Anda di halaman 1dari 15

PENYEHATAN TEMPAT TEMPAT UMUM

No. Kode : SPO/UKM/RJ/... Ditetapkan Oleh


Terbitan : 01 Kepala UPT Puskesmas
No. Revisi : 00 Birem Bayeun
SPO Tgl. Mulai Berlaku : 03/01/2017
Halaman :1/2
Dr Hambali
NIP. 1976082 200312 1 006

1. Pengertian a. Penyehatan TTU merupakan kegiatan pengawasan terhadap TTU


agar tercipta kondisi TTU yang memenuhi syarat kesehatan,bebas
dari faktor resiko penyakit dan kecelakaan terhadap masyarakat di
dalam TTU maupun terhadap masyarakat di sekitar/di luar TTU
tersebut
b.Tempat-tempat umum (TTU) adalah tempat kegiatan bagi umum
yang dilaksanakan oleh badan pemerintah, swasta maupun
perorangan yang langsung digunakan oleh masyarakat serta
memiliki fasilitas. Yang termasuk ke dalam TTU adalah sarana
pendidikan,sarana ibadah, perkantoran, hotel, sarana kesehatan,
tempat rekreasi, pasar, terminal ,dll
2. Tujuan Melaksanakan pemeriksaan dan pembinaan terhadap masyarakat dan
pengelolaan TTU sehingga tercipta kondisi TTU yang memenuhi
syarat kesehatan
3. Kebijakan Sebagai acuan bagi petugas dalam pelaksanaan kegiatan inspeksi
sanitasi serta pembinaan kepada masyarakat dan pengelolaan TTU.
4. Referensi Peraturan menteri kesehatan RI no.75 tahun 2014 tentang pusat
kesehatan masyarakat

5. Alat dan Bahan Alat : Surat Tugas, Kuesioner, Pulpen dan buku pencatatan lain
Bahan : -

6. Langkah- Langkah

a.Menentukan jadwal pemeriksaan inspeksi TTU (Tempat –Tempat Umum)


b.Membuat surat tugas yang ditanda tangani oleh Kepala Puskesmas Birem Bayeun
c.Memohon persetujuan Kepala Desa Wilayah Kerja Puskesmas Birem Bayeun
d.Menuju ke lokasi untuk melakukan inspeksi sanitasi TTU (Tempat-Tempat Umum) Sesuai
dengan jadwal yang tercantum dalam surat Tugas
e.Membuat laporan hasil kegiatan
f.Mengarsipkan laporan kegiatan
7 Hal-hal yang perlu a.Ketepatan jadwal penyelenggaraan program
diperhatikan b.Ketetapan sasaran program
. c.Tenaga pelaksana biaya
d. Hasil pencapaian
e.Monev

8.Unit terkait a. Semua unit penyelenggaraan program


b. Kepala Desa Wilayah Kerja Puskesmas
c. Sasaran/ semua tempat-tempat umum
9. Dokumen terkait a. Jadwal pelaksanaan kegiatan
b. Data sasaran POA
c. RUK dan RPK
INSPEKSI SANITASI PERUMAHAN

No. Kode : SPO/UKM/RJ/... Ditetapkan Oleh


Terbitan :01 Kepala Puskesmas
No. Revisi : 00 Birem Bayeun
SPO Tgl. Mulai Berlaku : 03/01/2017

Dr Hambali
Halaman :1/2 NIP. 1976082 200312 1 006

1. Pengertian Sanitasi perumahan adalah usaha kesehatan masyarakat yang


menitikberatkan pada pengawasan terhadap sruktur fisik dimana
orang menggunakan untuk tempat tinggal berlindung yang
mempengaruhi derajat kesehatan manusia

2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan

a. 3.Kebijakan Sebagai acuan bagi petugas dalam pelaksanaan kegiatan inspeksi


sanitasi perumahan

b. 4.Referensi Kegiatan primer puskesmas Birem Bayeun

c. 5. Alat dan Surat Tugas,Kuesioner,pulpen dan buku pencatatan lainnya


bahan
6. Langkah- Langkah:
1.Menentukan jadwal pelaksanaan insfeksi sanitasi perumahan
(rumah)
2.Membuat surat tugas yang ditanda tangani oleh Kepala
Puskesmas
3.Memohon Persetujuan Kepala Desa Wilayah Kerja Puskesmas
Birem Bayeun
4.Menuju ke lokasi untuk melakukan inspeksi sanitasi perumahan
Elemen yang diperiksa:
a.Jamban Sehat
b.Tempat Sampah (TPS)
c.SPAL (Saluran pembuangan air limbah)
d.Rumah Bebas jentik
e.Rumah sehat (MS)
5. Membuat laporan hasil kegiatan
6. Mengarsipkan laporan kegiatan

