Q&A Tss
Q&A Tss
B. Ruangan
C. Proses IPC
• Untuk menjamin mutu tablet yang dihasilkan
SALUT SELAPUT
Keuntungan :
• Waktu pengerjaannya lebih singkat
• Lebih efisien, karena menggunakan bahan yang lebih sedikit dibanding sugar coating
• Tempat yang dibutuhkan lebih kecil
• Tambahan berat minimal, yaitu 2 – 4%
• Logo atau initial tablet inti masih tampak, sehingga mudah untuk identifikasi
• Faktor keahlian operator tidak dominan, karena pada umumnya peralatan yang
digunakan sudah otomatis
Kerugian :
• Adanya hak paten dari formula dan cara kerja salut film
• Menggunakan pelarut organik dimana penggunaannya beberapa dibatasi oleh undang-
undang
• Polimer pada sebagian pembentuk lapis tipis jumlahnya terbatas sehingga harganya
relative mahal
• Peralatannya lebih mahal dibanding sugar coating karena serba otomatis atau
semiotomatis
11. BAHAN PENYALUT LAPIS TIPIS YANG IDEAL HARUS MEMPUNYAI SIFAT :
Bahan enteric,
Digunakan bahan enterik karena :
• Untuk melindungi obat-obat yang tidak tahan asam terhadap cairan asam lambung,
misalnya; enzim dan beberapa antibiotik
• Untuk mencegah nyeri lambung atau mual karena iritasi dari suatu bahan obat, misal :
natrium salisilat
• Untuk melepaskan obat agar didapat efek lokal di dalam usus
• Untuk melepaskan obat-obat yang diserap secara optimal di dalam usus halus sebagai
penyerapan utamanya
• Untuk memberikan suatu komponen yang penglepasannya ditunda sebagai aksi ulang
dari tablet
Bahan enteric yang baik harus memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
1. Tahan terhadap cairan lambung
2. Rentan terhadap cairan usus atau permeabel terhadap cairan usus
3. Dapat bercampur dengan sebagian besar komponen larutan penyalut dan bahan dasar
obat
4. Stabil dalam bentuk tunggalnya atau di dalam larutan penyalut
5. Membentuk lapisan tipis (terus-menerus)
6. Tidak toksis
7. Biayanya murah
8. Mudah dipakai tanpa menggunakan alat khusus
Dapat dengan mudah dicetak, atau lapisan tipis dapat digunakan pada tablet
Pemeriksaan waktu hancur tablet bersalut enterik :
• Tablet di uji dengan cairan lambung buatan pada temperatur 37 ± 2°C (tanpa cakram),
setelah 1 jam tablet tidak menunjukkan adanya daya hancur, keretakan atau kerapuhan
• Kemudian tablet ditambahkan cakram dan diuji pada cairan usus buatan dengan
temperatur 37 ± 2°C dengan persyaratan sesuai monografinya.
• Bila 1 atau 2 tablet tidak hancur secara sempurna, pemeriksaan dilakukan dengan
menggunakan 12 tablet tambahan.
• Pemeriksaan waktu hancur tablet dinyatakan selesai bila 16 dari 18 tablet hancur
• Selulosa Asetat Ftalat (SAF)
Digunakan secara luas di Industri farmasi
Hanya larut pada pH diatas 6, dan mungkin akan menghambat absorpsi obat
Higroskopis
Relatif permeabel terhadap kelembaban dan cairan lambung bila dibandingkan dengan
beberapa polimer enteric lainnya
Lapisan yang dibentuk oleh SAF rapuh, biasanya diformulasikan bersama dengan
bahan pembentuk lapisan yang bersifat hidrofobik
• Polimer-polimer akrilat
Yang umum dipakai ada 2, yaitu Eudragit L dan Eudragit S
Eudragit L dan Eudragit S larut dalam usus pada pH 6 dan 7
• Hidroksipropil metilselulosa ftalat
Polimer ini larut di pH yang lebih rendah dibanding SAF (pH 5 – 5,5)
Lebih stabil dibanding SAF
Polivinil Asetat Ftalat (PVAF
• Pelarut
Berfungsi untuk melarutkan atau mendispersikan polimer-polimer dan zat tambahan
lain
Sistem pelarut yang ideal :
• Dapat melarutkan atau mendispersikan sistem polimer
• Dapat dengan mudah mendispersi komponen yang lain
• Tidak memiliki warna, rasa dan bau, tidak mahal, tidak toksis, netral dan tidak
mudah terbakar
• Mempunyai tingkat pengeringan yang cepat (mempunyai kemampuan untuk
menyalut 300 kg dalam waktu 3 s/d 5 jam)
• Hendaknya tidak mempunyai dampak terhadap lingkungan
Yang paling banyak digunakan baik tunggal atau kombinasinya : air, etanol,
metanol, isopropanol, kloroform, aseton, metiletilketon, dan metilen clorida
• Pewarna
• Bahan tambahan lainnya, untuk tujuan tertentu
Untuk karakteristik
Misalnya ; pemberi aroma, pemberi rasa manis
Surfaktan ditambahkan untuk melarutkan bahan yang tidak bercampur tau yang
tidak dapat larut atau untuk memudahkan pelarutan penyalut dengan cepat
Antioksidan ditambahkan untuk kestabilan warna terhadap oksidasi
Antimikroba ditambahkan untuk mencegah pertumbuhan bakteri selama
penyimpanan
Proses :
• Sealing,
1. Putar tablet dengan kecepatan panci 10 rpm
2. Atur temperatur udara yang digunakan 30°C
3. Lakukan 3 kali pemakain larutan sealing (misal larutan zein), 800 mL untuk tiap kali
pemakaian, dengan jeda waktu 15 – 20 menit dari pemakaian sebelumnya, agar tablet
benar2 kering
4. Jika tablet nempel, maka beri talk secukupnya
5. Pastikan larutan tersebar dengan baik, dengan mengatur semprotan larutan sealing
• Subcoating
1. Gunakan suatu larutan gelatin/akasia dan bubuk pelapis dasar kalsium karbonat
2. Matikan tombol udara masuk, gunakan dust collector saja
3. Pasang putaran panci pada 10 rpm
4. Pakai 3 atau 9 lapis, gunakan 1,5 liter larutan gelatin/akasia yang hangat untuk lapisan
pertama.
