Anda di halaman 1dari 2

KORTIKOSTEROID

Kortisol adalah glukokortikoid utama dihasilkan oleh zona fasikulata (ZF) dan zonareticularis
(ZR) bagian dalam yang dirangsang oleh ACTH (adenokortikotropik hormon).Sekresi kortisol
memiliki pola tertinggi ketika bangun tidur (pagi) dan terendah pada waktutidur (malam
atau bed time). Sekresi kortisol mencapai puncaknya antara pukul 06.00sampai 08.00 WIB.
Selain itu, produksi kortisol juga meningkat pada waktu latihan fisikkarena penting untuk
meningkatkan glukosa dan asam lemak bebas sebagai bahan pembentuk energi.
Fungsi kortisol berlawanan dengan insulin yaitu menghambat sekresi insulin
danmeningkatkan proses glukoneogenesis di Hepar. Sekresi kortisol juga dirangsang
oleh beberapa faktor seperti trauma, infeksi, dan berbagai jenis stres. Kortisol akan
menghambat proteksi dan efek dari berbagai mediator dari proses inflamasi dan imunitas se
pertiinterleukin-6 (IL-6), Lymphokines, Prostaglandins, dan histamine.
Produksi kortisol dibutuhkan untuk produksi Angiostensin-II yaitu efek unutkvasokontriksi
dan vasotonus sehingga dapat membantu mempertahankan tonus pembuluhdarah yang
adekuat (adequate vascular tone). Tonus pembuluh darah yang adekuat untukmengatur
tonus arteriol dan memlihara tekanan darah. Glukokortikoid juga meningkatansekresi
air (renal free water clearance), ekskresi K+, retensi Na+ dan menekan penyerapankalsium
di tubulus renalis.
Sindroma Cushing terjadi akibat adanya hormon kortisol yang sangat tinggi di dalamtubuh.
Kortisol berperan dalam berbagai fungsi tubuh, misalnya dalam pengaturan tekanandarah,
respon tubuh terhadap stress, dan metabolisme protein, karbohidrat, dan lemak
dalammakanan.
Penyebab sindroma Cushing dari dalam tubuh yaitu akibat produksi kortisol di dalamtubuh
yang berlebihan. Hal ini terjadi akibat produksi yang berlebihan pada salah satu ataukedua
kelenjar adrenal, atau produksi hormon ACTH (hormon yang mengatur produksikortisol)
yang berlebihan dari kelenjar hipofise.
Arthritis Autralia (2008). Patient Information on Corticosteroids.
http://www.aont.org.au/wp-content/uploads/2011/11/Corticosteroids.pdf.
Azis A.L (2006). Penggunaan Kortikosteroid di Klinik. Surabaya: Lab. Divisi Gawat Darurat FK
UNAIR. Indonesia
Acton, Q.A., 2012. Cushing Syndrome: New Insights for Healthcare Professional. 1st Ed.
Atalanta: Schlolarly Editions. p.81.
Becker. K.l., 2001. Corticosteroid Therapy. In: Principle and Practice of Endocrinology and
Metabolism. 3th Ed. . Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. p.753.
Bronstein, M.D., 2011. Physiology and Patophysiology of the HPA Axis. In: Cushing’s
Syndrome. 1st Ed. Patophysiology, Diagnosis ,and Treatment. New York: Springer, 1-13.

Anda mungkin juga menyukai