Profil Satelit
Profil Satelit
NRP : 3511100003
Sistem : Pasif
Sejarah : IRS 1D merupakan satelit lanjutan dari proyek yang digalang oleh
Pemerintah India. Sebelum IRS 1D, Pemerintah India telah lebih dulu
meluncurkan satelit IRS 1A, IRS 1B, dan IRS 1C. Satelit IRS 1D diluncurkan
pada tanggal 29 September 1997. Satelit ini digunakan untuk memantau
vegetasi di wilayah India dan sekitarnya
Orbit : Mengorbit di ketinggian 817 km dpl. Memiliki sistem orbit sun synchronous
dengan rotasi 24 hari (repeat cycle). IRS 1D memiliki periode orbit selama
102,9 menit.
Lifetime : 12 tahun
Panjang Gelombang : Band 1 (0,52 - 0,59 micrometer), Band 2 (0,62 - 0,68 micrometer), Band 3
(0,77 - 0,86 micrometer), dan Band 4 (1,55 - 1,70 micrometer).
1
Nama : Sarkawi Jaya Harahap
NRP : 3511100004
Sistem : Pasif
Sejarah : MODIS adalah salah satu instrument utama yang dibawa Earth Observing
System (EOS) Terra satellite, yang merupakan bagian dari program antariksa
Amerika Serikat, National Aeronautics and Space Administration (NASA).
Program ini merupakan program jangka panjang untuk mengamati, meneliti
dan menganalisa lahan, lautan, atmosfir bumi dan interaksi diantara faktor-
faktor. Diluncurkan pada tanggal 18 Desember December 1999 dan
disempurnakan pada tanggal 4 Mey2002
Orbit : Secara polar (arah utara-selatan) pada ketinggian 705 km dan melewati
garis khatulistiwa pada jam 10:30 waktu lokal.
Lifetime : 12 tahun
2
Resolusi Spasial : 10,6 Mbps dengan resolusi radiometrik 12 bits. Artinya obyek dapat
dideteksi dan dibedakan sampai 212 (= 4.096) derajat keabuan (grey levels).
3
Nama : Titik Wijayanti
NRP : 3511100005
Sistem : Pasif
Sejarah : dibuat oleh negara jepang dan diluncurkan oleh Japan Aerospace
Exploration Agency pada 24 Januari 2006
Tujuan : pemetaan elevasi secara digital, untuk observasi tutupan lahan yang akurat,
untuk observasi keadaan cuaca ( siang dan malam)
Operator :
Panjang Gelombang : Band 1 ( 0,42 - 0,50 ) mikrometer, Band 2 ( 0,52 - 0,60 ), Band 3 ( 0,61 -
0,69 ), Band 4 ( 0,76 - 0,89 ) mikrometer
Wilayah Cakupan : Daerah cakupan satelit Alos yaitu 250 sampai 350
km,
inklinasi : 98,16 derajat
waktu pemotretan : 46 hari
band yang digunakan : 4 band ( 3 band pada saluran tampak, dan satu band
pada saluran inframerah dekat
atau near infrared).
Panjang gelombang Band 1 ( 0,42 – 0,50 ) mikrometer,
Band 2 ( 0,52 – 0,60 )
mikrometer, Band 3 ( 0,61 – 0,69 ) mikrometer, Band 4
( 0,76 – 0,89 ) mikrometer.
4
Nama : Nana Erfiana
NRP : 3511100006
Sistem : Pasif
Orbit : Tinggi : 770 kilometer Sun synchronous, jam 10:30 am descending node,
Periode orbit : 100 menit
Tujuan : - Menyajikan detail image yang cukup tinggi untuk pembuatan peta skala
besar.
- Memberikan kemampuan dalam mendeteksi perubahan-perubahan yang
kecil, pemetaan dan analisis citra secara multi spektral.
- Memiliki kemampuan dalam pengumpulan, penyimpanan dan pengiriman
data serta waktu kunjungan kembali (revisit time) sangat singkat,
sehingga update image secara keseluruhan bisa dilakukan lebih sering
dibandingkan dengan satelit-satelit lainnya.
Manfaat : 1. dapat digunakan untuk melakukan identifikasi dan analisis vegetasi, serta
support terhadap studi bathymetric yang didasarkan pada karakteristik
klorofil serta penetrasi terhadap air. 2. melakukan identifikasi terhadap
karakteristik “yellow-ness” dari sebuah target, dan penting untuk aplikasi
terhadap studi vegetasi 3. digunakan untuk analisis vegetasi serta studi
mengenai biomass. 4. Identifikasi dari kesehatan sebuah tanaman.
Lifetime : 7.25 tahun, meliputi seluruh yang terpakai dan yang mengalami
penyusutan (mis. bahan bakar).
Panjang Gelombang : Pankromatik, multispektral: Coastal Band (400 – 450 nm), Yellow Band (585
– 625 nm), Red Edge Band (705 – 745 nm), Near Infrared 2 Band(900-
1050nm)
5
yellow,
red edge, near-IR 2)
6
Nama : I Gede Awantara
NRP : 3511100009
Sistem : Pasif
Sejarah : Tetangga kita di ASEAN yaitu Thailand, mempunyai satelit untuk keperluan
observasi permukaan bumi yang bernama THEOS. Satelit THEOS dibuat dan
dikembangkan oleh Geo-Informatics and Space Technology Development
Agency (GISTDA). THEOS (Thai Earth Observation System) diluncurkan
menggunakan kendaraan peluncur bernama Dnepr di wilayah Yasny-Rusia,
pada tanggal 1 Oktober 2008.
Orbit : Sun Synchronous, Altitude: 822 km, Inclination: 98.7, Repeat Cycle: 26 days,
Mean Local Time: 10.00 a.m.,
Tujuan : Menyediakan data yang berupa citra yang memiliki akurasi yang tinggi
untuk kawasan Asia, khususnya Asia Tenggara.
Manfaat : Ground receiving station is the major source of satellite data, Disaster
management and R&D activities are being conducted, cooperating with
agencies world wide. Thailand can support Sentinel Asia as : satellite data
provider, WMS network, capacity building
Lifetime : 5 years
Panjang Gelombang : Panchromatic : 0.45 - 0.90 µm, Multispectral : B0 (blue) 0.45 - 0.52 µm, B1
(green) 0.53 - 0.60 µm, B2 (red) 0.62 - 0.69 µm, B3 (near infrared) 0.77 -
0.90 µm
Wilayah Cakupan : Pada titik nadir, satelit THEOS merekam gambaran permukaan bumi dengan
lebar 22 km untuk sensor pankromatik dan 90 km untuk sensor
multispektral.
