Anda di halaman 1dari 10

No. .

Diagnosa Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional


Keperawatan
1. Nyeri akut NOC:
berhubungan Konrol nyeri: NIC:
dengan agen 1. Tidak pernah Manajemen nyeri
pencedera 2. Jarang 1. Lakukan pengkajian nyeri secara 1. Mengetahui perkembangan nyeri dan tanda -
fisiologis 3. Kadang-kadang komprehensif . tanda nyeri sehingga dapat menentukan
(iskemik). 4. Sering intervensi selanjutnya
5. Secara Konsisten
Hasil yang diharapkan adalah 2. Evaluasi pengalaman nyeri masa 2. Mengetahui respon nyeri
indikator 4-5 dibuktikan dengan lampau
kriteri:
1. Mengenali kapan nyeri 3. Observasi reaksi nonverbal dari 3. Mengetahui respon klien terhadap nyeri
terjadi ketidaknyamanan
2. Menggambarkan faktor
penyebab 4. Gunakan teknik komunikasi 4. Menumbuhkan sikap saling percaya
3. Menggunakan jurnal teraupetik untuk mengetahui
harian untuk memonitor pengalaman nyeri klien
gejala dari waktu ke
waktu 5. Manajemen lingkungan: 5. Lingkungan yang tenang akan menurunkan
4. Menggunakantindakan lingkungan tenang dan batasi stimulus nyeri eksternal dan pembatasan
pencegahan pengunjung (Muttaqin, 2012) pengunjung akan membantu meningkatkan
5. Menggunakan analgesik kondisi O2 ruangan yang akan berkurang
yang direkomendasikan apabila banyak pengunjung yang berada di
6. Melaporkan perubahan ruangan (Muttaqin, 2012)
terhadap gejala nyeri pada
profesional kesehatan
7. Melaporkan gejala yang 6. Kurangi fktor presipitasi nyeri 6. Dapat menurunkan tingkat nyeri klien
tidak terkontrol pada
profesional kesehatan 7. Ajarkan tentang teknik non 7. Pernapasan dalam meningkatkan asupan O2
8. Menggunakan sumber farmakologi Dengan cara relaksasi sehingga akan menurrunkan nyeri sekunder
daya yang tersedia pernapasan dalam dan dari iskemia jaringan dan distraksi
9. Mengenali apa yang ajarkanteknik distraksi pada saat (pengalihan penglihatan) dapat menurunkan
terkait dengan gejala nyeri(Muttaqin, 2012) stimulus internal dengan mekanisme
nyeri peningkatan produksi endorfin dan enkefalin
10. Melaporkan nyeri yang yang dapat memblok reseptor nyeri untuk
terkontrol tidak dikirimkan ke korteks serebri, sehingga
menurunkan persepsi nyeri (Muttaqin, 2012)
Indikator Tingkat Nyeri:
1: Berat
2: Cukup Berat
3: Sedang
4: Ringan 8. Berikan informasi tentang nyeri 8. Klien tidak merasa cemas dan takut
5: Tidak ada seperti penyebab nyeri, berapa lama sebabsebab nyeri
Dengan kriteria: nyeri akan berkurang dan antisipasi
1. Nyeri yang dilaporkan ketidaknyamanan dari prosedur.
berkurang
2. Durasi episode nyeri tidak Pemberian analgesik
memanjang
3. Mengerang dan menangis 9. Cek instruksi dokter tentang jenis 9. Sebagai scuan dalam pemberian dosis obat
tidak ada obat, dosis, dan frekuensi yang tepat
4. Ekspresi nyeri pada wajah
tidak ada atau berkurang 10. Cek riwayat alergi 10. Menghindari adanya kemerahan, gatal-gatal
dan efek lain dari konsumsi obat yang salah

11. Tentukan pilihan analgesik 11. Mengurangi nyeri yang dirasakan sehingga
tergantung tipe dan beratnya nyeri dapat menentukan intervensi selanjutnya

12. Kolaborasi pemberian terapi 12. Nitrat berguna untuk kontrol nyeri dengan
farmakologis antangina seperti efek vasodilatasi koroner, morfin
nitrogliserin, morfin, dan penyekat menurunkan nyeri hebat, memberikan sedasi,
beta (Muttaqin, 2012) dan mengurangi kerja miokardium,
sedangkan penyekat beta untuk pengontrol
nyeri melalui hambatan rangsangan simpatis.
Dengan demikian, denyut jantung akan
berkurang. Obat ini menurunkan kebutuhan
pemakaian oksigen, sehingga meredakan rasa
nyeri (Muttaqin, 2012)

13. Monitor vital sign sebelum dan 13. Mengetahui perubahan status kesehatan
sesudah pemberian analgesik setelah pemberian obat
pertama kali

