Anda di halaman 1dari 5

Rigid Uniformity Finite Uniformity

PSAK No.2 (Laporan Arus Kas) PSAK No.1 (Penyajian Laporan Keuangan)
Standar pelaporan kas dari aktivitas operasi Pengukuran unsur laporan keuangan
memberikan kelonggaran manajemen untuk menggunakan sejumlah dasar pengukuran
memilih menggunakan metode langsung yang berbeda dalam derajat dan kombinasi
atau tidak langsung. yang berbeda.
(Dasar pengukuran biaya historis,
Realizable/Settlement Value, current cost,
present value, dan Fair Value)
PSAK No.3 (Laporan Keuangan Interim) PSAK No.5 (Pelaporan Informasi
Standar metode khusus dalam penggolongan Keuangan)
aktiva diseragamkan secara kaku untuk Menurut Segmen, Untuk tujuan pelaporan,
perusahaan tertentu seperti bank dan segmen industri dan geografis dapat
asuransi. ditentukan dengan berbagai cara. Standar
tidak menetapkan satu cara yang seragam
secara kaku.
PSAK No.4 (Laporan Keuangan PSAK No.6 (Akuntansi dan Pelaporan Bagi
Konsolidasi) Induk perusahaan yang Perusahaan Dalam Tahap Pengembangan)
memenuhi kriteria konsolidasi tidak boleh Biaya dikapitalisasi dibatasi pada biaya-
menyajikan tersendiri laporan keuangannya biaya yang memiliki manfaat di masa depan
(tanpa konsolidasi) untuk tujuan pelaporan antara lain meliputi beban pendirian
keuangan. perusahaan. Jika tidak memenuhi kriteria
tersebut biaya dibukukan sebagai beban pada
periode berjalan.
PSAK No.7 (Pengungkapan Pihak-Pihak PSAK No.8 (Kontijensi dan Peristiwa
yang Mempunyai Hubungan Istimewa) Setelah Tanggal Neraca)
Jika terjadi transaksi antara pihak-pihak yang Standar masih belum menetapkan secara
mempunyai hubungan istimewa, perusahaan seragam metode estimasi mengenai dampak
pelapor harus mengungkapkan hakekat keuangan baik berupa keuntungan maupun
hubungan istimewa, jenis dan unsur yang kerugian.
diperlukan untuk pemahaman laporan
keuangan.
PSAK No.10, (Transaksi Dalam Mata Uang PSAK No.11 (Penjabaran Laporan
Asing) Keuangan Dalam Mata Uang Asing)
Untuk memasukkan transaksi dalam valuta Untuk memasukkan kegiatan usaha luar
asing pada laporan keuangan standar negeri pada laporan keuangan standar
mengharuskan untuk menyatakan dalam mengharuskan untuk menjabarkan kegiatan
mata uang pelaporan perusahaan, yaitu mata usaha tersebut ke dalam mata uang pelaporan
uang yang digunakan dalam menyajikan perusahaan.
laporan keuangan
PSAK No.12 (Pelaporan Keuangan PSAK No.15, (Akuntansi Untuk Investasi
Mengenai Bagian Partisipasi Dalam Dalam Perusahaan Asosiasi)
Pengendalian) Jika investor mempunyai pengaruh
signifikan (20% atau lebih hak suara) maka
Standar mengharuskan venturer investasi pada investee dicatat dengan
mengungkapkan jumlah agregat dari metode ekuitas, dan jika investor tidak
kontijensi yang timbul akibat bagian mempunyai pengaruh signifikan (kurang dari
partisipasi venturer pada joint ventures dan 20% hak suara) maka investasi pada investee
jika venturer ikut bertanggungjawab atas dicatat dengan metode biaya.
kontijensi disajikan terpisah dari kontijensi
lainnya dari venturer.
