Anda di halaman 1dari 44

IMPLEMENTASI LITERASI DALAM

PEMBELAJARAN
STRUKTUR PROGRAM

Kurikulum: Buku
Implementasi
Pembelajaran, Analisis Ruang
Literasi dalam Analisis KD
dan Penilaian Lingkup Materi
Pembelajaran
Bermakna

Presentasi Hasil
Penyusunan Penyusunan
Kerja dan
RTL Kisi-kisi USBN
Penutupan
LITERASI

Literasi dalam konteks GLS merupakan


kemampuan mengakses, memahami, dan
menggunakan informasi secara cerdas.
LITERASI SECARA UMUM

Pemahaman LITERASI secara umum:

“Literasi adalah kemampuan individu untuk


menggunakan segenap potensi dan skill
yang dimiliki dalam hidupnya.”
(Education Development Center)

Tujuan LITERASI:

Untuk menciptakan individu yang


mampu menerapkan keahlian yang
dimilikinya dalam hidup
Guru yang Literat

1. gemar membaca;
2. menjadi teladan membaca;
3. menciptakan lingkungan yang
kaya literasi;
4. menjadikan kegiatan
membaca menyenangkan; 5. memperlakukan seluruh peserta
didik dengan baik;
6. menyesuaikan kegiatan
membaca dengan gaya belajar
peserta didik yang unik; dan
7. meningkatkan profesionalisme.
LITERASI DAN KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI

1. Menghubungkan pengetahuan dengan pengalaman sebelumnya.


2. Melakukan preview dan prediksi untuk meningkatkan pemahaman teks.
3. Mengelola informasi dan menerapkan kerangka dan kategori yang bermaka.
4. Mampu menggunakan pancaindra (melihat, mendengar, merasakan, membaui, atau
mengecap) gambaran yang disampaikan dalam teks tulis.
5. Memantau pemahaman secara mandiri.
6. Mengevaluasi teks secara kritis.
7. Memberikan penilaian terhadap bentuk dan/atau isi teks.
8. Menerapkan pengetahuan yang diperoleh dari teks untuk situasi baru.
(Moore dkk. 2003)
IMPIAN
KLASIFIKASI LITERASI

❑ Literasi Bahasa
❑ Literasi Numerasi
❑ Literasi Sains
❑ Literasi Digital
❑ Literasi Finansial
❑ Literasi Budaya dan
Kewargaan
(World Economic Forum, 2015)
LITERASI BAHASA (BACA TULIS)
DEFINISI INDIKATOR
SEKOLAH
1. Kemampuan membaca dan - Skor PISA literasi membaca
- Skor PIRLS literasi membaca
menulis - Rata-rata nilai UN Bahasa Indonesia
2. Kualitas atau kemampuan melek - Rata-rata skor UKG Guru Bahasa Indonesia
huruf/aksara yang di dalamnya
meliputi kemampuan membaca KELUARGA
dan menulis Jumlah bahan bacaan literasi bahasa yang dimiliki
setiap keluarga
3. Kemampuan dalam mengolah
dan memahami informasi saat
MASYARAKAT
melakukan proses membaca - Angka melek aksara
dan menulis. - Publikasi buku per tahun
LITERASI NUMERASI
DEFINISI INDIKATOR

1. Kemampuan untuk menyelesaikan masalah, SEKOLAH


menjelaskan proses dan menganalisis - Skor PISA literasi matematika
informasi yang berkaitan dengan numerasi. - Skor TIMSS literasi matematika
2. Seseorang disebut literat numerasi, jika: - Rata-rata Skor UKG Guru Matematika
a. Mengetahui dasar-dasar dari penjumlahan, - Rata-rata nilai UN Matematika
pengurangan, perkalian dan pembagian
b. Dapat menggunakan konsep numerasi
secara percaya diri dan efektif KELUARGA
c. Dapat memahami bagaimana mentransfer Jumlah bahan bacaan literasi numerasi yang dimiliki
keterampilan yang dimiliki untuk setiap keluarga
memecahkan masalah.
MASYARAKAT
LITERASI SAINS
DEFINISI INDIKATOR

