Anda di halaman 1dari 115

Deni Hadiana │ 081383619748

Peneliti Penilain Pendidikan


Pusat Penilaian Pendidikan, Balitbang Kemendikbud
1

PENGANTAR
Pendidikan
“ Pergerakan dari Kegelapan ke Cahaya”
Kurikulum
“ Kendaraan Penggerak dari Kegelapan ke Cahaya”
Tujuan Sisdiknas KURIKULUM BERMUTU
SKL
“ Kurikulum bermutu adalah kurikulum
yang menjamin bahwa siswa melakukan
pembelajaran tentang kehidupan di dunia
(the world) dan kehidupan di akhirat,
sesamanya (each other), dirinya
(themselves), dan pembelajarannya (their
learning).” (IndonesiaBermutu, 2016)

Modifikasi dari http://www.mitsuichem.com/csr/rc/quality/


Buku = Pembelajaran + Penilaian + …
(Mengacu pada Kompetensi Dasar)
Pembelajaran (Mengacu pada Kompetensi Dasar)
√ tidak tahu jadi tahu √tidak bisa jadi bisa √ tidak biasa jadi terbiasa √ biasa-biasa saja
jadi luar biasa √ begitu saja jadi begitu berbeda
PERENCANAAN PEMBELAJARAN OLEH PENDIDIK

✓Kontens, ✓IPK sebagai Cara Mencapai


KD,
✓Konteks, ✓IPK sebagai Ciri Telah
✓Kognitif level, Mencapai KD,
✓Knowledge ✓IPK sebagai Pengembangan
level KD

INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI (IPK)

PENILAIAN PEMBELAJARAN
✓As learning ✓ Prinsip: mencari tahu,
✓For learning aneka sumber, terpadu,
multidimensi, terintegrasi
✓Of learning sikap pengetahuan dan
keterampilan, ruang
kehidupan, keberagaman
Penilaian (Mengacu pada Kompetensi Dasar)
petunjuk arah dalam sebuah
perjalanan menjadikan manusia bermakna
PERENCANAAN PENILAIAN OLEH PENDIDIK
✓Tujuan, ✓Valid,
✓Kontens,
✓Kontens, ✓Butir,
✓Konteks,
✓Indikator, ✓Paket Tes,
✓Kognitif level,
✓Bentuk, ✓Bahasa,
✓Knowledge
✓Teknik, Konstruksi,Subs
level
✓Instrumen, tansi

KOMPETENSI KISI-KISI INSTRUMEN


DASAR PENILAIAN PENILAIAN

PEMANFAATAN
ANALISIS HASIL PELAKSANAAN
HASIL
PENILAIAN PENILAIAN
PENILAIAN
✓Waktu
✓As learning ✓Teknis
✓Kualitatif
✓For learning Pengadministrasi
✓Kuantitatif
✓Of learning an
2

SKL, KI, KD
KIBLAT BUKU, PEMBELAJARAN, DAN PENILAIAN
Pembelajaran
Langsung dan
Pembelajaran Tidak
Langsung

Penilaian fokus pada


perbaikan dan
perubahan sikap dan
perilaku peserta didik

Buku ?
Buku,Pembelajaran dan
Penilaian Mapel pasti
selaras dengan SKL Jika
Buku, Pembelajaran dan
Penilaian Kompetensi
Dasar didasarkan pada 4
(Kognitif Proses,
Knowledge Dimensi,
Konten, dan Konteks)

Kisi-kisi UN dan USBN


selaras dengan SKL
Buku,Pembelajaran
dan Penilaian Mapel
pasti selaras dengan
SKL Jika Buku,
Pembelajaran dan
Penilaian
Kompetensi Dasar
didasarkan pada 4
(Kognitif Proses,
Knowledge Dimensi,
Konten, dan Konteks)

Kisi-kisi USBN
selaras dengan SKL
SKL DIMENSI PENGETAHUAN

Pada SKL dimensi pengetahuan sampai metakognitif


sedangkan di KI hanya sampai prosedural.
SKL tidak tercapai dari sisi dimensi pengetahuan?

Bagaimana Buku, Pembelajaran, dan Penilaiannya?


❑Proses Kognitif
pada KD 3.1;
3.4;3.5;3.7;3.8; dan
3.9 lebih tinggi dari
Proses Kognitif KI 3,
artinya melampaui
KI, bolehkah ?
❑Proses Kognitif
pada KD 3.2; 3.3;
dan 3.10 sama
dengan Proses
Kognitif KI 3, artinya
mencapai KI,
bolehkah ?
❑Proses Kognitif
pada KD 3.6 lebih
rendah dari Proses
Kognitif KI 3, artinya
belum mencapai KI,
bolehkah ?

Bagaimana
Buku,
Pembelajaran,
dan
Penilaiannya?
KD 3.3 KIMIA SMA : Menjelaskan1 konfigurasi elektron dan
pola konfigurasi elektron terluar untuk setiap golongan dalam
tabel periodik 2
Kata Benda : konfigurasi elektron Kata Kerja: Menjelaskan1
dan pola konfigurasi elektron
terluar untuk setiap golongan Dimensi Proses Kognitif:
dalam tabel periodik 2 Memahami

Dimensi Pengetahuan: Konseptual

TAKSONOMI (T) DIMENSI PROSES KOGNITIF (DPK)


MENGI MEMAHA MENGA MENGA MENGE MENCIP
NGAT MI (C2) PLIKASIK NALISIS VALUASI TA (C6)
(C1) AN (C3) (C4) (C5)
DIMENS FAKTUAL (F)
I
KONSEPTUAL (K) KD 3.3
PENGET
AHUAN PROSEDURAL (P)
(DP)
METAKOGNITIF (M)
Tabel Taksonomi “Pendidikan” Interelasi
KD ADALAH “KIBLAT” BUKU, PEMBELAJARAN, PENILAIAN
DIMENSI PROSES KOGNITIF
C1 C2 C3 C4 C5 C6
D F K B P P K B P P K B P P K B P P K B P P K B P P
I D u e e D u e e D u e e D u e e D u e e D u e e
M k m n k m n k m n k m n k m n k m n
E u u u u u u
N K K B P P K B P P K B P P K B P P K B P P K B P P
S D u e e D u e e D u e e D u e e D u e e D u e e
I k m n k m n k m n k m n k m n k m n
u u u u u u
P
E P K B P P K B P P K B P P K B P P K B P P K B P P
N D u e e D u e e D u e e D u e e D u e e D u e e
G k m n k m n k m n k m n k m n k m n
E u u u u u u
T M K B P P K B P P K B P P K B P P K B P P K B P P
A D u e e D u e e D u e e D u e e D u e e D u e e
H k m n k m n k m n k m n k m n k m n
U u u u u u u
A
N
2

