Anda di halaman 1dari 6

1.

PERANAN ANGGARAN DALAM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN

Anggaran (budget), yang merupakan komponen utama dari perencanaan, adalah


perencanaan keuangan untuk masa depan; anggaran memuat tujuan dan tindakan dalam
mencapai tujuan-tujuan tersebut. Penganggaran sendiri adalah penyusunan rencana tindakan
yang dinyatakan dalam kerangka keuangan. Sebelum menyusun anggaran, organisasi terlebih
dahulu harus mengembangkan rencana strategis. Rencana strategis (strategic plan)
mengidentifikasi strategi aktivitas dan operasi masa depan, yang biasanya berjangka lima tahun.
Organisasi dapat menerjemahkan keseluruhan strategi ke dalam tujuan jangka panjang dan
jangka pendek. Tujuan-tujuan tersebut menjadi dasar bagi penyusunan anggaran. Dengan
demikian, terdapat hubungan yang erat antara anggaran dan rencana strategis.

Tujuan Penganggaran
Sistem anggaran memberikan beberapa keuntungan bagi organisasi :
1) Memaksa manager untuk membuat rencana.
2) Memberikan informasi sumber daya yang dapat meningkatkan kualitas pengambilan
keputusan.
3) Sebagai standar bagi evaluasi kerja.
4) Meningkatkan komunikasi dan koordinasi.
Anggaran juga memberikan dasar bagi penggunaan sumber daya perusahaan dan
memotivasi karyawan. Pengendalian (controll), yang merupakan bagian penting dari sistem
anggaran, dilakukan dengan membandingkan hasil aktual dengan yang dianggarkan secara
periodik (misalnya, bulanan). Perbedaan yang besar antara hasil aktual dengan yang
direncanakan merupakan umpan balik yang menyingkapkan bahwa sistem tidak berjalan baik.
Di sini perlu diambil tindakan untuk mengetahui penyebab perbedaan tersebut, dan kemudian
memperbaikinya.

Dua Dimensi Penganggaran


Terdapat dua dimensi dalam penganggaran :
1) Bagaimana anggaran dibuat; dan
2) Bagaimana anggaran digunakan untuk mengimplementasikan rencana organisasi.
Pembuatan Anggaran
Anggaran berkelanjutan (continuous budget) adalah anggaran 12 bulan yang terus
berjalan. Bila satu bulan telah dilalui, satu bulan dimasa depan ditambahkan ke dalam anggaran,
sehingga perusahaan selalu memiliki rencana 12 bulan ke depan. Keuntungan dari anggaran
berkelanjutan adalah dapat memaksa menajer untuk selalu melakukan perencanaan secara
konstan.
Anggaran Induk
Anggaran induk (master budget) adalah rencana keuangan komprehensif untuk
keseluruhan organisasi; terdiri atas berbagai anggaran individual. Anggaran induk dapat dibagi
menjadi anggaran operasi dan anggaran keuangan. Anggaran operasi (operating budget)
menjelaskan aktivitas yang menghasilkan pendapatan untuk perusahaan: penjualan, produksi,
dan persediaan barang jadi. Hasil utama dari anggaran operasi adalah laporan laba-rugi
proforma atau yang dianggarkan. Anggaran keuangan (financial budget) memuat rincian dari
arus kas masuk dan keluar serta posisi keuangan keseluruhan. Arus kas masuk dan keluar yang
direncanakan terdapat dalam anggaran kas.

Pembuatan Anggaran Operasi


Anggaran operasi terdiri dari laporan laba-rugi yang dianggarkan serta beberapa data
pendukung :
Skedul 1: Anggaran penjualan (sales budget) memuat kuantitas dan harga dari semua produk
yang diperkirakan akan terjual.

