihara kesehatan fisik, tetapi
juga untuk kesehatan mental. Dengan berkembangnya iptek dewasa ini, juga memicu
orang untuk meningkatkan kehidupannya, baik di bidang sosial dan ekonomi, yang
akhirnya mendorong orang yang bersangkutan untuk bekerja keras, tanpa
menghiraukan beban fisik dan mentalnya. Istirahat yang cukup adalah kebutuhan
dasar manusia untuk mempertahankan kesehatan seseorang.
5) Pengendalian dan manajemen stres
Stres adalah bagian dari kehidupan setiap orang, tanpa pandang bulu. Semua orang
terlepas dari tingkat sosial, ekonomi, jabatan atau kedudukan, dan sebagainya
mengalami stress. Stress tidak dapat dihindari oleh siapa saja, namun yang dapat
dilakukan adalah mengatasi, mengendalikan atau mengelola stress tersebut agar tidak
mengakibatkan gangguan kesehatan, baik kesehatan fisik maupun kesehatan mental
( rohani ).
6) Perilaku atau gaya hidup positif
Tindakan atau perilaku seseorang agar dapat terhindar dari berbagai penyakit dan
masalah kesehatan, termasuk perilaku untuk meningkatkan kesehatan.
8
1) Didiamkan saja ( no action )
Sakit tersebut diabaikan, tetap manjalankan kegiatan sehari-hari.
2) Mengambil tindakan dengan melakukan pengobatan sendiri ( self treatment atau self
medication )
Cara tradisional : kerokan, minum jamu, obat gosok, dan sebagainya
Cara modern : beli obat yang dibeli dari warung, toko obat atau apotek
3) Mencari penyembuhan atau pengobatan ke fasilitas pelayanan kesehatan
Yankes tradisional : dukun, sinshe, dan paranormal
Yankes modern : puskesmas, poliklinik, dokter atau bidan praktek swasta, dan rumah
sakit
9
Tanpa adanya pengetahuan-pengetahuan ini ibu tersebut mungkin tidak akan
membawa anaknya ke Posyandu.
2) Faktor pemungkin (enabling factors)
Faktor-faktor yang memungkinkan atau memfasilitasi perilaku atau tindakan. Yang
dimaksud dengan faktor pemungkin adalah sarana dan prasarana atau fasilitas untuk
terjadinya perilaku kesehatan, misalnya: Puskesmas, Posyandu, Rumah Sakit, tempat
pembuangan air, tempat pembuangan sampah, tempat olah raga, makanan bergizi,
uang dan sebagainya.
Contohnya sebuah keluarga yang sudah tahu masalah kesehatan, mengupayakan
keluarganya untuk menggunakan air bersih, buang air di WC, makan makanan yang
bergizi, dan sebagainya. Tetapi apakah keluarga tersebut tidak mampu untuk
mengadakan fasilitas itu semua, maka dengan terpaksa buang air 7 besar di kali/kebun
menggunakan air kali untuk keperluan seharihari, dan sebagainya.
3) Faktor penguat (reinforcing factors)
Faktor Pendorong (reinforcing factors) adalah sikap dan perilaku petugas kesehatan.
Faktor yang mendorong atau memperkuat terjadinya perilaku. Kadang-kadang
meskipun orang tahu dan mampu untuk berperilaku sehat, tetapi tidak melakukannya.
Contohnya seorang ibu hamil tahu manfaat periksa hamil dan di dekat rumahnya ada
Polindes, dekat dengan Bidan, tetapi ia tidak mau melakukan periksa hamil karena ibu
lurah dan ibu tokoh-tokoh lain tidak pernah periksa hamil namun anaknya tetap sehat.
Hal ini berarti bahwa untuk berperilaku sehat memerlukan contoh dari para tokoh
masyarakat.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Abraham Maslow membagi kebutuhan dasar manusia menjadi lima, yaitu : Kebutuhan
Fisiologi/ Dasar, Kebutuhan Akan Rasa Aman, Kebutuhan Social, Kebutuhan Akan
Penghargaan, Kebutuhan Aktualisasi Diri.
Klasifikasi Perilaku Kesehatan menurut Becker (1979), dibedakan menjadi tiga, yaitu :
Pertama Perilaku Sehat ( healthy behavior ) seperti : Makan dengan menu seimbang
( appropriate diet ), Kegiatan fisik secara teratur dan cukup, Tidak merokok dan minum
minuman keras serta menggunakan narkoba, Istirahat yang cukup, Pengendalian dan
manajemen stress, Perilaku atau gaya hidup positif. Kedua Perilaku Sakit ( illness behavior )
seperti : Didiamkan saja ( no action ), Mengambil tindakan dengan melakukan pengobatan
sendiri ( self treatment atau self medication ), Mencari penyembuhan atau pengobatan ke
fasilitas pelayanan kesehatan. Ketiga Perilaku peran orang sakit ( the sick role behavior )
seperti : Tindakan untuk memperoleh kesembuhan, Tindakan untuk mengenal atau
mengetahui fasilitas kesehatan yang tepat untuk memperoleh kesembuhan, Melakukan
kewajibannya sebagai pasien antara lain memenuhi nasihat-nasihat dokter atau perawat untuk
mempercepat kesembuhannya, Tidak melakukan sesuatu yang merugikan bagi proses
penyembuhannya, Melakukan kewajiban agar tidak kambuh penyakitnya, dan sebagainya.
Menurut Lawrence Green perilaku ini ditentukan oleh 3 faktor utama, yakni: Faktor
Pendorong (predisposing factors), Faktor pemungkin (enabling factors), Faktor penguat
(reinforcing factors)
3.2 Saran
Seharusnya semua kalangan masyarakat mengetahui kebutuhan dasar manusia menurut
Abraham Maslow, perilaku kesehatan menurut Becker, dan konsep Lowrence Green agar
terciptanya masyarakat hidup sehat.
11