Anda di halaman 1dari 9

25

BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Penelitian ini menggunakan desain penelitian (kerangka kerja yang
digunakan untuk melaksanakan riset pemasaran) yaitu quasi eksperimental
dengan rancangan non random control group pretes postes. Peneliti
mengukur skala nyeri dismenorea dengan memberikan lembar observasi
yang berisi skala nyeri numerik dan mengamati perilaku remaja putri yang
berusia 16 – 17 tahun dalam menahan nyeri sebelum dan sesudah konsumsi
minuman jahe dan asam jawa. Pola desain penelitian yang digunakan adalah
sebagai berikut:
Kelompok Ramuan Jahe 01 x 02

Kelompok Ramuan Asam Jawa

01
X
: Pre-test
: Perlakuan
01 x 02
02 : Post-test
26

3.2 Kerangka Operasional


Kerangka operasional dari penelitian ini dapat digambarkan sebagai
berikut:
Populasi
Seluruh remaja putri kelas XI dengan rentang usia 16 – 17 tahun yang
mengalami dismenorea primer

Kriteria Inklusi Purposive Sampling

Sample
Sebagian dari remaja putri kelas XI dengan rentang usia 16 – 17
yang telah memenuhi kriteria inklusi

Pengumpulan Data
Menggunakan lembar observasi

Pengolahan Data
Editing, Coding,Skoring,Transferring, Tabulating

Analisa Data
Menggunakan Uji Statistik Krusskal Wallis

Penarikan Kesimpulan
H0 ditolak jika H hitung > H tabel atau H0 ditolak jika p hitung < α

Gambar 3.1 Kerangka Operasional Penelitian “Perbandingan efektivitas


antara jahe (Zingibers Officinale Roscoe) dengan asam jawa
(Tamarindus indica L) terhadap penurunan intensitas nyeri
dismenorea primer pada remaja putri kelas XI.
27

3.3 Populasi, Sample dan Sampling


3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja putri kelas XI dengan
rentang usia 16 – 17 tahun yang mengalami dismenorea primer
3.3.2 Sample
Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari remaja putri kelas XI
dengan rentang usia 16 – 17 yang telah memenuhi kriteria inklusi

3.3.3 Sampling
Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Dimana sampel
dari penelitian ini diambil secara Nonprobability sampling , yaitu dengan
teknik Purposive Sampling. Teknik penentuan sampel dimana sampel
diambil berdasarkan kriteria inklusi.

3.4 Variabel Penelitian


3.4.1 Variabel Independen/ variabel bebas :Perbandingan efektivitas antara jahe
(Zingibers Officinale Roscoe) dengan
asam jawa (Tamarindus indica L)
3.4.2 Variabel Dependen/variabel terikat :Penurunan intensitas nyeri
dismenorea primer pada remaja putri.

3.5 Kriteria Inklusi Dan Eksklusi


3.5.1 Kriteria Inklusi
a. Tidak sedang mengkonsumsi obat untuk mengurangi nyeri dismenorea
primer
b. Tidak menggunakan terapi apapun untuk mengurangi nyeri dismenorea
primer
c. Tidak memiliki alergi terhadap jahe dan asam jawa
d. Bersedia mengikuti prosedur penelitian
e. Hadir pada waktu penelitian
3.5.2 Kriteria Eksklusi
a. Tidak bersedia menjadi responden penelitian
28

