Anda di halaman 1dari 18

KEDOKTERAN KELUARGA

BRONKOPNEUMONIA

Disusun oleh :

Anggita Fauzia Harnung

(2013730009)

Diajukan guna melengkapi tugas Kepaniteraan Klinik


Bagian Ilmu Kedokteran Komunitas II

KEPANITERAAN KLINIK STASE ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

PUSKESMAS PISANGAN TANGGERANG SELATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T atas segala limpahan rahmatnya
serta karunianya, sehingga syukur Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan laporan ini
dengan judul “BRONKOPNEUMONIA”. Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan kepaniteraan klinik ilmu kedokteran komunitas II di PKM Pisangan.
Penulis menyadari bahwa laporan ini dapat terselesaikan berkat bantuan dari berbagai
pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada yang terhormat dr. Yosa Rini dan dr. Sarry Anisah, atas keluangan waktu
dan bimbingan yang telah diberikan, serta kepada teman sesama kepaniteraan klinik ilmu
kedokteran komunitas II dan perawat yang selalu mendukung, memberi saran, motivasi,
bimbingan dan kerjasama yang baik sehingga dapat terselesaikannya laporan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun laporan ini masih memiliki banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat terbuka untuk menerima segala kritik dan saran
yang diberikan demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
banyak pihak dan setiap pembaca pada umumnya. Amin...
Wassalamu`alaikumWr. Wb.

Jakarta, 16 Januari 2018

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dokter keluarga adalah cabang kedokteran komunitas yg memberi perhatian khusus
terhadap kesehatan keluarga sebagai sebuah unit. Kedokteran Keluarga merupakan ilmu
yang menekankan pentingnya pemberian pelayanan kesehatan yang personal, primer,
komprehensif dan berkelanjutan (continuing) kepada individu dalam hubungannya
dengan keluarga, komunitas, dan lingkungannya. Kedokteran Keluarga menekankan
keluarga sebagai unit sosial yang memberikan dukungan kepada individu. Masalah
kesehatan pasien sering disebabkan oleh masalah pada keluarga dan masalah kesehatan
pasien dapat menyebabkan masalah kesehatan keluarga
B. Tujuan
Setelah melakukan pengamatan ini mahasiswa diharapkan mampu menangani
kesehatan keluarga secara menyeluruh dengan menerapkan sifat dokter keluarga yaitu
Holistik, komprehensif, terpadu, berkesinambungan, proaktif, dan pendekatan keluarga.
A. Metode
Penulis melakukan wawancara dan pengamatan terhadap suatu keluarga ditinjau dari
struktur dan fungsi keluarga tersebut serta analisis masalah kesehatan dalam keluarga
berdasarkan genogram keluarga.
BAB II

LAPORAN KASUS

i. Identitas Pasien

Nama : An. MR
Jenis Kelamin : Laki laki
Usia : 18 bulan
Alamat : Jl Legoso raya
ii. Anamnesis
Dilakukan Alloanamnesis dengan Ibu Os
 Keluhan Utama
Sesak nafas
 Keluhan Tambahan
Batuk, demam
 Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan sesak sejak 5 jam ( sejak jam 03.00 – 08.00 WIB)
SMPKM, sesak dirasa semakin lama semkin memberat, sebelumnya sesak ini di
dahului dengan demam dan batuk berdahak (dahak tidak keluar) sejak satu hari
SMPKM, menurut ibu pasien, pasien demam, dan demamnya di rasakan naik
turun, nafsu makan menurun , tetapi tidak di sertai penurunan berat badan.
 Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya
Pasien pernah mengidap penyakit TB paru, dan diobati selama 6 bulan (tuntas),
kemudia dinyatakan sembuh.
 Riwayat Penyakit Keluarga
ASMA (+) Ayah, Paman, dan Tante, Kakek pasien
 Riwayat Kehamilan
Selama hamil ibu rutin memeriksakan kandungan nya ke bidan setiap bulan , dan
selama masa kehamilan ibu pasien tidak memiliki penyakit penyulit seerti
hipertensi pada kehamilan , dll.
 Riwayat kelahiran
Anak lahir di Rumah Sakit dengan operasi sectio cesar, dengan usia kandungn 35
minggu, pasien anak ke 1 , berat badan lahir 1800 gram, panjang badan 40 cm ,
saat lahir anak tidak langsung menangis.
 Riwayat Perkembangan
Perkembangan sesuai dengan usia
 Riwayat Imunisasi
Imunisasi lengkap
 Riwayat Pemberian Makanan
Pasien diberikan ASI eksklusif sejak lahir
 Riwayat Alergi
Os tidak mempunyai alergi terhadap makanan, cuaca, debu dan obat-obatan.
 Riwayat Pengobatan
Belum pernah di obati
 Riwayat Psikososial
Pasien tinggal dilingkungan padat penduduk, rumah dengan ventilasi minimal dan
jarang tersorot matahari, selain itu tentangga pasien ada yang menderita tb paru
yang sedang dalam pengobatan.
iii. Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum

