Anda di halaman 1dari 37

BAB III

LAPORAN KASUS

I. IDENTITAS

KETERANGAN PRIBADI PASIEN

Nama (inisial) : Nn DoA

Jenis kelamin : Perempuan

Umur : 24 tahun

Status perkawinan : Belum Menikah

Kewarganegaraan : Indonesia

Suku bangsa : Minangkabau

Negeri Asal : Pekanbaru

Agama : Islam

Pendidikan : S1 akuntasi

Pekerjaan : Developer Property

Alamat : jalan bakti 2 no. 45 Alai Parak Kopi Padang

KETERANGAN DIRI ALLO/ INFORMAN

Nama (Inisial) :Ny. SA

Jenis kelamin :Perempuan

Umur :50 tahun

Pekerjaan :Wiraswasta

Pendidikan : SMA

12
Alamat : Jalan bakti 2 no. 45 Alai Parak Kopi Padang

Hubungan dengan pasien :Ibu Pasien

Keakraban dengan pasien : Sangat Akrab

Kesan pemeriksa/ dokter terhadap keterangan yang diberikannya:

(Dapat dipercaya/ kurang dapat dipercaya)

II. RIWAYAT PSIKIATRI

Keterangan/ anamnesis di bawah ini diperoleh dari (lingkari angka di bawah ini)

1. Autoanamnesis dengan pasien pada tanggal 17 Desember 2018 di Rumah


Pasien
2. Alloanamnesis dengan :
Ibu Pasien (Ny. SA, 50 tahun, Wiraswasta, SMA, Padang,) pada tanggal 17
Desember 2018 di Rumah Pasien

1. Pasien datang ke fasilitas kesehatan ini atas keinginan (lingkari pada huruf
yang sesuai)
a. Sendiri
b. Keluarga
c. Polisi
d. Jaksa/ Hakim
e. Dan lain-lain

2. Sebab Utama
Pasien mengeluhkan adanya perubahan tingkah laku pasien dan perbedaan
kebiasaan pasien dari biasanya sejak 10 bulan yang lalui. Keluarga pasien juga
mengeluhkan hal yang sama tentang pasien.
3. Keluhan Utama (Chief Complaint)
Pasien menemukan adanya kejanggalan dalam penulisan informasi identitas
dalam pekerjaannya sehari-hari dan sering tiba-tiba tersadar berada ditempat

13
yang asing dan memiliki penampilan yang berbeda dari biasanya sejak 10
bulan yang lalu.
4. Riwayat Perjalanan Penyakit Sekarang
Pasien menemukan adanya kejanggalan dalam penulisan informasi
identitas dalam pekerjaannya sehari hari dan sering sadar berada ditempat yang
asing dan memiliki penampilan yang berbeda dari biasanya. Awalnya 10 bulan
yang lalu, saat pasien pergi bekerja ke suatu bank yang sering didatangi pasien
lalu pasien diminta untuk mengisis data pribadi seperti biasannya namun pasien
baru menyadari suatu kejanggalan pada pengisian data pribadi bulan
sebelumnya yang berbeda yaitu penulisan tanggal lahir pasien yang seharusnya
tanggal 03 oktober tapi tertulis tanggal 16 juli. Setelah itu pasien berkonsultasi
kepada dokter saraf yang biasa di datangi untuk kontrol epilepsinya, dan di
rujuk ke poliklinik jiwa RSUP M Djamil. Pasien mengeluhkan adanya suatu
kekosongan yang tidak dapat diingat dalam kesehariannya. Juga pasien ingat
bahwa pada tahun 2014 terdapatnya nama Cindy pada buku-buku kuliah pasien.
Namun tidak di permasalahkan oleh pasien. Pasien juga kerap tersadar
ditempat yang berbeda dari ingatan sebelumnya. Pasien juga sering
kebingungan dengan penampilannya yang berbeda. Keluarga dan teman-teman
pasien juga melihat adanya perubahan karakter yang sangat berbeda dari
biasanya. Karena keluhan tersebut, pasien didiagnosis dengan gangguan
identitas disosiatif. Lalu pasien melakukan psikoterapi dan disarankan
membuat buku diary yang setiap harinya harus diisi. Pada hari ke dua
pengisian buku diary kemudian muncul lah suatu tulisan yang berbeda dan
penulisnya menamakan dirinya Cindy, 2 hari selanjutya muncul juga tulisan
yang berbeda dan penulisnya mengatasnamakan dirinya Debby. Setelah sering
mengisi buku tersebut pasien sadar bahwa dirinya memilki 2 kepribadian
lainnya yang pertama adalah Cindy berusia 25 tahun, sudah menikah, pandai
mengaji dan pandai menulis kaligrafi, juga berpenampilam yang sangat agamis.
Kepribadian yang kedua adalah Debby berusia 24 tahun dengan sifat dan
perilaku yang keras, judes, jutek, dan blak blakan dan tidak ingin berobat dan
merasa bahwa tubuh tersebut miliknya. Setelah transisi dari satu kepribadian ke
kepribadian lainnya pasien tidak mengingat apa yang dilakukan saat menjadi

14
kepribadian lainnya. Namun, terkadang pasien dapat mengingatnya. Pasien
mengaku sering berkomunikasi dengan kepribadian lainnya didalam kepalanya.
Sebelum berobat pasien mengatakan tidak kenal terhadap Cindy dan
Debby . Pasien juga mengatakan kepribadian lainnya bisa muncul kapan saja
tanpa sepengatahuan pasien namun apabila pasien kelelahan kepribadian
lainnya bisa tiba-tiba muncul. Sekarang pasien mengatakan dapat mengontrol
ketika kepribadian tersebut keluar sejak 2 bulan terakhir ini. Perilaku ini dapat
muncul secara bergantian dalam waktu yang berdekatan.
Pada bulan september 2010 pasien pernah mengalami trauma psikis
akibat kematian orang terdekat pasien. Pasien mengaku dirinya sedih namun
kini telah menerima kejadian tersebut. Sejak kecil keluarga dan teman-teman
pasien tidak pernah mengeluhkan adanya perubahan-perubahan kepribadian
atau kebiasaan pasien yang berbeda. Namun setelah tahun 2014 adanya
perubahan tingkah laku kebiasaan dan cara bicara pasien yang signifikan dan
disadari oleh keluarga namun hanya di anggap sebagai mood swing.
5. Riwayat Penyakit Sebelumnya
a. Riwayat Gangguan Psikiatri
Pada tanggal 28 oktober tahun 2010 pasien pernah mengalami kecelakaan
sepeda motor dan dirawat selama 3 hari. Pada tahun 2012 pasien
mengeluhkan seringnya kejang dan pingsan tiba-tiba, pada saat kejang
tangan pasien kaku seperti cakaran dan seluruh tubuh dan kaku. Kemudian
pasien berobat kedokter spesialis saraf dan dilakukan EEG setelah itu
didiagnosis dengan epilepsi. Setelah itu pasien diberi obat epilepsi namun
pasien tidak meminum obat epilepsi secara teratur.
b. Riwayat Gangguan Medis
Pasien tidak ada riwayat DM, trauma, tumor, gangguan kesadaran, HIV
dan penyakit fisik lainnya.

