Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kebutuhan dasar manusia dibagi menjadi kebutuhan fisik, psikologis dan sosial.
Kebutuhan fisik harus dipenuhi lebih dahulu karena merupakan kebutuhan yang terbesar
meliputi nutrisi, istirahat, oksigen, eliminasi, kegiatan seksual, oleh karena itu perawat harus
memiliki kemampuan dan pengetahuan cara pemenuhan kebutuhan dasar manusia, dengan
memantau dan mengikuti perkembangan kemampuan pasien dalam melaksanakan aktifitas
kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan dasar terutama pasien imobilisasi.
Hierarki kebutuhan manusia menurut Maslow adalah sebuah teori yang dapat
digunakan perawat untuk memahami hubungan antara kebutuhan dasar manusia pada saat
memberikan perawatan.
Menurut teori Maslow seseorang yang seluruh kebutuhannya terpenuhi merupakan
orang yang sehat, dan sesorang dengan satu atau lebih kebutuhan yang tidak terpenuhi
merupakan orang yang berisiko untuk sakit atau mungkin tidak sehat pada satu atau lebih
dimensi manusia.
Derajat kesehatan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu perilaku,
lingkungan, pelayanan kesehatan dan keturunan. Diantara faktor – faktor tersebut pengaruh
perilaku terhadap status kesehatan , baik kesehatan individu maupunkelompok sangatlah
besar. Salah satu usaha yang sangat penting di dalam upaya merubah perilaku adalah dengan
melakukan kegiatan pendidikan kesehatan atau yang biasa dikenal dengan penyuluhan.
Sejauh mana kegiatan tersebut bisamerubah perilaku masyarakat akan sangat dipengaruhi
oleh faktor – faktor lain yang ikut berperan dan saling berkaitandalam proses perubahan
perilaku itu sendiri.
Perilaku manuasia pada hakekatnya adalah suatu aktivitas dari manusia itu sendiri.
Oleh sebab itu perilaku manusia mempunyai bentangan yang sangat luas mencakup berjalan,
berbicara, berpakaian dan lain sebagainya. Bahkan kegiatan internal seperti berpikir, persepsi
dan emosi juga merupakan perilaku manusia.
Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu respon seseorang terhadap stimulus yang
berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, serta lingkungan.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow
2. Apa saja klasifikasi perilaku kesehatan menurut Becker (1979)
3. Bagaimana konsep Lawrence Green

1.3 Tujuan
1. Mengetahui konsep kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow
2. Mengetahui klasifikasi perilaku kesehatan menurut Becker (1979)
3. Mengetahui konsep Lawrence Green

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 KONSEP KEBUTUHAN DASAR MANUSIA MENURUT ABRAHAM MASLOW

Teori Abraham Maslow tentang motivasi manusia dapat diterapkan pada hampir
seluruh aspek kehidupan social. Sebagian besar hasrat dan dorongan pada seseorang adalah
saling berhubungan. Karena hal tersebut itu tidak berlaku pada kebutuhan-kebutuhan tertentu
yang bersifat fundamenta, seperti rasa lapar,namun jelas berlaku untuk jenis-jenis kebutuhan
yang lebih kompleks seperti cinta. Sebagian besar penelitian Maslow, mengandaikan bahwa
kebutuhan-kebutuhan dapat diisolasikan dan diteliti satu persatu, di pandang dari segi cara
dan tujuan penelitian itu dilakukan. Pemahaman yang tuntas mengenai motivasi menuntut
tekanan perhatian pada hasil atau tujuan fundamentalnya sendiri, bukan pada cara yang
ditempuh untuk mencapai tujun tersebut.
Konsep fundamental dari teori Maslow menyebutkan, Manusia dimotivasikan oleh
sejumlah kebutuhan dasar yang bersifat sama untuk seluruh spesies, tidak berubah dan
berasal dari sumber genetis atau naluriah. Kebutuhan-kebutuhan itu merupakan ini dari
kodrat manusia, hanya saja terkadang manusia itu lemah, mudah tertipu dan dikuasai oleh

3
proses belajar, kebiasaan atau tradisi yang keliru. Suatu sifat dapat dipandang sebagai
kebutuhan dasar jika memenuhi syarat-syarat berikut ini:
1) Ketidak-hadirnya menimbulkan penyakit
2) Kehadirannya mencegah timbulnya penyakit
3) Pemulihannya menyembuhkan penyakit
4) Dalam situasi-situasi tertentu yang sangat kompleks dan di mana orang bebas
memilih, orang yang datang berkekurangan ternyata mengutamakan kebutuhan itu
dibandingkan jenis-jenis kepuasaan lainnya.
5) Kebutuhan itu tidak aktif, lemah atau secara fungsional tidak terdapat pada orang
yang sehat.

