Pembaca, setiap kali menghadapi tahun ajaran baru aku selalu
dipusingkan oleh berbagai tuntutan kebutuhan. Tahun ini si sulung berhasil diterima di UGM. Biaya awal yang harus kukeluarkan kurang lebih Rp8.000.000. Sementara itu, kedua adiknya pun membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Leni tahun ini akan masuk SMP. Entah berapa biaya uang bangunannya untuk tahun ini. Kabarnya tahun lalu sudah Rp2.000.000,00. Gina yang duduk di bangku SMA kini naik ke kelas XI. Sebagai hadiah naik kelasnya dia ingin dibelikan perlengkapan sekolah yang serba baru, seperti tas, sepatu, buku-buku serta alat tulis lainnya. Celakanya, tahun ajaran baru ini waktunya sangat berdekatan dengan tibanya hari raya. Padahal aku telah berjanji akan merayakannya di kampung halaman kami di Yogyakarta. Tahun lalu kami tidak berhasil melakukannya gara-gara kami kehabisan tiket kereta api, yang memang harus dipesan dulu jauh-jauh hari. Mengunakan bis bukanlah pilihan bijak, mengingat kondisi kesehatan istriku yang tak tahan kalau harus berdesak- desakan di dalam bis selama puluhan jam lamanya. Oleh karena itu, sebagai seorang suami, aku telah berjanji untuk membeli kendaraan untuk mewujudkan keinginan keluarga bermudik ria tahun ini. Setelah kuhitung-hitung jumlah tabungan yang berhasil kukumpulkan telah mencapai Rp48.000.000,00. Uang itu tentu saja kuperoleh selama bertahun-tahun lamanya bersama istri tercinta, yang ikut membantu membuka bisnis kecil-kecilan katering. Aku sendiri hanyalah seorang PNS biasa di sebuah PTN ternama di kotaku, Bandung. Akan tetapi, akhir-akhir ini, Rina istriku, tampak sakit-sakitan. Setelah kemarin diperiksakan ke Dokter Boyke, ternyata dia positif tengah mengidam lagi. Rina sendiri terheran-heran mengapa ini terjadi lagi, mengingat selama ini dia sebenarnya telah mengikuti anjuran pemerintah ber-KB Kami tentu saja mensyukuri karunia Tuhan ini, tapi kami juga wajar jika dilanda rasa khawatir. Menurut dokter, kehamilan istriku kali ini tergolong berisiko tinggi, mengingat usianya yang kini hampir mencapai kepala empat. Menurut Rina, biaya yang harus dipersiapkan untuk menghadapi kelahiran sang jabang bayi anak kami ini mungkin bukan masalah. Di luar sepengetahuanku, semalam dia cerita ternyata diam-diam istri tercintaku telah memiliki tabungan sebesar Rp27.000.000,00 Keputusan kami untuk membeli kendaraan untuk keperluan mudik Lebaran tampaknya sudah menjadi keharusan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Akan tetapi, masalahnya jenis kendaraan yang seperti apa yang sebaiknya kami beli dengan kondisi keuangan serta berbagai tuntutan sebagaimana telah aku ceritakan itu? Pembaca yang baik, maukah Anda membantu memberikan pertimbangan kepadaku?Kira-kira jenis kendaraan apa yang cocok untukku?Kemudian tolong buatkan surat perjanjian jual-beli untuk kendaraan tersebut. Andi Rianto Jalan Setia Budi no. 115, Bandung
2. Biaya Gina naik ke kelas XI : - Tas = 150.000 - Sepatu = 200.000 - Buku dan alat tulis lainnya = 50.000 Total biaya Gina naik ke kelas XI = 400.000 3. Biaya pulang kampung ke Yogyakarta = 5.000.000 4. Biaya lahiran Rina = 14.000.000 Total Biaya Pengeluaran Keseluruhan = 17.400
Sisa Uang Dari Biaya Pemasukan = 75.000.000 – 19.400.000 = 55.600.000.