c. Riwayat Penggunaan NAPZA


Pasien pernah merokok, minum minuman beralkohol dan tidak
mengkonsumsi NAPZA.

II. RIWAYAT PSIKIATRI

15
6. Riwayat keluarga
a) Identitas orang tua/ penganti

IDENTITAS Orang tua/ Pengganti Keterangan

Bapak Ibu

Kewarganegaraan Indonesia Indonesia

Suku bangsa Minangkabau Minangkabau

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SMA

Pekerjaan Wiraswasta Wiraswasta

Umur 52 Tahun 50 Tahun

Alamat jalan bakti 2 no. jalan bakti 2 no. 45


45 Alai Parak Alai Parak Kopi
Kopi Padang Padang

Akrab Akrab
Hubungan pasien* Biasa
Biasa
Kurang
Kurang
Tak peduli
Tak peduli
:-
:-
Dan lain-lain

`Ket : * coret yang tidak perlu

b) Sifat/ Perilaku Orang tua kandung/ pengganti............. :

16
Bapak Kandung (Dijelaskan oleh pasien dapat dipercaya/ diragukan)
Pemalas ( - )**, Pendiam ( - ), Pemarah ( - ), Mudah tersinggung ( - ),
Tak suka Bergaul ( - ), Banyak teman ( + ), Pemalu ( - ), Perokok berat ( - ),
Penjudi ( - ), Peminum ( - ), Pecemas ( - ), Penyedih ( - ),
Perfeksionis ( + ), Dramatisasi ( - ), Pencuriga ( - ), Pencemburu ( - ), Egois
( - ), Penakut ( - ), Tak bertanggung jawab ( - ).

Ibu (Dijelaskan oleh pasien dapat dipercaya/ diragukan )


Pemalas ( - )**, Pendiam ( - ), Pemarah ( - ), Mudah tersinggung
( - ), Tak suka Bergaul ( - ), Banyak teman ( - ), Pemalu ( - ), Perokok berat
( - ), Penjudi ( - ), Peminum ( - ), Pecemas ( + ), Penyedih ( - ), Perfeksionis
( - ), Dramatisasi ( - ), Pencuriga ( - ), Pencemburu ( - ), Egois ( - ), Penakut
( - ), Tak bertanggung jawab ( - ).

c) Saudara
Pasien merupakan anak pertama dari 3 bersaudara

d) Urutan bersaudara dan cantumkan usianya dalam tanda kurung untuk pasien
sendiri lingkari nomornya.*
1. Lk/ Pr (24 tahun) 2. Lk/ Pr (20 tahun) 3. Lk/ Pr (9 tahun)

e) Gambaran sikap/ perilaku masing-masing saudara pasien dan hubungan pasien


terhadap masing-masing saudara tersebut, hal yang dinyatakan serupa dengan
yang dinyatakan pada gambaran sikap/ perilaku pada orang tua.*

Saudara Gambaran sikap dan perilaku Kualitas hubungan


ke dengan saudara (akrab/
biasa,/kurang/tak peduli)
1

17
2 Biasa, baik, saling pengertian Akrab
3 Biasa, baik, saling pengertian Akrab
Ket:

*) coret yang tidak perlu

**) diisi dengan tanda ( + ) atau ( - )

f) Orang lain yang tinggal di rumah pasien dengan gambaran sikap dan tingkah
laku dan bagaimana pasien dengan mereka.*
No Hubungan dengan pasien Gambaran sikap dan Kualitas
tingkah laku hubungan (akrab/
biasa,/kurang/tak
peduli)
1. - - -
Ket:

untuk e) dan f) hanya diisi bila informan benar-benar mengetahuinya.

g) Apakah ada riwayat penyakit jiwa, kebiasaan-kebiasaan dan penyakit fisik


( yang ada kaitannya dengan gangguan jiwa) pada anggota keluarga o.s :
Anggora Kebiasaan -
Penyakit jiwa Penyakit fisik
keluarga kebiasaan
Bapak - - -
Ibu - - -
Saudara
1 - - -
2 - - -
3 - - -

Skema Pedegree

18
Keterangan : : Pria : Pasien

: Wanita : Bercerai

h) Riwayat tempat tinggal yang pernah didiami pasien:


No Rumah tempat Keadaan rumah
tinggal
Tenang Cocok Nyaman
Tidak nyaman

1. Rumah orangtua Tenang Ya Ya


Ya

i) Dan lain-lain
7. Gambaran seluruh faktor-faktor dan mental yang bersangkut paut dengan
perkembangan kejiwaan pasien selama masa sebelum sakit (premorbid) yang
meliputi :
a) Riwayat sewaktu dalam kandungan dan dilahirkan.
- Keadaan ibu sewaktu hamil (sebutkan penyakit-penyakit fisik dan
atau kondisi- kondisi mental yang diderita si ibu )
 Kesehatan Fisik : baik
 Kesehatan Mental : baik
- Keadaan melahirkan :
 Aterm (+ ), partus spontan (+), partus tindakan (-) sebutkan
jenis tindakannya
 Pasien adalah anak yang direncanakan/ diinginkan (ya/tidak)
 Jenis kelamin anak sesuai harapan (ya/tidak)
19
b) Riwayat masa bayi dan kanak-kanak
 Pertumbuhan Fisik : baik, biasa, kurang*
 Minum ASI : ( + ), sampai usia 2 tahun
 Usia mulai bicara : 8 bulan
 Usia mulai jalan : 8 bulan
 Sukar makan ( + ), anoreksia nervosa ( - ), bulimia ( - ), pika ( - ),
gangguan hubungan ibu-anak ( - ), pola tidur baik ( + ), cemas
terhadap orang asing sesuai umum ( - ), cemas perpisahan (- ),
dan lain-lain.....