PSAK No.13 (Akuntansi Untuk Investasi) PSAK No.20 (Biaya Riset dan
Investasi yang diklasifikasikan sebagai Pengembangan)
aktiva lancar harus dicatat pada nilai Biaya riset diakui sebagai beban dalam
terendah antara biaya dan nilai pasar. periode terjadinya. Biaya pengembangan
Sementara standar memberikan fleksibilitas diakui sebagai beban dalam periode
perusahaan dalam menentukan biaya terjadinya kecuali besar kemungkinan biaya
berdasarkan FIFO, rata-rata tertimbang atau tersebut akan meningkatkan manfaat
LIFO. keekonomian masa depan maka diakui
sebagai aktiva.
PSAK No.14 (Persediaan) PSAK No.21 (Akuntansi Ekuitas)
Persediaan harus diukur berdasarkan biaya Standar tidak mewajibkan membuat
atau nilai realisasi bersih mana yang lebih pengelompokan unsur ekuitas secara
rendah. Biaya persediaan bisa dihitung terperinci, namun harus diungkapkan secara
dengan menggunakan rumus FIFO, rata-rata jelas pengelompokkan modal disetor, saldo
tertimbang atau LIFO. laba, selisih penilaian kembali aktiva tetap
dan modal sumbangan.
PSAK No.16 (Aktiva Tetap dan Aktiva Lain- PSAK No.26 (Biaya Pinjaman)
Lain) Standar memberikan fleksibilitas Standar mengharuskan pembebanan segera
perusahaan untuk memilih metode biaya pinjaman pada saat terjadinya, namun
penyusutan aktiva tetap dengan syarat harus untuk biaya pinjaman yang secara langsung
mencerminkan pola pemanfaatan ekonomi dapat diatribusikan dengan perolehan,
aktiva oleh perusahaan. konstruksi atau produksi dari suatu
qualifying asset, standar mengharuskan
kapitalisasi.
PSAK No.17 (Akuntansi Penyusutan) PSAK No.27 (Akuntansi Perkoperasian)
Metode penyusutan aktiva menurut standar Standar memperkenankan format penyajian
dapat diklasifikasi antara lain metode garis laporan keuangan dalam bentuk dan
lurus, jumlah angka tahun, saldo menurun, keterincian yang berbeda sepanjang
jam jasa, jumlah unit produksi, berdasarkan memberikan penyajian yang lebih layak
jenis dan kelompok, anuitas dan sistem untuk keadaan tertentu.
persediaan. Dalam hal ini perusahaan diberi
kebebasan untuk memilih salah satu metode
yang sesuai dengan kondisi perusahaannya.
PSAK No.18, (Akuntansi Dana Pensiun) PSAK No.28 (Akuntansi Asuransi Kerugia)
Untuk tujuan penyusunan laporan aktiva Standar memperkenankan format penyajian
bersih dan laporan perubahan aktiva bersih laporan keuangan dalam bentuk dan
investasi dana pensiun harus dinilai denganketerincian yang berbeda sepanjang
nilai wajar (fair value). memberikan penyajian yang lebih layak
untuk keadaan tertentu.
PSAK No.19 (Aktiva Tak Berwujud) PSAK No.30 (Akuntansi Sewa Guna Usaha)
Standar mengharuskan perusahaan Transaksi sewa guna usaha dikelompokkan
menggunakan metode amortisasi garis lurus, sebagai capital lease bagi penyewa guna
kecuali perusahaan mempunyai metode lain
yang memang sesuai dengan kondisi usaha dan finance lease bagi perusahaan
perusahaan. sewa guna usaha.
PSAK No.22 (Akuntansi Penggabungan PSAK No.31 (Akuntansi Perbankan)
Usaha) Standar memperkenankan format penyajian
Standar mengharuskan penggabungan usaha laporan keuangan dalam bentuk dan
melalui akuisisi harus keterincian yang berbeda sepanjang
dipertanggungjawabkan dengan metode memberikan penyajian yang lebih layak
pembelian dan penyatuan kepemilikan harus untuk keadaan tertentu.
dibukukan dengan metode penyatuan
kepemilikan.