7.Hal hal yang perlu 1.Ketepatan jadwal penyelengaraan program


diperhatikan 2.Ketepatan sasaran program
3,Tenaga pelaksana dan biaya
4.Hasil pencapaian
5.Monev

8. Unit terkait 1. Semua unit penyelenggara program


2. Kepala Desa Wilayah Kerja Puskesmas
3. Sasaran /Rumah masyarakat

9. Dokumen terkait 1. Jadwal pelaksana kegiatan


2. Data sasaran POA
3.RUK dan RPK
Inspeksi SAB

No. Kode : SPO/UKM/RJ/... Ditetapkan Oleh


Terbitan :01 Kepala Puskesmas
No. Revisi : 00 Birem Bayeun
SPO Tgl. Mulai Berlaku :03/01/2017
Halaman :1/2
Dr Hambali
NIP. 1976082 200312 1 006

1.Pengertian Inspeksi SAB adalah pemeriksaan yang dilakukan agar air bersih
dapat memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum setelah
dimasak agar dapat terbebas dari zat kimia dan mikro organisme
yang berbahaya bagi kesehatan,dan air menarik dipandang dari segi
estetika.

2.Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan

3.Kebijakan Sebagai acuan bagi petugas dalam pelaksanaan kegiatan inspeksi


sanitasi sarana air bersih

4.Referensi Kegiatan primer puskesmas Birem Bayeun

5.Alat dan Bahan -Surat Tugas,Kuesinor,pulpen dan buku pencatatan lainnya

6. Langkah- Langkah:
1.Menentukan jadwal pelaksanaan inspeksi SAB (Sarana Air Bersih)
2.Membuat surat tugas yang ditanda tangani oleh Kepala Puskesmas
3.Memohon persetujuan Kepala Desa Wilayah kerja Puskesmas Birem
Bayeun.
4.Menuju ke lokasi untuk melakukan inspeksi sanitasi SAB (Sarana Air
Bersih)
Elemen yang diperiksa:
a. Kekeruhan
b. Bau
c. Rasa dan
d. Warna
5.Membuat laporan hasil kegiatan
6.Mengarsipkan laporan kegiatan
7. Hal hal yang perlu 1.Ketepatan jadwal penyelenggaraan program
diperhatikan
2.Ketepatan sasaran program
3.Tenaga pelaksana dan biaya
4.Hasil pencapaian
5.Monev

8. Unit terkait 1. Semua unit penyelenggara program


2.Kepala Desa Wilayah kerja Puskesmas
3.Sasaran/Rumah Masyarakat

9. Dokumen terkait 1.Jadwal pelaksana kegiatan


2.Data sasaran POA
3.RUK dan RPK
Inspeksi Sanitasi Tempat Pengolahan makanan (TPM)

No. Kode : SPO/UKM/RJ/... Ditetapkan Oleh


Terbitan :01 Kepala Puskesmas
No. Revisi : 00 Birem Bayeun
SPO Tgl. Mulai Berlaku : 03/01/2017
Halaman : 1/2
Dr Hambali
NIP. 1976082 200312 1 006

1.Pengertian Inspeksi Sanitasi Tempat Pengolahan Makanan (TPM) adalah


Pemantauan yang dilakukan guna untuk pencegahan dari bahaya
Yang dapat mengganggu kesehatan,dimana makanan diolah harus
Memenuhi syarat sanitasi

2.Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan

3.Kebijakan Sebagai acuan bagi petugas dalam pelaksanaan kegiatan inspeksi


sanitasi sarana air bersih

4.Referensi Kegiatan primer puskesmas Birem Bayeun


Keputusan menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor:1098 /
Menkes/SK/VII/2003
5. Alat dan Bahan -Surat Tugas, Kuesioner,pulpen dan buku pencatatan lainnya

6 . Langkah- Langkah
1.Menentukan jadwal pelaksanaan inspeksi sanitasi pengolahan makanan (TPM)
2.Membuat surat tugas yang ditanda tangani oleh Kepala Puskesmas
3.Memohon persetujuan Kepal Desa Wilayah Kerja Puskesmas Birem Bayeun
4.Menuju ke lokasi untuk melakukan inspeksi sanitasi pengolahan makanan(TPM)
Sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan disurat tugas
5.Membuat laporan hasil kegiatan
6.Mengarsipkan laporan kegiatan