c) Gejala-gejala sehubungan dengan problem perilaku yang dijumpai pada


masa kanak-kanak, misalnya: mengisap jari ( - ), ngompol ( - ), BAB di
tempat tidur (- ), night teror ( - ), temper tantrum ( - ), gagap ( - ), tik (- ),
masturbasi (- ), mutisme selektif ( - ), dan lain-lain.

d) Toilet training
Umur : 4 bulan

Sikap orang tua:(memaksa/menghargai/membiarkan/memberikan arahan)

Perasaan anak untuk toilet training ini:biasa

e) Kesehatan fisik masa kanak-kanak : demam tinggi disertai menggigau


(-- ), kejang-kejang ( - ), demam berlangsung lama ( - ), trauma kapitis
disertai hilangnya kesadaran ( -), dan lain-lain.

f) Temperamen sewaktu anak-anak : pemalu ( - ), gelisah ( - ) overaktif ( - ),


menarik diri ( - ), suka bergaul ( - ), suka berolahraga ( - ), dan lain-lain.

g) Masa Sekolah
Perihal SD SMP

20
Umur

Prestasi* Baik Baik

Sedang Sedang

Kurang Kurang

Aktifitas Sekolah* Baik Baik

Sedang Sedang

Kurang Kurang

Sikap Terhadap Teman * Baik Baik

Kurang Kurang

Sikap Terhadap Guru Baik Baik

Kurang Kurang

Kemampuan Khusus (Bakat) (-) (-)

Tingkah Laku ( baik ) ( baik )

h) Masa remaja: Fobia ( - ), masturbasi ( - ), ngompol ( - ), lari dari rumah


( - ), kenakalan remaja ( + ), perokok berat ( - ), penggunaan obat
terlarang ( - ), peminum minuman keras (-), problem berat badan ( - ),
anoreksia nervosa (-), bulimia (-), perasaan depresi ( - ), rasa rendah diri
( - ), cemas ( - ), gangguan tidur ( - ), sering sakit kepala ( - ), dan lain-lain.

Ket: * coret yang tidak perlu


** ( ) diisi (+) atau (-)

i) Riwayat Pekerjaan
Pasien bekerja pada usia 23 tahun, pekerjaan yang pernah pasien lakukan :
- Admin konsultan perencanaan pembangunan 2017 (1 bulan)
- Developer property (6 bulan)

21
Sekarang pasien sudah tidak bekerja lagi karena berobat.

j) Percintaan, Perkawinan, Kehidupan Seksual dan Rumah Tangga


 Haid pertama (sudah/belum), usia Haid pertama umur 13 tahun
 Hubungan seks sebelum menikah (-)
 Riwayat pelecehan seksual (-)
 Orientasi seksual (normal)
 Keterangan pribadi suami/ istri
Nama :-
Umur :-
Suku :-
Kebangsaan : -
Agama :-
Pendidikan : -
Pekerjaan :-
Status sosial/ ekonomi: tinggi, menengah, rendah *
 Keuangan : Kebutuhan sehari-hari terpenuhi (+), pengeluaran
dan pendapatan seimbang (-), dapat menabung (-).

k) Situasi sosial saat ini:


1. Tempat tinggal :rumah sendiri (-), rumah kontrak (-), rumah susun (-),
apartemen (-), rumah orang tua (+), serumah denganmertua (-), di
asrama (-) dan lain-lain (-).
2. Polusi lingkungan : bising (-), kotor (-), bau (-), ramai (-) dan lain-lain.

Ket: * coret yang tidak perlu, ** ( ), diisi (+) atau (-)

ai : atas indikasi

l) Ciri Kepribadian sebelumnya/ Gangguan kepribadian (untuk axis II)


Keterangan : ( ) beri tanda (+) atau (-)

22
Kepribadian Gambaran Klinis

Skizoid Emosi dingin ( - ), tidak acuh pada orang lain ( - ), perasaan hangat
atau lembut pada orang lain ( + ), peduli terhadap pujian maupun
kecaman ( - ), kurang teman ( - ), pemalu ( - ), sering melamun ( - ),
kurang tertarik untuk mengalami pengalaman seksual (- ), suka
aktivitas yang dilakukan sendiri ( - )

Paranoid Merasa akan ditipu atau dirugikan ( - ), kewaspadaan berlebihan (- ),


sikap berjaga-jaga atau menutup-nutupi ( - ), tidak mau menerima
kritik ( - ), meragukan kesetiaan orang lain ( - ), secara intensif
mencari-cari kesalahan dan bukti tentang prasangkanya ( - ),
perhatian yang berlebihan terhadap motif-motif yang tersembunyi
( - ), cemburu patologik ( - ), hipersensifitas ( -), keterbatasan
kehidupan afektif ( - ).

Skizotipal Pikiran gaib ( - ), ideas of reference (- ), isolasi sosial ( - ), ilusi


berulang (- ), pembicaraan yang ganjil ( - ), bila bertatap muka
dengan orang lain tampak dingin atau tidak acuh ( - ).

Siklotimik Ambisi berlebihan ( - ), optimis berlebihan ( - ), aktivitas seksual


yang berlebihan tanpa menghiraukan akibat yang merugikan ( - ),
melibatkan dirinya secara berlebihan dalam aktivitas yang
menyenangkan tanpa menghiraukan kemungkinan yang merugikan
dirinya ( - ), melucu berlebihan ( - ), kurangnya kebutuhan idur (- ),
pesimis (- ), putus asa (- ), insomnia ( - ), hipersomnia ( - ),
kurang bersemangat (- ), rasa rendah diri (- ), penurunan aktivitas
( - ), mudah merasa sedih dan menangis ( - ), dan lain-lain.