Tampak : Sakit berat

Kesadaran : Compos mentis

GCS : 15

Tanda Vital

Nadi : 170 x/menit

Pernapasan : 46 x/menit

Suhu : 36,70 C

Sp02 : 75%
Status Gizi

Berat Badan : 9 Kg

Tinggi Badan : 80 Cm

BB/U : 9/11,8 x 100 = 76 %

TB/U : 80/82 x 100 = 97 %

BB/TB : 9/11,6 x 100 = 77 %

Kesan : gizi kurang

Status Generalisata

 Keadaan Umum : Tampak sakit berat


 Kesadaran : Composmentis
 Kepala : Normocephal
 Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, refleks pupil +/+
 Hidung : Sekret yang keluar (-), epistaksis (-), PCH (+)
 Telinga : Serumen -/-
 Mulut : Mukosa bibir kering, sianosis (+)
 Leher : Pembesaran KGB (-), Retraksi suprasternal (+)

 Thorax
Inspeksi : Bentuk dan gerakan simetris, retraksi intercosta (+)
Palpasi : Vocal premitus tidak dilakukan
Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
Auskultasi :
o Cor BJ I,II murni, reguler, murmur (-), gallop (-)
o Pulmo Vesikuler +/+, Ronkhi -/-, Wheezing -/-
 Abdomen
Inpeksi : Distensi abdomen (-), retraksi epigastrium (+)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Palpasi : Supel
Perkusi : Timpani di lapang abdomen.
 Ekstremitas : Akral dingin (+/+), CRT< 2 detik, edema tungkai (-/-),
sianosis(+/+)

iv. Pemeriksaan Penunjang

Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan


KEMATOLOGI
Hematologi rutin
 Hemoglobin 11,9 g/dL 13,2- 17,3
 Leukosit 17.200 ribu/µL 4000-11000
 Hematokrit 37 % 40-52

 Erirosit 4,16 Juta/µL 4,0-5,2

 Trombosit 478000 ribu/µL 150.000 – 440.000

v. Usulan Pemeriksaan Lanjutan

 Pemeriksaan radiologi thoraks


 Kultur darah
 Rujuk

BERKAS KELUARGA

A. Profil Keluarga

1. Karakteristik Keluarga

a. Identitas Kepala Keluarga: Tn Doni 30 th

b. Identitas Pasangan: Istri pasien bernama Ny. Fitri 30 th

c. Struktur Komposisi Keluarga:


Tabel 1 Anggota keluarga yang tinggal serumah

Kedudukan Keteranga
dalam n
No Nama JK Umur Pendi- Pekerjaan
Keluarga Tambahan
dikan

1. Tn.Doni Kepala Keluarga L 30th SLTA Karyawan -


swasta

2. Ny. Fitri Istri P 27 th SLTA Karyawan -


swasta

3. An M Rizky Anak L 18 bln - - Pasien

4. Ny Siti Orang tua P 47 th SD Asisten -


rumah
tangga

5. Irfan Adik L 15 th SD Pelajar -

6. Riyan Adik L 6 th - - -
2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup

a. Lingkungan tempat tinggal

Tabel 2 Lingkungan tempat tinggal

Status kepemilikan rumah: milik sendiri

Daerah perumahan: padat kotor

Karakteristik Rumah dan Lingkungan Kesimpulan

Luas rumah: 3 x 7 m2 Anak M Rizky tinggal di rumah yang


sederhana dengan jumlah penghuni 6
Jumlah penghuni dalam satu rumah: 6 orang
orang. Rumah terdiri dari ruang tamu
Tidak bertingkat dan ruang keluarga yg menjadi satu,
serta memiliki satu kamar tidur, dapur.
Lantai rumah dari: keramik
Rumah memiliki kamar mandi dan
Dinding rumah dari: bata dan semen jamban Pasien biasanya tidur di kamar
bersama kedua orangtuanya.
Jamban keluarga: Ada
Ketersediaan air bersih dan
Tempat bermain: Tidak ada pembuangan sampah keluarga cukup
baik.
Penerangan listrik: 1300 watt

Ketersediaan air bersih: Ada

Tempat pembuangan sampah : Ada

b. Kepemilikan barang-barang berharga: (Kendaraan,elektronik peralatan RT)