USBN, GURU DAN SEKOLAH


STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

Penilaian Penilaian Penilaian Hasil


Hasil Belajar Hasil Belajar Belajar oleh
oleh Pendidik oleh Satuan Pemerintah
Pendidikan
Sejarah Ujian di Indonesia

Ujian Negara Ujian Sekolah Ebtanas UAN UN


(1965-1971) (1972-1979) (1980-2002) (2003-2004) (2005- …)

✓ Perubahan sistem ujian hanya terkait fungsi ujian,


teknis dan metodologis pelaksanaan ujian.
✓ Perubahan tersebut tidak terjadi pada lembaga
penyelenggara ujian
✓ Silih bergantinya teknis dan metodologis ujian
membuktikan bahwa selama ini ujian tingkat nasional
diselenggarakan dengan independen dan mandiri
3 Episode Kelulusan UN

Episode Saling Episode UN bukan


penentu
Memveto NA = NUN+ NS kelulusan
Sekitar 2004-2011 Sekitar 2012-2014 Sekitar 2015- …

UJIAN SEKOLAH USBN

USBN pendongkrak mutu penilaian hasil belajar


oleh satuan pendidikan dan pendidik
Meningkatkan Mutu Penilaian Oleh Sekolah

Materi Soal Pelaksanaan Output


• Kualitas • Sistem Dimanfaatkan
Instrumen (andal Penggandaan dan untuk:
distribusi naskah
dan valid) • Pemetaan
• Sistem
• Dapat dijaga Pengawasan
• Kelulusan
kerahasiaannya • Sistem
• Seleksi
• Berbasik Bank Pengolahan Nilai • Pembinaan
Soal • USM CBT
Penilaian Oleh Satuan Pendidikan
“Sekolah perlu diberi ruang kreativitas dan inspiratif yang begitu luas dan leluasa untuk
mengembangkan, mengevaluasi, dan menemukan praktek-praktek terbaik selama
memperkuat konsep dasar, filosofi, prinsip dan substansi penilaian pendidikan. Ingat,
Kepala sekolah dan pengawas bukanlah pejabat sekolah kepanjangan tangan birokrat.
Mereka adalah mitra guru sebagai agen perubahan dari gulita ke pelita.”
(Deni Hadiana)
PERENCANAAN PENILAIAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN
✓Valid,
✓Tujuan,
✓Kontens, ✓Butir,
✓Kontens,
✓Konteks, ✓Paket Tes,
✓Indikator,
✓Kognitif level, ✓Bahasa,
✓Bentuk,
✓Knowledge Konstruksi,Subs
✓Teknik,
level tansi
✓Instrumen,
✓Bank Soal

KISI-KISI INSTRUMEN
SKL, KI, KD
PENILAIAN PENILAIAN

PEMANFAATAN
ANALISIS HASIL PELAKSANAAN
HASIL
PENILAIAN PENILAIAN
PENILAIAN
✓Waktu
✓Kualitatif ✓Teknis
✓Of learning Pengadministrasi
✓Kuantitatif
an
PERENCANAAN PENILAIAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN

Kewenangan Satuan Pendidikan dalam Penilaian Hasil


Belajar antara lain
✓ Menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
✓ Menetapkan Kriteria Kenaikan Kelas
✓ Menetapkan Kriteria Kelulusan Peserta Didik
✓ Menetapkan Prosedur Operasional Standar (POS)
✓ Membentuk Tim Pengembang Penilaian
✓ Mengembangkan Instrumen Penilaian.
Meningkatkan Mutu Instrumen (Soal)

Kisi-Kisi Soal Hasil Ukur


• Mewakili Isi • Validitas Konten
Hasil Ukur yang
Kurikulum- “Mengukur apa yang kredibel sangat
UKRK, SKL, diajarkan” powerfull
KI dan KD • Memenuhi Kelayakan dimanfaatkan fungsi
• Indikator Soal Substansi, Konstruksi, dan penilaian
mencerminkan Bahasa –Analisis Kualitatif
4 K -konten, • Berbasis Bank Soal
konteks, • Validitas Empirik
kognitif level,
Analisis Kuantitatif:
dan
knowledge Parameter Butir (Tingkat
level Kesukaran, Daya Pembeda,
Pilihan Jawaban Efektif)
Reliabilitas Alat Ukur
• Pengadministrasian Tes yang
bermutu
Bagan Pengembangan Instrumen Tes
pada Satuan pendidikan
▪ Analisis Kualitatif
(Validitas isi): Untuk
menjamin Mutu Butir
Agar Layak Secara
Substansi, Konstruksi,
Bahasa, Etika, Estetika
dan sesuai kompetensi
dalam kurikulum sebelum
digunakan

▪ Analisis Kuantitatif
(Validitas Empirik):Untuk
memastikan paramter
Butir (Tingkat Kesukaran,
Daya Pembeda, Pilihan
Jawaban Efektif, dan
▪ Reliabilitas Alat Ukur )
berkualitas
❑Kisi-kisi USBN
• Kisi-kisi USBN ditetapkan oleh BSNP
• Dikembangkan berdasarkan kurikulum
yang berlaku : kurikulum 2006 dan
kurikulum 2013
• Format kisi-kisi USBN berisi lingkup
materi dan level kognitif, dan kompetensi
yang diuji
Kisi-Kisi USBN dan Kompetensi Dasar
Kompetensi yang Diuji* Level Lingk Kompetensi Materi* Indika
Kognitif* up Dasar** tor
Mate Soal
ri* ***
Peserta didik mampu memahami Pengetahuan Peng Menjelaskan perubah
pengetahuan tentang: dan ukura konsep an
▪ perubahan fisika/kimia Pemahaman n, Zat campuran dan fisika/ki
Peserta didik mampu Aplikasi2 dan zat tunggal mia
mengaplikasikan pengetahuan Sifatn (unsur dan
tentang: ya senyawa), sifat
▪perubahan fisika/kimia fisika dan kimia,
perubahan
Peserta didik mampu Penalaran3 fisika dan kimia
menggunakan nalar berkaitan dalam
dengan : kehidupan
▪perubahan fisika/kimia sehari-hari
•Diambil dari kisi-kisi UN
•** Sesuai Kurikulum yang berlaku di setiap sekolah, dalam contoh ini menggunakan K 13
*** Dikembangkan oles Sekolah dan bisa menggunakan proses kognitif Anderson dkk
Level Pengetahuan dan Pemahaman dalam USBN setara dengan dimensi kognitif mengingat dan
memahami (Anderson dkk)
Level Aplikasi dalam USBN setara dengan dimensi kognitif aplikasi (Anderson dkk)
Level Penalaran dalam USBN setara dengan dimensi kognitif menganalisis, mengevaluasi, dan
mengkreasi (Anderson dkk) atau sering HOTS
Indikator Soal Tes Tertulis Aspek
Pengetahuan
Kriteria perumusan indikator:
• Memuat 4 K (Kognitif Level, Knowledge Level,
Konten, dan konteks/Stimulus)
• Kognitif Level / jenis perilaku memuat kata kerja
operasional yang dapat diukur (satu kata kerja
operasional untuk soal pilihan ganda, satu atau lebih
dari satu kata kerja operasional untuk soal uraian
dan instrumen penilaian keterampilan). Kata kerja
bisa dikembangkan dari dimensi proses kognitif
Anderson dkk
• Dapat dibuat soalnya sesuai dengan bentuk soal
yang telah ditetapkan.
Contoh Indikator Soal
Disajikan gambar letak benda dan jarak bayangan benda pada
lensa, bila benda digeser mendekati/menjauhi lensa1, peserta
didik2 dapat menghitung3 jarak bayangan benda pertama dengan
jarak bayangan benda4.