Histrionik Dramatisasi (- ), selalu berusaha menarik perhatian bagi dirinya


( + ), mendambakan ransangan aktivitas yang menggairahkan ( - ),
bereaksi berlebihan terhadap hal-hal sepele (- ), egosentris ( - ),
suka menuntut ( - ), dependen ( - ), dan lain-lain.

23
Narsisistik Merasa bangga berlebihan terhadap kehebatan dirinya ( - ),
preokupasi dengan fantasi tentang sukses, kekuasaan dan kecantikan
(- ), ekshibisionisme ( - ), membutuhkan perhatian dan pujian yang
terus menerus (- ), hubungan interpersonal yang eksploitatif (- ),
merasa marah, malu, terhina dan rendah diri bila dikritik (- ) dan
lain-lain.

Dissosial Tidak peduli dengan perasaan orang lain( - ), sikap yang amat tidak
bertanggung jawab dan berlangsung terus menerus ( - ), tidak
mampu mengalami rasa bersalah dan menarik manfaat dari
pengalaman ( - ), tidak peduli pada norma-norma, peraturan dan
kewajiban sosial ( - ), tidak mampu memelihara suatu hubungan
agar berlangsung lama ( - ), iritabilitas ( - ), agresivitas ( - ),
impulsif (- ), sering berbohong ( - ), sangat cendrung menyalahkan
orang lain atau menawarkan rasionalisasi yang masuk akal, untuk
perilaku yang membuat pasien konflik dengan masyarakat ( - )

Ambang Pola hubungan interpersonal yang mendalam dan tidak stabil ( - ),


kurangnya pengendaian terhadap kemarahan ( - ), gangguan
identitas ( - ), afek yang tidak mantap ( - ) tidak tahan untuk
berada sendirian ( - ), tindakan mencederai diri sendiri ( - ), rasa
bosan kronik ( - ), dan lain-lain

Menghindar Perasaan tegang dan takut yang pervasif ( - ), merasa dirinya tidak
mampu, tidak menarik atau lebih rendah dari orang lain ( - ),
kengganan untuk terlibat dengan orang lain kecuali merasa yakin
disukai (-), preokupasi yang berlebihan terhadap kritik dan penolkan
dalam situasi social (-), menghindari aktivitas sosial atau pkerjaan
yang banyak melibatkan kontak interpersonal karena takut dikritik,
tidak didukung atau ditolak.

Anankastik Perasaan ragu-ragu yang hati-hati yang berlebihan ( - ), preokupasi


pada hal-hal yang rinci (details), peraturan, daftar, urutan, organisasi
dan jadwal ( - ), perfeksionisme ( - ), ketelitian yang berlebihan

24
( - ), kaku da keras kepala ( - ), pengabdian yang berlebihan
terhadap pekerjaan sehingga menyampingkan kesenangan dan
nilai-nilai hubungan interpersonal ( - ), pemaksaan yang berlebihan
agar orang lain mengikuti persis caranya mengerjakan sesuatu ( - ),
keterpakuan yang berlebihan pada kebiasaan sosial ( - ) dan
lain-lain.

Dependen Mengalami kesuitan untuk membuat keputusan sehari-hari tanpa


nasehat dan masukan dari orang lain (-), membutuhkan orang lain
untuk mengambil tanggung jawab pada banyak hal dalam hidupnya

(-), perasaan tidak enak atau tidak berdaya apabila sendirian, karena
ketakutan yang dibesar-besarkan tentang ketidakmampuan mengurus
diri sendiri (-), takut ditinggalkan oleh orang yang dekat dengannya
(-)

7. Stresor psikososial (axis IV)


Pertunangan ( - ), perkawinan ( - ), perceraian ( - ), kawin paksa ( - ),
kawin lari ( - ), kawin terpaksa ( - ), kawin gantung ( - ), kematian
pasangan ( - ), problem punya anak ( - ), anak sakit ( - ), persoalan dengan
anak ( - ), persoalan dengan orang tua ( - ), persoalan dengan mertua ( - ),
masalah dengan teman dekat ( - ), masalah dengan atasan/ bawahan
( + ), mulai pertama kali bekerja ( - ), masuk sekolah ( - ), pindah kerja
( + ), persiapan masuk pension ( - ), pensiun ( -), berhenti bekerja
( + ), masalah di sekolah ( + ), masalah jabatan/ kenaikan pangkat ( - ),
pindah rumah ( - ), pindah ke kota lain ( - ), transmigrasi ( - ),
pencurian ( - ), perampokan ( - ), ancaman ( - ), keadaan ekonomi
yang kurang ( - ), memiliki hutang ( - ), usaha bangkrut ( - ), masalah
warisan ( - ), mengalami tuntutan hokum ( -), masuk penjara ( - ),
memasuki masa pubertas( - ), memasuki usia dewasa ( - ), menopause
( - ), mencapai usia 50 tahun ( - ), menderita penyakit fisik yang parah ( - ),
kecelakaan ( - ), pembedahan ( - ), abortus ( - ), hubungan yang buruk
antar orang tua ( - ), terdapatnya gangguan fisik atau mental dalam
25
keluarga ( - ), cara pendidikan anak yang berbeda oleh kedua orang tua
atau kakek nenek ( - ), sikap orang tau yang acuh tak acuh pada anak ( - ),
sikap orang tua yang kasar atau keras terhadap anak ( - ), campur tangan
atau perhatian yang lebih dari orang tua terhadap anak ( - ), orang tua
yang jarang berada di rumah ( - ), terdapat istri lain ( - ), sikap atau kontrol
yang tidak konsisten ( - ), kontrol yang tidak cukup ( - ), kurang stimulasi
kognitif dan sosial ( - ), bencana alam ( - ), amukan masa ( - ), diskriminasi
sosial ( - ), perkosaan ( - ), tugas militer ( - ), kehamilan ( - ), melahirkan di
luar perkawinan ( - ), dan lain-lain
8. Pernah suicide ( - ), kemungkinan sebab suicide

9. Riwayat pelanggaran hukum


Tidak pernah ada riwayat pelanggaran hukum

11. Riwayat agama

Pasien beragama Islam, masih melakukan aktivitas sholat dan mengaji.

12. Persepsi Dan Harapan Keluarga


Keluarga berharap agar pasien dapat sehat kembali

13. Persepsi Dan Harapan Pasien


Pasien menyatakan sudah nyaman dengan kepribadian banyak yang
dimilikinya..

