FAKULTAS TEKNIK
2011
PENGANTAR
Selamat jumpa kembali dalam mata kuliah Struktur Baja II. Modul ajar ini
adalah merupakan modul ajar untuk Mata Kuliah Struktur Baja 2 yang pertama
dalam perkuliahan ini, yang menjelaskan tentang Perencanaan Gading-gading
Kap.
Mempelajari modul ajar ini disediakan waktu dalam 4 pertemuan, yaitu
pertemuan 2,3,4 dan 5 (Tatap muka = 400 menit dan Praktek/TUgas Besar = 1200
menit).
Modul ajar ini dilengkapi dengan Rencana Kegiatan Perkuliahan (RKP),
aktivitas mahasiswa, contoh, dan latihan.
Demikianlah disampaikan kepada anda yang tetap berkeinginan untuk
berprestasi, demi tercapainya cita-citamu. Selamat belajar, semoga sukses, dan
selamat bertemu kembali pada perkuliahan Struktur Baja II.
Penulis,
Modul 1 1
Rencana Kegiatan Perkuliahan (RKP) :
Modul 1 2
c. PPBBI
d. Peraturan Muatan Indonesia
Fase II. Prosedur Pembelajaran
1) Menjelaskan langkah-langkah mengkonstruksi gading-gading kap
2) Menjelaskan bentuk-bentuk rangka atap
3) Menjelaskan cara mendimensi gording
4) Menyelesaikan masalah (aktivitas mhs)
5) Menjelaskan cara menghitung beban dan gaya batang
6) Menyelesaikan masalah (aktivitas mhs)
7) Menjelaskan cara mendimensi setiap batang dari rangka kuda-kuda
8) Menjelaskan cara mengkontrol berat rangka atap
9) Menyelesaikan masalah (aktivitas mhs)
10) Menjelaskan cara memeriksa ada tidaknya lendutan
11) Menjelaskan perhitungan titik buhul
12) Menjelaskan cara menggambar kuda-kuda
13) Menyelesaikan masalah (aktivitas mhs)
14) Latihan
15) Formatif 6 dilaksanakan pada akhir Pertemuan 5.
Fase III. Materi Pembelajaran
Materi pokok : Perencanaan Gading-gading Kap
Materi pokok ini akan dibahas dengan menggunakan modul ajar 1, Tabel
Profil Konstruksi Baja, PPBBI, dan Peraturan Muatan Indonesia.
Fase IV. Proses Evaluasi
1) Domain kognitif
2) Instrument yang digunakan ialah tes esay
3) Standar : menguasai materi perkuliahan minimum 70 %.
Modul 1 3
Kembali saya ucapkan selamat datang bagi Anda yang berkeinginan
mempelajari modul ini. Modul ini adalah modul pertama dari 3 modul yang ada
pada mata kuliah Struktur Baja 2, yang membahas topik Langkah-langkah
Perencanaan Rangka Atap Bangunan Industri.
Rangka atap terdiri dari batang-batang yang membentuk rangka yang merupakan
batang atas, batang bawah, batang vertikal, dan batang horizontal yang tumpu di
atas kolom atau di atas dinding. Dan yang terakhir di atas rangka atap adalah
penutup atap yang terbuat dari seng, aluminium, asbes gelombang, genteng dan
lain sebagainya. Untuk memudahkan pemahaman Anda, Anda dapat
memperhatikan rangka atap rumah yang Anda tempati sekarang. Ternyata
terbantu bukan ?
Untuk mempelajari modul ini Anda sudah harus memahami dengan baik
mekanika teknik mengenai perhitungan gaya-gaya batang dengan Cremona atau
Ritter, supaya dapat menghitung gaya-gaya batang yang timbul pada setiap
batang dalam suatu rangka atap (kuda-kuda).
Di dalam modul ini, Anda difokuskan mempelajari hanya di dalam 1 (satu)
kegiatan belajar, yaitu :
Standar Kompetensi :
Setelah tuntas mempelajari modul ini, Anda mampu mengkonstruksi
gading-gading kap suatu bangunan industri.
Modul 1 4
1. Pendahuluan
Kompetensi Dasar :
Setelah selesai kegiatan belajar ini, Anda dapat menerapkan langkah-
langkah perencanaan rangka atap untuk bangunan industri.
2. Uraian
Langkah-langkah perencanaan rangka atap untuk bangunan industri tidak
jauh berbeda dari perencanaan rangka atap bangunan gedung pada umumnya.
Yang membedakan perencanaan rangka atap untuk bangunan industri dengan
rangka atap untuk bangunan yang lain, antara lain : bentuk rangka atap, lebar
rangka atap, dan pada bangunan industri biasanya terdapat balok keran (crane
girder).