Waktu Pemotretan : Strip gambar dapat diperoleh secara terus menerus dengan panjang hingga
10 menit, yang setara dengan sekitar 4.000 km.
Inklinasi : 98.7 derajat
7
Nama : Finna Sudjianto
NRP : 3511100010
Sistem : Pasif
Sejarah : Sebagai tindak lanjut untuk seri MTSAT, Badan Meteorologi Jepang
berencana mengoperasikan satelit generasi berikutnya yang disebut
Himawari-8 dan Himawari-9 (himawari berarti "bunga matahari" dalam
bahasa Jepang). Berbeda dengan seri MTSAT saat ini, yang melakukan
fungsi baik meteorologi dan aeronautika, untuk memasukkan komunikasi
kontrol lalu lintas udara dan informasi posisi, Himawari-8 dan -9 akan
memiliki misi khusus meteorologi. Peluncuran Himawari-8 dijadwalkan
tahun 2014 pada kendaraan H-IIA dari tnsc (Tanegashima Space Center)
dari JAXA, Jepang. Peluncuran Himawari-9 dijadwalkan tahun 2016.
Orbit : orbit geostasioner, ketinggian ~ 35.800 km, bujur ~ 140º timur, meliputi
wilayah Asia Timur dan Pasifik Barat
Lifetime : 8 years ( termasuk In- Orbit -Test ) untuk AHI, 15 tahun untuk bus pesawat
ruang angkasa. ADCS (Attitude Determination and Control Subsystem)
Panjang Gelombang : band1 (455 nm), band2 (510 nm), band3 (645 nm), band4 (860 nm), band5
(1610 nm), band6 (2260 nm), band7 (3.85 µm), band8 (6.25 µm), band9
(6.95 µm), band10 (7.35 µm), band11 (8.60 µm), band12 (9.63 µm), band13
(10.45 µm), band14 (11.20 µm), band15 (12.35 µm), band16 (13.30 µm)
Pesawat ruang angkasa Himawari adalah 3 - axis yang distabilkan dengan Bias momentum. Ini fitur
bus MELCO DS -2000. Ukuran keseluruhan dari pesawat ruang angkasa yang
digunakan adalah: 5,2 m ( X - axis), 8,0 m ( Y - axis), 5,3 m ( Z - axis).
- Sensor Sikap : Kasar Sun Sensor, Star Tracker, IRU ( Inertial Reference Unit), giroskop
8
Daya yang dihasilkan adalah 2,6 kW, tegangan bus adalah 100 V, penggunaan baterai Li - ion.
• komunikasi RF
Ku-band untuk TT & C jasa. Tingkat uplink adalah 500 bit / s, kecepatan data downlink adalah
15,36 kbit / s dengan PCM-PSK/PM modulasi. - Ka-band untuk transmisi data payload. Data rate 66
Mbit / s untuk AHI dan 100 bit/s/300 bit / s untuk DCS. Modulasi QPSK, PCM - PSK, tidak ada enkripsi.
- UHF untuk DCS: Data rate adalah 100 bit/s/300 bit / s dengan modulasi PCM - PSK.
9
Nama : Andi Rachman
NRP : 3511100012
Sistem : Pasif
Sejarah : Satelit ini pertama kali diluncurkan oleh Polar Satellite Launch Vehicle
(sistem peluncuran milik India) pada tanggal 10 Januari 2007. Satelit ini
dibuat, diluncurkan, dan dirawat oleh Indian Space Research Organisation.
Dengan berat 680 kg saat peluncuran, satelit ini dimaksudkan untuk
kepentingan kartografi di India. Gambar pertama didapat pada tanggal 12
januari 2007, mencakup 240 km dari daerah Paonta Sahib (Region Shivalik)
sampai Delhi. Gambar pertama ini dilaporkan memiki kualitas yang baik.
Orbit : Menggunakan sistem refrensi geosentris. Sumbu panjang dan pendek sama,
sebesar 630 km. Inklinasi sebesar 97.91 derajat. Periode ~90 menit dan
waktu tempuh ke lokasi yang sama dalam 4 hari.
Tujuan : Data dari satelit Cartosat-2 digunakan untuk pemetaan secara detil dan
aplikasi kartografi, seperti :
1. Membuat dan memperbarui peta topografi dengan skala 1 : 5000
2. Mengkaji dan mensurvei lokasi pengeboran
3. Membuat peta penggunaan lahan untuk pertanian
Manfaat : Data yang didapat dari satelit digunakan untuk kepentingan pemetaan,
seperti peta topografi dengan skala 1 : 5000, hasil pengkajian dan survei
lokasi pengeboran, peta penggunaan lahan untuk pertanian, dll..
Lifetime :
waktu pemotretan : Untuk suatu daerah yang sama, membutuhkan waktu 4 hari
10
Nama : LAILATUL QHOMARIYAH
NRP : 3511100013
Sistem : Pasif
Sejarah : Satelit Ikonos adalah satelit resolusi sangat tinggi yang dioperasikan oleh
GeoEye. IKONOS berasal dari bahasa Yunani yang berarti "gambar".
Peluncuran IKONOS-1 pada tahun 1999 gagal mencapai orbit. Lalu, IKONOS-
2 yang semula direncanakan untuk diluncurkan pada 2000,
berhasildiluncurkan pada 24 September 1999.
Orbit : 98.1 derajat, sun synchronous , Kecepatan pada Orbit : 7.5 km/detik ,
Kecepatan diatas bumi : 6.8 km/detik , Kecepatan mengelilingi Bumi : 14.7
kali tiap 24 jam , Ketinggian : 681 kilometer , Masa Operasi : 7 tahun lebih ,
Waktu Melintas Ekuator : Nominal 10:30 AM waktu matahari , Waktu Lintas
Ulang : Sekitar 3 hari pada 40 ° garis lintang
Manfaat : Data IKONOS dapat digunakan untuk pemetaan topografi dari skala kecil
hingga menengah, tidak hanya menghasilkan peta baru, tetapi juga
memperbaharui peta topografi yang sudah ada.
Panjang Gelombang : 0.45-052 (1), 0.52-0.60 (2), 0.63-0.69 (3), 0.76-0.90(4), 0.45-0.90 (PAN)
INFORMASI PELUNCURAN :
Peluncuran Kendaraan : LM900 , Peluncuran Situs/Lokasi : Vandenberg Air Force Base, California,
USA
ORBIT :
11
RESOLUSI :
Resolusi 26° Off-Nadir : 1,0 meter (panchromatic) 4,0 meter (multispectral) , Cakupan Citra : 11,3
kilometer pada nadir 13,8 kilometer pada 26° off-nadir , Waktu Melintas
Ekuator : Nominal 10:30 AM waktu matahari ,
Saluran Citra : Panchromatic, blue, green, red, near IR ,Dynamic Range : 11-bitper pixel
Band-band Spektral (µm) : 0.45-052 (1), 0.52-0.60 (2), 0.63-0.69 (3), 0.76-0.90(4), 0.45-0.90 (PAN).