Ket: ( ) diisi (+) atau (-)

26
27
GRAFIK PERJALANAN PENYAKIT

Tahun 2012 pasien Tahun 2014


melakukan EEG terdapatnya
Tahun 2010, setelah terjadi nama Cindy
pasien Awal 2018 pasien
kejang pertama kali pada
mengalami mengeluhkan makin sering
dan didiagnosis buku-buku
kecelakaan menemukan kejanggalan
dengan epilepsi kuliah
dalam penulisan informasi
dan tidak minum pasien
identitas dalam
obat secara
pekerjaannya sehari hari dan
teratur.
sering sadar berada ditempat
yang asing dan memilki
penampilan yang berbeda
dari biasanya

25
III. STATUS INTERNUS
 Keadaan Umum : Baik
 Kesadaran : CMC
 Tekanan Darah : 110/70 mmHg
 Nadi : 87x/menit
 Nafas : 20x/menit
 Suhu : 36,7 C
 Tinggi Badan : 158 cm
 Berat Badan : 49 kg
 Status Gizi :Normoweight
 Sistem Kardiovaskuler : Dalam batas normal
 Sistem Respiratorik : Dalam batas normal
 Kelainan Khusus : Tidak ditemukan

IV. STATUS NEUROLOGIKUS


GCS : E4M5V6

Tanda rangsangan Meningeal : tidak ada

26
Tanda-tanda efek samping piramidal :

 Tremor tangan : tidak ada


 Akatisia : tidak ada
 Bradikinesia : tidak ada
 Cara berjalan : tidak ada
 Keseimbangan : tidak ada
 Rigiditas : tidak ada
 Kekuatan motorik : tidak ada
 Sensorik : tidak ada
 Refleks : bisep (+/+), trisep (+), archiles (+), patella (+)
Sucking (-), glabella (-), grasping(-), snout (-)
Corneomandibular (-), palmomental (-), kaki
klonik (-)

V. STATUS MENTAL

A. Keadaan Umum
1. Kesadaran/ sensorium : compos mentis ( + ), somnolen ( - ),
stupor ( - ), kesadaran berkabut ( - ), konfusi ( - ), koma ( - ),
delirium ( - ), kesadaran berubah ( - ), dan lain-lain…..

2. Penampilan
 Sikap tubuh: biasa ( + ), diam ( ), aneh ( ), sikap tegang ( ),
kaku ( ), gelisah ( ), kelihatan seperti tua ( ), kelihatan seperti
muda ( ), berpakaian sesuai gender ( +).
 Cara berpakaian : rapi ( + ), biasa ( - ), tak menentu ( - ), sesuai
dengan situasi ( +), kotor ( - ), kesan ( dapat/ tidak dapat mengurus
diri)*
 Kesehatan fisik :sehat ( + ), pucat ( - ), lemas ( - ), apatis ( - ),
telapak tangan basah ( - ), dahi berkeringat ( - ), mata terbelalak ( - ).

27
3. Kontak psikis
Dapat dilakukan (+ ), tidak dapat dilakukan ( - ), wajar ( + ), kurang
wajar ( - ), sebentar ( - ), lama ( - ).

4. Sikap
Kooperatif ( + ), penuh perhatian ( + ), berterus terang ( - ), menggoda
( - ), bermusuhan ( - ), suka main-main ( - ), berusaha supaya
disayangi ( - ), selalu menghindar ( - ), berhati-hati ( - ), dependen
(- ), infantil ( - ), curiga ( - ), pasif ( - ), dan lain-lain.

5. Tingkah laku dan aktifitas psikomotor


 Cara berjalan : biasa ( + ), sempoyongan ( - ), kaku ( - ), dan lain-lain
 Ekhopraksia ( - ), katalepsi ( - ), luapan katatonik ( - ), stupor
katatonik ( - ), rigiditas katatonik ( - ), posturing katatonik ( - ), cerea
flexibilitas ( - ), negativisme ( - ), katapleksi ( - ), stereotipik ( - ),
mannerisme ( - ), otomatisme
( - ), otomatisme perintah ( - ), mutisme ( - ), agitasi psikomotor
( - ), hiperaktivitas/ hiperkinesis ( - ), tik ( - ), somnabulisme ( - ),
akathisia ( - ), kompulsi( - ), ataksia, hipoaktivitas ( - ), mimikri ( - ),
agresi ( - ), acting out ( - ), abulia ( - ), tremor ( - ), ataksia ( - ),
chorea ( - ), distonia ( - ), bradikinesia ( - ), rigiditas otot ( - ),
diskinesia ( - ), convulsi ( - ), seizure ( - ), piromania ( - ),
vagabondage ( - ).

Ket : ( ) diisi (+) atau (-)

B. Verbalisasi dan cara berbicara


 Arus pembicaraan* : biasa, cepat, lambat
 Produktivitas pembicaraan* : biasa, sedikit, banyak

28
 Perbendaharaan* : biasa, sedikit, banyak
 Nada pembicaraan* : biasa, menurun, meninggi
 Volume pembicaraan* : biasa, menurun, meninggi
 Isi pembicaraan* : sesuai/ tidak sesuai
 Penekanan pada pembicaraan* : Ada/ tidak
 Spontanitas pembicaraan * : spontan/ tidak
 Logorrhea ( - ), poverty of speech ( - ), diprosodi ( - ), disatria ( - ),
gagap ( - ), afasia ( - ), bicara kacau ( - ).

C. Emosi
 Hidup emosi*: stabilitas (stabil/ tidak), pengendalian (adekuat/tidak
adekuat), echt/unecht, dalam/dangkal, skala diffrensiasi (sempit/luas),
arus emosi (biasa/lambat/cepat).

1. Afek
Afek appropriate/ serasi( + ), afek inappropriate/ tidak serasi( - ), afek
tumpul ( - ), afek yang terbatas ( - ), afek datar ( - ), afek yang labil
( - ).

2. Mood
mood eutimik ( + ), mood disforik ( - ), mood yang meluap-luap
(expansive mood) ( - ), mood yang iritabel ( - ), mood yang labil
(swing mood) ( - ), mood meninggi (elevated mood/ hipertim) ( - ),
euforia ( - ), ectasy ( - ), mooddepresi ( - ), anhedonia ( - ),
dukacita ( - ), aleksitimia ( - ), elasi ( - ), hipomania ( - ), mania( - ),
melankolia( - ), La belle indifference ( -), tidak ada harapan ( - ).

