Anda di halaman 1dari 2

Moderator : Zacky (Manager lembaga diet kantong plastik)

Indonesia merupakan produsen sampah kedua di dunia. Menurut Dirjen Pengolahan Sampah dan sampah
B3 tahun 2018 bahwa 65,5 ton (30%) sampah yang dihasilkan tidak terkelola.

Narasumber : Dr. Pandji Prawisudha (Pakar Konversi Energi dari Teknik Mesin ITB)

Judul : Plastic Waste : To Fuel or not to fuel ?

Materi :

Sampah terbesar adalah sampah plastik , contohnya : meja, piring, kursi, pulpen, sepatu,gelas
plastik, dan lain-lain. Dimana, 31,9 juta ton sampah plastik dilepas ke laut. Plastik berasal dari minyak
99% fossil fuel (umumnya crude oil), dimana karateristik plastik: material mudah, tahan lama, tahan
air.Plastik merupakan bahan polimer , ada 2 jenis plastik yaitu : Thermoplastik (lumer), dan thermoset (

terdegradasi jika dibentuk). Adapun Plastik yang digunakan: Polypropylene ( 130-171 C melting

point),Polyetilen( 115-135 C melting point), merupakan flow density . contoh kresek, Polyvinylchloride
◦ ◦ ◦
( 100-260 C melting point), Polystyrene (240 C melting point), Polyethylterephthalate ( >250 C melting
point). Contoh botol air mineral. Jenis plastik banyak tetapi tidak semua dapat dijadikan bahan bakar:1.
Rantai Plastik,2. Motor oil.3 Diesel, 4. Gasoline

Dengan demikian, rantai plastik yang panjang dapat di putus dengan cara Pyrolisis (pemotongan ikatan
rantai dengan api). Pyrolisis terbagi atas: 1. Pyrolisis oil molecule, 2. Pyrolisis gas molecule, 3. Carbon
black atom. Peralatan Pyrolisis kebanyakan ditemukan di cina dan india, dikomersilkan dengan harga 5M
. namun, secara teoritis dapat menguntungkan. Contoh di pusat pengelolaan sampah di bandung
menghasilkan : botol minuman, plastic, Styrofoam, popok, pembalut, karet/kulit, tisu. Permasalahan
teknis dari pembuatan sampah menjadi bahan bakar:

1. Sampah basah
2. Ukuran beragam
3. Bercampur dengan non plastik (kaleng)
4. Adanya kandungan wax ( misalkan pada botol minuman ketika dipanaskan) sehingga membuat
viskositas tinggi
5. Adanya energy yang hilang ( energy losses)

Dengan demikian, dari penelitian bapak Pandji mengumpulkan satu jenis sampah yaitu bungkus mie
instant, karena bungkus ini jarang diambil oleh pemulung. Setelah mengumpulkan salah satu jenis
sampah maka sampah tersebut di keringkan, dicacah kemudian dibersihkan . lalu, sampah tersebut
dimasukkan kedalam reaktor . dimana dengan memperhatikan :

1. Heating rate
2. Suhu di reaktor, jika pada fase gas suhu harus tinggi, heating rate juga tinggi. Jika pada fase
minyak suhu harus rendah dan heating rate tinggi
3. Distribusi panas
4. Harus menghindari terjadinya heat loss
5. Harus menghindari terjadinya kebocoran disambungan-sambungan. Dengan memasang seal
(penyekat) yang tahan temperature tinggi
6. Membutuhkan cooling time, cooling temperature
7. Harus suistinable

Pyrolisis yang dibuat cukup sederhana dan murah. Oleh karena itu, mari kita mulai untuk
mengembangkannya dengan langkah-langkah berikut:

1. Safety first
2. Pisahkan sampahnya
3. Hang in there

Pertanyaan:

1. Mas Rafiandy ( Pendidikan di Jerman)- apakah teknologi pengolahan ini dapat digunakan untuk
menghasilkan bahan bakar?
 Iya, sudah terbukti di negara jepang, dimana di jepang sampah-sampah dikumpulkan secara
komunal.kemudian menghasilkan bahan bakar cair, dimana bahan bakar cair fleksibel , dan
mempunyai densitas dan kereapatan tinggi)
2. Mas Akhmad ( asal dari bandung ) – bagaimana cara mengklasifikasikan jenis sampah yang
beragam?
 Yaitu, dengan mengambil satu jenis sampah , kemudian dipisahkan berdasarkan ada tidaknya
pengotor, dan berdasarkan titik uapnya.
3. Mas Andre Yohanes ( Pendidikan di Jepang)- bagaimana caranya kita mengatahui nilai ikatan
carbon dari plastik hasil pyrolisis?
 Yaitu , dengan mengecek nilai oktan, isooktana, cetana . dimana panjang rantai carbon harus
lurus karena akan berpengaruh ke hasil produk yang dihasilkan.
4. Mas Fathur Ridwan (NTT) – Apakah ada cara manual untuk pyrolisis? , apakah bisa
menggunakan bahan organik untuk membantu proses pyrolisis?
 Sejauh ini belum ada secara manual, namun ada dalam tahap pengembangan.
 Bisa digunakan , contoh menggunakan kayu bakar untuk pemanasan dalam pyrolisis
5. Mba Mila ( Bali) – Jenis plastik apa yang paling bagus dan memenuhi standart?
 Jenis Plastik Polypropilen (Bungkus makanan). Disarankan jangan menggunakan jenis plastik
seperti botol minum makanan.

Anda mungkin juga menyukai