Kebutuhan Dasar Manusia menurut Abraham Maslow


Kebutuhan dasar manusia merupakan unsure-unsur yang dibutuhkan oleh manusia
dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis, yang bertujuan untuk
mempertahankan kehidupan dan kesehatan. Kebutuhan maslow harus memenuhi kebutuhan
yang paling penting dahulu kemudian meningkatkan yang tidak terlalu penting. Untuk dapat
merasakan nikmat suatu tingkat kebutuhan perlu dipuaskan dahulu kebutuhan yang berada
pada tingkat di bawahnya. Ciri kebutuhan dasar mansia:Manusia memiliki kebutuhan dasar
yang bersifat hekterogen. Setiap pada dasarnya memiliki kebutuhan yang sama,akan tetapi
karena budaya, maka kebutuhan tersebut ikud berbeda. Dalam memenuhi kebutuhan
manusia menyesuaikan diri dengan prioritas yang ada.
Adapun hirarki kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut ( potter dan patricia, 1997 ):
a. Kebutuhan fisiologis/ dasar
b. Kebutuhan akan rasa aman dan tentram
c. Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi
d. Kebutuhan untuk dihargai
e. Kebutuhan untuk aktualisasi diri

a. Kebutuhan Fisiologi/ Dasar


Fisiologi adalah turunan biologi yang mempelajari bagaimana kehidupan berfungsi secara
fisik dan kimiawi. Fisiologi menggunakan berbagai metode ilmiah untuk mempelajari
biomolekul, sel, jaringan,organ, sistem organ, dan organisme secara keseluruhan menjalankan
fungsi fisik dan kimiawinya untuk mendukung kehidupan.

4
Menurut Abraham Maslow kebutuhan fisiologi sangat mendasar, paling kuat dan paling jelas
dari antara sekian kebutuhan adalah untuk mempertahankan hidupnya secara fisik. Yaitu
kebutuhan untuk makan, minum,tempat tinggal, sexs tidur dan oksigen. Manusia akan
menekan kebutuhannya sedemikian rupa agar kebutuhan fisiologis (dasar)nya tercukupi.
Sebagai contoh:
 Pengeluaran zat sis, di mana seseorang harus mengeluarkan zat-zat sisa yang sedah
tidak terpakaioleh tubuh. Karena jika tidak di kelurkan akan mengakibatkan
penyakit/pembentukan penyakit.
 Oksigen (O2) merupakan salah satu kebutuhan vital untuk kehidupan kita. Dengan
mengkonsumsi oksigen yang cukup akan membuat organ tubuh berfungsi dengan
optimal. Jika tubuh menyerap oksigen dengan kandungan yang rendah dapat
menyebabkan kemungkinan tubuh mengidap penyakit kronis. Sel-sel tubuhyang
kekurangan oksigen juga dapat menyebabkan perasaan kurang nyaman, takut atau
sakit. Menguap adalah salah satu sinyal tubuh kekurangan oksigen selain karena
mengantuk.

b. Kebutuhan Akan Rasa Aman


Kebutuhan akan rasa aman ini baiasanya terpuaskan pada orang-orang yang sehat dan
normal.Seseorang yang tidak aman akan memiliki kebutuhan akan keteraturan dan setabilitas
yang sanggat berlebihan dan menghindari hal-hal yang bersifat asing dan yang tidak di
harapkannya.berbeda dengan orang yang merasa aman dia akan cenderung santai tanpa ada
kecemasan yang berlebih. Perlindungan dari udara panas/dingin, cuaca jelek,
kecelakaan,infeksi, alergi, terhindar dari pencurian dan mendapatkan perlindungan hokum.
Bebas dari penjajahan, bebas dari ancaman, bebas dari rasa sakit, bebas dariteror, dan lain
sebagainya. Sebagai contoh:
 Seseorang membangun rumah untuk melindungi diri dari hujan panas memenuhi
kepuasan untuk dirinya
 Saat indonesia di jajah kita melawan penjajah tersebut dan akhirnya merdeka karena
saat terjajah kita tidak merasa amanan.