7.Hal hal yang perlu 1.Ketepatan jadwal penyelengaraan program


diperhatikan 2.Ketepatan sasaran program
3.Tenaga pelaksana dan biaya
4.Hasil pencapaian
5.Monev (Uji Petik)

8. Unit terkait 1.Semua unit penyelenggara program


2.Kepala Desa Wilayah Kerja Puskesmas
3.Sasaran /Semua TPM wilayah kerja puskesmas Birem Bayeun
9. Dokumen terkait 1.Jadwal pelaksana kegiatan
2.Data sasaran POA
3.RUK dan RPK
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)

No. Kode : SPO/UKM/RJ/... Ditetapkan Oleh


Terbitan :01 Kepala Puskesmas
No. Revisi : 00 Birem Bayeun
SPO Tgl. Mulai Berlaku : 03/01/2017
Halaman : 1/2
Dr Hambali
NIP. 1976082 200312 1 006

1.Pengertian Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah pendekatan


Untuk merubah perilaku masyarakat dengan metode pemicuan

2.Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan

3.Kebijakan Sebagai acuan bagi petugas dalam pelaksanaan kegiatan STBM

4.Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 tahun


2014 tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat

5Alat dan Bahan Bahan observasi, buku pencatatan, tepung keramik, karton instrumen,
Plichat untuk kesepakatan, camera, gunting, spidol, pulpen, lakban.

6 . Langkah- Langkah:
1.Menentukan jadawal pelaksanaan STBM
2.Membuat surat tugas yang ditanda tanganinoleh Kepala Puskesmas
3.Memohon persetujuan Kepala Desa yang melaksanakan STBM
4.Menuju ke lokasi untuk melaksanakan STBM sesuai dengan jadwal yang telah
di tentukan
Elemen kegiatan STBM
a.Sosialisasi STBM
b.Pra pemicuan STBM
c.Pemicuan STBM
d.Pendampingan STBM
e.Evaluasi STBM
f.Pendataan STBM
g.Pra ODF
h.ODF
5.Membuat laporan hasil
6.Mengarsipkan
7.Hal-hal yang perlu
diperhatikan 1.Ketepatan jadwal kegiatan
2.Ketepatan sasaran
3.Tenaga pelaksanaan dan biaya
4.Keaktfan masyarakat
5.Hasil pencapaian
8. Unit terkait 1.Kepala Desa
2.Masyarakat
3.Semua unit penyelenggara program

9. Dokumen terkait 1.Buku pencatatan


2.RUK dan RPK
Inspeksi Sanitasi Depot Air Minum (DAMIU)

No. Kode : SPO/UKM/RJ/... Ditetapkan Oleh


Terbitan :01 Kepala Puskesmas
No. Revisi : 00 Birem Bayeun
SPO Tgl. Mulai Berlaku : 03/01/2017
Halaman : 1/2
Dr Hambali
NIP. 1976082 200312 1 006

1.Pengertian Kegiatan pemeriksaan inspeksi hygiene dan sanitasi setempat di


tempat isi ulang air minum

2.Tujuan 1.Sebagai acuan pemeriksaan sanitasi di tempat isi ulang air minum
2.Agar tercipta tempat isi ulang air minum yang memenuhi syarat-
Syarat kesehatan lingkungan
3.Kebijakan Sebagai acuan bagi petugas dalam pelaksanaan kegiatan inspeksi
sanitasi depot air minum
4.Referensi 1.Permenkes No.736 tahun 2010
2 Permenkes No.496 tahun 2011
3.Permenkes No.43 tahun 2014

5Alat dan Bahan 1. Alat pemeriksaan Sanitasi (Termometer, Luxmeter, Sound


Levelmeter, Senter)
2 Lembaran wawancara
3 Formulir pemeriksaan
4 ATK

6. Langkah- Langkah :
1.Petugas menyiapkan alat dan bahan pemeriksaan termasuk surat
Tugas
2 Petugas mendatangi tempat isi ulang air minum dan meminta
Ijin kepada pemilik/pengelola
3 Petugas melaksanakan pemeriksaan sanitasi sesuai dengan isi
Formulir pemeriksaan
4 Petugas memaparkan hasil pemeriksaan kepada pemilik
5 Petugas memberikan penyuluhan kepada pemilik(bila perlu)
6 Hasil dilaporkan ke Dinas Kesehatan secara rutin
7 Pelaksanaan dilakukan minimal setahun sekali

7.Hal hal yang perlu a. Ketepatan jadwal penyelenggaraan program


diperhatikan
b. Ketetapan sasaran program
c. Tenaga pelaksana biaya
d. Hasil pencapaian
e. Monev