- Sebuah sepeda motor

- Sebuah kompor gas

- sebuah dispenser

- Dua buah kipas angin

- Sebuah ricecooker
c. Denah rumah
7 m2

Ruang Kamar tidur Dapur WC


3 m2 keluarga

3. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga:

a. Sebutkan jenis tempat berobat : Puskesmas dekat rumah.

b. Balita: 1

c. Asuransi/Jaminan kesehatan: BPJS

4. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)

Tabel 3 Pelayanan Kesehatan

Faktor Keterangan Kesimpulan

Cara mencapai pusat pelayanan Motor Pasien jika sakit berobat ke


kesehatan puskesmas. Karena biaya yang
murah dan jarak cukup jauh dari
Tarif pelayanan kesehatan Terjangkau dan murah
rumah, sehingga perjalanan
Kualitas pelayanan kesehatan Cukup memuaskan ditempuh dengan motor. Dan
pasien juga merasa cukup puas
dengan pelayanan kesehatan yang
ada di puskesmas.
5. Pola Konsumsi Makanan Keluarga

a. Kebiasaan makan:

Keluarga An M rizky memiliki kebiasaan makan sehari tiga kali dengan menu
makanan sehari-hari keluarga ini tidak tetap. Menu makanan yang biasanya
disediakan adalah nasi,nasi tim dengan lauk pauk yang sering adalah ikan , sayur-
sayuran, telur, tetapi daging dan ayam sangat jarang dikonsumsi oleh keluarga
ini. Keluarga ini jarang mengkonsumsi buah-buahan.

b. Menerapkan pola gizi seimbang:

Keluarga An M rizky tidak menerapkan pola gizi seimbang. Hal ini karena
pengetahuan yang kurang tentang makanan dengan gizi seimbang, selain itu
faktor ekonomi mejadi hambatan untuk keluarga ini dalam memenuhi kebutuhan
sehari-hari. keluarga ini mengkonsumsi karbohidrat sekitar 60% dari jumlah,
kemudian jumlah protein yang dikonsumsi adalah 30% dan lemak 10%.

6. Pola Dukungan Keluarga

a. Faktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga:

Kerukunan terjalin baik antar anggota keluarga inti dapat membantu


menyelesaikan masalah kesehat anak. Jarak rumah dengan puskesmas dekat dapat
diakses mudah dengan angkutan umum memudahkan pasien untuk selalu kontrol
rutin. Selain itu, biaya berobat di puskesmas relatif terjangkau oleh pasien.

b. Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga:

orang tua dari pasien kurang memahami bahaya dari gejala yang dirasakan
pasien, sehingga orangtua pasien beranggapan bahwa gejala tersebut akan
membaik dengan sendirinya.
B. Genogram

1. Bentuk keluarga:

Keluarga terdiri atas 3 generasi dengan kepala keluarga (KK) bernama


Tn.Doni di berusia 30 suami dari Ny. Fitri berusia 27 tahun. Bentuk keluarga adalah
keluarga besar ( extended family ) dengan pimpinan keluarga pasangan usia produktif.

2. Tahapan siklus keluarga:

Tahapan siklus keluarga Tn. Doni dan Ny. Fitri termasuk ke dalam tahap dia:

- Tahap keluarga dengan anak yang dewasa ( The Family with adolescent)
An M Rizky adalah anak pertama dari pasangan Tn Doni dan Ny Fitri, Tn
Doni merupakan anak ke 6 dari 8 bersaudara, dan Ny Fitri merupakan anak pertama
dari 3 bersaudara. Ny siti adalah orang tua dari Ny fitri, an irfan merupakan adik ke 2
dari ny fitri , dan an Riyan merupakan adik terakhir dari Ny fitri. Saudara laki laki ke
2 dan saudari perempuan ke 4 dari pihak keluarga Tn Doni memiliki riwayat penyakit
asma.
3. Family map (gambar)

Keterangan :

: laki – laki

: perempuan

: pasien

: tinggal serumah

: meninggal

: riwayat asma
C. Identifikasi permasalahan yang didapat dalam keluarga

1. Masalah dalam organisasi keluarga : Dalam struktur keluarga pasien merupakan


anak pertama dari pasangan suami istri dengan usia produktif,yang saat ini kedua
orangtua pasien bekerja sebagai karyawan swasta. Status ekonomi pasien menengah
ke bawah karena memiliki penghasilan minimal. Hal ini terkadang mempengaruhi
tingkat kebutuhan keluarga yang kian meningkat, mengakibatkan beberapa kebutuhan
keluarga ini tidak bisa terpenuhi secara maksimal. Masalah biaya keluarga ini menjadi
beban pikiran karena biaya hidup yang semakin lama semakin tinggi. Kerukunan
antar anggota keluarga terjalin dengan baik.
2. Masalah dalam fungsi biologis: Pasien memiliki riwayat penyakit TBC dan
Riwayat keluarga asma. Saat ini pasien menderita penyakit bronkopneumonia. Pola
hidup pasien yang menunjang faktor resiko terjadinya penyakit bronkopneumonia.
3. Masalah perilaku kesehatan : Lingkungan sekitar dan riwayat penyakit sebelumnya
yang menjadi faktor reseko yang memperberat keadaan pasien saat ini