Band 1-3 dan band PAN adalah gelombang tampak., Ukuran Piksel
Lapangan (Resolusi spasial) : 1 m (PAN), 4 m (band 1 -4) multispektral.
,Spectral Range : 450-900 nm (Panchromatic), 450-520 nm (blue) 520-600
nm (green) 625-695 nm (red) 760-900 nm (near IR)
KOMUNIKASI :
Pelacak dan Kontrol : 8345.968-8346.032 MHz band (downlink) 2025-2110 MHz (uplink). ,
Pembawa Data Downlink : 8025-8345 MHz
12
Nama : YOSEF KLAUSIYANTO MUKTI
NRP : 3511100015
Sistem : Pasif
Sejarah : Satelit Topex / Poseidon diluncurkan pada tanggal 10 Agustus 1992 dengan
tujuan "mengamati dan memahami sirkulasi laut". Sebuah proyek bersama
antara NASA, badan antariksa AS, dan CNES, lembaga ruang angkasa
Perancis, ia membawa dua altimeter radar dan sistem penentuan orbit
yang tepat, termasuk sistem Doris.
Orbit : semi mayor axis 7714.4278 km, Eksentrisitas : 0.000095, inklinasi : 66.039°,
kecepatan orbit : 7.2 km per detik
Tujuan : untuk mempelajari sirkulasi laut dalam skala besar termasuk interaksinya
dengan atmosfe
Manfaat : memberikan informasi data numerik tentang kondisi atmosfir dan terutama
tinggi permukaan lautan
Lifetime : 13 tahun
inklinasi :
Panjang Gelombang : 13.6 ~4 cm dan 5.3 GHz ~4cm (Khu dan C band)
13
Nama : PUTRI ADITA SETYAWATI
NRP : 3511100017
Sistem : Seperti pada satelit Altimetri, jenis citra ini menggunakan sensor antena
radar dengan panjang gelombang yaitu 5,7 cm ( pada frekuensi 5,3 GHz),
band C
Sejarah : ERS pertama kali diluncurkan pada 17 Juli 1991 pada orbit Sun-Sinkron di
ketinggian 782-785 km. ERS1 gagal pada 10 Maret 2000. Sedangkan, ERS2
diluncurkan pada tanggal 21 April 1995 pada Ariane 4 dari Esa Guyana
Center yang berada di dekat Kuorou sekitar Perancis .
Tujuan : Sebagai sistem penginderaan jauh yang memperkenalkan data citra Radar
SAR yang telah memberikan berbagai perkembangan metode observasi
rupa bumi.
Operator : Eropa
Panjang Gelombang : *panjang gelombang yaitu 5,7 cm ( pada frekuensi 5,3 GHz), band C ,
0.0566m, dan instrumen (Microwave aktif ( SAR dan scatterometer),
Altimeter radar, Range rate equipment, Laser Retro reflectors)
- Ketinggian : 782-785 km
14
-Orbit per hari : 14.3
15
Nama : ZULFAHMI AFIFI
NRP : 3511100022
Lifetime :
Panjang Gelombang : Blue 440 – 510 nm Green 520 – 590 nm Red 630 – 685 nm Red Edge 690
– 730 nm Near-Infrared 760 – 850 nm
band yang digunakan : Band-band Spektral (µm) A. 0,5-0,9 mikron (pita cahaya tampak) B.
5,7-7,1 mikron (air inframerah pita absorpsi uap) C. 10,5-12,5 mikron
(jendela pita inframerah termal)
16
NRP : 3511100023
Sistem : Pasif
Sejarah : Satelit Resurs-DK diluncurkan pada tanggal 15 Juni 2006. Satelit ini dibuat
oleh TsSKB Progress (Russian Space Company) di Samara, Russia. Resurs
merupakan bahasa Russia, yang artinya Sumber, sedangkan DK adalah
singkatan dari Dmtry Kozlov yang merupakan kepala desainer satelit
pertama dari kelas Yantar.
Orbit : Menggunakan sistem refrensi geosentris. Sumbu panjang 574 km, sumbu
pendek 570 km, dan eksentrisitas sebesar 0.0002846. Inklinasi sebesar
69.94 derajat. Periode 95.98 menit.
Operator : NTs OMZ, Russian Research Center for Earth Operative Monitoring.
Lifetime : 3 Tahun
waktu pemotretan : Untuk suatu daerah yang sama, membutuhkan waktu 2 hari
17
18
Nama : JAYENG RANGGA BHIRAWA
NRP : 3511100024
Sistem : aktif
Sejarah : RapidEye telah berhasil diluncurkan dari Dnepr-1 Rocket pada 29 Agustus
2008 di Kosmodrom Baikonur di Kazakhstan. RapidEye dibangun oleh
MacDonald Dettwiler, Ltd (MDA) akan menawarkan pengguna gambar
sumber data yang berisi kombinasi tak tertandingi dari cakupan besar
daerah, interval revisit sering, resolusi tinggi dan kemampuan multispectral.
Pendanaan dijamin untuk konstelasi satelit RapidEye dan segmen tanah
dengan bantuan Uni Eropa, Negara Bagian Brandenburg (Jerman), sebuah
konsorsium perbankan yang terdiri dari Commerzbank, EDC (Export
Development Canada) dan KfW Banking Group. Melalui kontrak dengan
CCC (Canadian Commercial Corporation), MacDonald Dettwiler (MDA)
dianugerahi kontrak sebagai kontraktor utama untuk membangun sistem
satelit RapidEye itu. RapidEye pindah bisnis mereka untuk Brandenburg an
der Havel, Jerman.
Tujuan : Satelit rapid eye ini sangat cocok untuk aplikasi pertanian, lingkungan,
kartografi dan manajemen bencana. Perusahaan ini tidak hanya
menawarkan citra mereka, tetapi juga berkonsultasi dengan pelanggan
mereka untuk menciptakan layanan dan solusi berdasarkan analisis citra ini.
Operator : Germany
Lifetime :
Panjang Gelombang : Blue 440 – 510 nm Green 520 – 590 nm Red 630 – 685 nm Red Edge 690
– 730 nm Near-Infrared 760 – 850 nm
19
Nama : DHANU PRIHANTORO TRIJAYANTO
NRP : 3511100025
Sistem : Pasif
Sejarah : EO-1 diluncurkan pada tanggal 21 November 2000. EO-1 adalah fasilitas
Earth Observing pertama dari New Millenium Program (NMP) milik NASA.