• Kemampuan untuk menggunakan SEKOLAH


pengetahuan sains, mengidentifikasi − Skor PISA literasi sains
pertanyaan, menarik kesimpulan dalam − Skor TIMSS literasi sains
rangka memahami serta membuat − Rata-rata skor UKG Guru IPA
keputusan yang berkenaan dengan alam. − Rata-rata nilai UN IPA
• Seseorang disebut literat terhadap sains,
jika memiliki kompetensi untuk:
a. Menjelaskan fenomena sains KELUARGA
b. Mengevaluasi & mendesain pengetahuan Jumlah bahan bacaan literasi sains yang dimiliki
& keterampilan sains secara mandiri setiap keluarga
c. Menginterpretasi data & bukti sains
MASYARAKAT
Jumlah program yang berkaitan dengan lingkungan
dalam suatu daerah
LITERASI DIGITAL
DEFINISI INDIKATOR
SEKOLAH
Kemampuan untuk menggunakan −Ketersediaan akses internet di sekolah
media digital, alat-alat komunikasi atau −Bahan literasi digital yang ada di sekolah
jaringan untuk menemukan,
mengevaluasi, menggunakan, membuat KELUARGA
informasi dan memanfaatkan secara Jumlah penduduk yang menggunakan komputer dan gawai
bijak. berdasarkan kelompok umur, jenis kelamin, tempat tinggal,
Fitur: dasar-dasar komputer, dan lama waktu penggunaan per hari.
penggunaan internet dan program-
program produktif, keamanan dan
kerahasiaan, dan gaya hidup digital. MASYARAKAT
−Jumlah penduduk yang mengakses internet berdasarkan
kelompok umur, jenis kelamin, tempat tinggal & lama waktu
penggunaan / hari.
−Penurunan angka penduduk yang terjerat kasus pelanggaran
UU ITE menurut kelompok umur
LITERASI FINANSIAL
DEFINISI INDIKATOR
SEKOLAH
❑ Kemampuan untuk memahami bagaimana Jumlah siswa dan guru yang menggunakan produk
uang berpengaruh di dunia (bagaimana layanan tabungan dan koperasi
seseorang mengatur untuk menghasilkan
uang, mengelola uang, menginvestasikan
uang dan menyumbangkan uang untuk KELUARGA
menolong sesama). Penurunan tingkat kemiskinan penduduk Indonesia
❑ Rangkaian proses atau aktivitas untuk
meningkatkan pengetahuan, keyakinan,
dan keterampilan konsumen dan
MASYARAKAT
masyarakat sehingga mereka mampu
Jumlah penduduk usia produktif yang menggunakan
mengelola keuangan dengan baik.
produk layanan jasa keuangan (Tabungan, Asuransi,
Saham, Lembaga Pendanaan, Dana Pensiun, Industri
jasa keuangan syariah)
Jumlah uang kartal yang beredar berkurang
LITERASI BUDAYA
DAN KEWARGAAN
DEFINISI INDIKATOR
SEKOLAH
a. Kemampuan untuk 1Rata-rata nilai USBN - PKn
memahami, menghargai dan 2Jumlah sekolah yang memiliki aktivitas seni budaya & bahasa
berpartisipasi secara mahir daerah (mulok, ekstrakulikuler)
dalam budaya.
b. Kemampuan untuk KELUARGA
berpartisipasi secara aktif dan Penggunaan bahasa daerah di lingkungan keluarga
menginisiasi perubahan dalam
Penurunan angka kejahatan dan pelanggaran anak di bawah
komunitas dan lingkungan umur
sosial yang lebih besar.