14. Evaluasi efektivitas analgesik, 14. Memberikan informasi untuk membantu


tanda dan gejala dalam menentukan pilihan/keefektifan
intervensi

15. Dianjurkan diet tinggi serat dan 15. Efek penggunaan narkotika untuk
penggunaan pencahar ringan seperti menghilangkan nyeri yang sering
duoctyl sodium sulfosuksinat (200 mengakibatkan konstipasi
mg/hari) (Sudoyo, 2006)

16. Ikuti lima benar obat 16. Menghindari kesalahan dalam pemberian
obat

17. Verifikasi resep atau dolar sebelum 17. Memastikan tidak terjadi kesalahan dalam
memberikan obat pemberian obat

18. Bantu pasien dalam minum obat 18. Memenuhi kebutuhan dengan mendukung
partisipasi dan kemandirian pasien

2. Gangguan NOC NIC


pertukaran gas Status Pernapasan : Manajemen asam basa
berhubungan Pertukaran Gas
dengan ketidak 1. Deviasi berat 1. Pertahankan kepatenan jalan nafas 1. Untuk melihat peningkatan dan penurunan
seimbangan 2. Deviasi cukup berat respiratorik
ventilasi – 3. Deviasi sedang
perfusi 4. Deviasi ringan 2. posisikan klien untuk mendapatkan 2. Memaksimalkan ekspansi paru
(hiperventilas). 5. Tidak ada deviasi ventilasi yang adekuat

Kriteria Hasil : 3. Auskultasi bunyi napas, catat adanya 3. Akumulasi sekret dapat menggangu
1. Menunjukkan hasil tekanan ronkhi oksigenasi organ vital dan jaringan
O2 dan CO2 stabil
2. Frekuensi nadi normal
3. Tidak ditemukan adanya 4. Monitor adanya gejala kegagalan napas 4. Rendahnya PaO2 menandakan berkurangan
bunyi napas tambahan (misalnya, rendahnya PaO2dan pemasukan oksigen dalam darah
meningkatnya PaCO2, kelelahan otot
Hasil yang di harapkan : 4-5 pernapasan

Monitor Pernafasan

5. Kaji pola pernapasan ( irama, frekuensi 5. Mengantisipasi adanya stress pernapasan


dan kedalaman )
6. Kaji adanya penggunaan otot aksesoris 6. Penggunaan otot aksesoris pernapasan
pernapasan menandakan kerja paru yang sudah berat

7. Awasi penggunaan oksigen ( humidifier 7. Menjaga kelembapan O2 yang masuk


dan kecepatan O2 ) ketubuh dan membrikan O2 sesuai dengan
kebutuhan yang diperlukan tubuh

8. Pertahankan posisi semifowler 8. Memperbaiki masukan oksigen ke paru dan


proses ventilasi
Terapi O2

9. Awasi tanda vital dan irama jantung 9. Takikardi, disritmia dan perubahan tekanan
darah menunjkkan efek hipoksia

10. Pemberian O2 dengan menggunakan 10. Dapat memperbaiki atau mencegah


non rebrhiting memperburuknya hipoksia

11. Pantau nilai AGD 11. PaCO2 meningkat dan PaO2akan menurun.
Meningkatnya PaCO2 menandakan kegagalan
napas

3. Penurunan NOC: NIC :


curah jantung Status sirkulasi : Regulasi hemodinamik
berhubungan
dengan 1. Gangguan ekstrim
perubahan 2. Berat
kontraktilitas 3. Sedang 1. Catat adanya tanda dan gejala 1. Munculnya tanda dan gejala
4. Ringan penurunan cardiac output penurunan cardiac output
5. Tidak ada gangguan menunjukan perlunya intervensi
segera
Hasil yang diharapkan adalah
indikator 4-5 dibuktikan 2. Monitor adanya perubahan 2. Hipotensi dapat terjadi sehubungan
dengan kriteria : tekanan darah dengan disfungsi ventrikel