NMP membuat teknologi dan strategi baru untuk meningkatkan kualitas
pengamatan misi planet dan Bumi dari NASA untuk kedepannya, tetapi juga
mengurangi biaya dan waktu pembuatan.
Tujuan : untuk menguji teknologi baru selama jangka waktu yang pendek dan
memastikan bahwa itu cocok untuk misi satelit jangka panjang, seperti
generasi berikutnya dari satelit Landsat. Tujuan dari misi ini juga bertujuan
untuk menurunkan biaya dan meningkatkan kinerja di ilmu pengetahuan
tentang bumi di masa depan
Manfaat : Kegunaan utama dari satelit EO-1 adalah untuk mengamati bumi dari orbit
tetapi dengan tujuan non-militer seperti pengawasan lingkungan,
meteorology, dan penelitian
Operator : NASA Goddard Space Flight Center
Lifetime : 6 tahun
Panjang Gelombang :
Resolusi spasial
Saluran Resolusi spektral
pada nadir
20
MS-5 1,55 – 1,75 µm. 30 x 30 meter
21
Nama : AFRINDA DARA KARTIKASARI
NRP : 3511100028
Sistem : Pasif
Sejarah : Quickbird adalah resolusi tinggi komersial satelit observasi bumi, yang
dimiliki oleh DigitalGlobe dan diluncurkan pada tahun 2001 sebagai satelit
pertama dalam konstelasi tiga dijadwalkan berada di orbit pada tahun
2008. QuickBird uses Ball Aerospace's Global Imaging System 2000 (BGIS
2000)that collects the fourth highest resolution commercial imagery of
Earth after WorldView-1 , WorldView-2 and GeoEye-1 and boasts the
largest image size and the greatest on-board storage capacity of any
satellite. QuickBird menggunakan Ball Aerospace Global Imaging System
2000 (BGIS 2000) yang mengumpulkan komersial resolusi tertinggi citra
keempat Bumi setelah Worldview-1, Worldview-2 dan GeoEye-1 dan
menawarkan ukuran gambar terbesar dan penyimpanan on-board terbesar
kapasitas satelit apapun.
Tujuan : Tujuan diluncurkannya satelit quickbird adalah Citra satelit ini merupakan
sumber yang sangat baik dalam pemanfaatannya untuk studi lingkungan
dan analisis perubahan penggunaan lahan, pertanian, dan kehutanan.
Dalam bidang perindustrian, citra satelit ini dapat dimanfaatkan untuk
eksplorasi dan produksi minyak/gas, teknik konstruksi, dan studi
lingkungan. Dengan ketelitian Kesalahan untuk radius 23 meter, dan
kesalahan linear 17 meter (tanpa titik kontrol)
Lifetime :
22
Panjang Gelombang :
* Pankromatik
61 centimeter (2 ft) Ground Sample Distance (GSD) pada nadir Black & White: 445 s/d 900
nanometer
*Multispektral
2.4 meter (8 ft) GSD pada nadirBlue:
tanah : 544 km di pusat daerah lintasan satelit (hingga ~30° off-nadir) Areas of interest
inklinasi : 48.38°
waktu pemotretan :
band yang digunakan : - Visible, 0.58-0.68 µm (Awan dan permukaan kartografi-siang hari)
- Near Infrared (1), 0.75-1.00 µm (Awan dan permukaan kartografi-siang
hari)
- Near Infrared (2), 1.580-1.64 µm (Ice)
- Infra red (1), 3.550-3.93 µm (Awan dan suhu permukaan laut
pemetaan-malam hari)
- infra red (2), 10.30-11.30 µm (Awan dan suhu permukaan laut
pemetaan - malam hari)
- infra red (3), 11.50-12.0 µm (Permukaan laut)
23
Nama : ADITYA ALDEN PRIANGGA
NRP : 3511100030
Sistem : Pasif
Sejarah : SkySat 1 adalah komersial satelit observasi Bumi oleh Skybox Imaging,
lisensi untuk mengumpulkan pankromatik resolusi tinggi dan gambar
multispektral bumi. Satelit akan beroperasi dalam miring, melingkar orbit
polar pada sekitar 450 km di atas bumi.
Manfaat : Komersil
Lifetime : 6 tahun
Panjang Gelombang : Pan: 450-900 nm, Blue: 450-515 nm, Green: 515-595 nm, Red: 605-695 nm,
Near Infrared: 740-900 nm
24
Nama : BELLY PROFILYANTI
NRP : 3511100030
Sistem : aktif
Manfaat : Data GOES, penting untuk pemantauan cuaca dan peramalan jangka
pendek, kemudian didistribusikan oleh Pelayanan Informasi, Data, dan
Satelit Lingkungan Nasional (NESDIS ) ke berbagai pusat-pusat operasional
dan penelitian. Data dari GOES juga digunakan untuk pelacakan badai dan
abu gunung berapi , serta memperoleh angin pergeseran awan dan suhu.
Lifetime : GOES terbaru yang akan diluncurkan adalah GOES R dan GOES S yang akan
diluncurkan pada 2016 dan 2017. Masa hidup satelit tersebut diperkirakan
hingga 2025 dan 2028
Panjang Gelombang :
Channel 1 (VIS)
used for Cloud cover, ice and snow cover, pollution and haze detection (daytime only)
Channel 2 (IR2)
25
3.8 - 4.0 µm -- Short wave or Mid Infrared used for Cloud cover, sea surface temps, fog
detection at night
Channel 3 (WV)*
6.5-7.0µm -- Water Vapor used for Mid-to upper level moisture content and movement
Channel 3 (IR3)**
Channel 4 (IR4)
10.2-11.2 µm -- Long wave or Thermal Infrared used for Cloud cover, land/sea temp patterns
Channel 5 (IR5)*
11.5-12.2 µm -- Split-Window Infrared used for Cloud cover, low level moisture Channel 5
(IR5)**
5.8 - 7.3 µm -- Water Vapor used for Mid-to upper level moisture content and movement
* GOES - 10 (West)
** GOES - 12 (East)
Wilayah Cakupan : Amerika (di bagian timur dan barat)
waktu pemotretan : 5-15 menit, citra yang diambil merupakan gambar real time
26
Nama : RACHMAT HARTONO
NRP : 3511100032
Sejarah : GCOM (Global Change Observation Mission) is a project for the global and
long-term observation of the Earth environment. GCOM is expected to play
an important role in monitoring global water circulation and climate
change. It will be a kind of health checkup of the Earth from space.