MASYARAKAT
Jumlah penduduk Indonesia yang menguasai bahasa dan seni
budaya daerah masing-masing
Angka partisipasi dalam pemilu
CONTOH STRATEGI LITERASI DALAM LANGKAH
PEMBELAJARAN
MENGIDENTIFIKASI TUJUAN MEMBACA

“Guru menyajikan foto atau video tentang undian


yang dilakukan wasit sebelum pertandingan
sepakbola dimulai dan menyampaikan kompetensi
yang akan dicapai, yaitu menentukan ruang sampel,
titik sampel, kejadian, dan peluang empirik.”
MEMBUAT PREDIKSI (1)

“Siswa mengamati gambar suatu kawasan


dengan cermat dan teliti dan diminta secara
kritis dan kreatif mengungkapkan apa yang
mereka lihat secara tertulis (dalam pengatur
grafis) atau dalam tabel ceklis.”
Membuat Prediksi (2)
MENGIDENTIFAKSI KATA SULIT DAN/ATAU BAGIAN TEKS YANG SULIT

“Peserta didik membaca buku siswa pada bab … dan mencatat


kalimat penting.
Guru mengonfirmasi hasil bacaan siswa dan mendiskusikan kata-
kata sulit yang ditemui siswa ketika membaca.”

Contoh yang tidak mengekspilistkan hal ini


“Tiap kelompok membaca teks dan membuat garis besar isi teks.
Tiap kelompok berlatih menceritakan kembali isi teks narasi yang
dibaca dengan bahasa sendiri dengan cara mengelaborasi garis
besar isi teks.”
MEMVISUALISASI
“Secara berkelompok peserta didik mendiskusikan … dan
menuliskannya dalam bentuk grafik.”
Secara berkelompok peserta didik mengamati jenis tanaman
yang ada di sekitar Lopo, kemudian menyajikannya dalam
bentuk tabel
Setiap kelompok mendiskusikan jenis-jenis tanaman yang ada di
sekitar Lopo kemudian menyajikannya dalam bentuk tabel
Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja
kelompok dalam bentuk sajian power point dilengkapi dengan
foto atau gambar-gambar untuk mengungkapkan hasil
pengamatannya
MEMBUAT INFERENSI

“Siswa mengidentifikasi keteladanan


nabi berdasarkan tayangan video
kisah hidup nabi yang ditonton.
“(dalam cerita video tidak disebutkan
karakter teladan tersebut).
MEMBUAT PERTANYAAN DENGAN
MENGGUNAKAN SUMBER DI LUAR TEKS
SERTA MEMBUAT KETERKAITAN ANTARTEKS

“Siswa merumuskan pertanyaan-


pertanyaan terkait dengan akibat negatif
kondisi geologi Indonesia dengan
memperhatikan tayangan video dan
sumber lain yang terkait.”
MEMBUAT RINGKASAN

“Guru … dan membimbing siswa


membuat rangkuman ciri-ciri makhluk
hidup.”
MENGEVALUASI TEKS

“Siswa menyusun laporan kerja


kelompok mengenai pelaksanaan
norma dalam kehidupan sehari-hari
berupa paparan/bahan tayang, display,
atau dalam bentuk lembaran.”
MENGUBAH MODA SERTA MEMILIH, MENGOMBINASIKAN,
DAN/ATAU MENGHASILKAN TEKS MULTIMODA UNTUK
MENGOMUNIKASIKAN KONSEP TERTENTU

“Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya
tentang … dalam bentuk bagan atau
diagram.”
MENGONFIRMASI PREDIKSI

“Guru memfasilitasi siswa untuk


mengonfirmasi hasil pengamatan
mereka terhadap gambar di awal
kegiatan dengan kesimpulan yang telah
diperoleh.”
ALAT BANTU

“Siswa mengamati gambar suatu


kawasan dan diminta
mengungkapkan apa yang mereka
lihat secara tertulis (dalam pengatur
grafis) atau dalam tabel ceklis.”
TEORI METAKOGNITIF
M
E
T
A
K
O
Kesadaran G Keterampilan
N
I
T
I
F
KESADARAN METAKOGNITIF
kemampuan untuk melakukan Moore dan Dwyer (2001):
perencanaan, pengontrolan kesadaran berpikir seseorang
diri, evaluasi dari terhadap tentang proses berpikirnya sendiri
baik tentang apa yang diketahui
apa yang dilakukan maupun apa yang akan dilakukan.