Skedul 2: Anggaran produksi (production budget) memberikan prakiraan produksi dalam unit
untuk memenuhi prakiraan penjualan dan persediaan akhir yang dikehendaki; persediaan awal
melengkapi prakiraan produksi. Untuk menghitung jumlah unit yang diproduksi, diperlukan data
jumlah unit yang dijual dan jumlah unit pada persediaan awal dan akhir :
diproduksi = Unit penjualan yang diharapkan + Unit persediaan akhir – Unit persediaan awal

Skedul 3: Anggaran pembelian bahan langsung (direct material budget) menyatakan pembelian
yang perlu dilakukan sepanjang tahun atas setiap jenis bahan baku untuk memenuhi produksi
dan persediaan akhir yang dikehendaki. Setelah prakiraan penggunaan bahan dapat dihitung,
bahan yang dibeli dapat ditentukan dengan cara :
Pembelian = Bahan langsung untuk diproduksi + Persediaan akhir bahan langsung
yang diinginkan – Persediaan awal Bahan langsung.

Skedul 4: Anggaran tenaga kerja langsung (direct labor budget) menunjukkan total jam tenaga
kerja langsung yang diperlukan dan biaya yang terkait untuk membuat sejumlah unit produk
dalam anggaran produksi.

Skedul 5: Anggaran overhead (overhead budget) memperlihatkan semua biaya tidak langsung
yang diharapkan dalam proses produksi. Anggaran overhead dapat dipecah menjadi komponen
tetap dan variabel untuk mempermudah penyusunan anggaran.

Skedul 6: Anggaran beban penjualan dan administrasi (selling and administrative expense
budget) menjelaskan pengeluaran yang direncanakan untuk kegiatan non produksi.

Skedul 7: Anggaran persediaan akhir barang jadi memberikan informasi yang diperlukan untuk
menyusun rencana dan juga merupakan masukan (input) penting dalam penyusunan anggaran
harga pokok penjualan.

Skedul 8: Anggaran harga pokok penjualan merinci biaya produksi untuk persediaan akhir yang
diharapkan dan unit yang terjual.

Skedul 9: Laporan laba-rugi yang dianggarkan memberikan laba bersih yang akan direalisasi bila
rencana yang dianggarkan menjadi nyata.
Pembuatan Anggaran Keuangan
Anggaran lainnya yang terdapat dalam anggaran induk adalah anggaran keuangan. Anggaran
keuangan yang biasanya disusun adalah :
1) Anggaran kas.
2) Anggaran neraca.
3) Anggaran pengeluaran modal.
Skedul 10: Anggaran kas merupakan saldo awal, ditambah perkiraan penerimaan, dikurangi
perkiraan pengeluaran, ditambah atau dikurangi dengan peminjaman yang diperlukan.

Skedul 11: Neraca yang dianggarkan atau pro forma memberikan saldo akhir dari setiap aktiva,
kewajiban, dan ekuitas, bila rencana anggaran terpenuhi.

Penggunaan Anggaran Untuk Evaluasi Kinerja


Anggaran Statis vs Anggaran Fleksibel
Anggaran statis (static budget) adalah anggaran yang dibuat berdasarkan tingkat aktivitas
yang sudah ditentukan. Anggaran fleksibel (flexible budget) adalah anggaran yang menjadikan
perusahaan memiliki kemampuan untuk menghitung biaya yang diharapkan selama rentang
aktivitas.
Anggaran fleksibel memiliki tiga kegunaan utama, yaitu :
1) Anggaran fleksibel yang dapat digunakan untuk menyusun anggaran sebelum adanya
tingkat aktivitas yang diharapkan.
2) Karena anggaran fleksibel dapat menentukan besarnya biaya pada berbagai tingkat
aktivitas, anggaran tersebut dapat digunakan untuk menghitung berapa biaya yang harus
dikeluarkan pada tingkat aktivitas aktual. Setelah biaya yang diharapkan diketahui,
laporan kinerja yang membandingkan biaya aktual dengan yang diharapkan dapat
dibuat.
3) Anggaran fleksibel dapat membantu para manajer menghadapi ketidakpastian dengan
melihat hasil yang diharapkan pada berbagai tingkat aktivitas. Anggaran ini juga dapat
digunakan untuk memberikan hasil keuangan dari berbagai macam skenario kegiatan.