c. Kebutuhan Social
Kebutuhan akan rasa memiliki-dimiliki dan kasih sayang, kebutuhan akan rasa memiliki
tempat di tengah kelomoknya. Sebagai contoh:

5
 Dimana seseorang yang mempunyai tujuan dan kepentingan yang sama membuat
suatu kelompok/berkumpul karena mereka ingin diperhatikan dalam tujuannya dan
dapat memberikan perhatian atas klompok tersebut.
 Kebutuhan cinta seorang anak oleh ibunya, itu sanggat berpengaruh terhadap tumbuh
kembang anak misal seorang anak tercukupi kebutuhan akan kasih sayang maka
perkembangan anak akan optimal berupa fisik maupun psikologinya karena perhatian
yang di berikan ibu kepada anaknya.

d. Kebutuhan Akan Penghargaan


Maslow menemukan bahwa setiap orang memiliki dua kategori kebutuhan akan penghargaan
yakni:
a) Harga diri adalah penilaian terhadap hasil yang di capai dengan analisis, sejauh mana
memenuhi ideal diri. Jika individu selalu sukses maka cenderung harga dirinya
akan tinggi dan jika mengalami kegagalan harga diri menjadi rendah. Harga diri di
peroleh dari diri sendiri dan orang lain. Harga diri meliputi kebutuhan akan
kepercayaan diri, kompetensi, penguasaan, kecukupan, prestasi, ketidak tergantungan
dan kebebasan. Kebutuhan harga diri meliputi:
 Menghargai diri sendiri
 Menghargai orang lain
 Dihargai orang lain
 Kebebasan yang mandiri
 Preshies
 Di kenal dan di akui
 Penghargaan
b) Penghargaan dari orang lain, meliputi prestis, pengakuan, penerimaan,perhatian,
kedudukan,nama baik serta penghargaan. Penghargaan dari orang lain sanggat di
perlukan dalam kehidupan karena dengan penghargaan itu seseorang akan menjadi
lebih kreatif, mandiri, percayaakan diri sendiri dan juga lebih produktif. Kebutuhan
penghargaan dari orang lain meliputi:
 Kekuatan
 Pencapaian
 Rasa cukup
 Kompetisi

6
 Rasa percaya diri
 kemerdekaan
Sebagai conoh:
 Seorang pemahat di puji oleh pelanggannya maka iya akan lebih semangat
dalam membuatmemproduksi karyanya dalam jumlah maupun model.
 Seorang guru yang mengajar, mengabdi bertahun-tahun dan mendapatkan
pengangkatan pegawai negeri oleh pemerintah.

e. Kebutuhan Aktualisasi Diri


Aktualisasi diri adalah kebutuhan naluriah pada manusia untuk melakukan yang terbaik dari
yang dia bisa. tingkatan tertinggi dari perkembangan psikologis yang bisa dicapai bila semua
kebutuhan dasar sudah dipenuhi dan pengaktualisasian seluruh potensi dirinya mulai
dilakukan.
Pada saat manusia sudah memenuhi seluruh kebutuhan pada semua tingkatan yang lebih
rendah, melalui aktualisasi diri di katakan bahwa mereka mencapai potensi yang paling
maksimal. Manusia yang teraktualisasi dirinya:
 Mempunyai kepribadian multi dimensi yang matang.
 Sering mampu mengasumsi dan menyelesaikan tugas yang banyak.
 Mencapai pemenuhan kepuasan dari pekerjaan yang di kerjakan dengan baik.
 Tidak tergantung secara penuh pada opini orang lain.
Sebagai contoh:
 Saat kita mengetahui bahwa minggu depan akan ada ulangan maka kita akan belajar
lebih agar mendapatkan kepuasan dalam ujian dan mendapatkan nilai baik.

2.2 KLASIFIKASI PERILAKU KESEHATAN


Klasifikasi Perilaku Kesehatan menurut Becker (1979), dibedakan menjadi tiga, yaitu :
a. Perilaku Sehat ( healthy behavior )
Perilaku sehat adalah perilaku-perilaku atau kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan upaya
mempertahankan dan meningkatkan kesehatan, antara lain :
1) Makan dengan menu seimbang ( appropriate diet )
Menu seimbang di sini adalah pola makan sehari-hari yang memenuhi kebutuhan
nutrisi yang memenuhi kebutuhan tubuh baik secara jumlahnya ( kuantitas ), maupun
jenisnya ( kualitas ).