• Eanes (1997): metakognitif • Metakognitif merupakan keterampilan di


meliputi berpikir tentang berpikir, mana secara sadar siswa mampu
mengontrol proses-proses mengetahui
artinya sadar akan proses belajar
atau sadar akan kontrol terhadap apa
dan berpikir tentang dirinya yang dilakukan.
sendiri • berpikir tentang strategi dan proses
• learn how to learn, yaitu belajar yang akan digunakan untuk membantu
tentang bagaimana cara belajar belajar atau mempelajari tentang isi
yang akan dipelajari
KETERAMPILAN METAKOGNITIF BERKAITAN DENGAN KECAKAPAN SISWA
SADAR DAN MEMONITOR PROSES BELAJARNYA

Eggen dan Kauchak (1996): Peters (2000): metakognitif


kesadaran dan kontrol terhadap menunjuk kepada kecakapan
proses kognitif siswa sadar dan memonitor
proses pembelajarannya
RIVERS (2001)

• kemampuan mengasses kognitif dan Kemandirian berpikir


kemampuan mengelola perkembangan
kognitifnya sendiri, atau mengontrol
merupakan
proses belajarnya sendiri/self-regulated keterampilan
learning metakognitif yang
• Keterampilan metakognitif berhubungan diperoleh melalui
dengan kecakapan atau kemampuan proses belajar.
mengontrol diri sendiri terhadap proses
belajarnya
PEMBERDAYAAN
KEMAMPUAN METAKOGNITIF
VEENMAN (2006) • Pengetahuan metakognitif
berhubungan dengan
pengetahuan deklaratif,
pengetahuan prosedural, dan
membagi metakognitif pengetahuan kondisional
memiliki dua komponen, seseorang dalam menyelesaikan
yaitu: (1) pengetahuan masalah
metakognitif (metacognitive • Keterampilan metakognitif
berkaitan dengan keterampilan
knowledge) dan (2) prediksi (prediction skills),
keterampilan metakognitif keterampilan perencanaan
(metacognitive skills). (planning skills), keterampilan
monitoring (monitoring skills),
dan keterampilan evaluasi
(evaluation skills).
METAKOGNITIF

RIVERS (2001)

keterampilan kognitif
diperlukan untuk
keterampilan metakognitif melaksanakan sesuatu
dibagi menjadi dua tipe yaitu tugas, sedangkan
keterampilan
self assesment yang metakognitif diperlukan
merupakan kecakapan siswa untuk memahami
untuk mengakses kognisi bagaimana tugas itu
sendiri, dan selfmanagement dilaksanakan.
yang merupakan kecakapan
siswa untuk mengelola
perkembangan kognitif
sendiri lebih lanjut
• McKeachie et al.
(1986): perencanaan
metakognitif meliputi
METAKOGNITIF taktik seperti
menetapkan tujuan,
materi, dan
menghasilkan
EVERSON ET AL. pertanyaan
(1997):
• Pemantauan dan
pengaturan kegiatan
biasanya
strategi metakognitif memanfaatkan self-
meliputi perencanaan, regulation (McKeachie,
et al., 1988)
pemantauan, dan
• Pemantauan ini
pengaturan melibatkan proses di
mana siswa
memeriksa diri untuk
pemahaman
pengetahuan atau
keterampilan
(Weinstein & Mayer,
1986)
METAKOGNITIF LIVINGSTON (1997)

aktivitas metakognitif berupa


perencanaan penyelesaian tugas,
memantau pemahaman, dan
PETERS (2000): mengevaluasi kemajuan dapat
mengontrol secara aktif proses kognitif
• Metakognitif mengacu pada diri sendiri
kemampuan siswa untuk
menyadari dan memantau proses
belajar mereka
• Pemberdayaan keterampilan
metakognitif dapat membentuk
siswa menjadi pebelajar mandiri Li (2001): metakognitif sebagai
kemampuan untuk memahami dan
memantau pikiran sendiri dan
asumsi serta implikasi dari kegiatan
seseorang
BROWN (1987)

