Anda di halaman 1dari 7

PENJABARAN DEMOKRASI MENURUT UUD 1945 DALAM SISTEM

KETATANEGARAAN INDONESIA

Penjabaran Demokrasi menurut UUD 1945 dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia


Passca Amandemen 2002

Berdasarkan cirri-ciri sistem demokrasi tersebut maka penjabaran demokrasi dalam


ketatanegara Indonesia dapat ditemukan dalam konsep demokrasi sebagaimana terdapat
dalam UUD 1945 sebagai ‘staats fundamentalnorm’. Selanjutnya didalam penjelasan UUD
1945 tentang sistem pemetintahan Negara angka Romawi III dijelaskan “Kedaulatan
Rakyat”. Rumusan kedaulatan di tangan rakyat menunjukkan bahwa kedudukan rakyatlah
yang tertinggi dan paling sentral. Rakyat adalah sebagai asal mula kekuasaan negara dan
sebagai tujuan kekuasaan negara. Oleh karena itu “rakyat” adalah merupakan paradigma
sentral kekuasaan negara. Adapun rincian struktural ketentuanketentuan yang berkaitan
dengan demokrasi menurut UUD 1945 adalah sebagai berikut.

1.     Konsep Kekuasaan


Konsep kekuasaan Negara menurut demokrasi sebagai terdapat dalam UUD 1945 sebagai
berikut:
A.  Kekuasaan di Tangan Rakyat
a)    Pembukaan UUD Alinea IV
b)   Pokok pikiran dalam Pembukaan UUD 1945
c)    Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 1 ayat (1)
d)   “Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan yang berbentuk Republik”.
e)    Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 1 Ayat (2)
f)    “Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar”.
Berdasarkan ketentuan tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam negara Republik
Indonesia pemegang kekuasaan tertinggi atau kedaulatan tertinggi adalah ditangan rakyat dan
realisasinya diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara. Sebelum dilakukan amandemen
kekuasaan tertinggi dilakukan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat

B.   Pembagian Kekuasaan


Sebagai dijelaskan bahwa kekuasaan tertinggi adalah ditangan rakyat, dan dilakukan
munurut Undang-Undang Dasar, oleh karena itu pembagian kekuasaan menurut demokrasi
sebagaimana tercantum dalam UUD 1945 adalah sebagai berikut:
a)    Kekuasaan Ekskutif, didelegasikan kepada Presiden (Pasal 4 ayat 1 UUD 1945).
“Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-Undang
Dasar”.
b)   Kekuasaan Legislatif, didelegasikan kepada Presiden dan DPR dan DPD (Pasal 5 ayat 2,
pasal 19 dan pasal 22 C UUD 1945).
“Presiden menetapkan peraturan pemerintah untuk menjalankan undang-undang
sebagaimana mestinya”. (pasal 5 ayat(2)).
“Susunan dan kedudukan Dewan Perwakilan Daerah diatur dengan undang-undang.*** )”
(pasal 22 C ayat 4)
c)    Kekuasaan yudikatif, didelegasikan kepada Makhamah Agung (pasal 24 ayat 1 UUD 1945).
“Kekuasaan Kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan
peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan.”
d)   Kekuasaan Inspektif, atau pengawasan didelegasikan kepada Badan Pemeriksa Keuangan
(BPK) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Hal ini termuat dalam UUD 1945 pasal 20 ayat
1.
Dewan Perwakilan Rakyat memegang kekuasaan membentuk undang-undang.*)

Dalam UUD 1945 hasil amandemen tidak ada kekuasaan Konsultatif, yang dalam
UUD lama. Didelegasikan kepada Dewan Pertimbangan Agung (DPA), (pasal 16 UUD 1945)
Mekanisme pendelegasian kekuasaan yang demikian ini dalam khasanah ilmu hukum
tatanegara dan ilmu politik dikenal dengan istilah ‘Distribution Of Power’ yang merupakan
unsur mutlak dari negara demokrasi.

