Anda di halaman 1dari 12

PEMODELAN DAN PERHITUNGAN VOLUME CADANGAN

BATUBARA PADA SISTEM PENAMBANGAN TERBUKA


MENGGUNAKAN MINESCAPE MINCOM

PROPOSAL PENELITIAN TUGAS AKHIR

Dibuat untuk Penelitian Tugas Akhir Mahasiswa


Jurusan Teknik Pertambangan
Universitas Sriwijaya

Oleh
Kevin Akbar Adi Cahya
03021181520031

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2018
IDENTITAS DAN PENGESAHAN USULAN PENELITIAN
TUGAS AKHIR MAHASISWA

1. Judul : Pemodelan Dan Perhitungan Volume Cadangan


Batubara Pada Sistem Penambangan Terbuka
Menggunakan Minescape Mincom
2. Pengusul
a. Nama : Kevin Akbar Adi Cahya
b. Jenis Kelamin : Laki-laki
c. NIM : 03021181520031
d. Semester : VII (Tujuh)
e. Fakultas/Jurusan : Teknik/Teknik Pertambangan
f. Alamat e-mail : kevinakbaradicahya@gmail.com
g. Contact Person : 08996966510
3. Waktu Pelaksanaan : 27 Agustus 2018 – 29 Oktober 2018
4. Lokasi Penelitian : Laboratorium Pusat Penelitian dan Pengembangan
Teknologi Mineral dan Batubara, Bandung, Jawa Barat

Indralaya, Agustus 2018


Pembimbing Proposal, Pengusul,

Ir. Muhammad Amin, M.S. Kevin Akbar Adi Cahya


NIP. 195808181986031006 NIM. 03021181520031
Menyetujui:
Ketua Jurusan Teknik Pertambangan

Dr. Hj. Rr. Harminuke Eko Handayani S.T., M.T.


NIP.196902091997032001
A. JUDUL
Pemodelan Dan Perhitungan Volume Cadangan Batubara Pada Sistem
Penambangan Terbuka Menggunakan Minescape Mincom

B. LOKASI PENELITIAN
Laboratorium Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral
dan Batubara, Bandung, Jawa Barat

C. BIDANG ILMU
Teknik Pertambangan

D. LATAR BELAKANG
Batubara merupakan salah satu komoditas bahan tambang yang
jumlahnya melimpah di Indonesia. Seiring dengan berkurangnya energi
minyak dan gas bumi, batubara merupakan salah satu sumber energi
alternatif yang amat penting saat ini. Kegiatan eksplorasi dilakukan secara
terus menerus untuk mendapatkan cadangan batubara sebagai salah satu
sumber daya energi untuk kelangsungan hidup manusia.
Seiring dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat, perangkat
lunak yang digunakan dalam dunia pertambangan pun beraneka
ragam,namun tanpa merubah konsep perhitungan cadangan batubara.
Prinsip perhitungan cadangan batubara sendiri menggunakan metode
pendekatan dari kondisi yang sebenarnya di lapangan. Faktor yang
dibutuhkan dalam perhitungan cadangan batubara diantaranya adalah titik
bor, elevasi, kedalaman dan perhitungan variasi ketebalan, kandungan
kalori, kandungan pengotor (parting), jenis, dan kualitas batu bara pada
setiap seam batubara. Dalam penghitungan cadangan bahan tambang
dituntut tingkat ketelitian yang tinggi sehingga cadangan dan produksi
tambang dapat diperkirakan untuk memenuhi nilai ekonomisnya.
Salah satu perangkat lunak yang dapat menghitung cadangan batubara
adalah Minescape. Minescape merupakan perangkat lunak yang dirancang
khusus untuk pertambangan. Perangkat lunak ini mampu memaksimalkan
perolehan cadangan batubara mulai dari eksplorasi, perancangan tambang
jangka pendek, perancangan tambang jangka panjang dan sampai
penjadwalan produksi tambang. Minescape digunakan untuk penaksiran
sumber daya maupun cadangan batubara serta memilih daerah yang lebih
menguntungkan untuk menghasilkan cadangan batubara yang ekonomis dan
mempermudah pemodelan batubara. Selain itu, dengan perangkat lunak
Minescape dapat memodelkan cadangan batubara dan memvisualkan arah
kemenerusan batubara sesuai kondisi sebenarnya

E. PERUMUSAN MASALAH
Perumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana pemodelan cadangan batubara pada sistem penambangan
terbuka menggunakan Minescape Mincom ?
2. Bagaimana perhitungan volume cadangan batubara pada sistem
penambangan terbuka menggunakan Minescape Mincom ?