Catatan:
1. kondisi/konteks/stimulus
2. Subjek
3. Kognitif Proses/Perilaku yang akan diukur
4. Konten dan mencerminkan Knowledge Level
Level Kognitif dan Dimensi Proses Kognitif

Level Kognitif Dimensi Proses Kognitif Nama-nama lain yang


Proses Kognitif sepadan
Level 1 I. Mengingat 1. Mengenali Mengidentifikasi dst …
Pengetahuan 2. Mengingat kembali Menentukan dst …
dan
Pemahaman II. Memahami 3. Menafsirkan Mengklarifikasi,
memparaprasekan,
merepresentasi,
menerjemahkan dst …
4. Mencontohkan Mengilustrasikan, meberi
contoh dst …
5. Mengklasifikasikan Mengategorikan,
mengelompokkan dst …
Level Kognitif Dimensi Proses Proses Kognitif Nama-nama lain yang
Kognitif sepadan
Level 1 II. Memahami 6. Merangkum Mengabstraksi,
Pengetahuan dan menggeneralisasi, dst …
Pemahaman 7. Menyimpulkan Menyarikan,
mengekstrapolasi,
menginterpolasi, dan
memprediksi dst ….
8. Membandingkan Mengkontraskan,
mencocokan,
memetakan dst …
9. Menjelaskan Membuat
(menentukan) model
dst …
Level 2 III. 10. Mengeksekusi Menguraikan prosedur
Aplikasi Mengaplikasikan dst …
11. Mennetukan metode
Mengimplementasi yang tepat atau cara dst
kan …
Level Kognitif Dimensi Proses Proses Kognitif Nama-nama lain yang
Kognitif sepadan
Level 3 IV. Menganalisis 12. Membedakan Menyendirikan, memilah,
Penalaran memfokuskan, memilih
dst …
13. Mengorganisasi Menentukan koherensi,
memadukan, menentukan
garis besar, menentukan
struktur dst
14. Menentukan sudut
Mengatribusikan pandang dst …

V. Mengevaluasi 15. Memeriksa Mengoordinasi,


mendeteksi, memonitor,
menguji dst …
16. Mengkritik Menilai dst …
VI. Mencipta 17. Merumuskan Menentukan hipotesis
18. Merencanakan Mendesain
19. Memproduksi Mengkonstruksi
Dimensi Proses Kognitif Mengingat
1. Mengingat (Remember) : menarik kembali informasi yang
tersimpan dalam memori jangka
panjang.
1.1 Mengenali (Recognizing): mencakup proses kognitif untuk
menarik kembali informasi yang tersimpan dalam memori
jangka panjang yang identik atau sama dengan informasi yang
baru
o Istilah lain untuk mengenali adalah mengidentifikasi
(identifying)
1.2 Mengingat kembali (Recalling): menarik kembali informasi yang
tersimpan dalam memori jangka panjang apabila ada petunjuk
(tanda) untuk melakukan hal tersebut. Tanda di sini seringkali
berupa pertanyaan

o Istilah lain untuk mengingat kembali adalah menarik


(retrieving)
Dimensi Proses Kognitif Memahami
2. Memahami (Understand): mengkonstruk makna atau
pengertian berdasarkan pengetahuan awal yang dimiliki,
mengaitkan informasi yang baru dengan pengetahuan yang
telah dimiliki, atau mengintegrasikan pengetahuan yang
baru ke dalam skema yang telah ada dalam pemikiran
siswa.
o Karena penyusun skema adalah konsep, maka
pengetahuan konseptual merupakan dasar pemahaman
o Kategori memahami mencakup tujuh proses kognitif:
menafsirkan (interpreting), memberikan contoh
(exemplifying), mengklasifikasikan (classifying), meringkas
(summarizing), menarik inferensi (inferring),
membandingkan (comparing), dan menjelaskan
(explaining)
2.1 Menafsirkan (interpreting): mengubah dari satu bentuk
informasi ke bentuk informasi yang lainnya, misalnya dari
kata-kata ke grafik atau gambar, atau sebaliknya, dari
kata-kata ke angka, atau sebaliknya, maupun dari kata-
kata ke kata-kata, misalnya meringkas atau membuat
parafrase. Informasi yang disajikan dalam tes haruslah
“baru” sehingga dengan mengingat saja siswa tidak akan
bisa menjawab soal yang diberikan.

o Istilah lain untuk menafsirkan adalah mengklarifikasi


(clarifying), memparafrase (paraphrasing),
menerjemahkan (translating), dan menyajikan kembali
(representing).
2.2 Memberikan contoh (exemplifying): memberikan contoh dari
suatu konsep atau prinsip yang bersifat umum.
o Memberikan contoh menuntut kemampuan
mengidentifikasi ciri khas suatu konsep dan selanjutnya
menggunakan ciri tersebut untuk membuat contoh
o Istilah lain untuk memberikan contoh adalah memberikan
ilustrasi (illustrating) dan mencontohkan (instantiating)

