PEMBAHASAN
1
2.2 Etiologi
Varicella disebabkan oleh Varicella Zooster Virus (VZV) yang termasuk 8 jenis
Herpes Virus dari family herpesviridae. Virus ini masuk ke tubuh melalui mukosa
saluran nafas bagian atas atau orofaring dan menyebar ke pembuluh darah dan limfe
(viremia pertama). Satu minggu kemudian virus kembali menyebar melalui
pembuluh darah (viremia dua) dan timbul gejala demam dan malaise. Penyebaran,
sesuai dengan siklus viremia. Pada keadaan normal siklus ini berakhir setelah 3 hari
akibat adanya kekebalan hormonal dan selular spesifik.
2
1. Stadium Prodromal
Gejala timbul setelah 14 – 15 hari masa inkubasi dengan timbulnya ruam
kulit disertai demam, malise. Pada anak lebih besar dan dewasa di dahului oleh
demam selama 2-3 hari sebelumnya, mengigil, malaise, nyeri kepala, anoreksia,
nyeri punggung, dan beberapa kasus nyeri tenggorokan dan batuk.
2. Stadium Erupsi
Ruam kulit muncul di muka dan di kulit kepala, badan dan ekstermitas.
Penyebaran lesi varisela menjadi krusta 8-12 jam dan akan lepas dalam waktu 1-3
minggu tergantung kepada dalamnya kelainan kulit.
3
adanya koordinasi dan dysarthria. Insiden berkisar 1 : 4000 kasus varicella
e. Herpes zoster
Komplikasi yang lambat dari varicella yaitu timbulnya herpes zoster, timbul
beberapa bulan hingga tahun setelah terjadinya infeksi primer. Varicella zoster virus
menetap pada ganglion sensoris.
4
seperti scraping dasar vesikel dan apabila sudah berbentuk
krusta dapat juga digunakan sebagai preparat, danCSF.
- Sensitifitasnya berkisar 97 - 100%.
- Test ini dapat menemukan nucleic acid dari virus varicellazoster
d. Biopsi kulit
Hasil pemeriksaan histopatologis : tampak vesikel intraepidermal
dengan degenerasi sel epidermal dan acantholysis. Pada dermis
bagian atas dijumpai adanya lymphocytic infiltrate.
(Dumasari.2008)
2.7 Penatalaksanaan
1). Umum
Varicella dan Herpes zoster pada anak imunokompeten, biasanya tidak
diperlukan pengobatan yang spesifik dan pengobatan yang diberikan bersifat
sistomatis yaitu :
a. Lesi masih berbentuk vesikel, dapat diberikan bedak agar tidak mudah pecah.
b. Vesikel yang sudah pecah atau sudah terbentuk krusta, dapat diberikan salep
antibiotik untuk mencegah terjadinya infeksi sekunder.
c. Dapat diberikan antipiretik dan analgetik, tetapi tidak boleh golongan salisat
(aspirin) untuk menghindari terjadinya sindroma reye.
d. Kuku jari tangan harus dipotong untuk menghindari terjadinya infeksi sekunder
akibat garukan.
2). Obat antivirus
a. Pemberian anti virus dapat mengurangi lama sakit, keparahan dan waktu
penyembuhan akan lebih singkat.
b. Pemberian anti virus sebaiknya dalam jangka waktu kurang dari 48-72 jam setelah
erupsi dikulit muncul.
c. Golongan antivirus yang dapat diberikan yaitu asiklovir, valasiklovir dan
famasiklovir.
d. Dosis anti virus (oral) untuk pengobatan varicella dan herpes zoster :
- Neonatus : Asiklovir 500mg/m² IV setiap 8 jam selama 10 hari
5
- Anak (2-12 tahun) : Asiklovir 4x20 mg/ kg BB /hari/oral selama 7 hari atau
valasiklovir 3x1 gr/ hari/ oral selama 7 hari atau famasiklovir 3x500mg/ hari/
oral selama 7 hari.