F. RUANG LINGKUP PENELITIAN


1. Pemodelan seam batubara dengan menggunakan data kontur topografi
original, lithology, quality dan survey yang dilakukan oleh tim Pusat
Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara,
Bandung, Jawa Barat.
2. Perhitungan volume cadangan batubara dan nilai stripping ratio
menggunakan perangkat lunak Minescape 4.118.
3. Design bench atau ramp pada final wall tidak diperhitungakan.

G. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Memodelkan seam batubara di lokasi proyek menggunakan perangkat
lunak Minescape 4.1.8.
2. Menghitung cadangan batubara menggunakan perangkat lunak
Minescape 4.118.
H. MANFAAT PENELITIAN
Dari proyek ini dihasilkan sebuah pemodelan penambangan (seam
batubara dan perhitungan volume cadangan batubara menggunakan
perangkat lunak Minescape 4.118, sehingga dapat memberikan gambaran
bagi perusahaan tambang dalam merencanakan kegiatan penambangan
terutama jika akan menggunakan perangkat lunak sejenis.

I. TINJAUAN PUSTAKA
1. Perhitungan volume cadangan batubara
Perhitungan cadangan batubara atau coal adalah perhitungan pada
batubara yang telah diketahui ketebalan masing-masing seam batubara,
luasan batubara beserta berat jenisnya. Menurut Wood, dkk (1983)
persamaan perhitungan cadangan batubara atau coal dapat dilihat pada
persamaan 1.1.

Tonnase batubara atau coal = A x B x C ……. (1.1)

Dimana :
A = Ketebalan rata-rata batubara (m)
B = Berat jenis batubara (ton / m3)
C = Luas daerah terhitung (m2)

2. Lapisan Tanah Pengotor atau Penutup


Lapisan tanah pengotor atau penutup dalam batubara terdiri dari
lapisan penyisip dalam satu seam batubara (parting), lapisan penutup
(overburden), dan lapisan pembatas antar-seam (interburden). Parting
adalah bagian nonbatubara (pengotor) yang membagi atau menyisip di
dalam satu seam batubara yang bisa saja merupakan tanah, sandstone, atau
limestone, sedangkan overburden (OB) adalah lapisan tanah dan batuan
yang ada di atas seam batubara sampai pada permukaan struktur topografi
(permukaan tanah). Selain overburden dikenal juga istilah interburden (IB),
yaitu lapisan tanah penutup yang ada di antara dua seam batubara (Andaru
2010). Pada Minescape lapisan pengotor atau penutup tersebut
diidentifikasikan sebagai overburden, interburden dan parting. Gabungan
tiga pengotor tersebut disebut waste. Persamaan atau ekspresi matematika
dari penghitungan waste di perangkat lunak Minescape dapat dilihat pada
persamaan 1.2

Waste = range overburden + range interburden + range parting …… (I.2)

Dimana,
Range overburden = penjumlahan volume OB dari semua seam (m3)
Range interburden = penjumlahan volume IB dari semua seam (m3)
Range parting = penjumlahan parting dari semua lapisan (m3)