2.3 Mengklasifikasikan (classifying): mengenali bahwa sesuatu


(benda atau fenomena) masuk dalam kategori tertentu
o Termasuk dalam kemampuan mengklasifikasikan adalah
mengenali ciri-ciri yang dimiliki suatu benda atau
fenomena
o Istilah lain untuk mengkelasifikasikan adalah
mengkategorisasikan (categorising)
2.4 Meringkas (summarising): membuat suatu pernyataan yang
mewakili seluruh informasi atau membuat suatu abstrak
dari sebuat tulisan. Meringkas menuntut siswa untuk memilih
inti dari suatu informasi dan meringkasnya.
o Istilah lain untuk meringkas adalah membuat generalisasi
(generalising) dan mengabstraksi (abstracting)
2.5 Menarik inferensi (inferring): menemukan suatu pola dari
sederetan contoh atau fakta.
o Untuk dapat melakukan inferensi siswa harus terlebih
dulu dapat menarik abstraksi suatu konsep/prinsip
berdasarkan sejumlah contoh yang ada.
o Istilah lain untuk menarik inferensi adalah
mengekstrapolasi (extrapolating), menginterpolasi
(interpolating), memprediksi (predicting), dan menarik
kesimpulan (concluding)
2.6 Membandingkan (comparing): mendeteksi persamaan dan
perbedaan yang dimiliki dua objek, ide, ataupun situasi
o Membandingkan mencakup juga menemukan kaitan antara unsur-
unsur satu objek atau keadaan dengan unsur yang dimiliki objek
atau keadaan lain.
o Istilah lain untuk membandingkan adalah mengkontraskan
(contrasting), mencocokkan (matching), dan memetakan (mapping).

2.7 Menjelaskan (explaining): mengkonstruk dan menggunakan


model sebab-akibat dalam suatu sistem.
o Termasuk dalam menjelaskan adalah menggunakan model
tersebut untuk mengetahui apa yang terjadi apabila salah
satu bagian sistem tersebut diubah.
o Istilah lain untuk menjelaskan adalah mengkonstruksi
model (constructing a model)
Dimensi Proses Kognitif Menerapkan
3. Menerapkan (Apply): mencakup penggunaan suatu prosedur
guna menyelesaikan masalah atau mengerjakan tugas.
o Oleh karena itu mengaplikasikan berkaitan erat dengan
pengetahuan prosedural. Namun tidak berarti bahwa
kategori ini hanya sesuai untuk pengetahuan prosedural
saja.
o Kategori ini mencakup dua macam proses kognitif:
menjalankan (executing) dan mengimplementasikan
(implementing).
3.1 Menjalankan (executing): menjalankan suatu prosedur rutin
yang telah dipelajari sebelumnya. Langkah-langkah yang
diperlukan sudah tertentu dan juga dalam urutan tertentu.
Apabila langkah-langkah tersebut benar, maka hasilnya
sudah tertentu pula.
o Istilah lain untuk menjalankan adalah melakukan
(carrying out)
3.2 Mengimplementasikan (implementing): memilih dan
menggunakan prosedur yang sesuai untuk menyelesaikan
tugas yang baru.
o Karena diperlukan kemampuan memilih, siswa dituntut
untuk memiliki pemahaman tentang permasalahan
yang akan dipecahkannya dan juga prosedur-prosedur
yang mungkin digunakannya.
o Apabila prosedur yang tersedia ternyata tidak tepat
benar, siswa dituntut untuk bisa memodifikasinya sesuai
keadaan yang dihadapi.
o Istilah lain untuk mengimplementasikan adalah
menggunakan (using)
Dimensi Proses Kognitif HOTS - Menganalisis
4. Menganalisis (Analyzing): menguraikan suatu permasalahan
atau obyek ke unsur-unsurnya dan menentukan bagaimana
saling keterkaitan antar unsur-unsur tersebut dan struktur
besarnya.
o Ada tiga macam proses kognitif yang tercakup dalam menganalisis:
membedakan (differentiating), mengorganisir (organizing), dan
menemukan pesan tersirat (attributting)
4.1 Membedakan (differentiating): membedakan bagian-bagian
yang menyusun suatu struktur berdasarkan relevansi, fungsi
dan penting tidaknya.
o Membedakan (differentiating) berbeda dari membandingkan
(comparing).
o Membedakan menuntut adanya kemampuan untuk menentukan
mana yang relevan/esensial dari suatu perbedaan terkait dengan
struktur yang lebih besar.
o Istilah lain untuk membedakan adalah memilih (selecting),
membedakan (distinguishing) dan memfokuskan (focusing).
4.2 Mengorganisir (organizing): mengidentifikasi unsur-unsur
suatu keadaan dan mengenali bagaimana unsur-unsur
tersebut terkait satu sama lain untuk membentuk suatu
struktur yang padu.

4.3 Menemukan pesan tersirat (attributting): menemukan sudut


pandang, bias, dan tujuan dari suatu bentuk komunikasi.
Dimensi Proses Kognitif HOTS - Mengevaluasi
5. Mengevaluasi: membuat suatu pertimbangan berdasarkan
kriteria dan standar yang ada.
o Ada dua macam proses kognitif yang tercakup dalam
kategori mengevaluasi: memeriksa (checking) dan
mengritik (critiquing).
5.1 Memeriksa (Checking): Menguji konsistensi atau
kekurangan suatu karya berdasarkan kriteria internal
(kriteria yang melekat dengan sifat produk tersebut).
Contoh: Memeriksa apakah kesimpulan yang ditarik
telah sesuai dengan data yang ada.
5.2 Mengritik (Critiquing): menilai suatu karya baik kelebihan
maupun kekurangannya, berdasarkan kriteria eksternal.
Contoh: menilai apakah rumusan hipotesis sesuai atau
tidak (sesuai atau tidaknya rumusan hipotesis dipengaruhi
oleh pengetahuan dan cara pandang penilai).
Dimensi Proses Kognitif HOTS - Mencipta
6. Mencipta (create): menggabungkan beberapa unsur menjadi
suatu bentuk kesatuan.
o Ada tiga macam proses kognitif yang tergolong dalam
kategori mencipta: membuat/merumuslan (generating),
merencanakan (planning), dan memproduksi (producing).

6.1 Membuat (generating): menguraikan suatu masalah


sehingga dapat dirumuskan berbagai kemungkinan
hipotesis yang mengarah pada pemecahan masalah
tersebut. Contoh: merumuskan hipotesis untuk
memecahkan permasalahan yang terjadi
berdasarkan pengamatan di lapangan.
6.2 Merencanakan (planning): merancang suatu metode atau
strategi untuk memecahkan masalah. Contoh: merancang
serangkaian percobaan untuk menguji hipotesis yang telah
dirumuskan.

