Oleh
Kevin Akbar Adi Cahya
03021181520031
Prof. Dr. Ir. H. M. Taufik Toha, DEA. Kevin Akbar Adi Cahya
NIP. 195308141985031000 NIM. 03021181520031
Menyetujui:
Ketua Jurusan Teknik Pertambangan
B. LOKASI PENELITIAN
Laboratorium Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral
dan Batubara, Bandung, Jawa Barat
C. BIDANG ILMU
Teknik Pertambangan
D. LATAR BELAKANG
Kestabilan lereng baik lereng alami maupun lereng buatan dipengaruhi
oleh beberapa faktor yang dapat dinyatakan secara sederhana sebagai gaya –
gaya penahan dan gaya – gaya penggerak yang bertanggung jawab terhadap
kestabilan lereng tersebut. Kondisi dimana keadaan gaya penahan terhadap
longsoran lebih besar dari gaya penggeraknya maka lereng tersebut akan
berada dalam keadaan yang mantap atau stabil. Tetapi apabila gaya penahan
menjadi lebih kecil dari gaya penggeraknya maka lereng tersebut menjadi
tidak stabil dan longsoran akan terjadi.
Longsoran dapat terjadi karena pengaruh air tanah. Air hujan yang
memgalami infiltrasi ke dalam tanah akan membuat tanah menjadi jenuh
sehingga bertambahnya berat jenis tanah yang akan menambah beban lereng
mengakibatkan meningkatnya gaya dorong material untuk longsoran ,
kemudian adanya tekanan air pori akan menimbulkan gaya angkat air dan
melemahkan kohesi antar butir tanah tersebut sehingga mengurangi kuat
geser material badan lereng untuk menahan longsoran.
Gangguan terhadap keamanan lereng maupun bukaan lainya akan
menganggu kelancaran pelaksanaan penambangan dan keselamatan kerja,
sehingga dalam menentukan keamanan lereng dikenal istilah faktor
keamanan (FK). Faktor keamanan adalah perbandingan antara gaya penahan
dan gaya penggerak yang bekerja pada suatu bidang miring. Hasil analisis
dari faktor keamanan akan memberikan penilaian terhadap kondisi suatu
lereng yang dinyatakan stabil atau tidak stabil.
Berdasarkan hal tersebut, maka akan dilakukan penelitian dengan judul
“Analisis Pengaruh Air Tanah Terhadap Kestabilan Lereng Tambang
Terbuka Metode Kesetimbangan Batas”.
E. PERUMUSAN MASALAH
Perumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh air tanah terhadap kestabilan lereng tambang
terbuka?;
2. Bagaimana faktor keamanan dari tambang terbuka untuk kondisi jenuh
(Undrained dan drained) dan kondisi tak jenuh (Unsaturated) yang aman
dan ideal?;
G. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menganalisis pengaruh air tanah terhadap kestabilan lereng;
2. Menghitung faktor keamanan faktor keamanan lereng dalam keadaan
jenuh (tidak teralirkan (Undrained), teralirkan (Drained) dan Tak jenuh
(Unsaturated).
H. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat dari dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui pengaruh air tanah dan parameter kestabilan lereng;
2. Dapat mengetahui faktor keamanan lereng dalam keadaan jenuh (tidak
teralirkan (Undrained), teralirkan (Drained) dan Tak jenuh (Unsaturated)
yabg aman dan ideal.
I. TINJAUAN PUSTAKA
1. Geoteknik dan Geometri Lereng
Geoteknik adalah salah satu dari banyak alat dalam perencanaan
atau desain tambang, data geoteknik harus digunakan secara benar dengan
kewaspadaan dan dengan asumsi-asumsi serta batasan yang ada untuk
dapat mencapai hasil seperti yang diinginkan (Yadi, Z., 2015).