1. Tekanan darah sistolik, 3. Pantau asupan cairan dan haluaran 3. Ginjal berespon untuk menurunkan
diastolic dan rerata rentang urin, secara akurat setiap 1 jam atau COP dengan menahan cairan dan
tekanan darah dalam sesuai dengan keadaan pasien natrium. Haluaran urin biasanya
rentang normal menurun selama sehari karena
2. Distensi vena jugularis perpindahan cairan kejaringan tetapi
dapat meningkat pada malam hari.
tidak ada Sehingga cairan berpindah kembali
3. Frekuensi nadi perifer kuat kesirkulasi ketika pasien tidur
dan simetris
4. Tekanan vena sentral dan 4. Monitor respon klien terhadap 4. Antiaritmia dapat diberikan berlanjut
tekanan dalam batas efek pengobatan bila tidak ada komplikasi
normal
5. Status kognitif dalam 5. Menurunkan kerja pompa jantung
batas normal 5. Anjurkan untuk menurunkan
6. Gas darah dalam batas Stress
normal 6. Peningkatan segmen ST elevasi
Hipotesi ortostatik menandakan bahwa terjadi infark
tidak ada miokardium
6. Monitor EKG, dilihat perubahan
segmen ST sebagaimana mestinya
7. Hipotensi dapat terjadi sehubungan
dengan disfungsi ventrikel,hipertensi
Monitor tanda-tanda vital dapat terjadi sehubungan dengan
nyeri, hipertensi dapat terjadi
7. Monitor Tekanan Darah (TD), nadi, sehubungan dengan nyeri, nadi dapat
suhu, dan Respiration Rate (RR) meningkat sehubungan dengan nyei

8. Nadi yang inadekuat merujuk pada


ketidakefektifan sirkulasi

9. Bunyi jntungtambahan, S3 biasanya


8. Monitor kualitas dari nadi dihubungkan dengan congestive
heart failure tetapi juga terlihat pada
adanya gagal mitral (regurgitasi) dan
9. Monitor bunyi jantung kelebihan kerja ventrikel kiri yang
disertai infarkberat. S4 mungkin
berhubungan dengan iskemia
miokardia, kekauan ventrikel dan
hipertensi pulmonal atau iskemik.
Adanya murmur/gesekan
menunjunkan gangguan aliran darah
normal dalam jantung, adanya
gesekan dengan infark berhubungan
dengan inflamasi
10. Penyebab perubahan tanda-tanda
vital ke rentang abnormal perlu
diatasi

11. Vasodilator digunakan untuk


meningkatkan COP.

12. Menurunkan volume sirkulasi


10. Identifikasi penyebab dari
(vasodilator) dan tahanan vaskular
perubahan tanda-tanda vital
sistemik (arteriodilator) kerja ventrikel
Karena adanya peningkatan tekanan
ventrikel kiri pasien tidak dapat
Kolaborasi mentoleransi peningkatan volume cairan
(preload) menyebabkan retensi cairan
11. Pemberian vasodilator contoh : dan meningkatkan kerja miokard
nitrat (isodril)

13. Peningkatan BUN dan kreatinin


menunjukkan hipoperfusi atau gagal
12. Pemberian cairan IV, pembatasan ginjal
jumlah total sesuai indikasi.

13. Hindari cairan garam


Pantau pemeriksaan laboratorium,
contoh BUN dan kreatinin setiap hari
atau sesuai instruksi dokter

4. Perfusi perifer NOC : NIC :


tidak efektif Perfusi jaringan perifer: Manajemen sensasi perifer
berhubungan
dengan 1. Gangguan berat
penurunan
aliran arteri dan 2. Gangguan cukup berat 1. Tinggikan bagian kepala tempat tidur 1. Meningkatkan sirkulasi pada
atau vena. pasien 30 derajat atau posisikan bagian ekstremitas bawah pasien
3. Gangguan sedang kepala tempat tidur pada tingkat 6
sampai 8 blok (Taylor, 2015)
4. Gangguan ringan
2. Monitor adanya tanda homan 2. Indikator adanya thrombosis vena
5. Tidak ada gangguan dalam
Hasil yang diharapkan (nyeri pada betis dengan posisi
adalah indikator 4-5 dorsofleksi)
dibuktikan dengan kriteria: 3. Vasokontriksi sistemik diakibatkan
oleh penurunan curah jantung
1. Pengisian kapiler jari
kaki baik 3. Observasi kulit terhadap pucat, 4. Temperature dingin menyebabkan
2. Suhu kulit ujung kaki sianosis, belang, kulit vasokontriksi pembuluh darah
dan tangan normal dingin/lembab
3. Kekuatan denyut nadi
karotis (kanan) 4. Pertahankan suhu ruangan tetap
normal nyaman 5. Denyut nadi perifer yang dapat
dipalpasi dan kuat mengindikasikan
aliran arteri baik. Dokumentasi
5. Cek frekuensi nadi perifer pasien menyatakan perubahan dari satu
setiap 4 jam. Dokumentasikan ada pengkajian ke pengkajian berikutnya
atau tidaknya nadi dan intensitas
masing-masing dan gunakan
detektor aliran darah ultrasonik bila 6. Jangan gunakan bantalan pemanas
tersedia (Taylor,2015) atau botol air panas, karena dengan
botol masalah
6. Pertahankan ekstremitas pasien
tetap hangat

