TINJAUAN TEORITIS
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan 37-42 minggu dan berat
badannya2500-4000 gram. (Ibrahim kristiana S. 1984 perawatan kebidanan jilid II, Bandung).
Yang dikatkan sebagai BBL (Newborn)/neonatus adalah bayi dari lahir sampai usia 4 minggu, biasanya
dengan usia gestasi 38-42 minggu.(wong, 1996)
Neonatus sehat adalah : bayi yang lahir pada kehamilan 38-40 minggu atau 42 minggu. Panjang 47-50 cm
dengan BB > 2,5 kg, warna kulit merah, segera setelah lahir tangisnya kuat, adanya gerakan gerakan bayi,
tonus ototnya kenyal dan keras. (Arkanda S. 1986)
Merut dep.kes.RI (2005) bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37-42
minggu dengan berat lahir 2500-4000 gram.
Rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya telah sempurna.
Gerak aktif
Reflek rooting ( mencari puting susu dengan rangsangan taktil pada pipi dan daerah mulut) sudah
trbentuk dengan baik
Reflek moro (gerakan memeluk bila dikagetkan) sudah terbentuk dengan baik
Genetalia :
Pada laki-laki kematangan ditandai dengan testis yang berada pada scrotum dan penis berlubang
Pada perempuan kematangan ditandai dengan vagina dan uretra yang berlubang, serta adanya labia
mayora yang menutupi labia minora.
Eliminasi baik ditandai dengan keluarnya mekonium dalam 24 jam pertama berwarna hitam kecoklatan
Sebelum meakukan pemeriksaan pada BBL peru diketahui riwyat kelurga, riwayat kehamilan sekarang
dan sebelumnya dan riwayat persalinan.
Pemeriksaan bayi baru lahir diakukan dlam kedaan teanjang dibawah lampu yang terang berfungsi juga
sebagai pemanas untuk mencegah kehiangan panas.tangan serta alat yang digunakan untuk pperiksan
fisik harus bersih dan hangat.
Pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir dilakukan paling kurang tiga kali yakni:
Pada saat lahir
Pemeriksaan fiik pda bayi baru lahir harus dilakukan dikamar bersalin. Tujuanya adalah :
Menilai gangguan adaptasi BBL dari kehidupan intra uterin ke ektrauterin yang memerlukakan resusitas.
Untuk menemukan kelainaan seperti cacat bawaan yang perlu tindakan segera (mis.atresiaani, atresia
asofagus), trauma lahir.
Menentukan apakah BBL tersebut dapat dirawat bersama ibu (rawat gabung) atau ditempat perawatan
khusus untuk diawasi, atau diruang intensif, atau segera dioperasi.
Pemeriksaan kedua harus dilakukan dalam waktu 24 jam, yaitu sesudah bayi berada ditempat
perawatan. Tujuanya agar kelainan yang luput dari pemeriksaan pertama akan ditemukan pada
pemeriksaan ini. Pemeriksaan dikamar bersalin dan ruang rawat sebaiknya dibawah lapu pemanas untuk
mencegh hipotermi. Pemeriksaan bayi diruang rawat harus dilakukan didepan ibunya, kelainan yang
ditemukan harus diterangkan kepada ibunya dan harus dijelaskan apakah kelainan tersebut berbahaya
atau tidak, agar siibu dpat memahami dan merasa lebih tenang.
Bayi tidak boleh dipulangkan sebelum diperiksakan kembali pada pemeriksaan terakhir. Hal ini
disebabkan oleh adanya kelainan pada BBL yang belum menghilang saat dipulangkan (hematoma sefal,
ginekomastia, ikterus), atau mungkin pula adanya bising yang hilang timbul pada masa BBL, atau bayi
memderita penyakit yang didapat dirumah sakit seperti aspirasi preumonia, infeksi nosokomial dan lain-
lain. Yang haurs dicatat dalam pemeriksaan fisik adalah lingkar kepala, berat, panjang, kelainan fisis yang
ditemukan, frekuensi napas dan nadi, serta keadaan tali pusat.