3.6 Definisi Operasional


Tabel 3.1 Definisi Operasional perbandingan efektivitas antara jahe
(Zingibers Officinale Roscoe) dengan asam jawa
(Tamarindus indica L) terhadap penurunan intensitas nyeri
dismenorea primer pada remaja putri kelas XI.
No Variabel Definisi operasional Alat Ukur Skala Kategori
1. Perbandingan 15 gram jahe direbus Timbangan Nominal
efektivitas dengan 2 gelas air (400 makanan
antara jahe ml) ditambahkan 2
(Zingibers sendok makan gula
Officinale merah. Air rebusan akhir
Roscoe) sebanyak 200 ml
dengan asam diberikan pada
jawa responden kelompok
(Tamarindus perlakuan ramuan jahe.
indica L) Memberikan asupan 8
sendok makan sirup
asam jawa (yang
terbuat dari 10 gram
daging asam jawa
ditambah 20 gram gula
pasir) yang dilarutkan
dengan 160 ml air
diberikan pada
responden kelompok
perlakuan ramuan asam
jawa. Dikonsumsi
secara langsung sebagai
minuman segar disaat
siswi mengalami
dismenorea. Diminum
sebanyak 1 kali perhari
kemudian diobservasi
selama 1 jam untuk
mengetahui persamaan
atau perbedaan
efektivitas jahe dengan
asam jawa.

2. Penurunan Penurunan intensitas Skala nyeri Ordinal Tidak


intensitas nyeri dismenorea menurut Nyeri
nyeri primer (nyeri haid Smeltzer SC (0)
dismenorea fungsional, terjadi sejak Bane Nyeri
primer pada menarke, sering terjadi ringan
remaja putri pada wanita usia 15 – (1 - 3)
kelas XI 25 tahun) pre-test dan Nyeri
29

post-test pada remaja sedang


putri kelas XI berusia (4 – 6)
16 – 17 tahun Nyeri
berat
(7 – 9)
Nyeri
Sangat
Berat
(10)
3.7 Instrumen Penelitian
3.7.1 Evaluasi pemberian jahe (Zingibers Officinale Roscoe) dan asam jawa
(Tamarindus Indica L)
Evaluasi pemberian jahe (Zingibers Officinale Roscoe) dan asam jawa
(Tamarindus Indica L) dilakukan dengan menggunakan lembar observasi
berisi skala nyeri menurut Smeltzer SC Bane yaitu skala intensitas nyeri
numerik dan diobservasi selama 1 jam, selain itu juga mengamati perilaku
remaja putri yang berusia 16 – 17 tahun dalam menahan nyeri.
3.7.2 Pengukuran intensitas nyeri dismenorea
Pengukuran intensitas nyeri dismenorea pada penelitian ini menggunakan
skala nyeri menurut Smeltzer SC Bane yaitu dengan skala intensitas nyeri
numerik, dengan lembar observasi sebagai instrumen penelitian dan
mengamati perilaku remaja putri yang berusia 16 – 17 tahun dalam menahan
nyeri untuk mengetahui intensitas nyeri dismenorea primer responden
sebelum dan sesudah mengkonsumsi jahe (Zingibers Officinale Roscoe) dan
asam jawa (Tamarindus Indica L).

3.8 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di SMA Al – Rifa’i Gondanglegi, Kabupaten
Malang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2017.

3.9 Teknik Pengumpulan Data


Proses pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengukuran
intensitas nyeri dismenorea pada responden dengan mengisi lembar
observasi sebagai evaluasi pemberian jahe (Zingibers Officinale Roscoe) dan
asam jawa (Tamarindus Indica L).Teknik pengumpulan data pada penelitian
ini adalah sebagai berikut:
3.9.1 Tahap Persiapan
Peneliti melakukan studi pendahuluan di SMA Al – Rifa’i Gondanglegi,
Kabupaten Malang.
3.9.2 Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian ini dimulai dengan mengajukan protokol penelitian
kepada komisi etik penelitian kesehatan. Setelah mendapatkan rekomendasi
persetujuan etik, peneliti meminta surat izin penelitian kepada institusi, yang
ditujukan kepada Bakesbangpol Kabupaten Malang. Kemudian peneliti
mendapatkan surat pengantar kembali dari Bakesbangpol yang ditujukan
30

kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Malang dan Kepala SMA Al - Rifa’i