5. Kelebihan NOC : NIC:


volume cairan Electrolit and acid base Fluid Management :
berhubungan balance
dengan Fluid balance 1. Pertahankan cairan intake dan output 1. Jumlah haluaran urine pekat dengan
mekanisme Hydration yang akurat. peningkatan berat dehidrasi/peningaktan
reegulasi kebutuhan cairan
Kriteria hasil :
1. Terbebas dari 2. Pasang alat bantu kateter bila 2. Guna untuk menghitung jumlah output
edema,efusi,anaskara diperluakan. cairan secara akurat
2. Bunyi nafas bersih, tidak
ada dyspnea/ortopnea 3. Indikator perfusi dan fungsi obat
3. Terbebas dari distensi vena 3. Monitor hasil Hb yang sesuai dengan
jugularis,reflek retensi cairan
hepatojugular (+)
4. Memelihara tekanan vena 4. Indikator tingkat retensi cairan yang dialami
4. Monitor indikasi retensi/kelebihan
sentral,tekanan kapiler pasien.
paru,output jantung dan cairan (Cracles, CVP, edema, distensi
vital sign dalam batas vena jugularis, asites)
normal 5. Mengetahui keadaan umum pasien
5. Terbebas dari 5. Monitor vital sign.
kelelahan,kecemasan,atau
kebingungan.
6. Menjelaskan indikator 6. Kaji lokasi dan luas edema 6. Mengetahui tingkat retensi cairan pada
kelebihan cairan pasien

7. Monitor intake makanan/cairan 7. Mengetahui tingkat keseimbangan intake


setidaknya setiap 4 jam dan output pada pasien secara akurat

8. Kolaborasikan pemberian diuretik 8. Guna untuk mengeluarakan cairan yang


sesuai instruksi. tertimbun di tubuh pasien.

Fluid Monitoring

9. Monitor berat badan (BB)


9. Mengetahui apakah ada peningakatan BB
akibat dari penimbunan cairan dalam tubuh.

10. Monitor serum dan elektrolit urine 10. Mengetahui tingkat dehidrasi yang dialami
pasien.

11. Catat secara akurat intake dan output 11. Mengetahui keseimbangan intake dan output
cairan secara akurat.

6. Intoleransi NOC : NIC :


aktivitas Konservasi energi : Manejemen Energy
berhubungan
dengan 1. Gangguan berat 1. Anjurkan pasien istirahat dalam 2 jam 1. Istirahat akan menurunkan kebutuhan
ketidakseimban Pertama (sudoyo, 2006) O2 jaringan perifer sehingga akan
gan antara menurunkan kebutuhan miokardium dan
suplai dan 2. Gangguan cukup berat akan meningkatkan suplai darah dan
kebutuhan oksigen ke miokardium yang
oksigen. 3. Gangguan sedang membutuhkan O2 untuk menurunkan
iskemia (muttaqin,2012)
4. Gangguan ringan
2. Aktivitas yang berlebihan
5. Tidak ada gangguan 2. Observasi adanya pembatasan klien akan meningkatkan kerja
Hasil yang diharapkan adalah dalam melakukan aktivitas miokard
indikator 4-5 dibuktikan
dengan kriteria:
3. Dorong klien untuk mengungkapkan
1. Menyeimbangkan 3. Keterbatasan dalam beraktivitas harus
perasaan terhadap keterbatasan
aktivitas dan istirahat diketahui gunanya untuk
2. Menyadari mengidentifikasi masalah
keterbatasan energy
4. Kaji adanya faktor yang menyebabkan
kelelahan 4. Kelelahan diatasi untuk
3. Mengatur jadwal
meningkatkan kemampuan toleran
aktivitas untuk
terhadap aktivitas
menghemat energy

4. Melaporkan kekuatan
5. Monitor klien akan adanya kelelahan
yang cukup untuk 5. Kelelahan dan emosi
fisik dan emosi secara berlebihan
beraktivitas berlebihan meningkatkan kerja
6. Tingkatkan tirah baring, istirahat (di jantung
tempat tidur/kursi) 6. Menurunkan kerja miokard dan
konsumsi oksigen, menurunkan resiko
komplikasi

Terapi Aktivitas
7. Aktivitas yang memerlukan menahan
7. Bantu klien untuk mengidentifikasi napas dan menunduk dapat
aktivitas yang mampu dilakukan. mengakibatkan bradikardi, jadi
menurunkan curah jantung

8. Peningkatan aktivitas dilakukan secara


8. Bantu untuk memilih aktivitas bertahap untuk menghindari serangan
konsisten yang sesuai dengan
kemampuan fisik, psikologi dan
sosial
9. Alat bantu diberikan untuk mobilisasi
9. Bantu untuk mendapatkan alat tanpa pengeluaran banyak energy

(Modifikasi : Bulechek, dkk, 2016 & Muttaqin, 2012 & Sudoyo, 2006 & Taylor, 2015)

Anda mungkin juga menyukai