Pemeriksaan BBL memerlukan kesabaran, keluwesan dan ketelitian. Bila bayi tenang sebelum diperiksa
maka yang harus diperiksa terebih dahulu adalah auskultasi bunyi jantung dan paru dan palpasi
abdomen. Sesudah itu baru dilanjutkan dengan pemeriksaan lainnya.
Menilai adaptasi
Perlu segera diperiksa dikamar bersalin adalah apakah bayi beraptasi atau memerlukan sesusitasi.bayi
yang mungkin memerlukan resusitasi adalah bayi yang lahir dengan pernapasan tidak adekuat, tonus
otot kurang, ada mekonium didalam cairan amnionatau lahir kurang bulan. (Buku ajar Neonatologi,
2014)
Score Apgar merupakan pemeriksaan awal yang penting untuk bayi segera setelah kelahirannya,
pemeriksaan ini terdiri atas lima komponen untuk menggolongkan pemulihan status neurologi neonatus
dari proses kelahirannya dan kemampuan adaptasinya yang segera terhadap kehidupan ektra uterin.
Lakukan pemeriksaan pada setiap neontus menurut tabel dibawah ini yang harus dikerjakan pada menit
pertama dan kelima sesudah bayi dilahirkan. Skoring didasarkan pada skala yang terdiri dari tiga nilai (0,
1 dan 2) untuk setiap komponen. Skor total dapat berkisar dari 0 hingga 10. Skoring dapat dilanjutkan
dengan interval 5 menit adalah 8 lebih, lanjutkan penilaian tersebut dengan pemeriksaan yang leih
lenkap.
Sistem skoring
Tanda klinis 0 1 2
A:Appearance(warna kulit) Biru, pucat Badan merah muda, ekstremita biru Seluruh tubuh
berwarna merah muda
A : Activity(Tonus otot) Flasid/lumpuh Fleksi pada lengan dan tungkai Gerakan aktif
Pengkajian dan pemeriksaan fisik awal pada bayi baru lahir dilakukan oleh bidan segera setelah lahir.
Bidan seharusnya mengetahui bahwa pada masa ini, terjadi periode transisi intrauterin-ekstrauterin
pada bayi, yaitu :
Berkurangnya suplai oksigen selama kontraksi uterus
Pengkajian dan pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir dilakukan dalam rangka mencapai tujuan asuhan
segera bayi baru lahir, antara lain :
Setelah pemeriksaan cairan amion, plasenta dan tali pusat kemudian dilakukan pemeriksaan bayi secara
cepat dan menyeluruh.
Mulut, perhatikan apakah terdapat labio ngato platosikisis, harus diperhatikan juga apakah terdapa
hipersalivasi yang mungkin disebabkan oleh adanya atresia asofagus.
Anus
Kelainan pada garis tengah, perlu dicari kelainan pada garis tengah berupa spina bifida,
meningomielokel, sinus pilonidalis, embigus genitalia, eksomfalos, dan lain-lain.
Jenis kelamin
Aktivitas fisik
Keaktifan BBL dinilai dengan melihat posisi dan gerakan tungkai dan lengan. Pada BBL cukup bulan dan
sehat, ektremitas berada dalam keadaan fleksi, dengan gerakan tungkai serta lengan aktif dan simetris.
Bila ada asimetris perkiraan terhadapnya kelumpuhan atau patah tulang.
Tangisan bayi
Tangisan bayi dapat diberi keterangan tentang keadaan bayi. Tangisan melengking ditemukan pada bayi
dengan kelainan neurologis, sedangkan tangisan yang lemah atau merintih terdapat pada bayi dengan
kesulitan bernapas.
Wajah BBL
Wajah BBL dapat menunjukan kelainan yang khas, misalnya sindrom down, sindrom pierre robin,
sindrom de lange, dan sebagainya.