Modul 1 5
Langkah-langkah perencanaan rangka atap untuk bangunan industri yang
dimaksudkan adalah sebagai berikut :
Bentuk ini disebut 6 panel karena batang bawah terdiri dari 6 batang, dan
bentuk ini disebut juga rangka atap diagonal menurun. Bentuk rangka atap ini
biasanya digunakan untuk bangunan industri dengan lebar bangunan sekitar 24
meter.
Modul 1 6
Bentuk ini berbeda dengan bentuk rangka atap gambar (a) di atas, karena
perbedaan diagonalnya. Gambar (a) diagonalnya menurun, sedangkan gambar (b)
diagonalnya menaik
Bentuk rangka atap ini disebut atap gergaji, karena bentuknya mirip
seperti mata gergaji. Bentuk rangka atap ini digunakan untuk atap bangunan
industri dengan lebar bangunan yang lebih dari 30 meter.
Modul 1 7
2) Menghitung Panjang Batang Yang Membentuk Rangka Atap
Sesuai dengan bentuk yang dipilih misalnya bentuk rangka atap 6 panel
diagonal menurun, maka selanjutnya berikanlah nomor – nomor dari setiap batang
secara berurutan, yaitu :
Batang bawah : b1, b2, b3, b’3, b’2, b’1
Batang atas : a1, a2, a3, a’3, a’2, a’1
Batang Vertikal : v1,v2, v3, v’3, v’2, v’1
Batang diagonal : d1, d2, d3, d’3, d’2, d’1
dengan demikian, anda akan lebih cepat menghitung panjang masing - masing
batang.
3) Mendimensi Gording
Modul 1 8
Untuk gording biasanya digunakan profil [. Jarak gording dipengaruhi
oleh jenis penutup atap yang akan digunakan pada bangunan itu. Untuk atap seng,
asbes gelombang, dan aluminium, jarak gordingnya harus diperhatikan supaya
penutup atap dapat memikul beban tertentu ditengah bentang.
Untuk mendimensi gording harus diperhitungkan beban-beban berikut :
a) Berat sendiri gording, biasanya ditaksir sekitar 10 – 20 kg/m’
b) Muatan atap, tergantung dari penutup atap
c) Tekanan angin, tergantung dari kemiringan atap
d) Muatan hidup, biasanya 100 kg di tengah bentang
4) Menghitung Beban-beban
Beban-beban yang diperhitungkan adalah :
(a) Beban–beban mati, yang terdiri dari :
Berat sendiri rangka atap
Berat sendiri gording
Berat sendiri penutup atap
Berat sendiri ikatan angin
Berat sendiri lintasan keran
(b) Beban angin
Dalam perhitungan, beban angin selalu tegak lurus terhadap bidang atap.
Beban ini diperhitungkan sebagai beban terpusat ke rangka atap yang bekerja di
titik-titik buhul batang tepi atas.
Modul 1 9
Gambar 7. Beban Angin Datang dan Pergi
Modul 1 10
6) Mendimensi Profil Batang Rangka Atap
Karena gaya maksimum (Pmax) sudah diketahui, maka akan dapat dihitung
Imin. Untuk mutu baja tertentu misalnya BJ 37. Berdasarkan Imin perlu (cm4), Anda
sudah dapat memilih profil dari tabel profil. Untuk batang atas, batang bawah,
batang vertikal, dan batang diagonal. Kemudian lakukan kontrol terhadap batang
yang sudah Anda pilih, apakah aman atau tidak.
Modul 1 11
Contoh 1. Merencanakan Gording
Data Perencanaan :
Modul 1 12
v 2 = v’2 = 3,00 tg30 = 1,73 meter
v 3 = v’3 = 4,50 tg30 = 2,60 meter
v 4 = v’4 = 6,00 tg30 = 3,46 meter
v 5 = v’5 = 7,50 tg30 = 4,33 meter
v 6 = v’6 = 9,00 tg30 = 5,19 meter
(d) Perhitungan panjang batang diagonal :
2 2
d 2 d ' 2 v2 b3 2,29 meter
2 2
d 3 d '3 v3 b4 3,00 meter
2 2
d 4 d '4 v4 b5 3,37 meter
2 2
d 5 d '5 v5 b6 4,58 meter
2) Dimensi Gording
Modul 1 13
(b) Beban tak terduga (P = 100 kg)
Px = P.sin30 = 100 x 0,5 = 50 kg
Py = P.cos30 = 100 x 0,866 = 86,60 kg
Tapi dalam hal ini, Wy = 1,107 kg/cm dan Wx = 0 karena arah angin tegak
lurus ke atap.