C.   Pembatasan Kekuasaan


Pembatasan kekuasaan menurut konsep UUD 1945, dapat dilihat melalui proses atau
mekanisme 5 tahunan kekuasaan dalam UUD 1945 sebagai berikut
a)    Pasal 1 ayat 2 UUD 1945, kedaulatan politik rakyat dilaksanakan lewat pemilu untuk
membentuk MPR dan DPR setiap 5 tahun sekali. Majelis Permusyawaratan Rakyat memiliki
kekuasaan melakukan perubahan terhadap UUD, melantik Presiden dan wakil Presiden, serta
melakukan impeachment terhadap presiden jika kalau melanggar konstitusi
b)   Pasal 20 A ayat 1
c)    Dewan Perwakilan Rakyat memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi
pengawasan.** )
d)   Rakyat kembali mengadakan pemilu setelah membentuk MPR dan DPR

2.     Konsep Pengambilan Keputusan


Pengambilan Keputusan menurut UUD 1945 dirinci sebagai berikut:
a)    Penjelasan UUD 1945 tentang Pokok ke III
b)   Putusan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) ditetapkan dengan suara terbanyak, misal
pasal 7B ayat 7.

Keputusan Majelis Permusyawaratan Rakyat atas usul pemberhentian Presiden dan/atau


Wakil Presiden harus diambil dalam rapat paripurna Majelis Permusyawaratan yang
dihadiri oleh sekurang-kurangnya ¾ dari jumlah anggota dan disetujui oleh sekurang-
kurangnya 2/3 dari jumlah anggota yang hadir, setelah Presiden dan/atau Wakil Presiden
diberi kesempatan menyampaikan penjelasan dalam rapat paripurna Majelis
Permusyawaratan Rakyat.***)

Ketentuan-ketentuan tersebut diatas mengandung pokok pikiran bahwa konsep pengambilan


keputusan yang dianut dalam hukum tata negara Indonesia adalah berdasarkan :
a.    Keputusan didasarkan pada suatu musyawarah sebagai asasnya, artinya segala keputusan
yang diambil sejauh mungkin diusahakan dengan musyawarah untuk mencapai mufakat
b.    Namun demikian jika kalau itu tidak tercapai, maka dimungkinkan pengambilan keputusan
itu melalui suara terbanyak.
3.     Konsep Pengawasan
Konsep pengawasan menurut UUD 1945 ditentukan sebagai berikut:
a)    Pasal 1 ayat 2, rakyat memiliki kekuasaan tertinggi namun dilaksanakan dan didistribusikan
berdasarkan UUD. Berbeda dengan UUD lama sebelum dilakukan amandemen, MPR yang
memiliki kekuasaan tertinggi sebagai penjelmaan kekuasaan rakyat. Maka menurut UUD
hasil amandemen MPR kekuasannya menjadi terbatas, yaitu meliputi presiden dan wakil
presiden dan memberhentikan presiden sesuai dengan masa jabatannya atau jikalau
melanggar UUD.
b)   Pasal 2 ayat 1, MPR terdiri atas DPR dan Anggota DPD. Berdasarkan ketentuan tersebut
maka menurut UUD 1945 hasil amandemen MPR hanya dipilih melalui Pemilu.
c)    Penjelasan UUD 1945 tentag DPR

Berdasarkan ketentuan tesebut maka konsep pengawasan menurut demokrasi Indonesia


sebagai tercantum UUD 1945 pada dasarnya adalah sebagai berikut:
a)    Dilakukan oleh seluruh warga negara. Karena kekuasaan didalam system ketatanegaraan
Indonesia adalah di tangan rakyat
b)   Secara formal keatanegara pengawasan berada pada DPR.

4.     Konsep Partisipasi


Konsep partisipasi menurut UUD 1945 adalah:
a)    Pasal 27 ayat 1.
Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan
wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
b)   Pasal 28.
Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan
sebagainya ditetapkan dengan undang-undang
c)    Pasal 30 ayat 1.
Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan
negara.** )

A. Pengertian Demokrasi
Demokrasi dapat diartikan secara bahasa dan menurut para ahli. Pengertian demokrasi secara
bahasa, berasal dari Yunani Kuno yang diutarakan di Athena kuno pada abad ke-5 SM.
Namun, arti dari istilah ini telah berubah sejalan dengan waktu, dan definisi modern telah
berevolusi sejak abad ke-18, bersamaan dengan perkembangan sistem “demokrasi” di banyak
negara.

Kata “demokrasi” berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan kratos/cratein
yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai pemerintahan rakyat, atau yang
lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.