6.3 Memproduksi (producing): membuat suatu rancangan


atau menjalankan suatu rencana untuk memecahkan
masalah. Contoh: mendesain (atau juga membuat) suatu
alat yang akan digunakan untuk melakukan percobaan.
Kisi-kisi USBN
Analisis keselarasan Kisi-kisi dan KD dilakukan dengan cara yang sama dengan kisi-kisi
tes tertulis
Indikator Soal Tes Tertulis Aspek
Pengetahuan
Kriteria perumusan indikator:
• Memuat 4 K (Kognitif Level, Knowledge Level,
Konten, dan konteks/Stimulus)
• Kognitif Level / jenis perilaku memuat kata kerja
operasional yang dapat diukur (satu kata kerja
operasional untuk soal pilihan ganda, satu atau lebih
dari satu kata kerja operasional untuk soal uraian
dan instrumen penilaian keterampilan). Kata kerja
bisa dikembangkan dari dimensi proses kognitif
Anderson dkk
• Dapat dibuat soalnya sesuai dengan bentuk soal
yang telah ditetapkan.
Contoh Indikator Soal
Disajikan gambar letak benda dan jarak bayangan benda pada
lensa, bila benda digeser mendekati/menjauhi lensa1, peserta
didik2 dapat menghitung3 jarak bayangan benda pertama dengan
jarak bayangan benda4.

Catatan:
1. kondisi/konteks/stimulus
2. Subjek
3. Kognitif Proses/Perilaku yang akan diukur
4. Konten dan mencerminkan Knowledge Level
❑ Indikator soal terbuka: penulis soal dapat
berimprovisasi secara bebas untuk mengembangkan
butir soal.
❑ Indikator soal tertutup: umumnya digunakan untuk
penyusunan butir soal dalam beberapa paket
paralel, sehingga harus memenuhi persyaratan sbb.
1. Kesetaraan konten (materi yang diujikan).
2. Kesetaraan tingkat kesukaran (judgement).
3. Kesetaraan konteks (rumusan butir soal,
kompleksitas).
Format Kisi-kisi Tes Tertulis

Boleh ditambahkan kolom untuk KD seperti pada slide nomor 22


Format Kisi-kisi Praktek
❑Penyusunan Soal Tes Tertulis
➢ Kaidah Penulisan Soal Bentuk PG
➢Kaidah Penulisan Soal Bentuk Uraian
Kaidah Penulisan Soal Bentuk PG
Materi
1. Soal harus sesuai dengan indikator.
2. Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi
materi.
3. Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar atau
yang paling benar.
Konstruksi
1. Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas.
2. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan
yang diperlukan saja.
3. Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban benar.
4. Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda.
5. Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama.
6. Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan, “Semua pilihan
jawaban di atas salah” atau “Semua pilihan jawabandi atas benar”.
7. Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus disusun
berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka tersebut atau
kronologisnya.
8. Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal
harus jelas dan berfungsi.
9. Butir soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya.
Bahasa
1. Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai
dengan kaidah bahasa Indonesia.
2. Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat jika
soal akan digunakan untuk daerah lain atau nasional.
3. Setiap soal harus menggunakan bahasa yang komunikatif.
4. Setiap pilihan jawaban jangan mengulang kata atau frase
yang bukan merupakan satu kesatuan pengertian.

Hal-hal penting lain yang perlu diperhatikan dalam


penulisan soal:
✓ Soal tidak boleh menyinggung suku, agama, ras, antargolongan (SARA).
✓ Soal tidak boleh bermuatan politik, pornografi, promosi produk komersil
(iklan) atau instansi (nama sekolah, nama wilayah), kekerasan, dan bentuk
lainnya yang dapat menimbulkan efek negatif atau hal-hal yang dapat
menguntungkan atau merugikan kelompok tertentu.
1
2. Pilihan jawaban harus homogen dan logis
1. Berdasarkan jenis makanannya, kucing, anjing, dan harimau
dikelompokkan ke dalam ….
A. herbivora
B. karnivora
C. omnivora dan ovivar
D. mamalia

1. Berdasarkan jenis makanannya, kucing, anjing, dan harimau


dikelompokkan ke dalam ….
A. herbivora
B. karnivora
C. omnivora
D. mamalia
1. Berdasarkan jenis makanannya, kucing, anjing, dan
kambing berturut-turut dikelompokkan ke dalam ….
A. herbivora, herbivora, dan karnivora
B. herbivora, karnivora, dan omnivora
C. karnivora, karnivora, dan herbivora
D. karnivora, karnivora, dan omnivora
3 Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar atau yang paling
benar.

Sebuah mobil ambulans dan mobil sedan bergerak berlawanan arah. Mobil ambulans membunyikan
sirene berfrekuensi 1280 Hz bergerak dengan kecepatan 20 m.s-1, sedangkan mobil sedan
kecepatannya 10 m.s-1. Cepat rambat bunyi di udara 340 m.s-1. Frekuensi bunyi sirene ambulans
yang terdengar oleh sopir sedan adalah ....
A. 1.608,5 Hz
B. 1.400 Hz
C. 1.200 Hz
D. 1.160 Hz
E. 1.173,33 Hz
Contoh soal yang lebih baik
Sebuah mobil ambulans dan mobil sedan bergerak saling mendekati. Mobil ambulans membunyikan
sirene berfrekuensi 1280 Hz bergerak dengan kecepatan 20 m.s-1, sedangkan mobil sedan
kecepatannya 10 m.s-1. Cepat rambat bunyi di udara 340 m.s-1. Frekuensi bunyi sirene ambulans
yang terdengar oleh sopir sedan adalah ....
A. 1.608,5 Hz
B. 1.400 Hz
C. 1.200 Hz
D. 1.160 Hz
E. 1.173,33 Hz
4 Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas.

Cadangan makanan pada tanaman tebu ....