M x 9002 kg cm
1 1
My Q y l 2 Py l
8 4
1 1
My 34,65 4 2 86,60 4
8 4
M y 69,30 86,60 155,70 kg m
M y 15570 kg cm
Modul 1 14
1
Mx Qx l 2 Wx dimana Wx = 0
8
1
Mx 20,01 4 2
8
M x 40,02 kg m
M x 4002 kg cm
Qy Wy l 2
1
My
8
1
My 34,65 110,72 4 2
8
M y 290,74 kg m
M y 29074 kg cm
5 9020 15570
Wx
1,3 1600
Wx 29,12 cm3
Modul 1 15
Pilihlah profil [ dari tabel profil baja akan didapat profil [ NP 100.50.6
Dari tabel diperoleh :
Wx = 41,20 cm3
Wy = 8,49 cm3
q = 10,6 cm3
Ix = 206 cm4
Iy = 29,3 cm4
1 1
M x Qx l 2 Px l
8 4
1 1
Mx 20,27 4 2 50 4
8 4
M x 40,54 50 90,54 kg m
M x 9054 kg cm
1 1
My Q y l 2 Py l
8 4
1 1
My 35,11 4 2 86,60 4
8 4
M y 70,22 86,60 156,82 kg m
M y 15682 kg cm
Mx My
1,3 kg/cm2
W y net Wx net
Modul 1 16
9054 15682
1,3 1600 kg/cm2
8,49 0,5 41,20 0,5
2132,86 761,26 2080 kg/cm2
2894,12 2080 kg/cm2
5 Qx l 4
f xa cm
384 E I y
5 0,202 400 4
f xa cm
384 2,1 10 6 29,3
f xa 1,09 cm
5 Qy l 4
f ya cm
384 E I x
Modul 1 17
5 0,351 400 4
f ya cm
384 2,1 10 6 206
f ya 0,27 cm
P cos l 3
f yb cm
48 E I x
5 W y l 4
f yc cm dimana Wy = 1,107 kg/cm (angin datang)
384 E I x
5 1,107 400 4
f yc cm
384 2,1 10 6 206
f yc 0,85 cm
Pelendutan maksimum adalah kombinasi berat sendiri dan beban tak
terduga :
fx tot f xa f xb
fx tot 2,17 cm
Modul 1 18
fy tot f ya f yb
f f x tot 2 f y tot 2
f 2,17 2 0,52
2
f 2,23 cm
Lalu bagaimana ?
Di dalam hal ini profil gording harus di perbesar lagi supaya
memenuhi syarat terhadap berat sendiri dan pelendutan yang
diizinkan.
Untuk itu coba lagi profil yang lebih besar dimensinya, yaitu :
[ NP 160.65.7,5
Dengan data dari tabel profil :
Wx = 116 cm3
Wy = 18,3 cm3
q = 18,8 kg/m
Ix = 925 cm4
Iy = 85,3 cm4
2) Kontrol Dimensi Gording
a) Kontrol terhadap Berat Sendiri
Berat Sendiri Gording (ditambah 5%) = 19,74 kg/m
Muatan atap = 17 kg/m2 x 1,73 x 1 = 29,41 kg/m
Q = 49,15 kg/m
Modul 1 19
Qx = Q sin30 = 24,58 kg/m
Qy = Q cos30 = 42,57 kg/m
1 1
M x Qx l 2 Px l
8 4
1 1
Mx 24,58 4 2 50 4
8 4
M x 49,16 50 99,16 kg m
M x 9916 kg cm
1 1
My Q y l 2 Py l
8 4
1 1
My 35,11 4 2 86,60 4
8 4
M y 85,14 86,60 171,74 kg m
M y 17174 kg cm
Mx My
1,3 kg/cm2
W y net Wx net
9916 17174
1,3 1600 kg/cm2
18,3 0,5 116 0,5
Modul 1 20
Tinjau pelendutan akibat berat sendiri :
Q 49,15 kg/m
Qx Q sin 49,15 0,5 24,575 0,245 kg/cm
5 Qx l 4
f xa cm
384 E I y
5 0,245 400 4
f xa cm
384 2,1 10 6 85,3
f xa 0,45 cm
5 Qy l 4
f ya cm
384 E I x
5 0,425 400 4
f ya cm
384 2,1 10 6 925
f ya 0,07 cm
Modul 1 21
P cos l 3
f yb cm
48 E I x
5 W y l 4
f yc cm dimana Wy = 1,107 kg/cm (angin datang)
384 E I x
5 1,107 400 4
f yc cm
384 2,1 106 925
f yc 0,18 cm
fx tot f xa f xb
fx tot 0,80 cm
fy tot f ya f yb
Modul 1 22
f f x tot 2 f y tot 2
f 0,80 2 0,12
2
f 0,80 cm
Ternyata : f = 0,80 cm < f max = 1,11 cm
Perhatikan kembali Gambar dan data perencanaan yang ada pada contoh 1 di atas.