3. Stripping Ratio
Nisbah pengupasan atau stripping ratio adalah perbandingan antara
volume lapisan tanah penutup yang akan digali dengan jumlah tonase
batubara yang akan diambil. Ini dilakukan untuk dapat menentukan pada
elevasi berapakah nisbah pengupasan yang paling menguntungkan untuk
ditambang dengan metode tambang terbuka. Nisbah pengupasan merupakan
salah satu faktor yang sangat menentukan ekonomis tidaknya pengambilan
suatu cadangan batubara. Semakin kecil nisbah pengupasannya, semakin
sedikit overburden yang harus digali. Semakin besar nisbah pengupasannya,
berarti semakin banyak overburden yang harus digali untuk mengambil
endapan batubara, apabila semakin banyak overburden yang harus digali
maka semakin besar pula biaya produksi yang harus dikeluarkan untuk
mendapatkan batubara. Permasalahan tersebut diatasi perusahaan dengan
cara menentukan batasan atau titik batas tertentu untuk nilai dari nisbah
pengupasan sehingga nantinya perusahaan dapat memperkirakan apakah
apabila dilakukan penggalian dapat menguntungkan atau tidak. Ekspresi
matematika untuk perhitungan stripping ratio di perangkat lunak Minescape
dapat dilihat pada persamaan 1.3.
Coal
SR = ….
Waste
(1.3)

Dimana,
SR = Stripping ratio
Coal = tonnase batubara (ton)
Waste = lapisan pengotor atau penutup (m3)

Perolehan volume batubara didapat dari rumus 1.1, sementara waste didapat
dari penjumlahan volume interburden dan overburden. Nilai stripping ratio
sangat berpengaruh dalam menentukan apakah suatu deposit batubara layak
untuk ditambang (mineable) atau tidak. Dalam kasus tertentu nilai stripping
ratio dapat dimanipulasi dengan memperluas atau mempersempit cakupan
daerah pertambangan atau memanipulasi batas akhir penambangan (final
wall) (Simamora, J. 2012 ).

4. Minescape
Minescape merupakan perangkat lunak (software) yang diperuntukkan
untuk pengolahan data geologi, pertambangan, serta perencanaan tambang.
Minescape menyediakan berbagai fitur yang sangat berguna dalam proses
pengolahan dan analisa data – data tambang. Minescape dikembangkan untuk
memenuhi berbagai tuntutan dalam industri pertambangan dan digunakan oleh
lebih dari 100 perusahaan pertambangan di Indonesia. Minescape juga
merupakan rangkaian solusi terintegrasi yang dirancang untuk operasi
pertambangan menggunakan sistem open cut dan underground dan merupakan
software mining system terpadu yang dirancang khusus untuk pertambangan.
Minescape mampu meningkatkan semua aspek informasi teknis suatu lokasi
tambang mulai dari data eksplorasi, perancangan tambang jangka pendek,
penjadwalan jangka panjang dan sampai ke penjadwalan produksi tambang
dan juga memiliki fungsi pemodelan geologi dan desain tambang yang luas,
misalnya pembuatan final wall, perencanaan jalan, analisa progres tambang,
perencanaan kegiatan eksploitasi bahan tambang, perhitungan cadangan
sumberdaya batubara, pemodelan batubara dan masih banyak lagi. Sehingga
menjadikannya solusi pertambangan terkemuka di Indonesia.
Software Minescape terdiri dari beberapa fitur yang memiliki fungsi
pemodelan geologi dan desain tambang. Fitur-fitur yang dimiliki seperti:
1. Stratmodel. Minescape Stratmodel menyediakan lingkungan kerja yang
canggih dimana deposit stratigrafi dimodelkan untuk mewakili geologi
setempat.
2. Block Model. Digunakan untuk sebuah pengenalan unsur-unsur geologi
melalui pemuatan bentuk-bentuk yang ditafsirkan secara fisik atau interpolasi
menggunakan kumpulan-kumpulan material dan/atau zona, diikuti oleh
serangkaian algoritma.
3. Plot and viewer memiliki kemampuan penanganan patahan yang baik dan
mampu membuat model patahan pada deposit secara vertikal, normal, dan
bolak-balik, serta menyediakan pemodelan kualitas deposit stratigrafi.
4. Drill & Blast memungkinkan ahli rancang ledakan memperoleh lingkungan
CAD 3D yang interaktif dimana ledakan optimal dapat dengan cepat
direncanakan, dan lubang-lubangnya diproyeksikan ke permukaan.
5. Open Cut merupakan tool untuk membuat dan mengeksplorasi pilihan
desain untuk perencanaan tambang open pit.
Fitur-fitur tersebut saling terintegrasi satu sama lain tanpa menimbulkan
kesulitan, sehingga dalam menyelesaikan suatu keadaan dalam dunia
pertambangan akan sangat mudah dan dapat disesuaikan dengan keperluan
yang bersifat khusus.