Sedangkan pengertian demokrasi menurut para ahli diantaranya:

1. Demokrasi menurut Montesque, kekuasaan negara harus dibagi dan dilaksanakan oleh
tiga lembaga atau institusi yang berbeda dan terpisah satu sama lainnya, yaitu
pertama, legislatif yang merupakan pemegang kekuasaaan untuk membuat undang-
undang, kedua, eksekutif yang memiliki kekuasaan dalam melaksanakan undang-
undang, dan ketiga adalah yudikatif, yang memegang kekuasaan untuk mengadili
pelaksanaan undang-undang. Dan masing-masing institusi tersebut berdiri secara
independen tanpa dipengaruhi oleh institusi lainnya.
2. Demokrasi menurut Abraham Lincoln yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat,
dan untuk rakyat.
3. Demokrasi menurut Aristoteles mengemukakan ialah suatu kebebasan atau prinsip
demokrasi ialah kebebasan, karena hanya melalui kebebasanlah setiap warga negara
bisa saling berbagi kekuasaan didalam negaranya. Aristoteles pun mengatakan apabila
seseorang hidup tanpa kebebasan dalam memilih cara hidupnya, maka sama saja
seperti budak.
4. Demokrasi menurut H. Harris Soche ialah suatu bentuk pemerintahan rakyat,
karenanya kekuasaan pemerintahan melekat pada rakyat juga merupakan HAM bagi
rakyat untuk mempertahankan, mengatur dan melindungi diri dari setiap paksaan
dalam suatu badan yang diserahkan untuk memerintah.
5. Demokrasi menurut International Commission of Juris tadalah bentuk pemerintahan
dimana hak dalam membuat suatu keputusan politik harus diselenggarakan oleh
rakyat melalui para wakil yang terpilih dalam suatu proses pemilu.

B. Ciri-Ciri Demokrasi
Setelah membahas pengertian demokrasi, mari kita bahas ciri-ciri demokrasi. Berikut
penjelasan ciri-ciri demokrasi menurut UUD 1945 dan ciri demokrasi menurut ahli.

Ciri-ciri demokrasi menurut UUD 1945:

1. Adanya jaminan HAM (pasal 28A-J UUD 1945)


2. Adanya jaminan kemerdekaan bagi warga Negara untuk berkumpuldan beroposisi
3. Perlakuan dan kedudukan sama bagi seluruh warga negara dalam hukum (pasal 27
ayat 1 UUD)
4. Kekuasaan yang dikontrol oleh rakyat melalui perwakilan yang dipilih rakyat
5. Jaminan kekuasaan yang telah disepakati bersama

Ciri-ciri Demokrasi menurut political performance Bingham Powel Jr., sebagai


berikut:

1. Legitimasi pemerintah didasarkan pada klaim bahwa pemerintah tersebut mewakili


keinginan rakyatnya.
2. Pengaturan yang mengorganisasikan perundingan untuk memperoleh legitimasi
didasarkan melalui pemilihan umum yang kompetitif. Pada prakteknya minimal
terdapat dua partai politik.
3. Sebagian besar orang dewasa dapat ikut serta dalam proses pemilihan, baik sebagai
calon maupun sebagai pemilih
4. pemilihan secara rahasia dan tanpa dipaksa
5. adanya hak-hak dasar seperti kebebasan berbicara, berkumpul, berorganisasi dan
kebebasan pers.

C. Prinsip-prinsip Demokrasi

Ada beberapa prinsip demokrasi yang penting, yaitu:


1.      Keterlibatan warga Negara dalam pembuatan keputusan politik
2.      Tingkat persamaan tertentu di anatara warga Negara
3.      Tingkat kebebasan atau kemerdekaan tertentu yang diakui dan dipakai oleh warga Negara.
4.      Suatu system perwakilan
5.      Suatu system pemilihan – kekuasaan mayoritas
6.      Kekuasaan pemerintah dibatasi oleh konstitusi
7.      Pemilu yang bebas, jujur, dan adil (agar mendapat wakil rakyat yang sesuai aspirasi rakyat)
8.      Jaminan Hak Asasi Manusia
9.      Persamaan kedudukan di depan hukum
10.  Peradilan yang jujur dan tidak memihak untuk mencapai keadilan
11.  Kebebasan berserikat dan mengeluarkan pendapat
12.  Kebebasan pers

D. Jenis-jenis Demokrasi

Demokrasi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan berbagai aspek. Berikut
jenis-jenis demokrasi yang ada di berbagai negara:
Jenis-jenis Demokrasi berdasarkan cara penyaluran aspirasi rakyat
1. Demokrasi Langsung: Demokrasi langsung adalah sistem demokrasi yang
memberikan kesempatan kepada seluruh warga negaranya dalam permusyawaratan
saat menentukan arah kebijakan umum dari negara atau undang-undang. Bisa
dikatakan demokrasi langsung adalah demokrasi yang bersih karena rakyat diberikan
hak mutlak untuk memberikan aspirasinya.
2. Demokrasi Tidak Langsung: Demokrasi tidak langsung adalah sistem demokrasi yang
dijalankan menggunakan sistem perwakilan.