Tujuan : Melakukan pengamatan terhadap sirkulasi air di bumi dan iklim secara
kontinyu
Manfaat : Memberikan penyajian data berupa peta yang berkaitan dengan proses
sirkuliasi air di bumi yang bisa digunakan untuk melakukan monitoring
terhadap perubahan iklim yang terjadi akibat dari adanya kegiatan sirkulasi
air yang terjadi
Operator : JAXA
Panjang Gelombang :
inklinasi : 98.2º
waktu pemotretan : Conical scan at a rotation speed of 40 rpm (1.5 s per scan)
27
band yang digunakan : Frekuensi pusat (GHz) Ground Resolution (km) Bandwith (MHz)
6.925 1.8º [35 x 62] 350
7.3 1.8º [34 x 58] 350
10.65 1.2º [24 x 42] 100
18.7 0.65º [14 x 22] 200
23.8 0.75º [15 x 26] 400
36.5 0.35º [7 x 12] 1000
89.0 A/B 0.15º [3 x 5] 3000
28
Nama : LINO GARDA DENARO
NRP : 3511100033
Sistem : Pasif
Sejarah : Satelit GMS pertama kali dibuat oleh negara Jepang untuk cuaca dan
observasi lingkungan dari GEO (Geostationary Earth Orbit). Ini di awasi
dalam kerjasama oleh JMA (Japan Meteorological Agency) sebagai
opertator satelit dan JAXA sebagai pemilik layanan peluncuran dan launch
(originally, NASDA was also the spacecraft operator). Di Jepang, program
GMS juga dikenal oleh Himawari(Sunflower). Program GMS merupakan
salah satu operasional ruang angkasa dalam orbit yang tetap dalam serinya.
Data metereologi disediakan untuk daerah Asia-Pasific termasuk Japan,
Australia, sebagian cina, korea dan Oceania (Burma, Indonesia, Laos,
Malaysia, Mongolia, New Zealand, the Philippines, Taiwan, Thailand, Tibet,
and Vietnam). Cakupan citra VISSR luas dan kasar dari kurang lebih 60o
dengan ketinggian dari 80o E ke 160o W dalam longitude. Selain itu data
satelit GMS merupakan link penting dan bagian integral dalam program
WWW, yang disponsori oleh Organisasi Meteorologi Dunia (WMO).
Orbit : Peluncuran: Semua seri GMS pesawat ruang angkasa, kecuali GMS-1, yang
diluncurkan dari tnsc (Tanegashima Space Center), tempat peluncuran
NASDA di Tanegashima Island, Jepang, yang terletak di 30,4 º N, 131,0 º E.
Orbit: GEO (Orbit geostasioner Earth) pada 140 º E bujur.
Manfaat : Data IKONOS dapat digunakan untuk pemetaan topografi dari skala kecil
hingga menengah, tidak hanya menghasilkan peta baru, tetapi juga
memperbaharui peta topografi yang sudah ada.
29
Operator : Japan
Panjang Gelombang : 0.45-052 (1), 0.52-0.60 (2), 0.63-0.69 (3), 0.76-0.90(4), 0.45-0.90 (PAN)
waktu pemotretan : scan daerah untuk menutupi bumi secara penuh dapat dicapai dalam
30 menit
30
Nama : BAYU ARISTIWIJAYA
NRP : 3511100036
Sejarah : Pleiades merupakan satelit penghasil citra satelit resolusi tinggi yang dibuat
oleh perusahaan ASTRIUM. Satelit Pleiades 1A diluncurkan pada tanggal 16
Desember 2011. Sedangkan pasangannya, yaitu satelit generasi kedua
bernama Pleiades 1B diluncurkan pada tanggal 2 Desember 2012.
Keduanya diluncurkan menggunakan roket asal Rusia – Soyuz STA di Guiana
Space Center (Kourou – French Guiana)
Orbit : Tinggi Orbit : 694 km ; Sistem Orbit : Sun-synchronous, phased, dan almost
circular orbit ;
Tujuan : Mendapatkan citra satelit beresolusi tinggi dalam waktu singkat, yang dapat
digunakan pada bebagai kebutuhan sipil, pemdidikan, komersial, serta
pertahanan (militer)
Lifetime : 5 Tahun
Panjang Gelombang : Band pankromatik (480-830 nm), Band Multispektral : Blue (430-550 nm),
Green (490-610 nm), Red (600-720 nm), Near Infrared (750-950 nm)
waktu pemotretan : scan daerah untuk menutupi bumi secara penuh dapat dicapai dalam
30 menit
31
Nama : RIZQI WAHYU PRIAMBODO
NRP : 3511100037
Sejarah : MSS ( Multi- Spectral Scanner ) , pada - LANDSAT 1 sampai 5 . Menjadi salah
satu sensor lama, akuisisi data rutin untuk MSS dihentikan pada akhir tahun
1992 . The MSS instrumen telah mengoperasi lima pesawat ruang angkasa
Landsat pertama . Meskipun dasar-dasar sensor spectroradiometric
scanning yang dibahas sebelumnya dalam Bagian ini , karena peran yang
penting dalam MSS misi ini yang diperpanjang selama 31 tahun beberapa
informasi ini diulang dan diperluas pada halaman ini . Sebuah model
sederhana dari sensor optik - mekanik ini muncul pada gambar berikutnya
Orbit :
Manfaat :
Lifetime :
Panjang Gelombang :
32
Nama : TAUFAN HANANTO NUGROHO
NRP : 3511100038
Sistem : Pasif
Sejarah : Satelit TRMM diluncurkan pada tanggal 27 November 1997 pada jam 6:27
pagi waktu Jepang dan dibawa oleh roket H-II di pusat stasiun peluncuran
roket milik JAXA (Japan Aerospace Exploration Agency) di Tanegashima-
Jepang. TRMM membawa 5 buah sensor yaitu PR, TMI, VIRS, CERES (Clouds
and the Earth’s Radiant Energy System), dan LIS (Lightning Imaging Sensor).
Akan tetapi yang sering digunakan untuk mengambil data hujan hanya dua
jenis sensor yaitu PR dan TMI. TRMM disponsori oleh NASA (National
Aeronautics and Space Administration) dari USA dan JAXA yang dulu
disebut NASDA (National Space Development Agency) dari Jepang dan
merupakan satelit pertama yang mengkhususkan diri untuk penelitian
tentang hujan. Program TRMM adalah untuk penelitian jangka panjang
yang didesain untuk studi tentang tanah, laut, udara, es, dan sistem total
kehidupan di bumi (Xie et al., 2007). TRMM mampu mengobservasi
struktur hujan, jumlah dan distriibusinya di daerah tropis dan sub tropis
serta berperan penting untuk mengetahui mekanisme perubahan iklim
global dan memonitoring variasi lingkungan.