J. PENELITIAN TERDAHULU
Riswan (2016), Permodelan dan perhitungan sumberdaya serta
cadangan batubara dilakukan dengan menggunakan perangkat
lunak/software, berdasarkan data eksplorasi, batas IUP-OP, Stripping Ratio,
data geoteknik. Hasil permodelan batubara yang didapat pada Blok 31 Pit 2,
dimodelkan 2 seam yaitu seam A dengan ketebalan antara 1,2 m – 1,4 m
dan seam B dengan ketebalan antara 2,2 m – 2,7 m. sehinga dapat
disimpulkan bahwa sumberdaya batubara pada Blok 31 Pit 2 sebesar
4.554.302,35 ton, (sumberdaya terukur 1.241.905,52 ton, sumberdaya
tertunjuk 1.339.624,98 ton dan sumberdaya tereka 1.972.771,85 ton) dan
Cadangan batubara sebesar 291.963,31 ton berdasarkan SR sebesar 11,78.
Prasetyo, Sigit (2017), Penelitian ini dikerjakan dengan bantuan
software tambang, daerah pengaruh pemboran dan geometri lereng yang
menjadi acuan dalam penentuan batas penambangan. Jumlah cadangan
didapat dari intersection topografi dengan desain final pit. Batas
penambangan dan perancangan pit mengacu pada rekomendasi geoteknik
lereng yang telah ditentukan oleh perusahaan. Hasil penelitian yang telah
dilakukan yaitu mendapatkan permodelan batubara yang dapat dilihat pada
gambar-gambar yang ada di peta di dalam laporan tugas akhir, setelah
mendapatkan rancangan pit, maka dilakukan perhitungan cadangan dengan
cara intersection topografi dengan desain final pit, cadangan pit tersebut
sebesar 7.274.572,50 ton dengan nilai SR 2,6.
Yulhendra, Dedi (2013), Biasanya untuk melakukan perhitungan
sumberdaya batubara digunakan metoda poligon atau metoda mean area
dimana pada metode-metode tersebut tidak ada mekanisme mengukur
kesalahan. Sebaliknya dengan menggunakan Metoda Geostatistik (Kriging)
perhitungan sumberdaya dapat dilakukan secara akurat yaitu dengan
mengekspresikan dan merangkum data-data eksplorasi menjadi sebuah
model konseptual dan ekspresi yang komprehesi Kondisi batubara didaerah
penelitian mempunyai variasi dikadar abu yang rendah dilihat dari bentuk
histogramnya skewness negatif dan antara satu data lubang bor dengan data
lainnya tidak ada korelasi satu sama lain. Untuk parameter sulfur batubara
daerah penelitian berbentuk skewness normal dengan kadar yang bervariasi
yang mempunyai nilai 0,5 – 1 % dan memenuhi persyaratan untuk
dilakukan proses penambangan. Total tonase batubara didaerah penelitian
didapatkan untuk Seam A = 3.100.000 ton dengan SR = 10.12 dan Seam B
= 7.100.000 dengan SR = 4

K. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam menyusun laporan tugas akhir
ini adalah:
1. Pengambilan Data

Data yang diperlukan pada penelitian ini berupa data sekunder, yang
terdiri dari:

a) Data survei yang menunjukkan situasi topografi area tambang

b) Final pit design 2018

c) Schema

d) Data target pengambilan batubara dari pihak client

e) Target stripping ratio (bulan Agustus-September)