6
nbkjkbhvhjvbbkjhBj
Imunitas Tubuh Riwayat kontak dengan pasien
varisella
Varicella
Reaksi inflamasi
HIPERTERMI Terinfeksi
7
Timbul papula Terinfeksi
Vesikula NYERI
KERUSAKAN INTEGRITAS
KULIT
8
A. Pengkajian
1. Identitas
a. Identitas Klien:
Nama : Tn. B
Umur : 20 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Status : Belum menikah
Alamat : Sleman, Yogyakarta
Suku Bangsa : Jawa
Tgl Masuk : 27 Desember 2018
Tgl Pengkajian : 27 Desember 2018
No. RM : 22055
b. Penanggung Jawab:
Nama : Ny. F
Umur : 51 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Alamat : Sleman, Yogyakarta
Hubungan : Ibu Kandung
2. Keluhan Utama
Klien mengatakan gatal pada seluruh tubuh
Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien datang ke RS Mitra Plumbon 27 Desember 2018, Kamis pukul
08.00 diantar oleh orang tuanya dengan keluhan gatal diseluruh tubuh
sejak 3 hari yang lalu, rasa gatal bertambah pada saat terkena keringat,
dan berkurang pada saat diberi bedak, disertai nyeri saat disentuh.
9
Pasien juga mengeluh lemas, demam kadang disertai mengigil pada
saat malam hari. Rasa lemas akan berkurang pada saat istirahat.
b. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan belum pernah mengalami penyakit yang sama
seperti yang sedang diderita
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan adik nya mengalami penyakit yang sama
3. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan Umum :
1. Keadaan Umum : Tampak gelisah
2. Klien tampak sehat/sakit/sakit berat : Sakit
3. Kesadaran : Compos Mentis
BB : 60 kg
TB : 170 cm
b. Tanda-tanda vital
TD : 130/90 mmHg
ND : 95 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 39oC
4. PEMERIKSAAN FISIK HEAD TO TOE
1. kulit, rambut, kuku
a. Kulit :
- inspeksi : warna kulit sawo matang, terdapat bintik bintik ruam berisi
cairan berbentuk vesikel berwarna kemerahan diseluruh tubuh, terdapat
luka akibat garukan pada tangan dan kaki, terdapat lesi akibat garukan
vesikel pecah, kemerahan disekitar luka
- Palpasi : turgor kulit elastis, nyeri nosiseptol pada vesikel
b. Rambut
- inspeksi : warna rambut hitam, terlihat ruam berisi cairan
b. kuku :
- Inpeksi : tidak ada sianosis
10
- palpasi : CRT kembali dalam 2 detik
2. Kepala
a. Mata
- Inspeki : Normal, tidak ada selaput katarak, sklera putih, pupil
normal, konjungtiva tidak anemis
b. Telinga
- Inspeksi : simetris, bersih tidak ada kotoran, pendengaran
normal,
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada tulang telinga
c. Hidung dan Sinus
- Inspeksi : tidak ada gerakan cuping hidung, bersih tidak ada
sumbatan jalan nafas, terdapat vesikel
- Palpasi : tidak nyeri tekan pada sinus
d. Mulut dan Tenggorokan
- inspeksi : normal, simetris, bibir merah muda
3. Leher
4. Dada
a. Thorak/Paru
- Inspeksi : terdapat vesikel pada kulit permukaan
paru-paru, bentuk dada simetris
- Palpasi : adanya nyeri tekan karena terdapat
vesikel
- Auskultasi : terdengar suara vesikuler 2 : 1, dan
bronkovesikular 1 : 1
- Perkusi : terdengan bunyi sonor pada lapang kanan dan kiri
11
b. Jantung
- Inspeksi : terdapat vesikel pada kulit permukaan
jantung, lapang dada simetris, tidak ada pembesaran jantung
- Palpasi : adanya nyeri tekan karena terdapat
vesikel, ictus kordis teraba pada ICS ke 5
- Perkusi : suara jantung terdengar redup
- Auskultasi : tidak ada suara tambahan, bunyi jantung S1 dan S2
normal
5. Abdomen
- Inspeksi : adanya vesikel, tidak ada pembesaran
abdomen, simetris
- Palpasi : adanya nyeri tekan karena terdapat vesikel,batas
organ teraba, kuadran 1 (liver), kuadran 2 ( lambung), kuadran
3 (usus, ginjal, apendiks), kuadran 4 (rahim, usus, ginjal)
- Auskultasi : bising usus 10x/ menit
- Perkusi : terdengar bunyi timpani di kuadran 2 sinistra
6. Ekstremitas
1. mekanisme koping : pasien memiliki kesadaran diri yang tinggi terhadap penyakitnya,
pasien merasa malu tentang masalah kesehatannya saat ini
12
2. pola nutrisi : selama di rawat di RS pasien makan 3x sehari dengan porsi yang
sedikit karena rasa nyeri yang membuat pasien kurang napsu makan, minum kurang
lebih 6 gelas perhari
Pemeriksaan Penunjang
Hematokrit : 45,2 %
Hematokrit : 11,4
Trombosit :
13
A. Analisa Data
14
2 DS: Varicella Nyeri Akut b.d
Klien mengatakan nyeri pada seluruh agen cedera
tubuh Reaksi Inflamasi biologis
15
- Ht :
- akral teraba dingin
B. Diagnosa Keperawatan
2. Kerusakan integritas kulit b.d adanya luka akibat agen cedera biologis
3. Hipertermi b.d proses penyakit akibat agen cedera biologis
4. Nyeri akut b.d agen cedera biologis
C. Intervensi Keperawatan
16
integritas kulit yang Oleskan akibat gesekan
baik (sensasi, lotion/baby oil atau kerutan dari
elastisitas, pada daerah yang pakaian.