Menurut Syafar, dkk. (2016) menjelaskan bahwa geometri lereng
merupakan kenampakan visual lereng di lapangan. Pengukuran geometri
lereng dilakukan dengan menggunakan Total Station untuk mengetahui
tinggi lereng. Kemiringan dan tinggi suatu lereng sangat mempengaruhi
kemantapannya. Semakin besar kemiringan dan tinggi suatu lereng maka
kemantapannya semakin kecil.
∑𝐺𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑎ℎ𝑎𝑛
Fk = .....(1.1)
∑𝐺𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑔𝑒𝑟𝑎𝑘
Apabila harga FK untuk suatu lereng > 1,0 yang artinya gaya
penahan lebih besar dari pada gaya penggerak maka lereng tersebut berada
dalam keadaan mantap atau aman. Tetapi apabila harga FK < 1,0 dimana
gaya penahan lebih kecil dari pada gaya penggerak, maka lereng tersebut
berada dalam kondisi tidak mantap dan mungkin akan terjadi longsoran
pada lereng yang bersangkutan (Steffen, dkk., 2008).
Kondisi dimana nilai FK = 1,0 bermakna bahwa besarnya gaya
penahan sama dengan besarnya gaya penggerak maka lereng tersebut
berada dalam keadaan kritis. Kondisi seperti ini (FK = 1,0) tetap tidak
dikehendaki karena apabila terjadi pengurangan gaya perubahan atau
penambahan gaya penggerak sekecil apapaun lereng akan menjadi tidak
mantap dan longsoran segera terjadi. Karena itu nilai faktor kemanan FK
selalu dibuat lebih dari 1,0 (untuk lereng sementara atau front
penambangan Fk = 1,3 untuk lereng permanen 1,5) (Steffen, dkk., 2008).
3. Air Tanah
Air tanah adalah salah satu bentuk air yang berada di sekitar bumi
kita dan terdapat di dalam tanah. Air tanah pada umumnya terdapat dalam
lapisan tanah baik dari yang dekat dengan permukaan tanah sampai dengan
yang jauh dari permukaan tanah. Ait tanah ini merupakan salah satu
sumber air, ada saatnya air tanah ini bersih tetapi terkadang keruh sampai
kotor, tetapi pada umumnya terlihat jernih.
Air tanah yang jernih ini umumnya terdapat di daerah pegungungan
dan jauh dari daerah industri, sehingga biasanya penduduk dapat langsung
mengkonsumsi air ini, sedangkan air tanah yang terdapat di daerah industri
sering kali tercemar, jika pihak industri kurang peduli akan lingkungan,
dan air tanah yang terdapat di daerah perkotaan pada umumnya masih baik,
tetapi tidak dapat langsung dikonsumsi. Air tanah yang tercemar umumnya
diakibatkan oleh ulah masusia yang kurang bahkan tidak perduli akan
lingkungan sekitar.
J. PENELITIAN TERDAHULU
Penelitian yang dilakukan oleh Pangemanan., (2014) menggunakan metode
Fellenius, analisis kestabilan lereng dilakukan untuk menentukan faktor aman dari
bidang longsor yang potensial, yaitu dengan menghitung besarnya kekuatan geser
untuk mempertahankan kestabilan lereng dan menghitung kekuatan geser yang
menyebabkan kelongsoran kemudian keduanya dibandingkan. Dari perbandingan
yang ada didapat nilai Faktor Keamanan yang merupakan nilai kestabilan lereng
yang dinyatakan dalam angka. Dari analisis yang dilakukan di Kawasan Citraland
Manado didapat nilai Faktor Keamanan yaitu 0,193 yang menunjukkan bahwa
keadaan lereng tersebut tidak stabil. Kemudian dilakukan perbaikan dengan
menggunakan soil nail. Soil nail adalah salah satu cara perbaikan lereng dengan
cara memperkecil gaya penggerak atau momen penyebab longsor. Sehingga dapat
diperoleh nilai Faktor Keamanan 1,926 yang menunjukkan kondisi lereng dalam
keadaan stabil.