Indonesia memiliki keragaman budaya dari suku-suku bangsanya. Perb
A. disimpan
akan dalam
mendorong batang
terjadinya konflik etnis. Untuk itu perlu dikemban
kalangan masyarakat yaitu ....
B. merupakan hasil fotosintesis
A. mau menghargai dan menghormati budaya orang lain
C. sangat bermanfaat
B. menyatukan bagi manusia
budaya-budaya yang berbeda di masyarakat
C. kelompok
D. merupakan minoritas
bahan baku bergabung
dalam dengan kelompok
pembuatan mayoritas
gula
D. semua perbedaan yang harus dileburmenjadi satu kesatuan
E. mengembangkan budaya sendiri dan menutup diri pengaruh lua
Bagian tanaman tebu yang berfungsi untuk menyimpan
cadangan makanan adalah ....
A. batang
B. daun
C. akar
D. bunga
5
6
7
8 Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama.
Terjadinya penangkapan terhadap WNI di suatu negara karena dugaan pelanggaran ijin tinggal telah
membuat pihak Kementerian Luar Negeri melakukan langkah-langkah diplomatik melalui Kedutaan
Besar RI di negara tersebut. Peran perwakilan diplomatik dalam menangani peristiwa tersebut
adalah....
A. memberikan advokasi tanpa diminta terhadap WNI
B. memberikan ijin tinggal tambahan terhadap WNI
C. memberikan bantuan untuk perpanjangan paspor WNI
D. memberikan bantuan hukum bagi kepentingan warga negara di negara penerima agar ijin
tinggal WNI tersebut diperpanjang
E. melakukan proses deportasi untuk kembali ke Indonesia
Contoh Kunci jawaban
soal yang lebih :baik
D

Terjadinya penangkapanterhadap WNI di suatu negara karena dugaan pelanggaran ijin tinggal telah
membuat pihak Kementerian Luar Negeri melakukan langkah-langkah diplomatik melalui Kedutaan
Besar RI di negara tersebut. Peran perwakilan diplomatik dalam menangani peristiwa tersebut
adalah....
A. memberikan advokasi tanpa diminta terhadap WNI
B. memberikan ijin tinggal tambahan terhadap WNI
C. memberikan bantuan untuk perpanjangan paspor WNI
D. memberikan bantuan hukum pada WNI di luar negeri
E. membantu proses deportasi untuk kembali ke Indonesia
9
10
11
12 Butir soal harus independen dari butir soal lain,
misalnya butir soal tidak boleh bergantung pada jawaban soal
sebelumnya
13
1 Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat jika soal akan digunakan untuk
4 daerah lain atau nasional.

Seorang
Tanaman penelitigedang
memelihara beberapa anak tikus
berkembang biakdandengan
memotong....
buntut-buntutnya menjadi sanga
cekak. Anak-anak tikus tersebut dipelihara hingga dewasa dan buntut mereka masih tetap cekak
A. umbi batang
Peneliti itu selanjutnya mengawinkan tikus berbuntut cekak dengan tikus berbuntut cekak juga. Dar
B. tunas
perkawinan ini akan diperoleh keturunan tikus dengan sifat ....
C. semua
A. biji berbuntut sedang
B.
D. semua
akar berbuntuk
rimpang cekak
C. semua berbuntut panjang
SoalD.yang sebagian berbuntut
lebih baik panjang sebagian cekak
E. berbuntut panjang, sedang, dan cekak

Tanaman pepaya berkembang biak dengan ....


A. umbi batang
B. tunas
C. biji
D. akar rimpang
1
5

Soal yang lebih baik


1 Setiap pilihan jawaban jangan mengulang kata atau frase yang bukan merupakan
satu kesatuan pengertian.

6 Tiga eksperimen dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan dua jenis bakteri (bakteri A danbakteri
B). Pada eksperimen I, bakteri A tumbuh sendiri. Pada eksperimen II, bakteri B tumbuh sendiri. Pada
eksperimen III, kedua bakteri tumbuh bersama-sama pada jumlah individu awal yang sama seperti
pada eksperimen I dan eksperimen II. Grafik berikut menunjukkan hasil eksperimen tersebut.

Hasil eksperimen tersebut ....


A. membuktikan terjadinya interaksi kompetisi
B. membuktikan terjadinya interaksi komensalisme
C. membuktikan terjadinya interaksi parasitisme
D. membuktikan terjadinya interaksi predasi
E. membuktikan terjadinya interaksi mutualisme
Contoh soal yang lebih baik
Tiga eksperimen dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan dua jenis bakteri (bakteri A dan bakteri
B). Pada eksperimen I, bakteri A tumbuh sendiri. Pada eksperimen II, bakteri B tumbuh sendiri. Pada
eksperimen III, kedua bakteri tumbuh bersama-sama pada jumlah individu awal yang sama seperti
pada eksperimen I dan eksperimen II. Grafik berikut menunjukkan hasil eksperimen tersebut.

Hasil eksperimen tersebut membuktikan terjadinya interaksi ....


A. kompetisi
B. komensalisme
C. parasitisme
D. predasi
E. mutualisme
KARTU SOAL PILIHAN GANDA
Kompetensi yang diuji:
_____________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________

Lingkup Materi : _____________________________________


Materi : _____________________________________
Level Kognitif : _____________________________________
Indikator Soal :
_____________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________
Soal :
_____________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________
Kunci Jawaban :
_____________________________________________________________________________________
Kaidah penulisan soal uraian
Materi
1. Soal harus sesuai dengan indikator.
2. Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan (ruang lingkup) harus
jelas.
3. Isi materi sesuai dengan tujuan pengukuran, misalnya soal Matematika
harus menanyakan kompetensi Matematika, bukan kompetensi
berbahasa atau yang lainnya.
4. Isi materi yang ditanyakan sudah sesuai dengan jenjang, jenis sekolah,
atau tingkat kelas. Tingkat kompetensi yang diukur harus disesuaikan
dengan tingkatan peserta didik, misalnya kompetensi pada jenjang SMA
tidak boleh ditanyakan pada jenjang SMP, walaupun materinya sama,
atau sebaliknya soal untuk tingkat SMP tidak boleh ditanyakan pada
jenjang SMA.
Konstruksi
1. Rumusan kalimat soal atau pertanyaan harus menggunakan kata-kata
tanya atau perintah yang menuntut jawaban terurai, seperti:
mengapa, uraikan, jelaskan, bandingkan, hubungkan, tafsirkan,
buktikan, hitunglah. Jangan menggunakan kata tanya yang tidak
menuntut jawaban uraian, misalnya: siapa, di mana, kapan. Demikian
juga kata-kata tanya yang hanya menuntut jawaban ya atau tidak.
2. Buatlah petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal.
3. Buatlah pedoman penskoran segera setelah soalnya ditulis dengan
cara menguraikan komponen yang akan dinilai atau kriteria
penskorannya, besar skor bagi setiap komponen, atau rentang skor
yang dapat diperoleh untuk setiap kriteria dalam soal yang
bersangkutan.
4. Hal-hal lain yang menyertai soal seperti tabel, gambar, grafik, peta,
atau yang sejenisnya harus disajikan dengan jelas, berfungsi, dan
terbaca, sehingga tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda dan
juga harus bermakna.
Bahasa
1. Rumusan butir soal menggunakan bahasa (kalimat dan
kata-kata) yang sederhana dan komunikatif sehingga
mudah dipahami oleh peserta didik.
2. Rumusan soal tidak mengandung kata-kata yang dapat
menyinggung perasaan peserta didik atau kelompok
tertentu.
3. Rumusan soal tidak menggunakan kata-kata/kalimat
yang menimbulkan penafsiran ganda atau salah
pengertian.
4. Butir soal menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan
benar.
5. Rumusan soal sudah mempertimbangkan segi bahasa
dan budaya.
6. Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat.
Kaidah Penulisan Pedoman Penskoran

