Oleh
M. Novaldi Zuhri
03021181520017
B. LOKASI PENELITIAN
PT Pertamina EP Asset 1 Ramba Field Musi Banyuasin Sumatera Selatan
C. BIDANG ILMU
Teknik Pertambangan
D. LATAR BELAKANG
Georadar atau Ground Penetrating Radar (GPR) pada bidang geofisika
menurut (Elfarabi, 2017) merupakan metoda yang menggunakan sinyal
gelombang elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik akan dipancarkan
ke dalam bumi dan direkam oleh antena pada saat gelombang telah mencapai
kepermukaan. Gelombang elektromagnetik diteruskan, dipantulkan dan
dihamburkan oleh struktur permukaan, direkam oleh antena di permukaan
dan anomali jika terdapat di bawah permukaan.
Prinsip Georadar menurut (Daniel, 2004) adalah alat ini memancarkan
(transmisi) dan menerima (refleksi) gelombang elektromagnetik (EM)
frekuensi tinggi yaitu antara 1 MHz – 1 GHz. Dalam selang waktu ini, pulsa
akan bolak balik dari antena ke objek dan kembali lagi ke antenna.
Pemancaran dan pengembalian gelombang elektromagnetik menurut (Allen,
1979) berlangsung sangat cepat oleh karena itu, satuan yang digunakan
adalah satuan waktu nanosecond.
Pada PT Pertamina EP Asset 1 Ramba Field Musi Banyuasin Sumatera
Selatan terdapat beberapa wilayah yang merupakan sumur tua yang diduga
masih memiliki cadangan minyak bumi yang masih bernilai ekonomis. Oleh
karena itu, perlu dilakukan penelitian dengan metode georadar dengan
akuisisi data di lapangan untuk mengetahui apakah cadangan minyak di lokasi
penelitian masih bernilai ekonomis atau tidak.
Setelah dilakukan akuisisi data, maka perlu dilakukan pengolahan data
mentah tersebut dengan menggunakan software Geoscan32 agar selanjutnya
data tersebut dapat di lakukan interpretasi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana parameter optimal yang dimasukkan dalam software
Geoscan32 untuk eksplorasi minyak bumi agar data yang di dapatkan dapat
di intrepretasikan dengan benar.
E. PERUMUSAN MASALAH
Perumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana parameter optimal dalam pengolahan data georadar untuk
eksplorasi minyak bumi ?;
2. Bagaimana nilai koefisien dielektrik lapisan tanah melalui pengolahan
data georadar untuk eksplorasi minyak bumi ?;
G. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menganalisis parameter optimal dalam pengolahan data georadar untuk
eksplorasi minyak bumi;
2. Menganalisis nilai koefisien dielektrik lapisan tanah melalui pengolahan
data georadar untuk eksplorasi minyak bumi;
H. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat dari dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui parameter optimal dalam pengolahan data georadar
untuk eksplorasi minyak bumi;
2. Dapat mengetahui nilai koefisien dielektrik lapisan tanah melalui
pengolahan data georadar untuk eksplorasi minyak bumi;
I. TINJAUAN PUSTAKA
1. Ground Penetrating Radar (GPR)
Ground Penetrating Radar (GPR) pada bidang geofisika menurut (Elfarabi,
2017) sering dikenal sebagai Ground Radar atau Georadar, metoda geofisika ini
menggunakan sinyal gelombang elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik
akan dipancarkan ke dalam bumi dan direkam oleh antena pada saat gelombang
telah mencapai kepermukaan. Gelombang elektromagnetik diteruskan, dipantulkan
dan dihamburkan oleh struktur permukaan dan anomali jika terdapat di bawah
permukaan. Gelombang elektromagnetik yang dipantulkan dan dihamburkan akan
direkam oleh antena di permukaan.
Ground Penetrating Radar (GPR) menurut (Heteren et al., 1998) merupakan
salah satu metode geofisika yang digunakan untuk mendeteksi benda–benda yang
terkubur di bawah tanah dengan tingkat kedalaman tertentu, dengan menggunakan
sumber gelombang elektromagnetik berupa radar (Radio detection and ranging)
biasanya dalam range 10 MHz sampai 1 GHz.
Beton, Tanah
900 MHz 1
Dangkal,Arkeologi
Geologi Dangkal,
400 MHz 4
Lingkungan,Arkeologi
Secara teori sinyal yang dipancarkan GPR menurut (Sulaiman et al., 2011)
haruslah pulsa tunggal (wavelet), tetapi hal ini sulit secara praktik, jadi biasanya
orang menyebut frekuensi pusatnya seperti 50, 200 atau 400 MHz. Sebuah citra
GPR merupakan kumpulan dari sinyal yang diperoleh dari wavelet yang telah
mengalami peristiwa hamburan dengan material di dalam Bumi.