Penelitian yang dilakukan oleh Djamaludin, dkk., (2016) Dalam sistem
penambangan terbuka pengambilan ore nikel erat kaitannya dengan kestabilan
lereng atau bench pada area penambangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui nilai faktor keamanan dan memberikan rekomendasi desain bagi lereng
yang tidak stabil. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
bishop dengan dengan standar nilai keamanannya adalah ≥1,3. Data yang
diperlukan dalam penelitian ini adalah data geometri lereng , kohesi, berat jenis,
dan fraction angle. Dari 7 lereng yang analisis yang dilakukan terdapat lereng A, C,
D dan F digolongkan stabil dengan nilai faktor keamanan 2,19; 2,51; 2,11 dan 2,45
dan tiga lereng yang tidak stabil dalam kondisi jenuh yaitu lereng B, E dan G dengan
nilai faktor keamanan 0,845; 1,20 dan 1,11. Untuk ketiga lereng tersebut dilakukan
desain ulang dengan menambah jarak datar maka diperoleh nilai faktor
keamanannya menjadi 1,317; 1,317 dan 1,302. Dari penelitian yang dilakukan
semua lereng digolongkan stabil dengan nilai faktor keamanan 1,44-1,89 kecuali
lereng B, E dan G tidak stabil dengan nilai faktor keamanannya 0,804-1,20 dan
harus dilakukan perancangan ulang lereng dengan metode cut back yaitu
menambah jarak datarnya sehingga nilai faktor keamanannya menjadi 1,309-1,379.
K. METODE PENELITIAN
Tahapan – tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu sebagai
berikut :
1. Studi literatur, yaitu mempelajari dan menganalisis data yang meliputi
pengumpulan data dan informasi yang berkaitan dengan pokok
pembahasan
2. Pengambilan data, data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan
data Laboratorium Puslitbang Tekmira berupa :
a. Hasil penyelidikan geoteknik lapangan seperti data log bor
(standard penetration test).
b. Pengujian laboratorium, Pengujian lab yang dilakukan berupa :
1. Uji sifat fisik
• Berat Jenis (Spesific Gravity)
Untuk menentukan berat jenis tanah.
• Kadar Air (Moisture Content)
Pemeriksaan kadar air untuk mengetahui persentasi kadar air
yang terkandung dalam tanah yang diuji.
• Analisis Ukuran Partikel (Particle Size Analysis)
Untuk menentukan distribusi ukuran butir dan klasifikasi pada
tanah.
• Batas Atterberg (Atterberg Limits)
Penentuan kadar air tanah pada keadaan batas cair. Tanah
berubah dari keadaan cair menjadi plastis (penentuan batas cair).
Penentuan kadar air tanah pada keadaan batas plastis yaitu kadar
air minimum dimana tanah masih dalam keadaan plastis
(penentuan batas plastis). Selisih batas cair dan batas plastis.
2. Uji sifat mekanik
Uji Triaxial (Triaxial Unconsolidated-Undrained (UU) Test)
untuk mengetahui kohesi tanah (c) dan sudur geser dalam (ϕ)
dari material. Parameter ini digunakan untuk analisis kestabilan
lereng.
3. Pengolahan Data dan Analisi Data, untuk mendapat data input analisis
kestabilan lereng, maka dilakukan evaluasi terhadap data primer dan
sekunder yang telah didapat. Pengolahan data ini meliputi:
a. Analisis hasil uji lab akan menghasilkan parameter berupa kohesi
(c), sudut geser dalam (ϕ) dan density.
b. Bersamaan dengan nilai parameter – parameter hasil pengujian
dilapangan dan uji lab sehingga didapatkan nilai faktor keamananya.