Tujuan : Ada tiga tujuan ilmiah utama dari TRMM adalah pertama untuk memahami
energi global dan siklus air dengan menyediakan pengukuran kuantitatif
dari curah hujan di daerah tropis; kedua adalah untuk memahami variasi
ruang dan waktu dari curah hujan tropis dan bagaimana efek sirkulasi
global dan meningkatkan kemampuan untuk proses model ini; dan ketiga
adalah untuk mengevaluasi sistem Space-Based dari pengukuran curah
hujan.
Manfaat : untuk memahami energi global dan siklus air dengan menyediakan
pengukuran kuantitatif dari curah hujan di daerah tropis; kedua adalah
untuk memahami variasi ruang dan waktu dari curah hujan tropis dan
bagaimana efek sirkulasi global dan meningkatkan kemampuan untuk
proses model ini; dan ketiga adalah untuk mengevaluasi sistem Space-
Based dari pengukuran curah hujan.
33
Lifetime :
34
Nama : FERDIAN RAKHMAN
NRP : 3511100040
Sistem :
Sejarah : GeoEye-1 dikeluarkan oleh GeoEye Inc yang sebelumnya juga mengeluarkan
satelit bernama IKONOS yang merupakan satelit sub-meter komersial
pertama di dunia. GeoEye-1 dilengkapi dengan teknologi-teknologi
tercanggih yang pernah digunakan dalam sistem satelit komersial yang
dibuat oleh perusahaan General Dynamics. Dalam pembuatannya, satelit
ini memakan biaya sebesar $502 juta yang ditanggung oleh Google dan
National Geospatial-Intelligence Agency (NGA) sebagai sponsor-sponsor
utamanya. Pada satelit ini, terdapat logo Google yang terletak pada bagian
samping roket Delta II yang meluncurkannya. Sensor kamera pada satelit ini
dibuat oleh ITT Corporation yang kemudian dikirimkan pada General
Dynamics untuk diintegrasikan ke dalam GeoEye-1 pada Januari 2007.
Gambar pertama yang dihasilkan oleh GeoEye-1 setelah proses kalibrasi
selesai adalah foto udara dari kampus Universitas Kutztown yang terletak di
pertengahan antara Reading dan Allentown, Pennsylvania dengan
ketinggian orbit 423 mil atau 681 km di atas East Coast, Amerika.
Orbit : Geoeye-1 mengorbit pada ketinggian 681 km di atas permukaan bumi dan
melaju dengan kecepatan 7.5 km per detik. Geoeye-1 mengorbit 15 kali per
hari dan membutuhkan waktu 98 menit untuk satu kali orbit.
Tujuan : Satelit ini mampu memetakan dengan resolusi gambar yang tinggi dan
memetakan dengan dkala yang besar dan merupakan satelit komersial
dengan pencitraan gambar tertinggi yang ada di orbit bumi saat ini.
Manfaat : memberikan informasi berupa data spasial dalam bentuk peta dengan
akurasi yang tinggi.
520-600 nm (green)
625-695 nm (red)
35
satu hari, GeoEye-1dapat melakukan pencitraan terhadap wilayah
dengan ukuran
sampai 700.000 km2 atau sebesar kota Texas dalam
modepanchromatic. Sedangkan dalam mode multispectral, GeoEye-1
melakukan
pencitraan terhadap 350.000 km2 wilayah setiap harinya, setara dengan
warna
memotret di seluruh Negara Bagian New Mexico.
inklinasi : Up to 60 degrees
36
Nama : FATHONI SASMITO UTOMO
NRP : 3511100042
Sistem :
Sejarah : SPOT merupakan satelit milik Perancis bekerja sama dengan Belgia dan
Swedia mulai daengan SPOT 1 yang diorbitkan pada tahun 1993.
Orbit : Circular, altitude : 830 Km, inklinasi : 98.7 derajat, waktu revolusi : 101
menit
Manfaat : Studi atau kajian mengenai eksplorasi sumber daya alam, klimatologi dan
oseanografi
Operator : Perancis
Lifetime : Masih aktif dengan direncanakan adanya SPOT 7 yang diorbitkan pada 2014
Panjang Gelombang :
37
Nama : BRIAN BAGUS ARIANTO
NRP : 3511100043
Sistem : Pasif
Sejarah : Sejak tahun 60-an telah diluncurkan satelit sumberdaya alam yang juga
mampu memantau laut, namun satelit pertama yang dirancang secara
khusus untuk mengamati laut diluncurkan tahun 1973 dikenal dengan
nama Sea Satellite (Seasat). SEASAT adalah satelit bumi pertama yang
dirancang untuk penginderaan jauh dari lautan bumi dan memiliki synthetic
aperture radar (SAR) di boardnya. SEASAT beroperasi selama 105 hari
sampai dengan 10 Oktober 1978, ketika sebuah sirkuit pendek besar dalam
sistem listrik satelit mengakhiri misi itu.
Orbit : Mempunyai orbit yang mendekati bulat, dengan ketinggian 805 kilometer
dan sudut inklinasi sebesar 108 derajat
Tujuan : Satelit ini dirancang untuk pemantauan oseanografi dan untuk membantu
menentukan operasional sistem satelit penginderaan jauh laut.
Manfaat : Untuk mengumpulkan data tentang angin permukaan laut, suhu permukaan
laut, ketinggian gelombang, gelombang dalam laut, air di atmosfer, fitur es
laut dan laut topografi.
Perekam data bit rate (di tanah) : 110 Mbits / s (5 bit / word)
Wilayah Cakupan :
inklinasi : inclination = 108º, apogee = 799 km, perigee =775 km, period = 101
minutes, repeat cycle of 17 days (subcycle of 3 days).
38
waktu pemotretan : 800 kbit/s
39
Nama : DEAN RUDITYO AJI
NRP : 3511100045
Sistem : aktif
Orbit : Konfigurasi satelit NOAA adalah pada ketinggian orbit 833-870 km, inklinasi
sekitar 98,7 ° – 98,9 °, mempunyai kemampuan mengindera suatu daerah 2
x dalam 24 jam (sehari semalam). polar
Manfaat : Alat untuk memonitor citra dan menganalisa atmosfir bumi, dataran, awan,
beserta radiasi bumi, ozon atmosfir, penyebaran aerosol, suhu permukaan
laut, dan suhu bertikal beserta profil air troposfir dan stratosfir.