pigmentasi, tertekan. Lotion diberikan
temperature) Ajarkan pasien untuk
Mampu melindungi untuk menjaga mempertahankan
kulit dan kebersihan kulit. kelembaban
Anjurkan pasien kulit.
mempertahankan
mobilisasi setiap 2 Perawatan diri
kelembaban kulit jam sekali. dilakukan untuk
dan perawatan alami Mandikan pasien mencegah
dengan sabun dan terjadinya invasi
air hangat mikroorganisme.
.
2 Nyeri akut b.d Setelah dilakukukan NIC Penempatan
agen cedera asuhan keprawatan Posisikan pasien posisi yang tepat
selama 1x/24jam kondisi senyaman dapat
biologis
klien diharapkan dapat mungkin, menigkatkan
membaik dengan kriteria elevasikan bagian kenyamana klien.
hasil ; yang bengkak Mengidentifikasi
TTV dalam rentang dengan tingkat keparahan
normal ; menggunakan dari agen cedera
TD : 110/70 mmHg bantal selama 48 biologis melalui
N : 68x/menit jam. perubahan tanda
R : 20x/menit Kaji tanda vital vital klien.
S : 37˚C setiap 8 jam sekali, Mengidentifikasi
Skala nyeri catat adanya tipikal nyeri
berkurang perubahan yang secara
Leukosit dalam signifikan. menyeluruh
rentang normal 4500 Lakukan mulai dari respon
– 11000 mm³ pengkajian nyeri verbal dan non-
Hct < 40% secara verbal serta
Hb 11,5 gram/dL komprehensif menentukan titik
Mampu mengontrol Observasi reaksi pusat nyeri yang
non verbal dari dialami oleh
nyeri
ketidaknyamanan klien.
Melaporkan nyeri
Ajarkan pasien Teknik asertif
berkurang dengan
teknik asertif dapat membantu
menggunakan
17
manajemen nyeri dengan menarik meredakan nyeri
Mampu mengenali nafas dalam sementara waktu
nyeri skala, Tingkatkan Istirahat dapat
intensitas, frekuensi istirahat membantu proses
dan tanda nyeri. Kolaborasi dengan penyembuhan
Menyatakan rasa dokter untuk Analgetik
nyaman setelah nyeri pemberian diberikan untuk
analgetik mengurangi
berkurang. nyeri.
18
Kolaborasi panas tubuh.
dengan dokter Status Hb, dan Ht
pemberian obat yang tidak
antipiretik. normal
menunjukkan
masih adanya
prosesn infeksi
dalam tubuh.
Antipiretik
diberikan untuk
membantu
menurunkan
panas.
D. Implementasi
19
Menganjurkan pasien
mobilisasi setiap 2 jam
sekali.
Memandikan pasien
dengan sabun dan air
hangat
20
Menganjurkan pasien
memakai pakaian yang
tipis
Menganjurkan pasien
perbanyak minum air
putih
Memberikan cairan
intravena RL 500 mL, 20
tt/menit pada klien jika
diperlukan.
Memonitor Hb, dan Ht
Berkolaborasi dengan
dokter pemberian obat
antipiretik.
E. Evaluasi Keperawatan
21
P : tetap monitor status klien
22
Menganjurkan untuk
meningkatkan istirahat
Berkolaborasi dengan dokter
untuk pemberian analgetik
O:
- Klien tampak
melakukan aktivitas.
- Adanya vesikel namun
tampak membaik dari
kondisi sebelumnya.
- TD : 110/70 mmHg
- N : 68x/menit
- R : 20x/menit
- S : 38˚C
- Leukosit dalam rentang
normal 12000 mm³
- Ht
- Hb 12 gram/dL
23
Anjurkan pasien memakai
pakaian yang tipis
Anjurkan pasien perbanyak
minum air putih
Berikan cairan intravena
RL 500 mL, 20 tt/menit
pada klien jika diperlukan.
Monitor Hb, dan Ht
24