PSAK No.23 (Pendapatan) PSAK No.33 (Akuntansi Pertambangan
Pendapatan harus diakui dengan nilai wajar Umum)
imbalan yang diterima atau yang dapat Biaya pengadaan pengelolaan lingkungan
diterima. hidup dikapitalisasi sebagai aktiva tetap dan
disusutkan sistematis berdasarkan umur
ekonomisnya.
PSAK No.24 (Akuntansi Biaya Manfaat PSAK No.35 (Akuntansi Pendapatan Jasa
Pensiun) Telekomunikasi)
Biaya manfaat pensiun harus diakui sebagai Diperlakukan keseragaman dalam batasan
beban pada periode dimana jasa tersebut tertentu terutama dalam hal pengakuan
diterima pendapatan jasa telekomunikasi interkoneksi
yang bisa tidak menggunakan dasar akrual.
PSAK No.25 (Laba atau Rugi Bersih Untuk PSAK No.36 (Akuntansi Asuransi Jiwa)
Periode Berjalan, Kesalahan Mendasar dan Standar memperkenankan format penyajian
Perubahan Kebijakan Akuntansi) laporan keuangan dalam bentuk dan
Standar menetapkan keseragaman yang kaku keterincian yang berbeda sepanjang
dalam penggolongan dan pengungkapan pos memberikan penyajian yang lebih layak
luar biasa, pengungkapan unsur tertentu untuk keadaan tertentu.
sehubungan dengan laba rugi aktivitas
normal, perubahan estimasi akuntansi,
kebijakan akuntansi dan perlakuan akuntansi
atas kesalahan mendasar.
PSAK No.29 (Akuntansi Gas dan Minyak PSAK No.37 (Akuntansi Penyelenggaraan
Bumi) Jalan Tol)
Standar menetapkan perusahaan bisa Metode penyusutan jalan tol tidak
menggunakan baik metode full cost maupun diseragamkan secara kaku. Peraturan
succesfull effort. Pada metode full cost semua pemerintah yang mendasari
biaya dikapitalisasi sebagai bagian dari asset penyelenggaraan jalan tol bersifat dinamis.
minyak dan gas bumi dan metode succesfull
effort semua biaya eksplorasi diperlakukan
sebagai beban pada periode bersangkutan.
Full cost memandang bahwa semua
kekayaan dari perusahaan minyak dan gas
bumi sebagai satu kesatuan asset sehingga
semua biaya sebelum mencapai tahap
produksi harus dikapitalisasi. Sedangkan
succesfull effort menganggap kekayaan
perusahaan yang tertanam dalam setiap
cadangan sebagai kesatuan asset.
PSAK No.32 (Akuntansi Kehutanan) PSAK No.38 (Akuntansi Restrukturisasi
Biaya yang timbul sebagai akibat kegiatan Entitas) Metode akuntansi yang bisa
pengusahaan hutan harus diestimasi dan digunakan bisa dipilih perusahaan dalam
dibebankan sebagai biaya produksi beberapa alternatif yang sesuai dengan
walaupun kegiatannya belum dilaksanakan. kondisi.
PSAK No.34 (Akuntansi Kontrak PSAK No.39 (Akuntansi Kerjasama Operasi
Konstruksi) (KSO))
Standar menetapkan pengakuan pendapatan Asset KSO dicatat sebesar biaya perolehan
dan beban dengan metode penyelesaian. atau biaya pembangunan atau sebesar nilai
wajar dipilih yang paling obyektif
PSAK No.46 (Akuntansi Pajak Penghasilan) PSAK No.40 (Akuntansi Perubahan Ekuitas
Standar mengharuskan pajak kini dan pajak Anak Perusahaan atau Perusahaan Asosiasi)
tangguhan diakui sebagai penghasilan atau Standar memperkenankan format penyajian
beban pada laporan rugi laba periode laporan keuangan dalam bentuk dan
berjalan kecuali PPh berasal dari transaksi keterincian yang berbeda sepanjang
yang langsung dikreditkan atau dibebankan memberikan penyajian yang lebih layak
ke ekuitas pada periode yang sama. untuk keadaan tertentu.