Menganalisis proton dan electron fluks di ketinggian orbit. Koleksi data dari
subjek tujuan. Search and Rescue Satellite-Aided Tracking (SARSAT) system
Operator :
Lifetime : 2th<
Panjang Gelombang : AVHRR (Advanced Very High Resolution Radiometer), TOVS. 0.58 - 12.50
(Tiros Operational Vertical Sonde), . HIRS (High Resolution Infrared
Sounder (bagian dari TOVS),
40
NRP : 3511100046
Sistem : Pasif
41
Nama : NURAHIDA LAILI
NRP : 3511100047
Sejarah : Satelit JERS-1, Japanese Earth Resources Satellite, atau juga disebut Fuyo-1
adalah satelit buatan Jepang. Satelit ini dikembangkan oleh National Space
Development Agency (NASDA), disponsori oleh Ministry of International
Trade and Industry (MITI), dan dibuat di Pabrik Mitsubishi Electric Co. -
JERS-1 diluncurkan pada tanggal 11 Februari 1992 dan mengakhiri misinya
pada tanggal 12 Oktober 1998. JERS-1 diluncurkan ke orbitnya pada
ketinggian 568 km dengan periode 44 hari melalui H-I Launch Vehicle dari
NASDA Tanegashima Space Center. Pada bulan Oktober 1998 JERS-1
mengalami malfungsi, kemungkinan besar terjadi kegagalan sistem kontrol
attitude yang mengakibatkan satelit ini akhirnya berhenti beroperasi.
Panjang Gelombang : SAR : L-Band 235 mm. Optis VNIR dan SWIR
Wilayah Cakupan : 75 km
inklinasi : 97,7 °
Resolusi Spatial : 18 m
Resolusi Spektral : 18 m
42
Nama : MUHAMAD NURYADHI USMAN
NRP : 3511100048
Sistem :
TERRA (EOS AM1) sendiri adalah sebuah pesawat luar angkasa milik
Amerika Serikat Yang dikelola oleh NASA, yang diluncurkan pada 18
Desember 1999 dengan tujuan untuk mempelajari tentang iklim bumi.
Satelit ini membawa lima instrumen berbeda dari tiga negara, yaitu
Amerika Serikat (CERES, MISR, MODIS), Jepang (ASTER), dan
Kanada(MOPITT).
Orbit : Tinggi orbit : 705 km, Sistem orbit : circular sun-synchronous, polar
Lifetime :
43
Wilayah Cakupan : 640 km
inklinasi : 98.1991°
44
Nama : NADYA RIZKY DAHLIA
NRP : 3511100050
Sistem : Pasif
Orbit : Satelit akan ditempatkan pada orbit lingkaran melalui kutub-kutub Bumi
pada ketinggian 630 km dan kemiringan terhadap ekuator sebesar 97,90.
Pada ketinggian ini satelit mengorbit Bumi sekali dalam 99 menit dan
pergeseran setiap orbit akibat rotasi Bumi diperkirakan sebesar 24,80. orbit
satelit sendiri merupakan orbit sun - synchronous. sementara satelit ini
membutuhkan waktu (resolusi temporal) selama 2 hari untuk kembali
merekam daerah yang sama di permukaan bumi.
Tujuan : untuk mengelola lingkungan atau memantau bencana alam. contoh nya
melakukan pemantauan langsung kebakaran hutan, gunung meletus, tanah
longsor, dan lain sebagainya.
Manfaat : studi atau kajian sumber daya alam khususnya pemantauan bencana alam
Lifetime : sejak diluncurkan 2007, awalnya TUBSAT hanya diprediksi bertahan hidup
tak lebih dari dua tahun atau berakhir masa operasinya pada tahun
2009. Namun dalam kenyataannya melebihi dari prediksi tersebut. Kejadian
atau fenomena permukaan bumi seperti erupsi gunung Merapi di Jawa
Tengah dan Yogyakarta pada akhir tahun 2010 masih mampu terekam,
bahkan berdasar data yang dipublikasikan oleh LAPAN satelit ini masih
merekam kenampakan kawasan sekitar pelabuhan Merak, Banten pada
tanggal 27 November 2012 dengan sangat baik.
Panjang Gelombang : 0Gelombang yang digunakan S - Band Payload communication 2, 220 Ghz
45
inklinasi : kemiringan terhadap ekuator sebesar 97,90
waktu pemotretan : membutuhkan waktu (resolusi temporal) selama 2 hari untuk kembali
merekam daerah yang sama di permukaan bumi
band yang digunakan : Gelombang yang digunakan S - Band Payload communication 2, 220
Ghz UHF
46
Nama : ADIRETA D.W.
NRP : 3511100052
Sistem : Pasif
Sejarah : Explorer adalah satelit pertama yang diluncurkan oleh Amerika Serikat
ketika itu dikirim ke luar angkasa pada tanggal 31 Januari 1958. Setelah
peluncuran dari Uni Soviet Sputnik 1 pada tanggal 4 Oktober 1957, Badan
Rudal Balistik Angkatan Darat AS diarahkan untuk meluncurkan satelit
menggunakan roket nya Jupiter C dikembangkan di bawah arahan Dr
Wernher von Braun . The Jet Propulsion Laboratory menerima tugas untuk
merancang , membangun dan mengoperasikan satelit buatan yang akan
berfungsi sebagai payload roket. JPL menyelesaikan pekerjaan ini dalam
waktu kurang dari tiga bulan.
Orbit : Explorer 1 mengorbit dengan mengambil jalur sedekat 354 kilometer ( 220
mil ) ke Bumi dan sejauh 2.515 kilometer ( 1.563 mil) . Itu membuat satu
orbit setiap 114,8 menit , atau total 12,54 orbit per hari . Satelit itu sendiri
adalah 203 cm ( 80 inci ) panjang dan 15,9 cm ( 6,25 inci ) dengan
diameter . Explorer 1 membuat transmisi akhir pada tanggal 23 Mei 1958.
Ini memasuki atmosfer Bumi dan terbakar pada tanggal 31 Maret 1970,
setelah lebih dari 58.000 orbit . Satelit beratnya 14 kilogram ( £ 30,8 ).
Tujuan : Satelit Explorer 1 merupakan satelit pengamatan bumi yang berguna untuk
merekam frekuensi dan data sinar kosmik. Dan juga sebagai satelit
pengamatan cuaca dan studi meteorologi yang digunakan untuk prakiraan
cuaca jangka pendek.
Manfaat :
Lifetime : Satelit tersebut tetap berada di ketinggian selama lebih dari 10 tahun
sebelum akhirnya masuk ke atmosfer Bumi pada 31 Maret 1970.
Panjang Gelombang : Dengan perekaman ulang tiap setengah jam dengan menggunakan tiga
saluran yaitu spectrum tampak dan inframerah dekat (10,5-1,1 mm).