f) Standart Parameter Operation

2. Pengolahan Data
Data yang diperoleh di lapangan berupa data survei yang menunjukkan
situasi topografi dari area tambang. Data tersebut kemudian diolah menjadi
peta topografi tambang terbuka. Hasil pengolahan data berupa peta topografi
ini kemudian diolah bersamaan dengan schema serta final pit design
menggunakan software Minescape 4.118 untuk mendapatkan sisa volume
cadangan batubara tertambang yang terdapat pada pit area penambangan
sampai dengan akhir tahun 2018 berdasarkan final pit design 2018. Dari
volume yang telah didapat, penyusunan scheduling penambangan dapat
direncanakan sampai dengan terpenuhinya kesesuaian material balance.
Melalui data Standart Parameter Operation yang dipadukan dengan
kapasitas dan alokasi fleet yang tepat untuk ketercapaian target produksi serta
target productivity unit tersebut dengan demikian jadwal penambangan/mine
scheduling yang tepat bisa didapatkan.
3. Analisa Data
Pemecahan masalah-masalah dilakukan berdasarkan pada Analisa
terhadap data yang diperoleh dilapangan dengan berpegang pada literatur
literatur yang berhubungan dengan masalah tersebut.
PENARIKAN
ANALISIS
KESIMPULAN
DATA

L. JADWAL PELAKSANAAN
Rencana pelaksanaan penelitian ini mulai tanggal 27 Agustus 2018
sampai dengan 29 Oktober 2018.

Waktu Pelaksanaan
No. Kegiatan Minggu ke-
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Perkenalan di laboratorium
2 Pengumpulan Data
3 Proses input data ke Minescape
5 Pengolahan dan Analisis Data
6 Pembuatan Draft dan Laporan

M. PENUTUP
Demikianlah proposal ini saya buat sebagai bahan pertimbangan bagi
perusahaan agar dapat diterima untuk melaksanakan Tugas Akhir. Melihat
keterbatasan dan kekurangan yang saya miliki, maka saya sangat
mengharapkan bantuan dan dukungan baik secara moril maupun materil dari
pihak Universitas untuk kelancaran penelitian tugas akhir ini.
Adapun bantuan yang sangat kami harapkan dalam pelaksanaan
penlitian tugas akhir ini adalah:
1. Adanya bimbingan selama penelitian tugas akhir.
2. Kemudahan dalam mengadakan penelitian (akomodasi) ataupun
pengambilan data-data yang diperlukan selama melaksanakan tugas
akhir.

N. DAFTAR PUSTAKA

Badan Standar Nasional Indonesia SNI 13-6011-1999. Klasifikasi Sumber Daya


dan Cadangan Batubara. Jakarta.
Basuki, S. 2006. Ilmu Ukur Tanah, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta

Cahyono, K. 2009. Perbandingan Beberapa Metode Interpolasi untuk


Pembentukan Digital Terrain Model dari Peta Topografi Skala Besar,
Universitas Diponegoro. Semarang

Hustrulid, W dan M. Kutcha. 1995. Open Pit Mine & Design. A.A. Balkema.
Rotterdam

Kennedy, B.A. 1990. Surface Mining. Port City Press. Inc. United States Of
America.

Oktaviana, S. 2011. Perhitungan Mineable Coal Reserve Pada Pit Jupiter Area
Seam 16 PT. Energi Cahaya Industritama. Bukuan–Samarinda.
Kalimantan Timur.

Simamora, J. 2012. Perhitungan Volume Cadangan Batubara dengan


menggunakan Metode Block Model (studi kasus : PT. Panca Gemilang
Semesta, Barito, Kalimantan Tengah). Skripsi. Jurusan Teknik Geodesi.
Fakultas Teknik. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta

Sosrodarsono, S. 1983. Pengukuran Topografi dan Teknik Pemetaan. PT. Pradnya


Paramita. Jakarta.

Stach, E, Mackowsky, M.T.H., Teichmuller, M., Taylor, G.H, Chandra, D.,


Teichmuller, R, 1975, Stach’s text book of coal pertrology, 2nd ed.,
Gebruder, Berlin, Stuttgart, 428p

Sukandarrumidi. 1995. Batubara dan Gambut. Gadjah Mada University Press.


Yogyakarta

Usman, D. 2004. Diklat Perencanaan Tambang Terbuka Unisba. Bandung

Wood, G. h. Jr., Kehn, T. M, Carter, M. D. and Culbertson, W. C, 1983, Coal


Resource Classification System of the U.S Geological Survey, USGS
Circular 891, 793p

Anda mungkin juga menyukai