Modul 1 23
Anda harus mengetahui dulu bahwa :
Taksiran berat sendiri rangka atap (g) yaitu :
g = (L – 2) s/d (L + 5) dikalikan dengan (L x b)
dimana :
L = Bentang Kuda-kuda
b = Jarak antara Kapspant
Modul 1 24
P1 = 487,47 Kg
Besarnya gaya : P0 = ½ x P1 = ½ x 487,47 Kg
P0 = 243,73 Kg
Modul 1 25
Contoh 3 : Cara Menghitung Gaya –gaya Batang Rangka Atap Akibat Angin
Tetap memperhatikan gambar dan data perencanaan yang ada pada contoh 1.
Modul 1 26
karena itu Anda lihat hal. 21 PMI 1970, pasal 4.3 (3) yaitu :
Untuk = 30 C = +0,8 dan 0,4.
Kita Lanjutkan Ya !
Angin pergi (hisap)
Modul 1 27
Contoh 4 : Mendimensi Kuda – kuda
Andaikan untuk batang bawah, Anda mendapat perhitungan dari cara Cremona
yang sudah Anda buat, seperti berikut :
Pmax = 5800 kg (gaya tarik, beban sementara)
Pmax = 3200 kg (gaya tarik, beban tetap)
bs 5800
1,30
bt 3200
Berarti yang menentukan adalah beban sementara, dengan tegangan izin baja
dinaikkan sebesar 30 %, yaitu dari 1600 kg/cm2 menjadi 2080 kg/cm2
Dimensi batang tarik :
P 5800
F 2,78 cm 2
2080
Dipakai profil siku rangkap, maka untuk satu profil, F perlu = 2,78 / 2 = 1,39 cm2
Fnetto = Fbruto, karena sambungan profil kepada pelat buhul memakai alat
penyambung las, bukan baut.
Coba profil 2∟ 20.20.4
Dari tabel di peroleh F = 1,45 cm2
Maka Ftot = 2 x 1,45 cm2 = 2,90 cm2 > 2,78 cm2
Dengan demikian, dimensi batang bawah diseragamkan yaitu profil siku 2∟
20.20.4
Aktivitas 1.1
Modul 1 28
1. Data Perencanaan :
3. Kesimpulan
Modul 1 29
Untuk merencanakam rangka atap atau lazim disebut gading-gading kap
suatu bangunan harus mengikuti langkah-langkah perencanaan yang baik, supaya
segala faktor-faktor yang mungkin memberikan beban kepada bangunan dapat
diperhitungkan, sehingga hasil rencana akan dapat dipertanggung jawabkan
kekokohannya. Mulai dari menentukan bentuk rangka atap, mendimensi gording,
menghitung beban dan gaya-gaya batang, serta mendimensi profil yang akan
digunakan. Dan setiap dimensi profil yang sudah dipilih harus dikontrol.
2 Pada batang atas suatu kuda-kuda diperoleh gaya batang maksimum 4459
kg, maka luas penampang profil Bj 37 untuk batang atas tersebut
adalah .............
a. 5,57 cm2
b. 3,78 cm2
c. 2,57 cm2
d. 2,78 cm2
3 Pada batang bawah dari suatu kuda-kuda diperoleh gaya batang maksimum
4459 kg (tarik dan beban sementara), maka luas penampang profil yang
digunakan adalah ......
Modul 1 30
a. 2,14 cm2
b. 3,14 cm2
c. 4,28 cm2
d. 6,28 cm2
4 Untuk soal no 3, kalau profil yang digunakan adalah 2 baja siku sama kaki,
maka dimensi profilnya ialah .....
a. 2 ∟ 25.25.5
b. 2 ∟ 15.15.4
c. 2 ∟ 20.20.3
d. 2 ∟ 25.25.3
Modul 1 31
Anda telah mempelajari modul ini dengan tuntas. Anda telah memiliki
rangka atap untuk bangunan industri sesuai dengan Peraturan Muatan Indonesia
Modul 1 32
Lihat di Buku Induk ya..... !
Pasaribu, Patar M. (1994). Intisari Kuliah Konstruksi Baja II. Medan: Percetakan
UHN.
Potma, A.P. dan De Vries, JE. (1988). Konstruksi Baja Teori Perhitungan dan
Pelaksanaan. Jakarta : PT. Pradnya Paramita.
Modul 1 33
Modul 1 34