7
2) Kegiatan fisik secara teratur dan cukup
Kegiatan fisik di sini adalah tidak harus olahraga. Bagi seseorang yang pekerjaannya
memang sudah memenuhi kegiatan-kegiatan fisik secara rutin dan teratur, sebenarnya
sudah dapat dikategorikan berolahraga. Bagi seseorang yang pekerjaanya tidak
melakukan kegiatan fisik seperti manager, administrator, sekretaris, dan sebagainya,
memerlukan olahraga secara teratur.
3) Tidak merokok dan minum minuman keras serta menggunakan narkoba
Merokok adalah kebiasaan yang tidak sehat, namun di Indonesia jumlah perokok
cenderung meningkat. Hampir 50% pria dewasa di Indonesia adalah perokok.
Sedangkan minum minuman keras dan penggunaan narkoba meskipun masih rendah (
sekitar 1,0% ), tetapi makin meningkat pula.
4) Istirahat yang cukup
Istirahat yang cukup tidak hanya bergunauntuk memelihara kesehatan fisik, tetapi
juga untuk kesehatan mental. Dengan berkembangnya iptek dewasa ini, juga memicu
orang untuk meningkatkan kehidupannya, baik di bidang sosial dan ekonomi, yang
akhirnya mendorong orang yang bersangkutan untuk bekerja keras, tanpa
menghiraukan beban fisik dan mentalnya. Istirahat yang cukup adalah kebutuhan
dasar manusia untuk mempertahankan kesehatan seseorang.
5) Pengendalian dan manajemen stres
Stres adalah bagian dari kehidupan setiap orang, tanpa pandang bulu. Semua orang
terlepas dari tingkat sosial, ekonomi, jabatan atau kedudukan, dan sebagainya
mengalami stress. Stress tidak dapat dihindari oleh siapa saja, namun yang dapat
dilakukan adalah mengatasi, mengendalikan atau mengelola stress tersebut agar tidak
mengakibatkan gangguan kesehatan, baik kesehatan fisik maupun kesehatan mental
( rohani ).
6) Perilaku atau gaya hidup positif
Tindakan atau perilaku seseorang agar dapat terhindar dari berbagai penyakit dan
masalah kesehatan, termasuk perilaku untuk meningkatkan kesehatan.

b. Perilaku Sakit ( illness behavior )


Perilaku sakit adalah berkaitan dengan tindakan atau kegiatan seseorang yang sakit
atau dan terkena masalah kesehatan atau keluarganya, untuk mencari penyembuhan,
atau teratasi masalah kesehatan yang lain. Pada saat orang sakit atau anaknya sakit,
ada beberapa tindakan atau perilaku yang muncul, antara lain :

8
1) Didiamkan saja ( no action )
Sakit tersebut diabaikan, tetap manjalankan kegiatan sehari-hari.
2) Mengambil tindakan dengan melakukan pengobatan sendiri ( self treatment atau self
medication )
 Cara tradisional : kerokan, minum jamu, obat gosok, dan sebagainya
 Cara modern : beli obat yang dibeli dari warung, toko obat atau apotek
3) Mencari penyembuhan atau pengobatan ke fasilitas pelayanan kesehatan
 Yankes tradisional : dukun, sinshe, dan paranormal
 Yankes modern : puskesmas, poliklinik, dokter atau bidan praktek swasta, dan rumah
sakit

c. Perilaku peran orang sakit ( the sick role behavior )


Dari segi sosiologi, orang yang sedang sakit mempunyai peran ( roles ), yang
mencakup hak-haknya ( rights ), dan kewajiban orang yang sedang sakit
( obligation ). Menurut Becker hak dan kewajiban orang yang sedang sakit adalah
merupakan perilaku peran orang sakit ( the sick role behavior ).
Perilaku peran orang sakit, antara lain :
1) Tindakan untuk memperoleh kesembuhan
2) Tindakan untuk mengenal atau mengetahui fasilitas kesehatan yang tepat untuk
memperoleh kesembuhan
3) Melakukan kewajibannya sebagai pasien antara lain memenuhi nasihat-nasihat dokter
atau perawat untuk mempercepat kesembuhannya
4) Tidak melakukan sesuatu yang merugikan bagi proses penyembuhannya
5) Melakukan kewajiban agar tidak kambuh penyakitnya, dan sebagainya.