Jenis-jenis Demokrasi berdasarkan yang dijadikan prioritas atau titik perhatian

1. Demokrasi Material
2. Demokrasi Formal
3. Demokrasi Campuran

Jenis-jenis Demokrasi berdasarkan prinsip ideologi

1. Demokrasi Rakyat: Demokrasi rakyat(proletar) adalah sistem demokrasi yang tidak


mengenal kelas sosial dalam kehidupan. Tidak ada pengakuan hak milik pribadi tanpa
ada paksaan atau penindasan tetapi untuk mencapai masyarakat yang dicita-citakan
tersebut dilakukan dengan cara kekerasan atau paksa atau dengan kata lain negara
adalah alat untuk mencapai cita-cita kepentingan kolektif.    
2. Demokrasi Konstitusional: Demokrasi konstitusional adalah demokrasi yang
dilandaskan kebebasan setiap orang atau manusia sebagai makhluk sosial. Hobbe,
Lockdan Rousseaue mengemukakan pemikirannya tentang negara demokrasi bahwa
negara terbentuk disebabkan oleh benturan kepentingan hidup orang yang hidup
bermasyarakat. Ini mengakibatkan terjadinya penindasan diantara mereka. Oleh sebab
itu kumpulan orang tersebut membentuk komunitas yang dinamakan negara atas dasar
kepentingan bersama. Akan tetapi fakta yang terjadi kemudian adalah munculnya
kekuasaan berlebih atau otoriterianisme.

Jenis-jenis Demokrasi berdasarkan kewenangan dan hubungan antara alat kelengkapan


negara
1.      Demokrasi Sistem Parlementer
2.      Demokrasi Sistem Presidensial

Jenis-jenis Demokrasi berdasarkan penyaluran kehendak masyarakat, terbagi menjadi dua


yaitu :

1. Demokrasi Langsung : Suatu sistem demokrasi yang melibatkan seluruh rakyat secara
langsung dalam menentukan berbagai kebijakan umum, urusan negara dan
permusyawaratan dalam suatu negara.
2. Demokrasi Tidak langsung : Demokrasi tidak langsung ialah suatu sistem demokrasi
untuk menyalurkan keinginan warga atau rakyatnya melalui perwakilan dari
parlemen.

Jenis-jenis Demokrasi berdasarkan hubungan antar alat negara 

1. Demokrasi perwakilan dengan sistem referendum yang merupakan salah satu macam
demokrasi dimana rakyat memilih perwakilannya untuk menjabat di parlemen, akan
tetapi tetap terkontrol oleh pengaruh rakyat. 
2. Sistem parlementer yang merupakan demokrasi perwakilan dimana adanya hubungan
yang kuat antara badan eksekutif dan badan legislatif. Ciri utama sebuah negara yang
menganut sistem parlementer ialah adanya parlemen dalam sistem pemerintahannya. 
3. Sistem pemisahan kekuasaan yang merupakan demokrasi perwakilan dimana jabatan
legislatif terpisah dari eksekutif, sehingga keduanya tidak berkaitan secara langsung
seperti sistem demokrasi parlementer. 
4. Sistem referendum dan inisiatif rakyat yang dimaksud ialah gabungan antara
demokrasi perwakilan dengan demokrasi langsung.

Jenis-jenis Demokrasi berdasarkan prinsip ideologi 

1. Demokrasi Liberal merupakan Kebebasan individu yang lebih ditekankan dan


mengabaikan kepentingan umum 
2.  Demokrasi Rakyat merupakan demokrasi yang didasarkan pada paham sosialisme
dan komunisme dan lebih mengutamakan kepentingan umum atau negara. 
3.  Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi yang ada di Indonesia bersumberkan
pada nilai-nilai sosial budaya bangsa serta berazaskan musyawarah mufakat dengan
memprioritaskan kepentingan seluruh msyarakat atau warga negara. Demokrasi
pancasila fokus pada kepentingan dan aspirasi serta hati nurani rakyat. Sampai saat ini
Indonesia menganut demokrasi pancasila yang bersumber pada falsafah pancasila.

Anda mungkin juga menyukai