Resolusinya 4 km dengan spektrum tampak 7 km dan menggunakan
inframerah thermal (band 1,2,3,4,5,6, dan 7).
47
Wilayah Cakupan : Seluruh permukaan bumi
48
Nama : MOH GEMA PERKASA DRAKEL
NRP : 3511100053
Sejarah : TIROS, Merupakan satelit cuaca pertama di dunia. Tiros merupakan satelit
pertama yang mampu untuk melakukan proses remot sensing pertama kali
pada bumi yang menghasilkan pandangan ain terhadap wujud rupa bumi
(prespective). Satelit ini juga sangat sukses dalam membuktikan pada
pengamatan waktu dan cuaca. Tiros sendiri fokus pada pengembangat
satelit sistem informasi satelit meteorologi. Perkiraan cuaca di anggap suatu
hasil yang paling menjanjikan dari pengamatan berbasis spasial atau
berbasis ruang.
Orbit : Televisi dan Infrared Observation Satellite (TIROS) membawa kamera 450
mil/724.2048 km orbit.
Tujuan : Tiros Memberikan ramalan cuaca pertama yang paling akurat berdasarkan
data yang di kumpulkan. Tiros mulai menganalisa terus menerus cuaca
bumi pada tahun 1962, dan digunakan oleh ahli seluruh dunia.
Manfaat : Tiros Memberikan ramalan cuaca pertama yang paling akurat berdasarkan
data yang di kumpulkan. Tiros mulai menganalisa terus menerus cuaca
bumi pada tahun 1962, dan digunakan oleh ahli seluruh dunia.
Lifetime :
TRIOS-1 Stats:
TIROS-2 Stats:
49
Launch Vehicle: Three-stage Delta
TIROS-3 Stats:
TIROS-4 Stats:
TIROS-5 Stats:
50
Type: Weather Satellite
TIROS-6
TIROS-7
Operational Period: 1809 days before being deactivated by NASA on June 3, 1968
TIROS-8 Stats:
Operational Period: 1287 days before being deactivated by NASA on July 1, 1967
51
TIROS-9 Stats:
Operational Period: 1238 days before being deactivated by NASA on June 12, 1968
TIROS-10 Stats:
Operational Period: 730 days before being deactivated by NASA along with TIROS-8 on July 1, 1967
inklinasi : 48.38°
waktu pemotretan :
band yang digunakan : - Visible, 0.58-0.68 µm (Awan dan permukaan kartografi-siang hari)
- Near Infrared (1), 0.75-1.00 µm (Awan dan permukaan kartografi-siang
hari)
- Near Infrared (2), 1.580-1.64 µm (Ice)
- Infra red (1), 3.550-3.93 µm (Awan dan suhu permukaan laut
pemetaan-malam hari)
- infra red (2), 10.30-11.30 µm (Awan dan suhu permukaan laut
pemetaan - malam hari)
- infra red (3), 11.50-12.0 µm (Permukaan laut)
52
Nama : GYASTUTI WIJAYA MURTI
NRP : 3511100054
Sistem : aktif
Sejarah : Serangkaian misi luar angkasa tak berawak ke Bulan. Tiap wahana terdiri
dari dua bagian, orbiter dan pendarat, dengan lima belas missi di antaranya
sukses, dan seringkali menjadi 'yang pertama' dalam penjelajahan
antariksa. Misi-misi tersebut juga melaksanakan banyak eksperimen,
mempelajari komposisi kimia, gravitasi, suhu, dan radiasi Bulan. Dua puluh
empat wahana antariksa secara resmi diberi nama Luna, meskipun jumlah
yang diluncurkan lebih banyak dari itu dan misi-misi yang gagal di orbit
rendah Bumi biasanya diberi nama Cosmos
Manfaat :
Lifetime : 1956-1976, kemudian berkembang jadi lunar sampe 2009 yang terakhir
diluncurkan
inklinasi : 21,9o
waktu pemotretan :
53
Nama : SENDY AYU YULYTA
NRP : 351110005
Sistem : Pasif
Tujuan : Proyek ini didukung sepenuhnya oleh para ilmuwan Jepang dan Amerika
Serikat dari beragam keilmuan diantaranya: geologi, meteorologi,
pertanian, kehutanan, studi lingkungan, gunung berapi, dan lain – lain.
Operator :
54
inklinasi : 98,3 derajat dari ekuator
55
Nama : G. MASTHRY CANDHRA SEPARSA
NRP : 3511100056
Sistem : aktif
Sejarah : Satelit Radarsat dibuat dan dikembangkan pertama kali oleh Canadian
Space Agency (CSA) pada tahun 1994. (Soenarmo, 2009) kemudian seiring
dengan berkembang pesatnya ilmu mengenai radar, hingga saat ini telah
diluncurkan dua satelit Radarsat, yakni Radarsat 1 dan Radarsat 2. Berikut
akan dijelaskan secara lebih spesifikasi mengenai kedua satelit tersebut.
RADARSAT 1 pertama kali dioperasikan pada 4 November 1995 yang hingga
saat ini statusnya masih aktif beroperasi. Dilengkapi dengan instrumen
Synthethic Aperture Radar (SAR) yang sangat kuat, menjadikannya mampu
memperoleh gambar bumi pada waktu siang maupun malam hari, pada
segala jenis cuaca dan mampu melewati awan serta asap yang
menghalangi.
Orbit :
Tujuan : RADARSAT 1 di produksi oleh kanada dan di dunia operasional sistem satelit
radar untuk mampu mengirim data yang tepat waktu untuk cakupan data
yang luas
Manfaat : Penyajian datanya berguna untuk memberikan informasi pada media dan
para ilmuwan seperti dalam bidang pertanahan untuk manajemen
bencana, interferometry, agrikultur, kartografi, hidrologi, kehutanan, studi
tentang air yang membeku (es), dan monitoring daerah pantai.
Panjang Gelombang :
56
Nama : RIDHA RAHMAWAN
NRP : 3511100059
Sistem : aktif
Sejarah : InSAR mulai digunakan sejak awal tahun 90an untuk mengukur deformasi
dari permukaan bumi. (Gabriel dan Goldstein, 1988).
Tujuan : untuk pemantauan perpindahan dari lereng , scarps rock, gunung berapi ,
tanah longsor , bangunan , infrastruktur dll
Manfaat : Untuk melihat Bencana Alam seperti gempa bumi, gunung meletus
pergerakan lempeng dan lain sebagainya.
Operator : INGGRIS
Panjang Gelombang : L-band (1-2 GHz, ~24 cm wavelength), C-band (5-6 GHz, ~6 cm wavelength)
and X-band (8-12 GHz, ~3 cm wavelength).
57