Tujuan Penganggaran
Sistem anggaran memberikan beberapa keuntungan bagi organisasi :
1) Memaksa manager untuk membuat rencana.
2) Memberikan informasi sumber daya yang dapat meningkatkan kualitas pengambilan
keputusan.
3) Sebagai standar bagi evaluasi kerja.
4) Meningkatkan komunikasi dan koordinasi.
Anggaran juga memberikan dasar bagi penggunaan sumber daya perusahaan dan
memotivasi karyawan. Pengendalian (controll), yang merupakan bagian penting dari sistem
anggaran, dilakukan dengan membandingkan hasil aktual dengan yang dianggarkan secara
periodik (misalnya, bulanan). Perbedaan yang besar antara hasil aktual dengan yang
direncanakan merupakan umpan balik yang menyingkapkan bahwa sistem tidak berjalan baik.
Di sini perlu diambil tindakan untuk mengetahui penyebab perbedaan tersebut, dan kemudian
memperbaikinya.
Skedul 2: Anggaran produksi (production budget) memberikan prakiraan produksi dalam unit
untuk memenuhi prakiraan penjualan dan persediaan akhir yang dikehendaki; persediaan awal
melengkapi prakiraan produksi. Untuk menghitung jumlah unit yang diproduksi, diperlukan data
jumlah unit yang dijual dan jumlah unit pada persediaan awal dan akhir :
diproduksi = Unit penjualan yang diharapkan + Unit persediaan akhir – Unit persediaan awal
Skedul 3: Anggaran pembelian bahan langsung (direct material budget) menyatakan pembelian
yang perlu dilakukan sepanjang tahun atas setiap jenis bahan baku untuk memenuhi produksi
dan persediaan akhir yang dikehendaki. Setelah prakiraan penggunaan bahan dapat dihitung,
bahan yang dibeli dapat ditentukan dengan cara :
Pembelian = Bahan langsung untuk diproduksi + Persediaan akhir bahan langsung
yang diinginkan – Persediaan awal Bahan langsung.
Skedul 4: Anggaran tenaga kerja langsung (direct labor budget) menunjukkan total jam tenaga
kerja langsung yang diperlukan dan biaya yang terkait untuk membuat sejumlah unit produk
dalam anggaran produksi.
Skedul 5: Anggaran overhead (overhead budget) memperlihatkan semua biaya tidak langsung
yang diharapkan dalam proses produksi. Anggaran overhead dapat dipecah menjadi komponen
tetap dan variabel untuk mempermudah penyusunan anggaran.
Skedul 6: Anggaran beban penjualan dan administrasi (selling and administrative expense
budget) menjelaskan pengeluaran yang direncanakan untuk kegiatan non produksi.
Skedul 7: Anggaran persediaan akhir barang jadi memberikan informasi yang diperlukan untuk
menyusun rencana dan juga merupakan masukan (input) penting dalam penyusunan anggaran
harga pokok penjualan.
Skedul 8: Anggaran harga pokok penjualan merinci biaya produksi untuk persediaan akhir yang
diharapkan dan unit yang terjual.
Skedul 9: Laporan laba-rugi yang dianggarkan memberikan laba bersih yang akan direalisasi bila
rencana yang dianggarkan menjadi nyata.
Pembuatan Anggaran Keuangan
Anggaran lainnya yang terdapat dalam anggaran induk adalah anggaran keuangan. Anggaran
keuangan yang biasanya disusun adalah :
1) Anggaran kas.
2) Anggaran neraca.
3) Anggaran pengeluaran modal.
Skedul 10: Anggaran kas merupakan saldo awal, ditambah perkiraan penerimaan, dikurangi
perkiraan pengeluaran, ditambah atau dikurangi dengan peminjaman yang diperlukan.
Skedul 11: Neraca yang dianggarkan atau pro forma memberikan saldo akhir dari setiap aktiva,
kewajiban, dan ekuitas, bila rencana anggaran terpenuhi.
Isi anggaran
Menurut Munandar (2001 : 19), isi anggaran secara garis besar terdiri atas :
Menurut Mas’ud Machfoedz (1989 : 4), dalam penyusunan anggaran, terdapat hal-hal yang
penting yang harus diperhatikan diantaranya :
1. Harus selalu diingat bahwa anggaran merupakan bagian dari sistem yang lebih besar .
2. Dalam penyusunan angaran harus sudah ditentukan terlebih dahulu tujuan pokok
perusahaan.
3. Setelah ditentukan tujuan pokok perusahaan, maka disusun beberapa alternatif
program, setelah itu ditentukan program-program mana yang paling mungkin
dilaksanakan.
4. Program pada umumnya meliputi kegiatan untuk beberapa tahun, oleh karena itu
program harus dibagi-bagi secara tahunan.
5. Setelah ditetapkan pembagian tersebut diterjemahkan dalam angka-angka pada tahun
tertentu.
Bagian yang diserahi tugas mempersiapkan dan menyusun anggaran tersebut sangat tergantung
pada struktur organisasi dari masing-masing perusahaan, tygas ini dapat didelegasikan kepada :
1. Bagian administrasi
Biasa dilakukan oleh perusahaan kecil, karena kegiatan perusahaan tidak terlalu
kompleks, sederhana denga ruang lingkup yang terbatas, sehingga tugas penyusunan
anggaran tidak perlu banyak melibatkan secara aktif seluruh bagian yang ada di
perusahaan.
2. Panitia anggaran
Hal ini biasanya dilakukan oleh perusahaan besar, sebab pada perusahaan besar
kegiatannya cukup komlpleks, dengan ruang lingkup yang luas, sehingga bagian
administrasi sudah tidak mungkin dan tidak mampu untuk menyusun anggaran sendiri
tanpa partisipasi dari bagian lain di perusahaan.
1. Direksi, berperan memberikan bahan masukan mengenai berbagai kendala umum serta
rencana perusahaan secara menyeluruh baik rencana jangka pendek maupun rencana
jangka panjang.
2. Manajer perusahaan, bertugas menyusun anggaan penjualan dan anggaran biaya
distribusi, termasuk biaya iklan dan promosi.
3. Manajer Produksi, bertugas menyusun anggaran-anggaran yang berhubungan dengan
seluruh kegiatan produksi.
4. Manajer keuangan, bertugas menyusun anggaran-anggaran yang berhubungan dengan
posisi keuangan perusahaan seperti angaran kas, anggaran rugi laba dan neraca.
5. Manajer umum, administrasi dan personalia, bertugas menyusun anggaran-anggaran
yang berhubungan dengan biaya umumdan administrasi serta personalia.