3. Emosi lainnya
Ansietas ( - ), free floating-anxiety ( - ), ketakutan ( - ), agitasi ( - ),
tension (ketegangan) ( - ), panic ( - ), apati ( - ), ambivalensi ( - ),
abreaksional ( - ), rasa malu ( - ), rasa berdosa/ bersalah( - ), kontrol
impuls ( - ).
29
4. Gangguan fisiologis yang berhubungan dengan mood
Anoreksia ( - ), hiperfagia ( - ), insomnia ( - ), hipersomnia ( - ),
variasi diurnal ( - ), penurunan libido ( - ), konstispasi ( - ), fatigue
( - ), pica ( - ), pseudocyesis ( - ), bulimia ( - ).

Keterangan : *)Coret yang tidak perlu,

( ) diisi (+) atau (-)

D. Pikiran/ Proses Pikir (Thinking)


 Kecepatan proses pikir (biasa/cepat/lambat)
 Mutu proses pikir (jelas/tajam)

1. Gangguan Umum dalam Bentuk Pikiran


Gangguan mental ( - ), psikosis ( - ), tes realitas ( terganggu/ tidak ),
gangguan pikiran formal ( - ), berpikir tidak logis ( - ), pikiran autistik
( - ), dereisme ( - ), berpikir magis ( - ), proses berpikir primer ( - ).

2. Gangguan Spesifik dalam Bentuk Pikiran


Neologisme ( - ), word salad ( - ), sirkumstansialitas ( - ),
tangensialitas ( - ), inkohenrensia ( - ), perseverasi ( - ), verbigerasi
( - ), ekolalia ( - ), kondensasi ( - ), jawaban yang tidak relevan ( - ),
pengenduran asosiasi ( - ), derailment ( - ), flight of ideas ( - ), clang
association ( - ), blocking ( - ), glossolalia ( - ).

3. Gangguan Spesifik dalam Isi Pikiran


 Kemiskinan isi pikiran ( - ), Gagasan yang berlebihan (- )
 Delusi/ waham
waham bizarre ( - ), waham tersistematisasi ( - ), waham yang sejalan
dengan mood ( - ), waham yang tidak sejalan dengan mood ( - ),
waham nihilistik ( - ), waham kemiskinan ( - ), waham somatik ( - ),
30
waham persekutorik ( - ), waham kebesaran ( - ), waham referensi
( - ), though of withdrawal ( - ), though of broadcasting ( - ), though
of insertion ( - ), though of control ( - ), Waham cemburu/ waham
ketidaksetiaan ( - ), Waham curiga (-), waham menyalahkan diri
sendiri ( - ), erotomania ( - ), pseudologia fantastika ( - ), waham
agama.
 Idea of reference
 Preokupasi pikiran ( - ), egomania ( - ), hipokondria ( - ), obsesi
( - ), kompulsi ( - ), koprolalia ( - ), hipokondria ( - ), obsesi ( - ),
koprolalia ( - ), fobia ( - )Ulat noesis ( - ), unio mystica ( - ).

E. Persepsi
 Halusinasi
Non patologis: Halusinasi hipnagogik ( - ), halusinasi hipnopompik
( - ),
Halusinasi auditorik ( - ), halusinasi visual ( - ), halusinasi olfaktorik
( - ), halusinasi gustatorik ( - ), halusinasi taktil ( - ), halusinasi
somatik ( - ), halusinasi liliput ( - ), halusinasi sejalan dengan mood
( - ), halusinasi yang tidak sejalan dengan mood ( - ), halusinosis ( - ),
sinestesia ( - ), halusinasi perintah (command halusination), trailing
phenomenon ( - ).
 Ilusi ( - )
 Depersonalisasi ( - ), derealisasi ( - )

F. Mimpi dan Fantasi


Mimpi :-

Fantasi : -

Keterangan : *)Coret yang tidak perlu, ( ) diisi (+) atau (-)

G. Fungsi kognitif dan fungsi intelektual


31
1. Orientasi waktu (baik/ terganggu), orientasi tempat (baik/ terganggu),
orientasi personal (baik/ terganggu), orientasi situasi (baik/ terganggu).
2. Atensi (perhatian) ( + ), distractibilty ( - ), inatensi selektif ( - ),
hipervigilance ( - ), dan lain-lain
3. Konsentrasi (baik/terganggu), kalkulasi ( baik/ terganggu )
4. Memori (daya ingat) : gangguan memori jangka lama/ remote ( - ),
gangguan memori jangka menengah/ recent past ( - ), gangguan memori
jangka pendek/ baru saja/ recent ( - ), gangguan memori segera/
immediate ( - ).
Amnesia ( - ), konfabulasi ( - ), paramnesia ( - ).
5. Luas pengetahuan umum: baik/ terganggu
6. Pikiran konkrit : baik/ terganggu
7. Pikiran abstrak : baik/ terganggu
8. Kemunduran intelek : (Ada/ tidak), Retardasi mental ( - ), demensia
( - ), pseudodemensia ( - ).

H. Dicriminative Insight*
Derajat I (penyangkalan)
Derajat II (ambigu)
Derajat III (sadar, melemparkan kesalahan kepada orang/ hal lain):
Derajat IV ( sadar, tidak mengetahui penyebab)
Derajat V (tilikan intelektual)
Derajat VI (tilikan emosional sesungguhnya)

I. Discriminative Judgement :
 Judgment tes : tidak terganggu
 Judgment sosial :tidak terganggu

VI. Pemeriksaan Laboratorium dan diagnostik khusus lainnya


-

32
VII. Pemeriksaan oleh Psikolog / petugas sosial lainnya
(tulisan dan gambar di halaman belakang)

VIII. Ikhtisar Penemuan Bermakna


Telah diperiksa pasien Ny DoA berusia 24 tahun, agama Islam, suku Minang
dan belum menikah. Pasien dilakukan wawancara pada tanggal 17 desember 2018
karena mengeluh makin sering menemukan kejanggalan dalam penulisan
informasi identitas dalam pekerjaannya sehari hari dan sering sadar berada
ditempat yang asing dan memilki penampilan yang berbeda dari biasanya. Pasien
mengaku memilki tiga kepribadian Viana, Cindy dan Debby yang sangat berbeda
satu sama lain.