Uraian Objektif
• Tuliskan semua kemungkinan jawaban benar atau kata
kunci jawaban dengan jelas untuk setiap nomor soal.
• Setiap kata kunci diberi skor 1 (satu).
• Apabila suatu pertanyaan mempunyai beberapa
subpertanyaan, rincilah kata kunci dari jawaban soal
tersebut menjadi beberapa kata kunci subjawaban.
Kata-kata kunci ini dibuatkan skornya (masing-masing
1).
• Jumlahkan skor dari semua kata kunci yang telah
ditetapkan pada soal. Jumlah skor ini disebut skor
maksimum dari satu soal.
Uraian Non objektif
• Tuliskan garis-garis besar jawaban sebagai kriteria jawaban untuk
dijadikan pedoman atau dasar dalam memberi skor. Kriteria jawaban
disusun sedemikian rupa sehingga pendapat/pandangan pribadi
peserta didik yang berbeda dapat diskor menurut mutu uraian
jawabannya.
• Tetapkan rentang skor untuk tiap garis besar jawaban. Besarnya rentang
skor terendah 0 (nol), sedangkan rentang skor tertinggi ditentukan
berdasarkan keadaan jawaban yang dituntut oleh soal itu sendiri.
Semakin kompleks jawaban, rentang skor semakin besar. Untuk
memudahkan penskoran, setiap rentang skor diberi rincian berdasarkan
kualitas jawaban, misalnya untuk rentang skor 0 - 3: jawaban tidak baik
0, agak baik 1, baik 2, sangat baik 3. Kriteria kualitas jawaban (baik
tidaknya jawaban) ditetapkan oleh penulis soal.
• Jumlahkan skor tertinggi dari tiap-tiap rentang skor yang telah
ditetapkan. Jumlah skor dari beberapa kriteria ini disebut skor
maksimum dari satu soal.
Prosedur penskoran
Contoh soal Uraian Objektif:
Indikator Soal:
Disajikan gambar jaring-jaring makanan pada ekosistem tertentu, peserta didik dapat
menentukan komponen ekosistem yang memiliki peran tertentu dan menjelaskan akibat
yang akan terjadi bila salah satu komponennya menagalami kepunahan.

Perhatikan gambar jaring-jaring makanan pada ekosistem kebun berikut!

a. Tuliskan semua makhluk hidup pada gambar di atas yang berperan sebagai:
produsen, konsumen 1, konsumen 2, dan konsumen 3!
b. Tentukan makhluk hidup yang merupakan konsumen puncak! Jelaskan alasanmu!
c. Jelaskan akibat yang terjadi apabila populasi belalang banyak yang mati sampai
mengalami kepunahan!
Pedoman Penskoran
No Kunci Jawaban Skor

a Makhluk hidup yang berperan sebagai:


produsen : sawi 1
bunga sepatu 1
konsumen 1: ulat, 1
belalang, 1
tikus 1
konsumen 2: katak 1
burung pipit 1
konsumen 3: elang 1
b Makhluk hidup yang merupakan konsumen puncak adalah elang 1
Alasannya: tidak ada lagi yang memangsa elang pada jaring-jaring makanan di atas 1

c Akibat populasi belalang menurun adalah:


- populasi katak akan menurun juga jumlahnya karena belalang makanan katak. 1
- populasi sawi akan naik jumlahnya karena belalang memakan sawi. Jika belalang 1
tidak ada, sawi tidak ada yang memakan.

Catatan:
Jawaban salah atau tidak menjawab diberi skor 0
Skor maksimum 12
KARTU SOAL URAIAN
Kompetensi yang diuji:
_____________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________

Lingkup Materi : _____________________________________


Materi : _____________________________________
Level Kognitif : _____________________________________
Indikator Soal :
_____________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________
Soal :
_____________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________
Pedoman Penskoran:
_____________________________________________________________________________________
❑Penyusunan Tes Praktik
1. Perencanaan : isu/pertimbangan
a. Relevansi dan lingkup tugas
b. Keadilan
c. Generalisasi hasil
d. Standardisasi

2. Pedoman Penilaian Tes Praktik


a. Penentuan aspek dan perilaku yang dinilai
b. Pemberian skor : 0-1 atau rentang skor
c. Pemberian nilai tes praktik: pembobotan bila perlu
Contoh Soal dan Pedoman Penskoran Praktek
Praktekkan salah satu gerakan servis bola besar dengan benara!

Catatan:
Skor 0
jika
respon
selain
kriteria/as
pek yang
dinilai
atau tidak
melakuka
n atau
tidak ada
respon
KARTU SOAL PRAKTEK
Kompetensi yang diuji:
_____________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________

Lingkup Materi : _____________________________________


Materi : _____________________________________
Level Psikomotor* : _____________________________________
Indikator Soal :
_____________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________
Soal :
_____________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________
Pedoman Penskoran :
_____________________________________________________________________________________

* Sesuai Karakteristik Mapel


Pengantar HOTS
Kompetensi Abad XXI

Berpikir Kritis,
Memecahkan Kreativitas, Kolaborasi Komunikasi
Masalah Inovasi
“When we teach students to do HOTS, we
Transfer
Critical are not just teaching them some fancy
thinking
skills, but “we are teaching them to be
human” (Susan M. Brookhart, 2010).
Problem
solving

Krulik & Bloom Bloom Presseisen


Rudnick Orisinil Revisi (Anderson
and Krathwohl’s)
recall Pengetahuan Mengingat
basic Pemahaman Memahami
Penerapan Menerapkan
critical Analisis Menganalisis Berpikir kritis; Berpikir kreatif;
creative Sintesis Mengevaluasi Pemecahan masalah;
Pembuatan keputusan
Evaluasi Mencipta
HOTS:
Kemampuan berpikir yang tidak sekadar mengingat (recall), menyatakan
kembali (restate), atau merujuk tanpa melakukan pengolahan (recite)
Tips Menyusun Soal HOTS