Gondanglegi. Setelah mendapat izin dari pihak Dinas Pendidikan Kabupaten
Malang dan Kepala SMA Al - Rifa’i Gondanglegi, peneliti mulai melakukan
pengumpulan data terhadap responden.Peneliti mulai melakukan
pengumpulan data dengan pelaksanaan sebagai berikut:
a. Peneliti datang ke SMA Al – Rifa’i Gondanglegi kemudian masuk ke
kelas yang menjadi responden penelitian bersama dengan salah satu guru
SMA Al – Rifa’i
b. Peneliti melakukan pengumpulan data responden (remaja putri kelas XI
yang berusia 16 – 17 tahun yang mengalami dismenorea primer) yang
meliputi nama, umur, umur pertama kali haid, menstruasi hari keberapa,
dikeluarga ada yang memiliki riwayat dismenorea atau tidak, tinggi
badan, dan berat badan.
c. Peneliti melakukan penapisan pada responden sesuai dengan kriteria
inklusi yang dibuat, kemudian menjelaskan maksud dan tujuan penelitian
serta memberikan lembar inform consent pada responden. Responden
berhak setuju atau tidak setuju untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.
Jika setuju maka responden diminta untuk menandatangani lembar
inform consent
d. Peneliti mengukur intensitas nyeri dismenorea primer responden sebelum
memberikan jahe pada kelompok perlakuan ramuan jahe dan
memberikan minuman asam jawa pada kelompok perlakuan ramuan
asam jawa dengan menggunakan lembar observasi yang berisi skala nyeri
menurut Smeltzer SC Bane yaitu dengan skala intensitas nyeri numerik
e. Peneliti menyiapkan minuman jahe berjumlah 200 ml dan menyiapkan
minuman asam jawa dengan perbandingan 40 ml sirup asam jawa (8
sendok makan) dan 160 ml air yang akan diberikan kepada responden
f. Peneliti memberikan minuman jahe pada kelompok perlakuan ramuan
jahe dan memberikan minuman asam jawa pada kelompok perlakuan
ramuan asam jawa saat responden mengalami dismenorea primer
didampingi oleh salah satu guru SMA Al – Rifa’i Gondanglegi
g. Setelah 1 jam peneliti mengukur intensitas nyeri dismenorea primer
responden dengan menggunakan lembar observasi yang berisi skala nyeri
menurut Smeltzer SC Bane yaitu dengan skala intensitas nyeri numerik
sebagai evaluasi akhir pemberian jahe dan asam jawa. Peneliti ingin
mengetahui apakah ada perbandingan efektivitas antara jahe dan asam
jawa terhadap penurunan intensitas nyeri dismenorea primer
h. Mendokumentasikan data hasil pengukuran intensitas nyeri dismenorea
primer pada lembar observasi

3.10 Teknik Pengolahan Data


3.10.1 Editing
Peneliti memeriksa kembali semua data yang telah diperoleh melalui
pengukuran intensitas nyeri dismenorea pretes dan postes serta hasil
evaluasi pemberian asam jawa pada lembar observasi.
3.10.2 Coding
31

Data –data yang telah didapat kemudian diberi kode untuk


memudahkan proses tabulasi dan analisa data
a. Kode responden
Responden 1 : R01
Responden 2 : R02
Responden 3 : R03
b. Kode umur menarche
10 – 11 tahun : 1
12 – 13 tahun : 2
14 – 15 tahun : 3
c. Kode riwayat keluarga memiliki dismenorea
Ya :1
Tidak :2
d. Kode IMT
Kurus :1
Normal :2
Obesitas :3
e. Kode pemberian jahe
Sebelum :s1
Sesudah :s2
f. Kode pemberian asam jawa
Sebelum : S1
Sesudah : S2
g. Kode intensitas nyeri dismenorea primer
Tidak nyeri :1
Ringan :2
Sedang :3
Berat :4
Sangat Berat :5
h. Kode Perubahan Intensitas Nyeri
Naik :1
Tetap :2
Turun :3
3.10.3 Skoring
Pemberian skor pada intensitas nyeri yang dirasakan oleh responden
seperti tidak nyeri diberi skor 1, nyeri ringan diberi skor 2, nyeri sedang
diberi skor 3, nyeri berat diberi skor 4, dan nyeri sangat berat diberi skor 5
3.10.4 Transfering
Data yang telah diberi kode dimasukkan kedalam tabel rekapitulasi
(master sheet) yang telah ditentukan.
3.10.4 Tabulating
Memasukkan data dalam tabel distribusi frekuensi yang disajikan dalam
Persentase. Data yang dimasukkan adalah data karakteristik responden
berdasarkan umur menarche, riwayat keluarga memiliki dismenorea
primer, IMT, intensitas nyeri dismenorea sebelum dan sesudah konsumsi
32