8. Unit terkait a. Semua unit penyelenggara program


b. Sasaran/semua tempat-tempat isi ulang air minum
c. Semua Pemilik isi ulang air minum
9. Dokumen terkait a. Jadwal pelaksanaan kegiatan
b.Data sasaran POA
c.RUK dan RPK
KLINIK SANITASI

No. Kode : Ditetapkan Oleh


Terbitan :01 Kepala Puskesmas
No. Revisi : 00 Birem Bayeun
SPO Tgl. Mulai Berlaku :
Halaman : 1/2
Dr Hambali
NIP. 1976082 200312 1 006

1.Pengertian
Klinik sanitasi merupakan suatu wahana untuk mengatasi masalah
kesehatan masyarakat melalui upaya terintegrasi antara kesehatan
lingkungan pemberantasan penyakit dengan bimbingan, penyuluhan,
dan bantuan teknis dari petugas Puskesmas. Klinik Sanitasi bukan
sebagai unit pelayanan yang berdiri sendiri, tetapi sebagai bagian
intergral dari kegiatan Puskesmas, bekerjasama dengan program
yang lain dari sektor terkait di wilayah kerja Puskesmas.

2.Tujuan Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat melalui upaya preventif


dan kuratif yang dilakukan secara terpadu, terarah, dan tersusun
secara terus-menerus

3.Kebijakan

4.Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 13 Tahun


2015
5Alat dan Bahan 1. Daftar pertanyaan
2. Alat tulis
3. Media penyuluhan

6.Langkah Langkah 1. Menerima rujukan dari Poli Umum dan Poli MTBS

2. Mempelajari kartu status/rujukan tentang diagnosis oleh petugas


poliklinik
3. Menyalin dan mencatat nama penderita atau keluarganya,
karakteristik penderita yang meliputi umur, jenis kelamin, pekerjaan,
alamat serta diagnosis penyakitnya ke dalam buku register.
4. Melakukan konseling dengan penderita/keluarga tentang
kejadian penyakit, keadaan lingkungan dan perilaku yang diduga
berkaitan dengan kejadian penyakit yang mengacu pada buku
‘Pedoman Teknis Klinik Sanitasi untuk Puskesmas dan Panduan
Konseling Bagi Petugas Klinik Sanitasi di puskesmas.
5. Membantu menyimpulkan permasalahan lingkungan atau
perilaku yang berkaitan dengan penyakit yang diderita.
6. Memberikan saran tindak lanjut sesuai permasalahan.
7. Bila diperlukan, membuat kesepakatan dengan penderita atau
keluarganya tentang jadual kunjungan lapangan.

7.Hal hal yang perlu


diperhatikan
8. Unit terkait 1. Poli Umum
2. Poli MTBS

9. Dokumen terkait 1.Buku pencatatan


CUCI TANGAN 7 LANGKAH
No. Kode : SPO/UKM/RJ/ Di tetapkan Oleh
Kepala UPT. Puskesmas
Terbitan : 01 Birem Bayeun
SPO No. Revisi : 00
Tgl. Mulai
: 03/01/2017
Berlaku
Dr.Hambali
Halaman : 1/1 Nip.19760829 200312 1 006

Mencuci tangan dengan menggunakan air mengalir dan


1. Pengertian menggunakan sabun sesuai prosedur yang benar untuk membunuh
kuman penyebab penyakit.
1.Meminimalkan atau menghilangkan mikroorganisme
2.Mencegah transmisi mikroorganisme dari petugas ke pasien dari
2. Tujuan
pasien ke petugas, dari pasien ke pasien serta lingkungan sekitar
pasien
Surat Keputusan Kepala UPT. Puskesmas Birem Bayeun Nomor
3. Kebijakan
/ /PKM-BB/I/2017 tentang kebijakan pelayanan klinis
4. Referensi Undang – undang Tahun 2009 tentang kesehatan
a. Air
5. Alat dan Bahan b. Sabun
c. Tissu
6. Langkah-langkah
a. Basahkan kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan dengan air mengalir
kemudian ambil sabun.
b. Usap dan gosok kedua telapak tangan secara lembut, kemudian gosok juga kedua
punggung tangan secara bergantian.
c. Gosok sela-sela jari hingga bersih.
d. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan.
e. Gosok dan putar ke dua ibu jari secara bergantian.
f. Letakkan ujung jari ketelapak tangan kemudian gosok perlahan.
g. Bilas seluruh bagian tangan dengan air yang mengalir.
a. Seluruh petugas puskesmas
7. Unit Terkait b. Masyarakat

Anda mungkin juga menyukai