IX. Diagnosis Multiaksial

Aksis I : F.44.81 Gangguan identitas disosiatif

Aksis II : Tidak ada diagnosa / Ciri Kepribadian Histrionik

Aksis III : Tidak ada diagnosa

Aksis IV : Tidak ada diagnosa

AksisV : GAF 90-81

X. Diagnosis Banding Axis I


-

XI. Daftar Masalah


 Organobiologik
Pasien pernah mengalami trauma kepala pada saat kecelakan tahun
2010 dan pada tahun 2012 pasien didiagnosis dengan epilepsi dan
kerap putus obat. Pasien tidak mengalami retardasi mental.
 Psikologis

33
Pasien memiliki sifat yang ceria dan terbuka terhadap kedua orang
tuanya dan sekitarnya. Pasien selalu bercerita apapun yang terjadi
kepada ayah dan ibunya. Pasien tidak pernah mengalami kejadian
yang menyedihkan selama masa anak anak. Pasien juga memilki
banyak teman dan prestasi baik selama sekolah.
 Lingkungan dan psikososial
Pasien tinggal dengan kedua orang tua serta 2 adik adiknya, pasien
hidup dalam lingkungan keluarga yang hangat sangat suportif dan
saling menyayangi satu sama lain.
XII. Penatalaksanaan
A. Farmakoterapi
 Clobazam
 Fenytolin
 Asam Folat
B. Non Farmakoterapi
-

C. Psikoterapi
Kepada pasien:
 Psikoterapi suportif
Memberikan dukungan, kehangatan, empati, dan optimistik
kepada pasien, membantu pasien mengidentifikasi dan
mengekspresikan emosinya.
 Psikoedukasi
Membantu pasien untuk mengetahui lebih banyak mengenai
gangguan yang dideritanya, diharapkan pasien mempunyai
kemampuan yang semakin efektif untuk mengenali gejala,
mencegah munculnya gejala dan segera mendapatkan
pertolongan. Menjelaskan kepada pasien untuk menyadari
bahwa obat merupakan kebutuhan bagi dirinya agar sembuh.
Kepada keluarga:
 Psikoedukasi mengenai

34
Memberikan penjelasan yang bersifat komunikatif, informatif,
dan edukatif tentang penyakit pasien (penyebab, gejala,
hubungan antara gejala dan perilaku, perjalanan penyakit, serta
prognosis). Pada akhirnya, diharapkan keluarga bisa
mendukung proses penyembuhan dan mencegah kekambuhan.
Serta menjelaskan bahwa gangguan jiwa merupakan penyakit
yang membutuhkan pengobatan yang lama dan berkelanjutan.
 Terapi
Memberi penjelasan mengenai terapi yang diberikan pada
pasien (kegunaan obat terhadap gejala pasien dan efek samping
yang mungkin timbul pada pengobatan). Selain itu, juga
ditekankan pentingnya pasien kontrol dan minum obat secara
teratur.

XIII. PROGNOSIS
Quo et vitam :Dubia ad bonam
Quo et fungsionam :Dubia ad bonam
Quo et sanctionam :Dubia ad bonam

35
BAB IV

DISKUSI

Telah diperiksa pasien Ny DoA berusia 24 tahun, agama Islam, suku Minang dan
belum menikah. Pasien dilakukan wawancara pada tanggal 17 desember 2018 karena
mengeluh makin sering menemukan kejanggalan dalam penulisan informasi identitas
dalam pekerjaannya sehari hari dan sering sadar berada ditempat yang asing dan
memilki penampilan yang berbeda dari biasanya dan sering lupa dengan kejadian
penting yang terjadi pada dirinya. Kejadian ini mendukung teori yang mengatakan
bahwa gejala utama adalah adanya kehilangan (sebagian atau seluruhnya) dari
integrasi normal berupa kesadaran identitas.

Diagnosis pada pasien ini ditegakkan berdasarkan anamnesis, dimana ditemukan


gejala klinis yang mengarah pada gangguan identitas disosiatif atau kepribadian
multiple sesuai dengan pedoman diagnostik berdasarkan PPDGJ III dan DSM-5.
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan psikiatri pada tanggal 17 Desember 2018
didapatkan gejala berupa hilangnya sebagian masa lalu, hilangnya kesadaran
identitas, kehadiran dua kepribadian yang berbeda beda. Pasien juga memenuhi 5
dari 5 kriteria diagnosis DSM-5 mengenai DID yaitu gangguan identitas ditandai
dengan dua atau lebih keadaan kepribadian yang berbeda,
kegagalan mengingat kembali kegiatan sehari-hari, informasi pribadi yang penting,
dan /atau peristiwa traumatik yang tidak bisa dilupakan, gangguan ini bukan bagian
normal dari budaya atau agama yang dapat diterima secara luas, gejala tidak
disebabkan oleh efek fisiologis dari substansi (misalnya, hilang kesadaran atau
perilakukacau selama mabuk alkohol) atau kondisi medis lain
(misalnya, kejang parsial kompleks) Berdasarkan tanda dan gejala yang ditemukan
tersebut pasien didiagnosis dengan dissociative identity disorder.

Pasien mendapat terapi clobazam 10 mg 1x1, Asam Folat 2 x 10 mg, dan


fenytoin 100mg 3x1. Sementara itu, asam folat diberikan untuk mengurangi tingkat
homocysteine, yang berhubungan dengan fungsi kognitif. Beberapa bukti juga
mengaitkan kekurangan folat dengan depresi. Penelitian menunjukkan penggunaan
asam folat selain inhibitor reuptake serotonin selektif mungkin memiliki manfaat.
Penelitian menemukan hubungan antara depresi dan tingkat folat yang rendah.