D. Diagnosis Holistik (Multiaksial)


1. Aspek personal: (alasan kedatangan, harapan, kekhawatiran)

Pasien datang berobat ke Puskesmas diantar kedua orangtuanya menggunakan


motor. Pasien datang berobat dengan harapan rasa sakit yang dirasakan dapat
berkurang dengan bantuan dokter di puskesmas. Orang tua pasien memiliki
kekhawatiran jika keadaan pasien akan semakin memberat.

2. Aspek klinik: (diagnosis kerja dan diagnosis banding)

An. MR laki laki berusia 18 bulan datang dengan keluhan sesak nafas 5 jam
SMPKM. Sesak didahulu dengan demam , batuk berdahak sejak 1 hari SMPKM. Dari
hasil pemeriksaan fisik didapatkan Nadi 170x/menit, pernapasan 46x/menit, suhu :
36,7 OC, Sp02 : 75%, ditemukan pernafasan cuping hidung , retraksi supersternal,
intercosta dan epigastrium. Dari hasil pemeriksaan penunjang leukosit 17,2 ribu/µL
dan hb 11,9 g/dL.
3. Aspek risiko internal: (faktor-faktor internal yang mempengaruhi masalah kesehatan
pasien)

Kurangnya pengetahuan orangtua pasien terhadap bahaya penyakit yang di


derita oleh pasien.

4. Aspek psikososial keluarga: (faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi masalah


kesehatan pasien)

Pasien tinggal di lingkungan padat penduduk dengan ventilasi minimal dan


kurang tersorot matahari, di samping itu pasien tinggal berdekatan dengan penderita
TBC disertai dengan kurangnya sanitasi yang bersih di lingkungan tempat tinggal
pasien.

5. Aspek fungsional: (tingkat kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari baik


didalam maupun di luar rumah, fisik maupun mental)

Pasien masih bisa makan dan minum , serta masih bisa menangis, akan tetapi
semakin lama pasien semakin lemas karena sesaknya.
D. Rencana Pelaksanaan
Tabel 4 Rencana Penatalaksanaan

Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil Keterangan


diharapkan

Aspek Menjelaskan Pasien Pada saat Pemahaman Bersed


personal kepada orangtua dan kunjungan orangtua pasien ia
pasien tentang keluarga ke tentang penyakit
penyakit puskesmas yang diderita
bronkopneumonia oleh anaknya
, yang dan orangtua
membutuhkan lebih sigap
pengobatan yang terhadap gejala
segera dan tepat. yang di rasakan
Karena beresiko oleh pasien.
kematian

Aspek Memberikan obat Pasien Pada saat Mengurangi Bersed


klinik kunjungan sesak sementara ia
Sesak : ke disamping
02 2-4 lt/mnt , puskesmas menunggu
nebulizer proses rujuk
(ventolin ), rujuk

Aspek Menganjurkan Pasien Pada saat Pasien Bersed


risiko orangtua pasien dan kunjungan berpindah ia
internal agar lebih keluarga ke rumah tempat tinggal
memperhatikan pasien ke lingkungan
kebersihan lebih bersih
lingkungan
rumah,
menjauhkan
pasiendari
penderita TBC
dan menjauhkan
pasien dari
perokok.
Melakukan
pencegahan
dengan
melakukan
imunisasi yang
lengkap

Aspek - Menganjurkan Pasien Saat Keluarga Bersed


psikososia keluarga memberi dan kunjungan memberi ia
l keluarga dukungan kepada keluarga ke rumah perhatian lebih
pasien agar selalu pasien kepada pasien
menjaga
kesehatannya dan (1x1
selalu minggu)
mengingatkan
pasien untuk
kontrol berobat.

Aspek Menyarankan Pasien Saat Kondisi tubuh Bersed


fungsional orangtua pasien dan kunjungan pasien lebih ia
pasien untuk keluarga ke rumah sehat dan kuat,
membersihkan pasien mencegah
lingkungan rumah komplikasi
agar tercipta (1x1
lingkungan yang minggu)
bersih

E. Prognosis

1. Ad vitam: dubia ad bonam

2. Ad sanationam: dubia ad bonam

3. Ad fungsionam: dubia ad bonam


Lampiran:

Anda mungkin juga menyukai