5. Kurangi jumlahnya pada lapisan berikutnya untuk memperoleh ketebalan yang tepat
6. Jarak waktu antara dua pelapisan paling sedikit 20 menit, untuk memungkinkan
pengeringan yang tepat
7. Pastikan larutan tersebar dengan merata
8. Taburkan pelapis dasar untuk mencegah pelengketan, hingga tablet bergulir bebas
9. Sesudah pelapisan terakhir, kocok panci secara periodik selama paling sedikit 2 – 4
jam hingga tablet benar-benar kering
• Smoothing dan Coloring :
Terdiri dari 3 fase dasar; sirup kasar (larutan sirup dengan bubuk pelapis dasar tersebar di
dalamnya), sirup kental dan sirup biasa. Lakukan tiap tahap dalam urutan berikut ini :
1. Buang debu di dalam coating pan, pasang dust collector, atur temperatur udara masuk
sedemikian rupa sehingga temperatur udara yang keluar antara 45 s/d 48°C. Atur
kecepatan putaran pan 12 rpm
2. Lakukan 5 s/d 15 pelapisan sirup kasar secukupnya untuk membasahi seluruh
tumpukan. Larutan ini mengering dengan cepat, maka lakukan dengan distribusi
dengan cepat dan seragam. Pelapisan segera diulang jika lapisan sebelumnya telah
kering dan agak berdebu
3. Sirup kental berwarna diberikan dengan cara yang sama beberapa kali, sehingga
dicapai volume spesifik dari tablet inti
4. Matikan tombol pemanas, kurangi udara masuk dan keluar
5. Lakukan pelapisan dengan sirup biasa yang berwarna untuk memperoleh kelicinan
permukaan, serta ukuran dan warna tablet yang diinginkan
6. Tiap pelapisan dengan dengan sirup biasa berwarna dilakukan segera setelah tablet
tampak berembun atau suram, jangan dibiarkan tampak berdebu.
• Finishing
1. Pastikan bahwa pan bersih
2. Jalankan pan tanpa udara masuk, tanpa panas dan udara yang keluar sedikit saja.
3. Atur kecepatan putaran pan 12 rpm
4. Lakukan pelapisan sirup biasa berwarna 3/ 4 kali dengan cepat, tanpa membiarkan
tablet menjadi suram berembun atau berdebu
5. Lapisan terakhir dari sirup biasa dapat diberikan tanpa pewarna untuk memberikan
kedalaman warna dan menambah keanggunan lapisan
6. Tutup aliran udara keluar, lakukan pelapisan terakhir dengan merata, tutup panci,
pengocokan dengan cepat tiap beberapa menit. Setelah 15 s/d 30 menit hentikan
pengocokan dan biarkan tablet mengering semalaman
• Polishing
1. Lakukan Polishing dengan menggunakan pan berlapis kanvas
2. Tutup udara masuk dan keluar serta temperatur udara
3. Atur kecepatan putaran pan 12 rpm
4. Taburkan carnauba wax ke dalam tablet yang berputar di dalam pan kanvas
5. Lakukan dengan hati2 untuk menghindari bercak pada tablet
Kualifikasi mesin, peralatan produksi dan sarana penunjang merupakan langkah pertama
(first step) dalam pelaksanaan validasi di industri farmasi
Kualifikasi Desain (KD) adalah unsur pertama dalam melakukan validasi terhadap fasilitas,
sistem atau peralatan baru
Tujuan Design Qualification (DQ) adalah untuk menjamin dan mendokumentasikan bahwa
sistem atau peralatan atau sarana penunjang yang akan dipasang atau dibangun (rancang
bangun) sesuai dengan ketentuan atau spesifikasi yang diatur dalam ketentuan CPOB yang
berlaku
Jadi DQ dilaksanakan SEBELUM mesin, peralatan produksi atau sarana penunjang
(termasuk bangunan untuk industri farmasi) tersebut dibeli /dipasang/dibangun
Kualifikasi Desain dilakukan sesuai protokol Kualifikasi Desain sesuai titik kritisnya,
umumnya meliputi :
1. Terkait sistem/peralatan, misalnya : berapa tablet per jam, bilster per menit, bahan
dari peralatan, dsb
2. Terkait sistem pengolahan air, misalnya : konduktivitas air, pH air
3. Kualifikasi Ruangan produksi, meliputi : tekanan udara, suhu udara, kelembaban
udara, dust collector
Setelah alat dipesan dan diinstal, lalu dilakukan kualifikasi instalasi (IQ)