3. JENIS INFORMASI YANG DIBUTUHKAN UNTUK MEMBUAT ANGGARAN

Isi anggaran

Menurut Munandar (2001 : 19), isi anggaran secara garis besar terdiri atas :

1. Anggaran taksiran, yaitu anggaran yang berisi taksiran-taksiran kegiatan perusahaan


dalam periode tertentu di masa yang akan datang.
2. Anggaran variabel, yaitu anggaran yang berisi tingkat perubahan biaya atau tingkat
variabilitas biaya, khususnya biaya semi variabel, sehubungan dengan adanya perubahan
produktivitas perusahaan.
3. Analisis statistika dan matematika pembantu, yaitu analisis yang dipergunakan untuk
membuat taksiran-taksiran serta yang dipergunakan untuk mengadakan penelitian
dalam rangka megadakan pengawasan kerja.
4. Laporan anggaran, yaitu tentang realisasi pelaksanaan anggaran yang dilengkapi dengan
berbagai analisis perbandingan antara anggaran dengan realisasinya, sehingga dapat
diketahui sebab-sebab terjadinya penyimpangan, baik yang bersifat menguntungkan
maupun yang bersifat merugikan, sehingga dapat ditarik kesimpulan dan beberapa
tindak lanjut yang segera perlu dilakukan.

Prosedur Penyusunan Anggaran

Menurut Mas’ud Machfoedz (1989 : 4), dalam penyusunan anggaran, terdapat hal-hal yang
penting yang harus diperhatikan diantaranya :

1. Harus selalu diingat bahwa anggaran merupakan bagian dari sistem yang lebih besar .
2. Dalam penyusunan angaran harus sudah ditentukan terlebih dahulu tujuan pokok
perusahaan.
3. Setelah ditentukan tujuan pokok perusahaan, maka disusun beberapa alternatif
program, setelah itu ditentukan program-program mana yang paling mungkin
dilaksanakan.
4. Program pada umumnya meliputi kegiatan untuk beberapa tahun, oleh karena itu
program harus dibagi-bagi secara tahunan.
5. Setelah ditetapkan pembagian tersebut diterjemahkan dalam angka-angka pada tahun
tertentu.

Bagian yang diserahi tugas mempersiapkan dan menyusun anggaran tersebut sangat tergantung
pada struktur organisasi dari masing-masing perusahaan, tygas ini dapat didelegasikan kepada :

1. Bagian administrasi
Biasa dilakukan oleh perusahaan kecil, karena kegiatan perusahaan tidak terlalu
kompleks, sederhana denga ruang lingkup yang terbatas, sehingga tugas penyusunan
anggaran tidak perlu banyak melibatkan secara aktif seluruh bagian yang ada di
perusahaan.
2. Panitia anggaran
Hal ini biasanya dilakukan oleh perusahaan besar, sebab pada perusahaan besar
kegiatannya cukup komlpleks, dengan ruang lingkup yang luas, sehingga bagian
administrasi sudah tidak mungkin dan tidak mampu untuk menyusun anggaran sendiri
tanpa partisipasi dari bagian lain di perusahaan.

Bagian-bagian yang terlibat di dalam panitia anggaran adalah antara lain :

1. Direksi, berperan memberikan bahan masukan mengenai berbagai kendala umum serta
rencana perusahaan secara menyeluruh baik rencana jangka pendek maupun rencana
jangka panjang.
2. Manajer perusahaan, bertugas menyusun anggaan penjualan dan anggaran biaya
distribusi, termasuk biaya iklan dan promosi.
3. Manajer Produksi, bertugas menyusun anggaran-anggaran yang berhubungan dengan
seluruh kegiatan produksi.
4. Manajer keuangan, bertugas menyusun anggaran-anggaran yang berhubungan dengan
posisi keuangan perusahaan seperti angaran kas, anggaran rugi laba dan neraca.
5. Manajer umum, administrasi dan personalia, bertugas menyusun anggaran-anggaran
yang berhubungan dengan biaya umumdan administrasi serta personalia.

Anda mungkin juga menyukai