PSAK No.47 (Akuntansi Tanah) PSAK No.41, B.Akuntansi Waran)
Penyeragaman atas nilai tanah tidak Dasar penentuan nilai wajar waran
disusutkan kecuali kondisi kualitas tanah distandarkan secara seragam dalam batasan
tidak layak untuk operasi utama entitas dan tertentu.
sifat operasi utama tanah meninggalkan
tanah dan bangunan begitu saja jika proyek
selesai.
PSAK No.49 (Akuntansi Reksadana) PSAK No.42 (Akuntansi Perusahaan Efek)
Uniformity secara kaku ditetapkan dalam Penyajian laporan rugi laba bisa dalam
penyajian laporan keuangan yang meliputi bentuk multiple step maupun single step. Hal
laporan aktiva dan kewajiban, laporan ini karena beban dalam melakukan berbagai
operasi, laporan perubahan aktiva bersih dan kegiatan perusahaan efek sulit diidentifikasi
catatan atas laporan keuangan. dengan jenis pendapatan yang diperoleh.
PSAK No.50 (Akuntansi Investasi Efek PSAK No.43 (Akuntansi Anjak Piutang)
Tertentu) Perlakuan akuntansi yang seragam Kebijakan akuntansi mengenai transaksi
untuk pengakuan dan pengukuran nilai anjak piutang tidak diseragamkan secara
investasi efek terutama efek utang. kaku.
PSAK No.52 (Akuntansi Mata Uang PSAK No.44 (Akuntansi Aktivitas
Pelaporan,) Pengembangan Real Estat)
Mata uang selain mata uang fungsional Terdapat kondisi yang kompleks terutama
dianggap sebagai mata uang non fungsional, terkait dengan metode pengakuan
sedangkan mata uang fungsional dianggap pendapatan dan metode alokasi biaya proyek
sebagai mata uang dasar dalam menentukan pengembangan. Jika ada kondisi tertentu,
nilai tukar. pendapatan penjualan real estat bisa diakui
dengan tidak menggunakan metode akrual
penuh.
PSAK No.45 (Pelaporan Keuangan
Organisasi Nirlaba)
Standar memperkenankan format penyajian
laporan keuangan dalam bentuk dan
keterincian yang berbeda sepanjang
memberikan penyajian yang lebih layak
untuk keadaan tertentu.
PSAK No.48 (Penurunan Nilai Aktiva)
Tarif diskonto yang digunakan untuk
ekstrapolasi proyeksi jangka pendek bisa
ditentukan perusahaan sendiri dengan
kewajiban memberi alasan penjelasan.
PSAK No.51 (Akuntansi Kuasi
Reorganisasi)
Teknik penilaian aktiva dan kewajiban jika
tidak ada nilai pasar ditentukan dengan
estimasi. Estimasi ini dilakukan dengan
beberapa model alternatif yang bisa dipilih.
PSAK No.53 (Akuntansi Kompensasi
Berbasis Saham)
Metode dengan asumsi signifikan yang
digunakan dalam suatu periode untuk
mengestimasi nilai wajar opsi tidak
diseragamkan secara kaku.
PSAK No.54 (Akuntansi Restrukturisasi
Utang Piutang Bermasalah)
Standar tidak mengatur metode estimasi
piutang tidak tertagih. Kebijakan akuntansi
untuk pengakuan bunga atas piutang
bermasalah cukup diungkapkan dalam
laporan keuangan atau catatan atas laporan
keuangan.
PSAK No.55 (Akuntansi Instrumen
Derivatif) Standar memberikan fleksibilitas
atas kebijakan manajemen risiko entitas yang
bersangkutan untuk setiap jenis lindung nilai.
Tidak ada standar yang mewajibkan
manajemen memberikan pengungkapan
kualitatif tambahan.
RIGID UNIFORMITY AND FINITE UNIFORMITY
Berikut akan diidentifikasi masing-masing PSAK dalam menerapkan konsep finite dan
rigid uniformity.

Anda mungkin juga menyukai