Control unit menurut (Oktaviani, 2007) berfungsi sebagai pengatur
pengumpulan data. Komputer memberikan informasi lengkap bagaimana prosedur
yang harus dilakukan, dan saat sistem diaktifkan, control unit mengatur transmitter
dan receiver. Control unit menyimpan data mentah dalam sebuah buffer sementara
dan saat dibutuhkan, dapat diambil dan ditransfer ke komputer.
Transsmitter menurut (Geria, 2018) menghasilkan energi elektromagnetik
dan mengirimnya pada daerah sekitar, khususnya ke dalam medium yang
diobservasi. Energi dalam bentuk pulsa pada amplitudo tinggi (370 V) yang
dipindahkan ke bagian antena. Receiver mengkonversi sinyal yang diterima oleh
antena menjadi nilai integer. Dalam unit receiver terdapat dua konektor optik,
pertama digunakan untuk mentransfer sinyal terkontrol dari control unit (bertanda
R) dan lainnya mengirim data yang diperoleh ke control unit (bertanda D).
Gambar 3. Diagram kerja GPR (Arisona, 2009)
Udara 1 0 0.3 0
2. Pengolahan Data
1. Konversi data ke penggunaan format digital: Pada kebanyakan unit GPR,
data secara otomatis direkam dalam format digital atau data unit GPR yang
diperoleh dimasukan ke komputer dan diproses dengan perangkat lunak.
2. Proses normalisasi jarak: Proses ini dilakukan untuk mengubah jarak yang
ditampilkan pada profil radar sesuai dengan panjang lintasan pengukuran di
lapangan.
5. Penyesuaian penguatan pada data: Selama sinyal transmisi dari unit GPR
menembus tanah, terjadi atenuasi terhadap trace GPR. Atenuasi itu dapat
dikoreksi dengan melakukan penyesuaian penguatan pada setiap trace.
3. Penarikan Kesimpulan
Kesimpulan dilakukan setelah melakukan analisis data terkait pemasalahan
yang dibahas.
4. Bagan Alir Penelitian
Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan dimulai dengan judul
“Optimalisasi Pengolahan Data Georadar untuk Estimasi Cadangan Minyak Sisa di
PT Pertamina EP Asset 1 Ramba Field Musi Banyuasin Sumatera Selatan”.
Tahapan-tahapan yang dilakukan hingga didapatkan kesimpulan dapat dilihat pada
Gambar 5.
Studi
Literatur
M. PENUTUP
Demikianlah proposal ini saya buat sebagai bahan pertimbangan bagi
perusahaan agar dapat diterima untuk melaksanakan Tugas Akhir. Melihat
keterbatasan dan kekurangan yang saya miliki, maka saya sangat
mengharapkan bantuan dan dukungan baik secara moril maupun materil dari
pihak Universitas untuk kelancaran penelitian tugas akhir ini.
Adapun bantuan yang sangat kami harapkan dalam pelaksanaan
penlitian tugas akhir ini adalah:
1. Adanya bimbingan selama penelitian tugas akhir.
2. Kemudahan dalam mengadakan penelitian (akomodasi) ataupun
pengambilan data-data yang diperlukan selama melaksanakan tugas akhir.
N. DAFTAR PUSTAKA
Anshari, H., Suadi, D. A., dan Sujito. 2013. Identifikasi Perakaran Tumbuhan di
Bawah Tanah Menggunakan Metode Ground Penetrating Radar di Lahan
Bakal Gedung FIS UM. Skripsi. Malang: Universitas Negeri Malang.
Arisona. 2009. “Migrasi Data Dengan Metode Pergeseran Fasa”. Jurnal Aplikasi
Fisika. 5(1), 46-53.
Bahri., Syaeful, A., Supriyanto., dan Sentosa, B. J., 2010. Penentuan Karakteristik
Dinding Gua Seropan Gunung kidul Dengan Metode Ground Penetrating
Radar. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.
Geophysical Survey Systems, Inc. (GSSI). 2003. New Hampshire: TerraSIRch SIR
System-3000. User’s Manual..
Heteren, V. S., Fitzgerald, D. M., McKinlay, P. A., dan Buynevich, I. V., 1998.
Radar Facies of Paraglacial Barrier System. Coastal New England:
Sedimentology.
Solihin, C., Taufik, A., Muhammad, F. H., dan Denya, R., 2017. “Studi Geofisika
untuk menentukan Batas Formasi Jampang dan Formasi Ciletuh di Kawasan
Geopark Ciletuh”. Wahana Fisika. 2(2), 31-41.