36
Terapi non farmakologis memegang peranan yang juga penting pada pasien ini.
Jenis terapi non farmakologis yang bisa dilakukan terhadap pasien ini adalah
psikoterapi suportif, psikoedukasi saat kondisi sudah mulai stabil dan bisa
berkomunikasi. Psikoterapi suportif bertujuan untuk memperlihatkan minat dokter
pada pasien, memberikan perhatian, dukungan, dan optimis. Dalam psikoterapi
suportif, terapis menunjukkan penerimaan terhadap kasus dengan cara menunjukkan
perilaku yang hangat, ramah namun tetap berwibawa. Tujuannya adalah agar pasien
merasa aman, diterima dan dilindungi. Serta dokter juga dapat memberikan
masukan-masukan yang positif terhadap pasien sehingga pasien dapat mengontrol
kepribadian yang dimilikinya. Dukungan keluarga sangat diperlukan dalam proses
terapi pada pasien ini. Keluarga pasien memberikan support kepada pasien dengan
memberikan motivasi-motivasi agar pasien patuh minum obat dan dapat beraktivitas
seperti biasa.

Hal-hal yang memperburuk prognosis pada pasien ini adalah ketidak patuhan
pasien meminum obat dan usaha pasien dalam mengendalikan kepribadian tersebut.
Mengingat pasien nyaman dengan kepribadian yang dimilikinya.

37
Lampiran 1. Kutipan wawancara psikiatri

Pertanyaan Jawaban Interpretasi

Selamat pagi, Boleh dokter silahkan,


perkenalkan saya dokter yang sakit saya
muda Ririn, ini dokter
muda Putri, dan devi.
Boleh kita ngobrol
sebentar kak? Yang
sakit siapa?

jadi, kami ingin Iya boleh Komposmentis Kooperatif


bertanya tentang
keadaan kakak, boleh?

Nama lengkap kaka Debby Oktoviana Orientasi baik


siapa kak? Andika

Sekarang kita ada di Di Rumah Saya kak


mana?

Tanggal berapa 17 Desember 2018


sekarang pak?

Alamat rumah di mana? Alai parak kopi

Kerja dimana? Dulu saya kerja di


bagian devoloper
property

Gimana kabarnya? Baik kak

Jadi, apa keluhan yang Jadi sekarang sering Sebab utama


dirasakan selama ini? lupa dalam penulisan
identitas dan pekerjaan
sehari-hari dan sering
tersadar ditempat lain
dengan penampilan
38
yang berbeda.

Kenapa bisa terjadi hal Iya, awalnya sering


tersebut? Awal mulanya merasa ada yang
Keluhan utama, onset
kenapa? berbeda dengan perilaku
dan sifat saya yang
biasanya, sering
berubah ubah dan sudah
terjadi lama. Awal
mulanya saya menulis
nama saya dengan
sebutan cindy, saya
sering tidak sadar apa
yang sebelumnya. Dan
ini sering terjadi akhir
akhir ini. Saya merasa
bukan hanya cindy saja
namun ada juga Debby
dia jauh lebih judes dan
jutek dan awal awalnya
sering marah marah.

Tau tidak kapan awal Saya kurang tahu juga.


muncul hal tersebut? Saya merasa sudah
sejak lama nama cindy
sering muncul pada
tahun 2014 pas semister
2 dan saya lupa dengan
kejadian yang terjadi
selama masa
perkuliahan, banyak
kejadian yang saya
lewatkan dan ingatan
saya sering bolong

39
bolong.

Kapan aja muncul nya Enggak tau, munculnya


dan karena apa viana? bisa kapan saja dan
dimana saja, nanti
tiba-tiba saya merasa
udah di suatu tempat
saja tanpa saya sadari,
dan tidak tau kejadian
sebelumnya, awalnya
saya bingung tapi
sekarang sudah terbiasa.

Sekarang keadaannya Sekarang sudah merasa


gimna? bisa mnegontrol diri dan
lebih tenang.

Pernah kecelakaan Dulu pernah, pas tahun


sebelumnya atau 2010 terjadi kecelakaan
kejadian lainnya? sepeda motor dirawat
selama 3 hari, pas tahun
2012 didiagnosis
dengan epilepsi dan
EEG pertama kali, udah
tu gk ada kejadian atau
kecelakaan lainnya.

Sekarang perasaan viana Biasa saja Afek sesuai


bagaimana?

Viana pernah merasa Enggak pernah,


sedih sepanjang hari
tidak tau sebabnya apa?

Apa viana pernah Biasa aja Manik tidak ada


merasa sangat

40
bersemangat?

Viana pernah Kalau viana enggak


mengkonsumsi obat, pernah, tapi kalau debby
minum alkohol atau pernah merokok dan
merokok? mencoba untuk minum
minum tapi itu dulu
sekarang enggak pernah
lagi.

Viana pernah merasa Enggak, dari dulu baik


dikucilkan atau merasa baik aja, temen banyak.
di benci atau disakitin Enggak ada masalah
tidak? sama temen atau
keluarga.

Kalau minum obat Dulu obat epilepsi


gimana? Sering kontrol sering minum tapi
tidak? Habis minum sekarang udah jarang,
gmna perasaannya? Habis minum biasa aja.

Viana merasa terganggu Enggak, biasa aja kan


gk sama kepribadian tidak mengganggu
yang sering muncul? keseharian. Dulu sempat
ganggu sekarang udah
biasa aja.

Viana tau tidak kenapa Tau kak, tapi gk tau Discriminative insight derajat V
bisa sampe sakit seperti kenapa penyebabnya
ini?

Dulu pernah sampe Tidak pernah Tidak ada riwayat psikiatri


dirawat lama karena sebelumnya
penyakit ini tidak?

Viana anak ke berapa? Anak pertama, dekat,


Dekat enggak dengan kita akrab satu sama lain

41
saudara saudaranya? kok

Viana, nyaman enggak Nyaman kok kak, kan


dengan kepribadian gk menganggu
banyak kayak gini? keseharian viana kak.

Jadi viana ada yang mu Tidak kak, sudah


viana tanyakan enggak dijelaskan sebelumnya
tentang penyakit viana? kak

Jadi viana, kan penyakit Edukasi


ini disebut dengan DID
atau gangguan
kepribadian ganda,
mungkin viana harus
sering sering berobat,
minum obat dan
konsultasi ke poliklinik
jiwa, supaya bisa
mengontrol untuk
kejadian kedepannya.

Berdasarkan autoanamnesa tanggal 17 Desember 2018 dan alloanamnesa 17


Desember 2018

42
43
44
45

Anda mungkin juga menyukai