Keadaan gizi
Dinilai dari berat badan dan panjang badan, disesuaikan dengan masa kehamilan, tebal lapisan sub kutis
serta kerutan pada kulit.
Pemeriksaan suhu
Suhu tubuh BBL diukur pada aksila. Suhu normal adalah antara 36,5-37,5o C. Suhu meningkat dapat
ditemukan pada dehidrasi, gangguan serebral, infeksi, dan kenaikan suhu lingkungan.
Pemeriksaan antropometri
lingkar kepala
Lingkar dada
Rentang normal adalah 30-36 cm.1-2 cm lebih kecil dari dari pada lingar kepala.(buku saku kebidanan,
2009)
Kepala
Rambut
Wajah
Telingan
Simetris dan sejajar, lipatan kulit/lubang berlebih, bentuk, pendengaran otoskopi.
Mata
Letak dan kesimetrisan, ukuran, posisi, ukuran dan kejerihan kornea, warna iris, sklera, konjungtiva,
pupil, reflek mengedip optimal, reflek merah, strbismus (mata juling), glukoma kongenital.
Hidung
Mulut
Ukuran dan bentuk, platum, bibir, lidah, gusi membran mukosa, dagu.
Leher
Dada
Bentuk dan kesimestrisan, letak puting susu dan retrasi dinding dada.
Abdomen
Genetalia
Rooting reflex ( reflek rooting) yaitu insting yang utama yaitu reflek mencari
Selain pemeriksaan reflek utama diatas, dapat juga dilaksanakan pemeriksaan reflek lainnya, seperti:
Tindakan membungkus tali pusat akan membuat tali pusat tetap lemabat, yang akan memperlambat
proses penyembuhan. Dan meningkatkn resiko terjadinya infeksi.
Imunisasi hepatitis B adalah imunisasi yang diberikan untuk menimbulkan kekebalan aktif terhadap
penyakit hepatitis B, yaitu penyakit infeksi yang merusak hati.
Imunisasi hepatitis B adalah imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya ppenyakit hepatitiis,
yang kandungannya adalah HbsAg dalam bentuk cair.
2. Indikasi
kali pemberian
3. Cara pemberian
Cara pemberian imunisasi Hb adalah dengan cara intramuscular (IM) dilengan deltoid atau paha
anterolatral bayi.
4. Efek samping
Umumnya tidak terjadi, jikapun terjadi ( sangat janrang ) berupa keluhan nyeri pada tempat suntikan,
yang disusul demam ringan dan pembengkakan , namun reaksi ini akan menghilang dalam waktu 2 hari.
5. Kontra indikasi
Pemberian vit K
Semua bayi baru lahirharus diberikan vit K, injeksi 1mg Intramuskulersetelah 1jam kontak kulit kekulit
danyi selesai menyusu
Vit K yang dapat dialami oleh sebagian bayi baru lahir. Vit K bisa diberikan secara intramuskuler ataupun
secara oral.
Oral, 3kali 2mg, diberikan pada waktu bayi baru lahir umur 3-7 hari dan pada bayi berumur 1-2 bulan
( Sarwono, 2008 )
Slap mata untuk pencegahan infeksi mata diberikan setelah 1jam kontak kulit dan bayi setelah menyusu,
pencegahan infeksi tersebut mengandung antibiotika tetrasiklin 1% . setelah antibiotika harus dapat
diberikan pada waktu 1jam setelah kalahiran. Upaya pencegahan mata tidak infeksi jika diberikan lebih
dari 1 jam setelah kelahiran ( Buku Acuan Dan Panduan APN 2011 )
Jelaskan pada keluarga apa yang akan dilakukan dan tujuan pemberian obat tersebut
Berikan salap mata dalam satu garis lurus mulai dar bagian mata yangpaling dekat dengan hidung bayi
menuju kebagian luar mata.
Jangan menghapus salap dari mata bayi anjurka keluarga untuk tidak menghapus obat tesebut.