Soal A.3:
Seorang peneliti menetapkan tingkat signifikansi 0,05. Berapakah
nilai uji signifikansi yang dapat dapat diterima untuk menolak
hipotesis penelitian?
Penyajian Kasus
Nyata
memungkinkan
proses menelaah
informasi
Soal A.4:
Seorang peneliti membandingkan berat badan dua kelompok
untuk meneliti efektivitas obat pelangsing. Peneliti tersebut
menetapkan taraf signifikansi 0,05. Hasil uji signifikansi
memperoleh nilai 0,017. Apakah yang dapat disimpulkan oleh
peneliti tersebut?
Tips Menyusun Soal HOTS

Melalui analisa
visual bagan yang
Soal B.1 kompleks, maka
Apakah peran burung elang dalam tingkat berfikir
suatu rantai makanan? ordenya lebih tinggi

Soal B.2
Seorang ilmuwan berhasil menemukan
pestisida ampuh pembasmi ulat
sehingga jumlah ulat menurun dengan
drastis. Apakah yang akan terjadi
kepada elang?
Tips Menyusun Soal HOTS

Abad 21 adalah abad digital dan abad informasi. Arus


informasi yang begitu deras berdampak negatif terhadap
disintegrasi bangsa. Misalnya kejadian SARA di suatu
sekolah yang belum terverifikasi kebenarannya, diunggah
seorang pelajar di media sosial. Berita tersebut akan cepat
tersebar ke masyarakat luas sehingga memicu konflik antar
kelompok. Oleh karena itu, pembatasan penggunaan media
sosial harus diterapkan kepada semua pelajar.

Setujukah kamu dengan pernyataan tersebut? Jelaskan


alasanmu!
Tips Menyusun Soal HOTS
4. Gunakan bentuk soal yang tepat
SOAL STUDI PISA GEMPA BUMI M509Q01
Kecepatan Kecepatan mobil balap sepanjang lintasan 3 kilometer
Contoh (km/jam)
(Putaran Kedua)

Soal 180
160
140

HOTS?
120
100
80
60
40
20 0.5 1.5 2.5
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 1.2 1.4 1.6 1.8 2.0 2.2 2.4 2.6 2.8 3.0

Garis awal Jarak sepanjang lintasan (km)

•S •B
•S
KECEPATAN MOBIL A A
A
BALAP M159Q05 •A
A
Gambar di samping memperlihatkan
5 lintasan balap mobil.
•S •C
Lintasan manakah yang dijalani A •S
A A
mobil balap agar diperoleh grafik
•D
kecepatan seperti ditunjukkan •S A
sebelumnya. A
•E
A
S: Titik awal
Fisika
Gambar di bawah menunjukkan sembilan
percobaan yang dilakukan Reza dengan
menggunakan kereta dinamika beroda dua
yang memiliki ukuran roda berbeda dan
jumlah balok dengan massa setiap balok
sama. Ia menggunakan papan yang sama
untuk semua percobaan.

Ia ingin menguji idenya bahwa semakin


tinggi papan ditempatkan maka akan
semakincepat pula pergerakan kereta
dinamika dari atas ke bawah.
Percobaan mana saja yang harus ia bandingkan?
A. G, H, dan I
B. I, W, dan Z
C. I, V, dan X
D. U, W, dan X
E. H, V, dan Y
Sejarah
Moh.Hatta dalam tulisannya yang diterbitkan Hindia Poetra pada
tanggal 3 Maret 1923 mengemukakan bahwa : “ masa depan
bangsa Indonesia sepenuhnya tergantung pada susunan
pemerintahan yang berdasarkan kedaulatan rakyat dalam arti yang
sesungguhnya, karena hanya lembaga seperti itulah yang
berkenan bagi rakyat. Untuk mencapainya setiap orang Indonesia
harus berjuang sesuai dengan kemampuan dan bakatnya, dengan
tenaga dan kekuatan sendiri tanpa tergantung pada bantuan
asing”.
(Hatta-Soekarno Dua Versi Indonesia, Kompas hal 32)

Tulisan Moh.Hatta di atas berorientasi pada paham ….


A. Nasionalisme dan Demokrasi
B. Sosialisme dan Nasionalisme
C. Demokrasi dan Sosialisme
D. Liberalisme dan Nasionalisme
E. Demokrasi dan Liberalisme
Matematika
Pengguna Internet Di Dunia

Intan sangat ingin mengetahui pengguna internet di dunia. Untuk itu,


Intan melakukan penelusuran melalui Internet World Stats . Intan
menemukan gambar diagram data pengguna Internet di dunia.
Untuk melengkapi informasi jumlah pengguna internet, Inten mencari
data jumlah penduduk per wilayah di dunia. Kemudian Intan membuat
tabel perkiraan jumlah penduduk berikut.

Apabila pengguna internet di Indonesia 73 juta orang.


Hitunglah perbandingan pengguna internet di Indonesia terhadap negara-
negara di Asia!
Kimia
LIP GLOSS
Pada tabel di bawah terdapat dua resep kosmetik yang berbeda yang dapat kamu
buat sendiri. Lipstik lebih keras daripada lip gloss, yang lembut dan seperti krim.
Lip gloss Lipstick
Bahan-bahan: Bahan-bahan:
5 g minyak jarak 5 g minyak jarak
0.2 g Lilin lebah 1 g Lilin lebah
0.2 g Lilin sawit 1 g Lilin sawit
1 sendok teh bahan pewarna 1 sendok teh bahan pewarna
1 tetes pewangi makanan 1 tetes pewangi makanan
Cara pembuatan: Cara pembuatan:
Panaskan minyak dan lilin di dalam penangas Panaskan minyak dan lilin di dalam penangas
air sampai tercampur merata. Kemudian air sampai tercampur merata. Kemudian
tambahkan bahan pewarna dan pewangi, dan tambahkan bahan pewarna dan pewangi, dan
aduk semuanya. aduk semuanya.
Minyak dan lilin adalah bahan-bahan yang dapat bercampur dengan baik. Air tidak dapat
bercampur dengan minyak dan lilin tidak dapat larut dalam air.
Manakah berikut ini yang paling mungkin terjadi jika kita memasukkan banyak air ke dalam
campuran lipstik yang sedang dipanaskan?
A. Campuran yang lebih lunak dan lebih seperti krim dihasilkan.
B. Campuran menjadi lebih kaku.
C. Campuran sama sekali tidak berubah .
D. Campuran mengapung seperti gumpalan lemak di permukaan air.

Anda mungkin juga menyukai