jahe dan asam jawa. Menurut Setiadi 2007, dari hasil persentase
pengolahan data kemudian diinterpretasikan sebagai berikut:
100% : Seluruhnya
76%-90% : Hampir seluruhnya
51%-75% : Sebagian besar
50% : Setengahnya
26%-49% : Hampir setengah
1%-25% : Sebagian kecil
0% : Tidak satupun

3.11 Teknik Analisa Data


Setelah keseluruhan data terkumpul melalui pengukuran intensitas nyeri
dismenorea yang dilaksanankan secara pre-test dan post-test untuk
mengetahui perbedaan intensitas nyeri dismenorea primer sebelum dan
sesudah konsumsi jahe dan asam jawa, data diolah dengan menggunakan uji
statistik Krusskal Wallis (H). Dianalisis dengan menggunakan program
komputer sistem SPSS. Secara manual pengujian signifikansi uji Krusskal
Wallis (H) bisa menggunakan rumus sebagai berikut:
2
Ri
−¿ 3 ( N +1 ) ⌉
ni

α
12
H= ⌈∑ ¿
N (N +1) i=1

Keterangan:
N : Jumlah Populasi
n : Jumlah Sampel
R : Jumlah Rangking

Setelah ditemukan harga H hitung selanjutnya dibandingkan dengan harga


H tabel dengan tingkat kesalahan 1%. Apabila H hitung > H tabel maka
H0ditolak dan sebaliknya.

3.12 ETIKA PENULISAN


3.12.1 Ijin Penelitian
Penelitian ini menggunakan manusia sebagai subjek penelitian, untuk itu
diperlukan inform consent dari siswi yang menjadi responden karena hak
responden harus dilindungi .
Etika penelitian yang ditempuh peneliti secara prosedural dimana peneliti
mengajukan protokol penelitian kepada komisi etik penelitian kesehatan.
Kemudian peneliti mendapatkan surat pengantar dari institusi untuk
melakukan penelitian yang ditujukan kepada Bankesbangpol, Dinas
Pendidikan Kabupaten Malang, Kepala SMA Al – Rifa’i Gondanglegi yang
kemudian akan mendapatkan surat balasan dari Kepala SMA Al – Rifa’i
Gondanglegi untuk mendapatkan izin penelitian
3.12.2 Informed Consent ( Lembar Persetujuan Sebagai Responden)
33

Lembar persetujuan sebagai responden diberikan pada saat pengumpulan


data. Tujuannya adalah agar responden mengetahui tujuan, manfaat,
prosedur intervensi, dan kemungkinan dampak yang terjadi selama
penelitian. Jika responden bersedia, maka responden menandatangani
lembar persetujuan tersebut. Jika responden menolak untuk diteliti maka
peneliti menghargai hak-hak tersebut.
3.12.3 Anonimity
Peneliti tidak mencantumkan nama responden namun menggantinya
dengan menggunakan kode responden R01, R02, R03 dan seterusnya
3.12.4 Confidentiality
Peneliti akan menjaga kerahasiaan data yang didapatkan. Peneliti hanya
akan menyajikan data yang diperlukan saja tanpa mencantumkan nama pada
alat pengumpulan data

Anda mungkin juga menyukai