mengkategorikan pengetahuan metakognitif


berdasarkan kesadaran seseorang
dari/pengetahuan metakognitifnya, yaitu
deklaratif, prosedural dan kondisional.
Pengetahuan deklaratif adalah pengetahuan
proposisional yang mengacu pada "mengetahui
apa", pengetahuan prosedural mengacu pada
"mengetahui bagaimana" dan pengetahuan
kondisional mengacu pada "mengetahui mengapa
dan kapan"
METAKOGNITIF
(O’NEIL & BROWN, 1997). (PETERS, 2000)

Metakognitif sebagai proses Metakognitif menunjuk


berpikir tentang berpikir kepada keterampilan siswa
dalam rangka membangun secara sadar dalam
strategi untuk memecahkan memantau proses
masalah pembelajarannya

metakognitif merupakan
kesadaran tentang apa
yang diketahui dan apa
yang tidak diketahui
METAKOGNITIF (DUNSLOSKY & NELSON,
1992)
(FLAVELL, 1979)
tingkat tinggi proses mental yang
Metakognitif mengacu pada terlibat dalam belajar seperti
kesadaran dan pemantauan
membuat rencana untuk belajar,
pikiran seseorang dan kinerja
menggunakan keterampilan dan
tugas, atau lebih sederhana,
berpikir tentang pemikiran strategi yang tepat untuk
seseorang memecahkan masalah, membuat
perkiraan kinerja, dan kalibrasi
HOWARD (2004) tingkat pembelajaran

keterampilan metakognitif
diyakini memegang peranan
penting pada banyak tipe
aktivitas kognitif termasuk pemberdayaan metakognitif siswa dapat
pemahaman, komunikasi, dilakukan melalui strategi pembelajaran
perhatian (attention), ingatan
(memory) dan pemecahan yang memuat strategi metakognitif.
masalah
IMPLIKASI METAKOGNITIF

Siswa yang memiliki metakognitif Mereka juga mampu


akan mampu menyelesaikan tugas memotivasi diri, serta
belajarnya dengan baik karena
berusaha mencapai
mereka mampu merencanakan
pembelajaran, mengatur diri, tujuan dengan strategi
mengontrol diri, dan mengevaluasi yang telah
pembelajarannya direncanakan lebih dulu

Kemampuan berbahasa inilah yang digunakan sebagai indikator kemampuan


berpikir.
METAKOGNITIF
LIVINGSTON (1997)

membagi pengetahuan variabel-variabel personal


metakognitif menjadi 3 kategori: berhubungan dengan pengetahuan
pengetahuan tentang variabel- tentang bagaimana siswa belajar dan
variabel personal, variabel- memproses informasi serta
variabel tugas, dan variabel- pengetahuan tentang proses-proses
variabel strategi. belajar yang dimilikinya
METAKOGNITIF
(KRUGER & DUNNING, 1999)

Perbedaan individu ada pada metakognitif dan orang-orang dengan


metakognitif yang rendah dianggap “tidak kompeten” saat mereka
tidak cukup mampu melakukan sesuatu dibandingkan dengan
rekan-rekan mereka
KOOPERATIF

❑ Vigotsky merupakan salah satu teori belajar sosial


yang mendasari teori model-model pembelajaran
kooperatif.
❑ Kegiatan kooperatif penting dalam pelatihan
strategi metakognitif.
❑ Memberdayakan keterampilan metakognitif siswa
secara teoritik akan semakin besar, manakala
pelaksanaan pembelajaran tersebut berlangsung
secara berkelompok (Corebima, 2010)
TIPS DAN TRIKS

Menata alur berpikir penyusunan UKBM

Menata konsistensi dan koherensi


komponen penyusun UKBM

Memaknai esensi masing-masing


komponen penyusun UKBM
TERIMA KASIH
MAJU BERSAMA HEBAT SEMUA

Anda mungkin juga menyukai