4. Analisis Kestabilan Lereng, melakukan kajian kestabilan lereng
5. Pembuatan Laporan.
Secara keseluruhan proses penyelesaian masalah pada penelitian ini
dapat dilihat pada Gambar 1.2. Bagan alir penelitian
Analisis Pengaruh Air Tanah Terhadap Kestabilan Lereng
Tambang Terbuka Metode Kesetimbangan Batas
Persiapan
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Hasil Analisis
Faktor Keamanan
- Undrained
- Drained
- Unsaturated
Laporan
Waktu Pelaksanaan
No. Kegiatan Minggu ke-
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Perkenalan di laboratorium
2 Preparasi Sampel dan data-data
3 Pengujian Sampel di laboratorium
4 Proses input data ke software
5 Pengolahan dan Analisis Data
6 Pembuatan Draft dan Laporan
M. PENUTUP
Demikianlah proposal ini saya buat sebagai bahan pertimbangan bagi
perusahaan agar dapat diterima untuk melaksanakan Tugas Akhir. Melihat
keterbatasan dan kekurangan yang saya miliki, maka saya sangat
mengharapkan bantuan dan dukungan baik secara moril maupun materil dari
pihak Universitas untuk kelancaran penelitian tugas akhir ini.
Adapun bantuan yang sangat kami harapkan dalam pelaksanaan
penlitian tugas akhir ini adalah:
1. Adanya bimbingan selama penelitian tugas akhir.
2. Kemudahan dalam mengadakan penelitian (akomodasi) ataupun
pengambilan data-data yang diperlukan selama melaksanakan tugas
akhir.
N. DAFTAR PUSTAKA
Brady, B. H. G dan Brown, E. T., 2004. Rock Mechanics for Underground Mining
Third Edition. Kluwer Academic Publishers: Boston, USA.
Hoek, E dan Brown, E. T., 1980. Empirical Strength Criterion for Rock Masses.
Joernal of the Geotechnial Engineering Devision: Proceedings of America
Society of Civil Engineering, Vol. 106.
Hudson, J.A., dan Harrison, J.P., 1997, Engineering Rock Mechanics, Imperial
College Of Science, Technology and Medicine, University of London, UK.
Naghadehi, M. Z., Jimenez, R., Khalokakaeie, R., Jalali, S. E., 2013. A New Open-
Pit Mine Slope Instability Index Defined Using the Improved Rock
Engineering Systems Approach. International Journal of Rock Mechanics
and Mining Sciences, No. 61, Hal. 1-14.
Steffen, O. K. H., Contreras, L. F., Terbrugge, P. J., and Venter, J., 2008, A Risk
Evaluation Approach For PIT Slope Design, Americcan Rock Mechanics
Asociation, USA.
Wyllie, D.C., dan Mah, C.W., 2004, Rock Slope Engineering Civil and Mining,
Brithis Library Catalogouing, UK.
Yadi, Z., 2015. Kestabilan Lereng Bukaan Tambang Batubara di PT Pasifik Global
Utama Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatra Selatan. Prosiding
Teknik Pertambangan, No. 1, Hal. 1-8.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Kevin Akbar Adi Cahya
2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Program Studi Teknik Pertambangan
4 NIM 03021181520031
5 Tempat dan Tanggal Lahir Cimahi / 03 Juni 1997
6 E-mail kevinakbaradicahya@gmail.com
7 Nomor Telepon / HP 08996966510
8 IPK 3,25
9 Alamat Wisma Nando, Jalan Palembang-
Prabumulih, Timbangan Indralaya
Sumatera Selatan
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Baros MTsN Sukasari SMAN 2 Cimahi
Mandiri 5 Cimahi
Jurusan IPA
Tahun Masuk- 2003-2009 2009-2012 2012-2015
Lulus
C. Riwayat Organisasi
Nama Organisasi Jabatan Tahun
PMR MTsN Sukasari Anggota 2010
Cimahi Sekretaris 2011
Anggota Sekretaris
2013
Bidang 4
OSIS SMAN 2 CIMAHI
Koordinator Sekretaris
2014
Bidang 4
BO. KALAM (Keluarga
Mahasiswa Islam) FT Anggota Dept. PSDI 2015
Universitas Sriwijaya
BEM KM (Badan Eksekutif
Mahasiswa) FT Universitas Staff Dinas PPSDM 2015
Sriwijaya