2.3 KONSEP LAWRENCE GREEN


Menurut Lawrence Green perilaku ini ditentukan oleh 3 faktor utama, yakni:
1) Faktor Pendorong (predisposing factors)
Faktor-faktor yang mempermudah atau mempredisposisi terjadinya perilaku
seseorang, antara lain pengetahuan, sikap, keyakinan, kepercayaan, nilai-nilai, tradisi,
dan sebagainya.
 Contohnya seorang ibu mau membawa anaknya ke Posyandu, karena tahu bahwa di
Posyandu akan dilakukan penimbangan anak untuk mengetahui pertumbuhannya.

9
Tanpa adanya pengetahuan-pengetahuan ini ibu tersebut mungkin tidak akan
membawa anaknya ke Posyandu.
2) Faktor pemungkin (enabling factors)
Faktor-faktor yang memungkinkan atau memfasilitasi perilaku atau tindakan. Yang
dimaksud dengan faktor pemungkin adalah sarana dan prasarana atau fasilitas untuk
terjadinya perilaku kesehatan, misalnya: Puskesmas, Posyandu, Rumah Sakit, tempat
pembuangan air, tempat pembuangan sampah, tempat olah raga, makanan bergizi,
uang dan sebagainya.
 Contohnya sebuah keluarga yang sudah tahu masalah kesehatan, mengupayakan
keluarganya untuk menggunakan air bersih, buang air di WC, makan makanan yang
bergizi, dan sebagainya. Tetapi apakah keluarga tersebut tidak mampu untuk
mengadakan fasilitas itu semua, maka dengan terpaksa buang air 7 besar di kali/kebun
menggunakan air kali untuk keperluan seharihari, dan sebagainya.
3) Faktor penguat (reinforcing factors)
Faktor Pendorong (reinforcing factors) adalah sikap dan perilaku petugas kesehatan.
Faktor yang mendorong atau memperkuat terjadinya perilaku. Kadang-kadang
meskipun orang tahu dan mampu untuk berperilaku sehat, tetapi tidak melakukannya.
 Contohnya seorang ibu hamil tahu manfaat periksa hamil dan di dekat rumahnya ada
Polindes, dekat dengan Bidan, tetapi ia tidak mau melakukan periksa hamil karena ibu
lurah dan ibu tokoh-tokoh lain tidak pernah periksa hamil namun anaknya tetap sehat.
Hal ini berarti bahwa untuk berperilaku sehat memerlukan contoh dari para tokoh
masyarakat.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Abraham Maslow membagi kebutuhan dasar manusia menjadi lima, yaitu : Kebutuhan
Fisiologi/ Dasar, Kebutuhan Akan Rasa Aman, Kebutuhan Social, Kebutuhan Akan
Penghargaan, Kebutuhan Aktualisasi Diri.
Klasifikasi Perilaku Kesehatan menurut Becker (1979), dibedakan menjadi tiga, yaitu :
Pertama Perilaku Sehat ( healthy behavior ) seperti : Makan dengan menu seimbang
( appropriate diet ), Kegiatan fisik secara teratur dan cukup, Tidak merokok dan minum
minuman keras serta menggunakan narkoba, Istirahat yang cukup, Pengendalian dan
manajemen stress, Perilaku atau gaya hidup positif. Kedua Perilaku Sakit ( illness behavior )
seperti : Didiamkan saja ( no action ), Mengambil tindakan dengan melakukan pengobatan
sendiri ( self treatment atau self medication ), Mencari penyembuhan atau pengobatan ke
fasilitas pelayanan kesehatan. Ketiga Perilaku peran orang sakit ( the sick role behavior )
seperti : Tindakan untuk memperoleh kesembuhan, Tindakan untuk mengenal atau
mengetahui fasilitas kesehatan yang tepat untuk memperoleh kesembuhan, Melakukan
kewajibannya sebagai pasien antara lain memenuhi nasihat-nasihat dokter atau perawat untuk
mempercepat kesembuhannya, Tidak melakukan sesuatu yang merugikan bagi proses
penyembuhannya, Melakukan kewajiban agar tidak kambuh penyakitnya, dan sebagainya.
Menurut Lawrence Green perilaku ini ditentukan oleh 3 faktor utama, yakni: Faktor
Pendorong (predisposing factors), Faktor pemungkin (enabling factors), Faktor penguat
(reinforcing factors)

3.2 Saran
Seharusnya semua kalangan masyarakat mengetahui kebutuhan dasar manusia menurut
Abraham Maslow, perilaku kesehatan menurut Becker, dan konsep Lowrence Green agar
terciptanya masyarakat hidup sehat.

11

Anda mungkin juga menyukai