KETATANEGARAAN INDONESIA
Dalam UUD 1945 hasil amandemen tidak ada kekuasaan Konsultatif, yang dalam
UUD lama. Didelegasikan kepada Dewan Pertimbangan Agung (DPA), (pasal 16 UUD 1945)
Mekanisme pendelegasian kekuasaan yang demikian ini dalam khasanah ilmu hukum
tatanegara dan ilmu politik dikenal dengan istilah ‘Distribution Of Power’ yang merupakan
unsur mutlak dari negara demokrasi.
A. Pengertian Demokrasi
Demokrasi dapat diartikan secara bahasa dan menurut para ahli. Pengertian demokrasi secara
bahasa, berasal dari Yunani Kuno yang diutarakan di Athena kuno pada abad ke-5 SM.
Namun, arti dari istilah ini telah berubah sejalan dengan waktu, dan definisi modern telah
berevolusi sejak abad ke-18, bersamaan dengan perkembangan sistem “demokrasi” di banyak
negara.
Kata “demokrasi” berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan kratos/cratein
yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai pemerintahan rakyat, atau yang
lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
1. Demokrasi menurut Montesque, kekuasaan negara harus dibagi dan dilaksanakan oleh
tiga lembaga atau institusi yang berbeda dan terpisah satu sama lainnya, yaitu
pertama, legislatif yang merupakan pemegang kekuasaaan untuk membuat undang-
undang, kedua, eksekutif yang memiliki kekuasaan dalam melaksanakan undang-
undang, dan ketiga adalah yudikatif, yang memegang kekuasaan untuk mengadili
pelaksanaan undang-undang. Dan masing-masing institusi tersebut berdiri secara
independen tanpa dipengaruhi oleh institusi lainnya.
2. Demokrasi menurut Abraham Lincoln yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat,
dan untuk rakyat.
3. Demokrasi menurut Aristoteles mengemukakan ialah suatu kebebasan atau prinsip
demokrasi ialah kebebasan, karena hanya melalui kebebasanlah setiap warga negara
bisa saling berbagi kekuasaan didalam negaranya. Aristoteles pun mengatakan apabila
seseorang hidup tanpa kebebasan dalam memilih cara hidupnya, maka sama saja
seperti budak.
4. Demokrasi menurut H. Harris Soche ialah suatu bentuk pemerintahan rakyat,
karenanya kekuasaan pemerintahan melekat pada rakyat juga merupakan HAM bagi
rakyat untuk mempertahankan, mengatur dan melindungi diri dari setiap paksaan
dalam suatu badan yang diserahkan untuk memerintah.
5. Demokrasi menurut International Commission of Juris tadalah bentuk pemerintahan
dimana hak dalam membuat suatu keputusan politik harus diselenggarakan oleh
rakyat melalui para wakil yang terpilih dalam suatu proses pemilu.
B. Ciri-Ciri Demokrasi
Setelah membahas pengertian demokrasi, mari kita bahas ciri-ciri demokrasi. Berikut
penjelasan ciri-ciri demokrasi menurut UUD 1945 dan ciri demokrasi menurut ahli.
C. Prinsip-prinsip Demokrasi
D. Jenis-jenis Demokrasi
Demokrasi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan berbagai aspek. Berikut
jenis-jenis demokrasi yang ada di berbagai negara:
Jenis-jenis Demokrasi berdasarkan cara penyaluran aspirasi rakyat
1. Demokrasi Langsung: Demokrasi langsung adalah sistem demokrasi yang
memberikan kesempatan kepada seluruh warga negaranya dalam permusyawaratan
saat menentukan arah kebijakan umum dari negara atau undang-undang. Bisa
dikatakan demokrasi langsung adalah demokrasi yang bersih karena rakyat diberikan
hak mutlak untuk memberikan aspirasinya.
2. Demokrasi Tidak Langsung: Demokrasi tidak langsung adalah sistem demokrasi yang
dijalankan menggunakan sistem perwakilan.
1. Demokrasi Material
2. Demokrasi Formal
3. Demokrasi Campuran
1. Demokrasi Langsung : Suatu sistem demokrasi yang melibatkan seluruh rakyat secara
langsung dalam menentukan berbagai kebijakan umum, urusan negara dan
permusyawaratan dalam suatu negara.
2. Demokrasi Tidak langsung : Demokrasi tidak langsung ialah suatu sistem demokrasi
untuk menyalurkan keinginan warga atau rakyatnya melalui perwakilan dari
parlemen.
1. Demokrasi perwakilan dengan sistem referendum yang merupakan salah satu macam
demokrasi dimana rakyat memilih perwakilannya untuk menjabat di parlemen, akan
tetapi tetap terkontrol oleh pengaruh rakyat.
2. Sistem parlementer yang merupakan demokrasi perwakilan dimana adanya hubungan
yang kuat antara badan eksekutif dan badan legislatif. Ciri utama sebuah negara yang
menganut sistem parlementer ialah adanya parlemen dalam sistem pemerintahannya.
3. Sistem pemisahan kekuasaan yang merupakan demokrasi perwakilan dimana jabatan
legislatif terpisah dari eksekutif, sehingga keduanya tidak berkaitan secara langsung
seperti sistem demokrasi parlementer.
4. Sistem referendum dan inisiatif rakyat yang dimaksud ialah gabungan antara
demokrasi perwakilan dengan demokrasi langsung.