Anda di halaman 1dari 3

Skip to main content

Academia.edu

LOG INSIGN UP

Sterilisasi dan Desinfeksi yang Umum Dilakukan di Lab Mikrobiologi

achmad sulaiman

UPLOADED BY

Achmad Sulaiman

Sterilisasi dengan penyaringan dapat dilakukan dengan berbagai cara antaralain: a). Non-disposable
filtration apparatus - Disedot dengan pompa vakum - Volume 20-1000 ml b). Disposable filter cup unit -
Disedot dengan pompa vakum - Volume 15-1000 ml c). Disposable filtration unit dengan botol
penyimpan - Disedot dengan pompa vakum - Volume 15-1000 ml

d). Syringe filters - Ditekan seperti jarum suntik - Volume 1-20 ml e). Spin filters - Ditekan dengan gaya
setrifugasi - Volume kurang dari 1 ml

2. Sterilisasi secara fisik dengan pemanasan & penyinaran.

2.1. Sterilisasi dengan pemanasan a). Pemijaran (dengan api langsung): membakar alat pada api secara
langsung, contoh alat : jarum inokulum, pinset, batang L, dll.

b). Panas kering: sterilisasi dengan oven suhu 180

o
C selama 1 jam. Sterilisasi panas kering cocok untuk alat yang terbuat dari kaca misalnya erlenmeyer,
tabung reaksi dll. c). Uap air panas: konsep ini mirip dengan mengukus. Bahan yang mengandung air
lebih tepat menggungakan metode ini supaya tidak terjadi dehidrasi. Misalnya susu yang disterilkan
dengan suhu tinggi akan mengalami koagulasi dan bahan yang berpati disterilkan pada suhu bertekanan
pada kondisi pH asam akan terhidrolisis. d). Uap air panas bertekanan : menggunalkan autoklaf autoklaf
adalah alat untuk memsterilkan berbagai macam alat & bahan yang menggunakan tekanan 15 psi (2 atm)
dan suhu 121

C. Suhu dan tekanan tinggi yang diberikan kepada alat dan media yang disterilisasi memberikan kekuatan
yang lebih besar untuk membunuh sel dibanding dengan udara panas. Biasanya untuk mesterilkan media
digunakan suhu 121

Cdan tekanan 15 lb/in2 (SI = 103,4 Kpa) selama 15 menit. Alasan digunakan suhu 121oC atau 249,8

F adalah karena air mendidih pada suhu tersebut jika digunakan tekanan 15 psi. Untuk tekanan 0 psi
pada ketinggian di permukaan laut (sea level) air mendidih pada suhu 100

C, sedangkan untuk autoklaf yang diletakkan di ketinggian sama, menggunakan tekanan 15 psi maka air
akan memdididh pada suhu 121

C. Ingat kejadian ini hanya berlaku untuk sea level, jika dilaboratorium terletak pada ketinggian tertentu,
maka pengaturan tekanan perlu disetting ulang. Misalnya autoklaf diletakkan pada ketinggian 2700 kaki
dpl, maka tekanan dinaikkan menjadi 20 psi supaya tercapai suhu 121

C untuk mendidihkan air. Semua bentuk kehidupan akan mati jika dididihkan pada suhu 121

C dan tekanan 15 psi selama 15 menit. Pada saat sumber panas dinyalakan, air dalam autoklaf lama
kelamaan akan mendidih dan uap air yang terbentuk mendesak udara yang mengisi autoklaf. Setelah
semua udara dalam autoklaf diganti dengan uap air, katup uap/udara ditutup sehingga tekanan udara
dalam autoklaf naik. Pada saat tercapai tekanan dan suhu yang sesuai., maka proses sterilisasi dimulai
dan timermulai menghitung waktu mundur. Setelah proses sterilisasi selesai, sumber panas dimatikan
dan tekanan dibiarkan turun perlahan hingga mencapai 0 psi. Autoklaf tidak boleh dibuka sebelum
tekanan mencapai 0 psi. Beberapa media atau bahan yang tidak disterilkan dengan autoklaf adalah : -
Bahan tidak tahan panas seperti serum, vitamin, antibiotik, dan enzim. - Paelarut organik, seperti fenol. -
Buffer dengan kandungan detergen, seperti SDS

Untuk mencegah terjadinya presipitasi, pencoklatan (media menjadi coklat) dan hancurnya substrat
dapat dilakukan pencegahan sbb : - Glukosa disterilkan terpisah dengan asam amino (peptone) atau
senyawa fosfat. - Senyawa fosfat disterilkan terpisah dengan asam amino (peptone) atau senyawa garam
mineral lain. - Senyawa garam mineral disterilkan terpisah dengan agar. - Media yang memiliki pH > 7,5
jangan disterilkan dengan autoklaf. - Jangan mensterilisasi larutan agar dengan pH < 6,0. Sanagt penting
bagi kita untuk memverifikasi bahwa autoklaf bekerja dengan sempurna. Umumnya beberapa cara untuk
memastikan atau memverifikasi autoklaf bekerja dengan baik, diantaranya antaralain: 1).Indicator tape
for sterilization yaitu tape (isolasi) yang mengandung bahan kimia tertentu yang akan berubah warna
apabila dilakukan sterilisasi dan hanya digunakan untuk satu kali pemakaian. Cara penggunannya sangat
mudah cukup menempelkan tape indicator pada Erlenmeyer atau botol yang berisi media atau bahan
yang akan disterilkan di autoklaf, setelah proses sterilisasi selesai jika autoklaf yang kita gunakan bekerja
dengan baik maka tape tersebut akan berubah warna dan sebaliknya jika sterilisasi tidak berjalan dengan
baik maka tape tidak akan berubah warna. 2). Sterikon bioindikator

GET PDF

Find new research papers in:

Physics

Chemistry

Biology

Health Sciences

Ecology

Earth Sciences

Cognitive Science

Mathematics

Computer Science

Anda mungkin juga menyukai