S2 2015 339606 Introduction PDF
S2 2015 339606 Introduction PDF
PENDAHULUAN
oksigen sehingga dapat menekan konsumsi energi untuk aerasi serta menurunkan
biaya penanganan sludge karena menghasilkan sludge 3-20 kali lebih rendah
anaerobik serta kenaikan biaya energi yang terjadi 10-15 tahun terakhir membuat
Kelemahan ini menimbulkan batasan bagi industri dengan jumlah limbah organik
yang besar. Banyaknya jumlah limbah atau tingginya laju alir limbah ke dalam
waktu tinggal yang cukup. Volume digester yang lebih besar tentunya berdampak
1
2
laju penguraian senyawa organik dan mengurangi volume digester. Hal ini
sistem lebih tinggi dan mencegah bakteri terbawa keluar digester (washout)
evaluasi tiga jenis media imobilisasi, yaitu: zeolit, karbon, dan campuran zeolit
dan karbon, terhadap kinerja digester anaerobik. Penggunaan zeolit sebagai media
sebagai penukar ion dan adsorben. Karbon juga dapat dimanfaatkan sebagai media
imobilisasi bakteri karena memiliki struktur berpori dengan luas area yang besar
dan kemampuan menjerap senyawa organik. Pencampuran kedua jenis media ini
optimum media imobilisasi untuk peruraian limbah cair yang memiliki efek
inhibisi terhadap bakteri anaerobik, yaitu limbah cair industri etanol yang dikenal
Stillage merupakan hasil bawah dari menara distilasi etanol di mana dalam
produksi satu liter etanol dapat dihasilkan 20 liter stillage. Kandungan organik
yang tinggi dan senyawa inhibitor yang terkandung dalam stillage membuat
kandungan organik di dalam stillage dibutuhkan waktu tinggal yang lama dan
volume digester yang besar (Willington dan Marten, 1982). Penambahan media
anaerobik yang menjadi representasi masalah bagi industri dengan jumlah limbah
organik yang besar dan mengandung senyawa inhibitor yang sering menyebabkan
kegagalan proses anaerobik. Hal ini dimungkinkan karena media imobilisasi dapat
anaerobik telah diteliti oleh beberapa peneliti sebelumnya. Borja dkk. (1994)
melakukan studi kinetika penguraian kotoran sapi secara anaerobik dengan zeolit
diperoleh peningkatan senilai 59% pada laju pertumbuhan bakteri maksimum dan
dilakukan oleh Weiß dkk. (2011). Fokus penelitian ini adalah investigasi populasi
mikroorganisme anaerob pada zeolit aktif selama proses penguraian grass silage
hingga koloni yang membentuk biofilm pada permukaan zeolit. Untuk sel tunggal,
morfologi yang dominan adalah sel long-rod dan shorter bacillus-like, sedangkan
koloni yang membentuk biofilm terdiri dari bakteri dengan aktivitas hemiselulotis
Penelitian lain dilakukan oleh Bertin dkk. (2004) mengenai pengolahan air
karbon aktif memberikan ketahanan terhadap beban organik yang tinggi dan
volumetris yang lebih tinggi dibandingkan dengan digester dengan media lainnya
referensi, baik dari segi penurunan COD (100%), penurunan konsentrasi senyawa
Bertin dkk. (2004) juga melakukan perbandingan antara granul karbon aktif
zaitun pada kondisi batch. Penggunaan kedua jenis media ini meningkatkan
efisiensi penurunan COD dan senyawa fenol yang cukup tinggi, yaitu berkisar
5
granul karbon aktif memiliki yield penurunan COD dan senyawa fenol lebih
tinggi dibandingkan dengan digester butiran silika “Manville” serta lebih efektif
Perbedaan lain dalam penelitian ini terletak pada analisis data di mana data akan
terdahulu yang melakukan analisis data secara grafis untuk hasil biogas total atau
masukan berupa jenis dan jumlah media imobilisasi serta parameter kinetika
lain yang dapat diperoleh dari penelitian ini bagi pelaku industri adalah
menggunakan sistem bakteri tersuspensi, terutama limbah yang kaya protein dan
penelitian ini juga dapat menjadi acuan untuk melakukan simulasi proses sebagai
zeolit, karbon, dan campuran zeolit dan karbon terhadap kinerja digester