PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian desa dan kelurahan siaga aktif.
2. Untuk mengetahui latar belakang munculnya desa siaga aktif.
3. Untuk mengetahui pelayanan kesehatan dasar.
4. Untuk mengetahui pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan UKBM.
5. Untuk mengetahui Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
6. Untuk mengetahui kriteria desa dan kelurahan siaga aktif.
7. Untuk mengetahui pengertian SPMKK.
8. Untuk mengetahui tujuan SPMKK.
9. Untuk mengetahui sasaran SPMKK.
10. Untuk mengetahui faktor-faktor yang perlu di perhatikan.
11. Untuk mengetahui prinsip-prinsip yang di terapkan dalam SPMKK.
12. Untuk mengetahui strategi SPMKK.
13. Untuk mengetahui komponen SPMKK.
2
BAB II
PEMBAHASAN
4
pengembangan desa siaga guna mencapai target desa dan kelurahan siaga aktif
pada tahun 2015.
Dengan kesamaan pemahaman diharapkan akan terjadi sinkronasi dan
kerjasama yang baik dalam rangka mengupayakan tercapainya desa dan kelurahan
sehat, kecamatan sehat, kabupaten/kota sehat, provinsi sehat, dan Indonesia sehat.
5
13. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan Nomor 34
Tahun 2005 dan Nomor 1138/MENKES/PB/VIII/2005 tentang
Penyelenggaraan Kabupaten atau Kota Sehat.
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 30 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Penyerahan Urusan Pemeruntah Kabupaten atau Kota kepala Desa.
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pedoman
Penataan Lembaga Kemasyarakatan.
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2007 tentang Kader
Pemberdayaan Masyarakat.
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pedoman
Penyusunan dan Pendayagunaan Profil Desa atau Kelurahan.
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2007 tentang
Penyelenggaraan Perlombaan Desa dan Kelurahan.
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2007 tentang Pelatihan
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa atau Kelurahan.
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2007 tentang Pedoman
Umum Tata Cara Pelaporan dan Pertanggungjawaban Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa.
21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 36 Tahun 2007 tentang Pelimpahan
Urusan Pemerintahan Kabupaten atau Kota kepada Lurah.
22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Desa.
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan
Pembangunan Desa.
24. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741/Menkes/Per/VII/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaen atau Kota.
25. Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyyat Nomor 25
Tahun 2007 tentang Pedoman Umum Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat Mandiri.
26. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 128/Menkes/SK/II/2004 tentang
Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.
27. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 564/Menkes/SK/VII/2006 tentang
Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Desa Siaga.
6
28. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 828/Menkes/SK/IX/2008 tentang
Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten
atau Kota.
29. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 374/Menkes/SK/V/2009 tenang Sistem
Kesehatan Nasional.
30. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 267/Menkes/SK/II/2010 tentang
Penetapan Roadmap Reformasi Kesehatan Masyarakat.
13
c. Mengelola sumberdaya
Denagan adanya komitmen yang kuat dari para stakeholder diharapakan
pengelolaan SDM, sumber dana dan fasilitas dapat di tingkatkan untuk
memoptimalkan keberhasilan SPMKK.
d. Profesionalisme
Pengelataan SPMKK perlu dilaksanakan secara profesional didasarkan pada
evidence dan perencanaan yang matang serta di implementasikan secara
sungguh–sungguh berdasar pada pedoman pelaksanaan SPMKK, standar
profesi, SOP keperawatan dan kebidanan, serta pedoman pelayanan kesehatan
lainnya.
e. Desentralisasi
Dalam rangka otonomi daerah SPMKK dapat dikembangkan sesuai dengan
kondisi daerah. Namun tetap berpedoman pada pedoman yang ditetapkan.
14
b. Deskripsi pekerjaan ( uraian tugas )
Uraian tugas adalah seperangkat fungsi, tugas, dan tanggung jawab yang
dijabarkan dalam suatu pekerjaan yang dpat menunjukkan jenis dan spesifikasi
pekerjaan sehingga dapat menunjukkan perbedaan antara set pekerjaan yang
satu dengan yang lainnya.
c. Refleksi diskusi kasus
RDK adlah suau metode dalam merfleksikan pengalaman klinis perawat dan
bidan yang mengacu pada pemahaman standar.
d. Indikator kinerja atau indikator kinerja klinis
Indikator kinerja perawat adalah variabel untuk mengukur prestasi suatu
pelaksanaan kegiatan dalam waktu tertentu.
e. Sistem monitoring
Kegiatan monitoring meliputi pengumpulan data dan analisis terhdp indikator
kinerja yang telah disepakati yang dilaksanakan secara periodik untuk
memperoleh informasi sejauh mana kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan
rencana.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Desa siaga merupakan gambaran masyarakat yang sadar, mau dan mampu untuk
mencegah dan mengatasi berbagai ancaman terhadap kesehatan masyarakat seperti
kurang gizi, penyakit menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan KLB,
kejadian bencana, kecelakaan, dan lain-lain, dengan memanfaatkan potensi setempat,
secara gotong-royong.
Sedangkan, untuk menjadi perawat yang professional yang berlandaskan mutu
standar maka di butuhkan sebuah monitoring kinerja dalam melakukan asuhan
keperawatan. SPMKK adalah upaya peningkatan kemampuan manajerial dan kinerja
perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan disarana atau institusi pelayanan
kesehatan untuk mencapai pelayanan kesehatan yang bermutu (Depkes, 2006).
3.2 Saran
Makalah ini kami angkat berdasarkan dari sumber penerbit, pengetahuan dan diskusi
kelompok kami. Semoga pembaca dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang
makalah ini.
16
DAFTAR PUSTAKA
Kementrian Kesehatan RI. 2010. Pedoman Umum Pengembangan Desa dan Kelurahan
Siaga Aktif. Jakarta : Pusat Promosi Kesehatan Sekretaris Jenderal Kementrian
Kesehatan RI.
Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMKK. 2003. Konsep SPMKK.
Tim Badan PPSDM Kesehatan. 2013. Kebijakan dalam Pembangunan Kesehatan di
Indonesia.
http://promkes.kemkes.go.id/pengertian-tujuan-indikator-dan-kegiatan-pokok-desa-siaga
17